Anda di halaman 1dari 7

Materi Kelas 12

KOLIGATIF LARUTAN

 Konsentrasi
1. Persen massa (%m/m)

2. Persen volume (% V/V)

3. Persen massa per volume (% m/V)

4. Molaritas (M)
molaritas merupakan satuan konsentrasi yang menunjukkan banyaknya mol zat terlarut dalam
satu liter larutan.

5. Molalitas
molalitas merupakan banyaknya mol zat terlarut dalam satu kilogram pelarut.

Jika acuan yang digunakan pada molaritas adalah volume larutan, maka pada molalitas
menggunakan acuan massa pelarut.
Materi Kelas 12

6. Hubungan antara persen massa dan molaritas


Dari persamaan yang telah disebutkan sebelumnya, ternyata bisa dicari hubungan antara persen
massa dan molaritas, lho.

Catatan: % yang dimaksud adalah kadar dan hanya bilangannya saja yang dituliskan.

7. Fraksi mol
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang menunjukkan perbandingan antara konsentrasi
mol zat terlarut atau pelarut terhadap larutannya.

Keterangan:
Xt = fraksi mol zat terlarut;
Xp = fraksi mol pelarut;
nt = mol zat terlarut; dan
np = mol zat pelarut.

Pelarut: alkohol, eter, ester, etil asetat, keton, air…. Zat terlarut: gula, NaCl, Urea

8. Normalitas Larutan (N)


Normalitas adalah suatu besaran yang menunjukkan jumlah mol ekivalen zat terlarut pada setiap
satuan volume larutan. Normalitas dinyatakan dengan satuan normal (N) atau mol ekivalen/liter.
Materi Kelas 12

 Contoh Soal

Terdapat 20 mL larutan HCl pekat dengan massa jenis 1,2 g/mL. Jika kadar HCl dalam larutan
tersebut sebesar 40%, tentukan massa HCl!

Pembahasan:
Sebelum menentukan massa HCl, harus mencari massa larutan HCl dengan persamaan berikut.

Kemudian, tentukan massa HCl dengan cara berikut.


Materi Kelas 12

B. Koligatif Larutan Nonelektrolit

NONELEKTROLIT ELEKTROLIT

1. Penurunan Tekanan Uap 1. Penurunan Tekanan Uap


∆P = Xt . Pᵒ ∆P = Pᵒ . Xt . i
∆P = tekanan uap jenuh (mmHg)
∆P = penurunan tekanan uap jenuh (mmHg) Pᵒ = tekanan uap pelarut murni (mmHg)
Pᵒ = tekanan uap pelarut murni (mmHg) Xt = fraksi mol zat terlarut
P = tekanan uap larutan (mmHg) i = faktor Van’t Hoff
XA = fraksi mol zat terlarut
XB = fraksi mol pelarut 2. Penurunan titik beku
∆Tf = Kf . m . i
2. Penurunan titik beku ∆Tf = penurunan titik beku (C)
∆Tf = Kf . m Kf = tetapan penurunan titik beku (C/m)
ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan m = molalitas larutan (m)
∆Tf = penurunan titik beku (C) i = faktor Van’t Hoff
Kf = tetapan penurunan titik beku (C/m)
m = molalitas larutan (m) 3. Kenaikan titik didih
Tf pelarut = 0 C ∆Tb = Kb . m . i
∆Tb = kenaikan titik didih (C)
3. Kenaikan titik didih Kb = tetapan kenaikan titik didih (C/m)
∆Tb = Kb . m m = molalitas larutan (m)
ΔTf = Tb pelarut – Tb larutan i = faktor Van’t Hoff
∆Tb = kenaikan titik didih (C)
Kb = tetapan kenaikan titik didih (C/m) 4. Tekanan osmotik
m = molalitas larutan (m) ∏=M.R.T.i
Tb pelarut = 100 C ∏ = tekanan osmosis larutan (atm)
M = molaritas (M)
4. Tekanan osmotik R = tetapan gas (0,082 L.atm.mol-1.K-1)
∏=M.R.T T = suhu mutlak (ᵒC+273) K
∏ = tekanan osmosis larutan (atm) i = faktor Van’t Hoff
M = molaritas (M)
R = tetapan gas (0,082 L.atm.mol-1.K-1) Pada larutan elektrolit kuat derajat ionisasinya
T = suhu mutlak (K) sama dengan 1 karena terionisasi sempurna,

pada larutan elektrolit lemah, senyawa tidak


Keynote: Yang membedakan hanya faktor terionisasi sempurna sehingga faktor van’t
va’nt hoff (i) yg ada di larutan elektrolit. Hoff
Ingat kembali rumus-rumus yg diawal i = 1 + α (n – 1)
Materi Kelas 12

Contoh soal:

2. Tekanan uap jenuh air pada suhu 28⁰C adalah 100 mmHg. Apabila 30 gram
urea (Mr=60) dilarutkan dalam 2 mol air tersebut, maka tekanan uap larutan pada
suhu yang sama sebesar … mmHg.
Materi Kelas 12
Materi Kelas 12

Anda mungkin juga menyukai