Anda di halaman 1dari 21

SENYAWA KOVALEN

Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang


bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik
menarik antara dua atom atau molekul yang
menyebabkan suatu senyawa diatomik atau
poliatomik menjadi stabil
Macam-macam ikatan kimia yang dibentuk oleh
atom atau molekul tergantung dari struktur
elektron atom. Misalnya, energi ionisasi dan
kontrol afinitas elektron dimana atom menerima
atau melepaskan elektron
Ikatan kimia dapat dibagi menjadi dua kategori besar :
ikatan ion dan ikatan kovalen.
Ikatan ion terbentuk jika terjadinya perpindahan elektron
di antara atom untuk membentuk partikel yang
bermuatan listrik dan mempunyai daya tarik-menarik.
Daya tarik menarik di antara ion-ion yang bermuatan
berlawanan merupakan suatu ikatan ion.
Ikatan kovalen terbentuk dari terbaginya (sharing)
elektron di antara atom-atom. Dengan perkataan lain,
daya tarik-menarik inti atom pada elektron yang terbagi
di antara elektron itu merupakan suatu ikatan kovalen
Sharing Elektron dan Ikatan Kovalen
Ikatan ini terjadi manakala terjadi perbedaan kecil pada tendensi
untuk melepas atau menangkap elektron sehingga terjadi
sharing elektron
Tipe ikatan ini umum terjadi antar atom non logam (logam juga
bisa berikatan kovalen)
Tiap-tiap atom non logam mempertahakan elektron masing-
masing dan mencoba menarik elektron atom lain
Gaya tarik masing-masing atom terhadap elektron valensi
lawannya membuat kedua atom berikatan
Pasangan elektron sharing (pakai bersama) dianggap
terlokalisasi diantara kedua atom
Ikatan ini menghasilkan molekul-molekul yang terpisah dan
merefleksikan rumus kimia sebenarnya (rumus molekul)
Simbol Titik Elektron Lewis
Dalam model simbol titik elektron Lewis (G.N.
Lewis1875 – 1946), simbol unsur mewakili inti dan
elektron bagian dalam sedangkan titik-titik
disekitarnya menunjukkan elektron valensi
Nomor grup A yang menunjukkan jumlah elektron
valensi
Tempatkan satu titik pada masing-masing sisi (atas,
bawah, kiri, kanan)
Baru pasangkan titik-titik hingga semua terpakai
Sharing Elektron dan Ikatan Kovalen
Ikatan ini terjadi manakala terjadi perbedaan kecil pada tendensi
untuk melepas atau menangkap elektron sehingga terjadi
sharing elektron
Tipe ikatan ini umum terjadi antar atom non logam (logam juga
bisa berikatan kovalen)
Tiap-tiap atom non logam mempertahakan elektron masing-
masing dan mencoba menarik elektron atom lain
Gaya tarik masing-masing atom terhadap elektron valensi
lawannya membuat kedua atom berikatan
Pasangan elektron sharing (pakai bersama) dianggap
terlokalisasi diantara kedua atom
Ikatan ini menghasilkan molekul-molekul yang terpisah dan
merefleksikan rumus kimia sebenarnya (rumus molekul)
Simbol Titik Elektron Lewis
Dalam model simbol titik elektron Lewis (G.N.
Lewis1875 – 1946), simbol unsur mewakili inti dan
elektron bagian dalam sedangkan titik-titik
disekitarnya menunjukkan elektron valensi
Nomor grup A yang menunjukkan jumlah elektron
valensi
Tempatkan satu titik pada masing-masing sisi (atas,
bawah, kiri, kanan)
Baru pasangkan titik-titik hingga semua terpakai
Senyawa kovalen adalah senyawa yang terbentuk karena ada
penggunaan bersama elektron-elektron. Unsur-unsur penyusun senyawa
kovalen adalah unsur-unsur dari golongan non logam.
Atom hidrogen memiliki sebuah elektron pada kulit pertamanya, agar
konfigurasi elektronnya penuh seperti gas mulia helium maka hidrogen
memerlukan satu elektron lagi (gambar 1). Gas hidrogen yang merupakan
molekul H2 terdiri dari dua atom hidrogen yang saling menyumbangkan
elektronnya sehingga masing-masing atom hydrogen memiliki konfigurasi
elektron yang stabil.Jika kita perhatikan gambar 1, elektron pada atom
pertama diberi tanda titik kecil dan atom lainnya dengan titik besar.
Pasangan elektron yang membentuk ikatan kovalen ditandai oleh garis
penghubung (-).
Pada ikatan kovalen, dua atom dapat membentuk ikatan dengan sepasang,
dua pasang, atau tiga pasang elektron bergantung pada jenis unsur yang
berikatan.Ada 3 jenis ikatan kovalen,yaitu:
1. Ikatan kovalen tunggal

2. Ikatan kovalen rangkap dua

3. Ikatan kovalen rangkap tiga


Pada senyawa kovalen, dapat dikelompokkan sebagai berikut.

*SENYAWA KOVALEN NON POLAR


Senyawa kovalen non polar adalah senyawa yang berikatan kovalen non polar
Suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidaberkutub), jika PEI (pasangan
elektron ikatan) tertarik sama kuat ke semua atom.

Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat
karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan
yang sama. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata
sehingga tidak terbentuk kutub.
Senyawa kovalen polar
Senyawa kovalen polar adalah senyawa yang
berikatan kovalen polar . Suatu ikatan kovalen
disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI)
tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.Ikatan kovalen polar
atau ikatan polar dimana elektron-elektron
menghabiskan lebih banyak waktunya untuk berada di
dekat salah satu atom.
contohnya pada HF :
Senyawa kovalen koordinat (Dativ);
Senyuawa kovalen koordinat adalah senyawa yang berikatan
kovalen koordinasiIkatan kovalen koordinat terjadi apabila
pasangan electron yang dipakai bersama berasal dari
penyumbangan saah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen
koordinat dikenal juga sebagai ikatan dativ atau ikatan semipolar.
Amonia (NH3) dapat bereaksi dengan boron trifklorida (BCl3)
membentuk senyawa NH3.BCl3.

Pembentukan ikatan kovalen koordinat NH3.BF3


SYARAT PEMBENTUKANNYA
1. Atom yang satu memiliki pasangan elektron bebas
2. Atom lainnya memiliki orbital kosong
Sebagai contoh, atom N pada molekul amonia, NH3, mempunyai satu PEB.
oleh sebab itu, molekul NH3 dapat mengikat ion H+ melalui ikatan kovalen
koordinasi, sehingga menghasilkan ion amonium, NH4+.

dalam ion NH4+ terkandung empat buah ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen dan satu
ikatan kovalen koordinasi.
POLARISASI
Ikatan Kovalen Polar dan Ikatan Kovalen Nonpolar
Berdasarkan pengetahuan keelektronegatifan yang telah diketahui maka
salah satu akibat adanya perbedaan keelektronega-tifan antar dua atom
unsur berbeda adalah terjadinya polarisasi ikatan kovalen. Adanya
polarisasi menyebabkan ikatan kovalen dapat dibagi menjaadi ikatan
kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar. Ikatan kovalen polar dapat
dijumpai pada molekul hidrogen klorida sedangkan ikatan kovalen nonpolar
dapat dilihat pada molekul hidrogen.

Orbital H2 dan HCl, polarisasi ikatan kovalen


2.KOVALENSI DAN POLARISASI

VALENSI
Kata valensi berasal dari kata latin “valentia”,yang berarti kekuatan atau kapasitas,dan
ini berkaitan dengan gabungan kekuatan dari satu unsur.valensi suatu unsure
adalah jumlah ikatan yang dapat dibuat oleh unsure tersebut.bilangan ini biasanya
sesuai dengan jumlah electron yang diperlukan untuk mengisi kulit valensi.
Table dibawah ini memberikan valensi dari beberapa unsure.

unsur H C N O F atau Cl
valensi 1 4 3 2 1

Perhatikan perbedaan antara electron valensi dan


valensi.oksigen,misalnya,mempunyai enam electron valensi tetapi valensinya
adalah dua.hanya untuk hidrogen dan karbon sebagaimana yang terlihat pada
table kedua bilangannya sama.Pada semua kasus, jumlah kedua bilangan ini sama
dengan jumlah electron dalam kulit yang berisi.
Valensi pada table berlaku pada ikatan ikatan tunggal,ganda dua dan ganda
tiga.misalnya , karbon mempunyai empat ikatan dalam semua rumus yang telah
kita ketahui: metana, etana, etilena,asetilena, karbondioksida dan karbon tetra
klorida.
Molekul Polar dan Molekul Nonpolar
Molekul yang berikatan secara kovalen nonpolar seperti H2, Cl2 dan N2
sudah tentu bersifat nonpolar. Akan tetapi molekul dengan
ikatan kovalen polar dapat bersifat polar dan nonpolar yang
bergantung pada bentuk geometri molekulnya. Molekul dapat bersifat
nonpolar apabila molekul tersebut simetris walaupun ikatan yang
digunakan adalah ikatan kovalen polar.

Susunan ruang (VSEPR) BF3, H2O, NH3 dan BeCl2

Molekul H2O dan NH3 bersifat polar karena ikatan O-H dan N-H bersifat
polar. Sifat polar ini disebabkan adanya perbedaan keelektronegatifan
dan bentuk molekul yang tidak simetris atau elektron tidak tersebar
merata
a.TitihDidih
Air, H2O merupakan senyawa kovalen.
Ikatan kovalen yang mengikat antara atom
hidrogen dan atom oksigen dalam molekul
air cukup kuat, sedangkan gaya yang
mengikat antar molekul-molekul air cukup
lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan
air yang cair itu mudah berubah menjadi
uap air bila dipanasi sampai sekitar 100o
C, akan tetapi pada suhu ini ikatan
kovalen yang ada di dalam molekul H2O
tidak putus.
b. Kemudahan Menguap
Banyak sekali berbagai bahan yang kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari
merupakan senyawa kovalen seperti
ditunjukkan pada gambar 18. Sebagian
besar senyawa kovalen berupa cairan yang
mudah menguap dan berupa gas. Molekul-
molekul senyawa kovalen yang mudah
menguap sering menghasilkan bau yang
khas. Parfum dan bahan pemberi aroma
merupakan senyawa kovalen. Hal ini tidak
diperoleh pada sifat senyawa ionik.
c. Daya hantar Listrik

Senyawa kovalen pada berbagai wujud


tidak dapat menghantar arus listrik. Hal ini
disebabkan senyawa kovalen tidak
mengandung ion-ion sehingga posisi
molekulnya tidak berubah.
d. Kelarutan
Kebanyakan senyawa kovalen tidak dapat
melarut dalam air, tetapi mudah melarut
dalam pelarut organik. Pelarut organik
merupakan senyawa karbon, misalnya
bensin, minyak tanah, alkohol, dan aseton.
Namun ada beberapa senyawa kovalen
yang dapat melarut dalam air karena terjadi
reaksi dengan air dan membentuk ion-ion.
Misalnya, asam sulfat bila dilarutkan ke
dalam air akan membentuk ion hidrogen dan
ion sulfat.

Anda mungkin juga menyukai