Anda di halaman 1dari 21

A.

Fotosintesis
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan
pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang
dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki
kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi
yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak
akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam
daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986)
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks
dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan
polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat
diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan
gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan.
Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H
2
O dan CO
2
menjadi senyawa
organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada
tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi
cahaya matahari (Kimball, 2002).
Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawanan gradient panas di dalam
fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang secara termodinamis mampu
mereduksi CO
2
di dalam fotosistem II dari air dengan pelepasan O
2
, jika sebuah molekul pigmen
menyerap sebuah foton masuk ke dalam sebuah keadaan tereksitasi, karena satu elektronnya
pada keadaan dasar pindah ke orbit (Anwar, 1984).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan
menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz
melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang
berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi
yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama
kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen
(Kimball, 1993).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas
timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium.
Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah
menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I tersusun oleh
klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya
pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu
1:2 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm (Syamsuri,
2000).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO
2
dan H
2
O)
dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia
dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO
2
menjadi
glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
Kloropil
6CO
2
+ 6H
2
O C
6
H
12
O
6
+ 6O
2
+ Energi
Sinar matahari
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co
2
yang dilepaskan dan jumlah mol O
2
yang
diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia
fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
1. Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh klorofil yang berlangsung
digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem merupakan unit yang mampu menangkap energi
cahay matahari dalam rantai transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat
reaksi dan akseptor elektrona (Saimbolon, 1989).
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO
2
oleh molekul RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk
mensintesis gula yang berlangsung distroma, reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:
a. Karboksilasi merupakan pengikatan CO
2
oleh RPB untuk membentuk molekul PGA.
b. Reduksi : PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
c. Regenerasi : pembentukan kembali RBP

B. Faktor penentu laju fotosintesis
Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat memengaruhi secara
langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak memengaruhi secara langsung
seperti terganggunya beberapa fungsi organyang penting bagi proses fotosintesis. Proses
fotosintesis sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya
matahari, suhulingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO
2
). Faktor lingkungan tersebut dikenal
juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh secara langsung bagi laju fotosintesis.
Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai kondisioptimum meskipun
kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya faktor-faktor pembatas
tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan mengendalikan laju optimum
fotosintesis. Selain itu, faktor-faktor seperti translokasikarbohidrat, umur daun, serta
ketersediaan nutrisimemengaruhi fungsi organ yang penting pada fotosintesis sehingga secara
tidak langsung ikut memengaruhi laju fotosintesis.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan
tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada
suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan
karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan
berkecambah memerlukan lebih banyak energi danmakanan untuk tumbuh.





Pembahasan
Pada percobaan fotosintesis ini, apabila dilakukan perlakuan denganmemberikan cahaya pada
Hydrilla vericillata
gelembung udara yang dihasilkan
relatif banyak. Dikarenakan semakin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yangterbentuk
,sehingga mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas cahaya yang terlalutinggi akan merusak
klorofil dan mengurangi kecepatan fotosintesis.Sedangkan pada percobaan yang dilakukan
dengan memberikan es batu akanmenghasilkan gelembung udara yang relatif sedikit. Hal ini
terjadi karena dalam suatu batasan tertentu, semakin tinggi suhunya, semakin
cepat proses fotosintesis itu terjaditetapi sebaliknya jika suhu yang rendah akan menghambat
proses fotosintesistersebut.Selanjutnya pada percobaan yang dilakukan dengan menambah
NaHCO
3
gelembung udara yang dihasilkan lebih banyak jika dibandingkan dengan percobaanyang
pertama diperlakukan dengan memberikan cahaya atau sinar matahari langsung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk
menggunakan zat-karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di
dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung cukup cahaya dan oleh karena itu maka
asimilasi zat-karbon disebut juga fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa fotosintesis atau
asimilasi zat-karbon itu suatu proses di mana zat-zat anorganik H
2
O dan CO
2
oleh klorofil diubah
menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari. Pengubahan energi sinar
menjadi energy kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi kimia menjadi energi kerja
pada peristiwa pernefasan dalam tubuh tumbuhan merupakan rangkaian proses kehidupan di
dunia ini (Dwidjoseputro,1996).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan
pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang
dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki
kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi
(Salisbury dan Ross,1995).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan
cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti
halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam
mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran
yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O),
konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat dan cahaya yang diperlukan
tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu
melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat
menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari
(Dwidjoseputro, 1996).
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas
dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang
ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan
oleh sejumlah bakteri belerang (biologi.blogsome.com, 2013).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas
timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium.
Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah
menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks
dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan
polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat
diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan
gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan
menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz
melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang
berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi
yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama
kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen
(Kimball, 2002).
Fotosintesis (dari bahasa Yunani - -], "cahaya," dan [snthesis],
"menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia pembentukan zat
makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat
hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang
berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan
menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi
cahaya matahari (wikipedia, 2013).
Untuk mengetahui bagaimana cahaya menyebabkan terjadinya fotosintesis, perlu diketahui
terlebih dahulu sifat-sifat cahaya. Cahaya memiliki sifat gelombang (wave nature) dan sifat
partikel (particle nature). Cahaya mencakup bagian dari energi matahari dengan panjang
gelombang antara 390 nm sampai 760 nm, dan tergolong cahaya tampak. Kisaran ini merupakan
porsi kecil dari kisaran spektrum elektromagnetik (Lakitan, 1996).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis
Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor yang
mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut (Wawang, 2013).
Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di udara. Semakin tinggi konsentrasi CO2 di udara, maka
laju fotosintesis semakin meningkat.
Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung
semakin cepat. Pembentukan klorofil memerlukan cahaya matahari. Kecambah yang
ditumbuhkan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna. Kecambah ini
dikatakan mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat (lebih tinggi/panjang dari seharusnya)
dan batang dan daunnya tampak bewarna pucat karena tidak mengandung klorofil. Umur daun
juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tua daun, kemampuan berfotosintesis semakin
berkurang karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.
Cahaya, intensitas cahaya yang cukup diperlukan agar fotosintesis berlangsung dengan efisien.
Air, ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena air merupakan bahan baku dalam
proses ini.
Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis akan meningkat, demikian juga
sebaliknya. Namun bila suhu terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti karena enzimenzim yang
berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak
terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan secara efisien.
Dua Proses Fotosintesis
Proses fotosintesis terdiri dari reaksi terang dan reaksi gelap, untuk pembahasan leibh lanjut
dapat dilihat pada paragraph dibawah ini (Wawang, 2013).
Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi dalam membran tilakoid dan mengubah energi cahaya menjadi energi
kimia. Ini reaksi kimia harus terjadi karena itu berlangsung di siang hari. Klorofil dan pigmen
lainnya antara lain beta-karoten yang diselenggarakan dalam kelompok dalam membran tilakoid
dan terlibat dalam reaksi terang. Masing-masing pigmen yang berbeda berwarna dapat menyerap
warna yang sedikit berbeda dari cahaya dan lulus energi ke molekul krofil pusat untuk
melakukan fotosintesis. Bagian tengah dari struktur kimia dari molekul klorofil adalah cincin
porfirin, yang terdiri dari cincin menyatu beberapa karbon dan nitrogen dengan ion magnesium
di tengah.
Energi yang dihasilkan melalui reaksi terang disimpan dengan membentuk zat kimia yang
disebut ATP (adenosin trifosfat) yaitu suatu senyawa yang digunakan oleh sel untuk
penyimpanan energi. Senyawa kimia ini terbuat dari adenin nukleotida yang terikat pada gula
ribosa dan yang terikat dengan tiga gugus fosfat. Molekul ini sangat mirip dengan blok bangunan
untuk DNA kita.
Reaksi gelap
Reaksi gelap terjadi di stroma dalam kloroplas, dan mengubah CO2 menjadi gula. Reaksi ini
tidak secara langsung perlu cahaya untuk terjadi, tapi itu tidak membutuhkan produk dari reaksi
terang (ATP dan lain kimia yang disebut NADPH). Reaksi gelapmelibatkan siklus yang disebut
siklus Calvin dimana CO2 dan energi dari ATP digunakan untuk membentuk gula. Perhatikan
baik-baik bahwa produk pertama fotosintesis adalah senyawa tiga karbon yang disebut
gliseraldehida 3-fosfat. Dua di antaranya bergabung untuk membentuk molekul glukosa.
Kebanyakan tanaman memasukkan CO2 langsung ke siklus Calvin. Dengan demikian senyawa
organik pertama yang stabil yang terbentuk adalah gliseraldehida 3-fosfat. Karena molekul yang
mengandung tiga atom karbon, tanaman ini disebut tanaman C3. Untuk semua tanaman, cuaca
musim panas meningkatkan jumlah air yang menguap dari pabrik. Tanaman mengurangi jumlah
air yang menguap dengan menjaga stomata-stomata tetap tertutup selama cuaca kering dan
panas. Sayangnya, ini berarti bahwa setelah CO2 dalam daun mereka mencapai tingkat yang
rendah, mereka harus berhenti melakukan fotosintesis. Bahkan jika ada sedikit kiri CO2, enzim
yang digunakan untuk meraih dan memasukkannya ke dalam siklus Calvin hanya tidak memiliki
cukup CO2 untuk digunakan. Biasanya rumput di pekarangan kami hanya berubah warna
menjadi coklat dan pergi aktif.
Beberapa tanaman seperti crabgrass, jagung, dan tebu memiliki modifikasi khusus untuk
menghemat air. Tanaman ini menangkap CO2 dengan cara yang berbeda: mereka melakukan
langkah tambahan pertama, sebelum melakukan siklus Calvin. Tanaman ini memiliki enzim
khusus yang dapat bekerja lebih baik, bahkan pada tingkat CO2 yang sangat rendah, untuk
mengambil CO2 dan mengubahnya pertama ke oksaloasetat, yang berisi empat karbon. Dengan
demikian, tanaman ini disebut tanaman C4. CO2 ini kemudian dilepaskan dari oksaloasetat dan
dimasukkan ke dalam siklus Calvin. Inilah sebabnya mengapa crabgrass dapat tetap hijau dan
terus tumbuh ketika semua sisa rumput Anda kering dan coklat.
Pigmen Fotosintesis
Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang
mengandung pigmen fotosintetik.

Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik tidak mampu
melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz dapat diketahui bahwa intensitas
cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan
energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi
tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai
spektrum cahaya yang berbeda tersebut.

Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai
spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada
jaringan daun. Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan
jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau
klorofil. Pigmen berwarna hijau ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan
penting dalam menyerap energi matahari (Afni, 2013).
Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies,
beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap
oleh protein berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan, protein ini
tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas, sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan
pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan
dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkan elektron
dari zat seperti air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi
senyawa organik. Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, ini dilakukan dalam suatu rangkaian
reaksi yang disebut siklus Calvin, namun rangkaian reaksi yang berbeda ditemukan pada
beberapa bakteri, misalnya siklus Krebs terbalik pada Chlorobium. Banyak organisme
fotosintesis memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau menyimpan karbondioksida. Ini
membantu mengurangi proses boros yang disebut fotorespirasi yang dapat menghabiskan
sebagian dari gula yang dihasilkan selama fotosintesis (Slriadi, 2013).
Proses fotosintesis terjadi di daun yang berwarna hijau karena mengandung klorofil yang dapat
menyerap sinar matahari. Daun memiliki permukaan atas dan bawah yang dilindungi lapisan
epidermis yang mempunyai lapisan lilin. Fungsi lapisan lilin mencegah penguapan air
(transpirasi) yang berlebihan. Lapisan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis, di antara sel-
selnya terdapat stomata. Di antara epidermis bawah dan atas terdapat jaringan palisade. Sel-
selnya mengandung kloroplas. Di dalam kloroplas inilah proses fotosintesis terjadi. Dalam
kloroplas terdapat pigmen warna hijau, yaitu klorofil (Rani, 2013).
Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah
yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplast. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Sebagian besar
energi fotosintesis dihasilkan di daun tetapi juga dapat terjadi pada organ tumbuhan yang
berwarna hijau. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung
setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis
tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Permukaan daunbiasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk
mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan (Mardawati, 2013).
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah kertas timah, penjepit, gelas piala, tabung
reaksi, corong, jam, kaki tiga dan spritus.
III.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah tanaman daun mangga Mangifera
indica, Tanaman Hydrilla verticilla, air panas, air biasa, JKJ (Iodium Kalium Iodida) dan alkohol
95%.
III.3. Prosedur Kerja
a. Percobaan Ingenhouz
1. Menutup sebagian dari permukaan daun yang akan diperiksa yang belum terkena sinar
matahari dengan timah dan jepit rapat, biarkan selama kurang lebih seminggu
2. Memetik daun percobaan tadi dan mencelupkan dalam air mendidih sehingga daun tersebut
layu
3. Mencelupkan kedalam alkohol mendidih beberapa saat
4. Mencelupkan lagi ke dalam larutan JKJ beberapa saat, selanjutnya bilas dengan air mengalir
agar sisa larutan JKJ hilang
5. Mengamati apa yang terjadi terhadap daun percobaan tadi.
b. Percobaan Sachs
1. Mengisi gelas piala dengan air kemudian memasukkan Hydrilla verticillata kedalamnya
2. Memasukkan corong terbalik kedalam gelas piala sedemikian rupa sehingga Hydrilla
verticillatasemuanya berada dibawah corong
3. Menutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi sejumlah air
4. Menempatkan percobaan ini dibawah cahaya matahari yang berintensitas tinggi
5. Mengamati apakah terdapat gelembung-gelembung udara yang terkumpul di dasar tabung
reaksi.
Pembahasan
Dari dua percobaan di atas yang bertujuan untuk membuktikan proses fotosintesis akan
menghasilkan glukosa dan proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen akan kami bahas
sebagai berikut.
Percobaan Ingenhousz
Gelas piala yang berisi air di masukkan hydrilla ke dalamnya kemudian masukkan corong secara
terbalik sehingga semua Hydrilla verticillata tepat berada di bawah corong. Lalu corong tersebut
di tutup pangkalnya dengan tabung reaksi yang berisi air. Kemudian percobaan ini di tempatkan
di bawah matahari. Setelah itu kami mengamati apakah terdapat gelembung-gelembung pada
tabung reaksi.
Pada percobaan yang telah kami lakukan, dapat di lihat bahwa pada menit 0-10 terdapat sedikit
gelembung, pada menit 10-20 terdapat banyak gelembung, pada menit 20-30 terdapat sangat
banyak gelembung begitupun pada menit 30-40 terdapat sangat banyak gelembung.
Proses fotosintesis hanya dapat berlangsung pada tumbuhan yang mengandung klorofil
contohnya pada percobaan ini yaitu tanaman Hydrilla verticillata.
Percobaan Sachs
Pada percobaan ini bahan yang di gunakan adalah daun mangga Mangifera indica. Sebelum
percobaan ini di lakukan, kira-kira satu minggu sebelumnya daun mangga Mangifera indica di
tutup bagian tengahnya dengan kertas timah lalu di jepit dengan jepitan kertas agar bagian
tersebut tidak terkena sinar matahari sehingga pada bagian daun mangga tersebut tidak akan
berlangsung proses fotosintesis.
Pada saat percobaan sachs, daun mangga tersebut di petik kemudian kertas timahnya di buka.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu daun mangga di masukkan ke dalam air mendidih agar
sel-selnya mati. Kemudian setelah itu daun tersebut di masukkan dalam alkohol mendidih agar
klorofil yang dikandung daun tersebut meluruh. Setelah di masukkan dalam alkohol daun
tersebut akan terlihat pucat karena klorofilnya telah larut. Kemudian daun tersebut di masukkan
dalam larutan JKJ lalu di bilas dengan air . Perendaman pada larutan JKJ di maksudkan untuk
menguji adanya amilum pada daun. Apabila setelah di masukkan dalam JKJ bagian daun tersebut
berwarna hijau berbintik hitam maka pada daun tersebut terdapat amilum.
Dari hasil percobaan kami daun tersebut pada semua bagiannya berwarna hijau berbintik hitam
karena masih terdapat amilum. Percobaan kami ini gagal di karenakan daun mangga yang kami
tutupi kertas timah tidak rapat dan daunnya sudah tua sehingga proses fotosintesis masih
berlangsung.
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan dua percobaan di atas dapat kita simpulkan bahwa fotosintesis adalah suatu proses
pembentukan bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan cahaya dan zat hijau daun
(klorofil).
Pada proses fotosintesis intensitas cahaya dan konsentrasi CO
2
akan sangat berpengaruh.Hasil
dari fotosintesis adalah glukosa dan oksigen
V. 2. Saran
Percobaan ini memerlukan pengamatan yang teliti, seperti saat memperhatikan gelembung udara
yang di hasilkan pada proses fotosintesis. Sebelum melakukan percobaan sachs sebaiknya daun
mangga yang di gunakan sebagai bahan praktikum harus benar-benar di bungkus kertas timah
dengan baik dan rapat agar percobaan tersebut memberikan hasil yang sesuai.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil
Hasil dari percobaan ini adalah:
a.Percobaan Ingenhouz
Keterangan;
Daun Hydrilla verticillata
Corong
Gelas piala
Tabung reaksi
Gelembung udara
Sinar matahari
Dalam melakukan percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap seperti yang telah dijelaskan
dalam prosedur kerja. Untuk dapat membuktikan proses fotosintesis melepaskan oksigen, dapat
dilihat pada tabel berikut:
No Waktu
Banyak Gelembung
(di luar ruangan)
1.
2.
3.
4.
0 10
10 20
20 30
30 40
++
++
+++
++
No Waktu
Banyak Gelembung
(di dalam ruangan)
1.
2.
0 10
10 20
+
-
keterangan: + sedikit gelembung
++ banyak gelembung
+++ sangat banyak gelembung

b.Percobaan Sachs
1. Daun mangga yang telah dibungkus aluminium foil.
2. Air yang sedang dipanaskan hingga mendidih.
3. Daun mangga dimasukkan kedalam air mendidih berfungsi untuk mematikan sel.
4. Alkohol yang sedang dipanaskan hingga mendidih.

5. Daun mangga dimasukkan kedalam alkohol mendidih berfungsi melarutkan klorofil pada daun.
6. Lalu dicelupkan kedalam larutan JKJ.
7. Kemudian dibilas dengan air biasa untuk menghilangkan sisi larutan JKJ.
8. Hasil akhir dari daun mangga, warna pucat pada tengah daun adalah bagian yang ditutupi
aluminium foil, sedangkan daun yang bagian atas dan bawah berwarna biru kehitam-hitaman
menandakan adanya amilum sebagai hasil proses fotosintesis.
Pada percobaan ini hasilnya gagal karena daun mangga yang kami bungkus sudah tua dan
saat pembungkusan tidak rapat sehingga warna dari keseluruhan daun hampir sama.

DAFTAR PUSTAKA
Afni. 2011. Fotosintesis. Afni22.blogspot.com. Diakses pada tanggal 4 Oktober; pukul 19.23 WITA

Dwidjoseputro. 1996. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Kimball, John. 2002. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta.

Malcome, 1990. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung.

Mardawati. 2013. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan
Hijau. veraniarimardawati.wordpress.com.Diakses pada tanggal 5 Oktober; pukul 21.36 WITA

Mustahib. 2010. Fotosintesis. Biologi.blogsome.com. Diakses pada tanggal 4 Oktober; pukul 19.40
WITA

Rani. 2013. Fotosintesis Tumbuhan. Rani.blogspot.com. Diakses pada tanggal 5 Oktober; pukul 21.31
WITA

Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.

Slriadi. 2013. Fotosintesis. Slriadi.blogspot.com. Diakses pada tanggal 5 Oktober; pukul 20.51 WITA

Wawang. 2013. Pengertian Fotosintesis. Biologisel.com. Diakses pada tanggal 4 Oktober; pukul 19.06
WITA

Wikipedia. 2013. Fotosintesis. id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 4 Oktober 19.00 WITA

Diposkan oleh andi nurmilla di 03.14

Pembahasan
Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi matahari
yang dapat dimanfaatkan oleh kloropil yang terdapat dalam kloroplas. Fotosintesis selain
memerlukan cahaya matahari sebagai bahan bakar juga memerlukan karbondioksida dan air
sebagai bahan anorganik yang akan diproses untuk menghasilkan karbohidrat dan melepaskan
oksigen.
Reaksi yang terjadi saat fotosintesis adalah :
CO2 + H2O energi cahaya C
6
H
12
O
6
+O
2
+ H
2
O
klorofil
Dari reaksi tersebut kami dapat memperkirakan bahwa pada fotosintesis akan menghasilkan
oksigen.Hydrilla verticillatadimasukkan ke dalam gelas beaker yang terlebih dahulu telah
dilengkapi dengan corong penutup dan gelas kimia, kemudian dimasukkan air yakinkan pada
saat air memenuhi gelas beaker dan masuk kedalam gelas kimia tidak terdapat gelembung udara
dari luar.

Dalam melakukan percobaan ini kami menyiapkan bahan bahan yang digunakan. Bahannya
diantaranya :Hydrilla verticillata,air,NaHCO
3,
dan es batu.Hydrilla verticillatadipotong potong
dengan ukuran 7 cm sebanyak 5 buah pada setiap perlakuan. Kemudian kami melakukan
percobaan dengan perlakuan yang berbeda beda pada 4 tabung reaksi. Setelah melakukan
percobaan reaksi fotosintesis, dengan perlakuan yang berbeda beda pada 6 tabung reaksi
didapatkan hasil seperti data pengamatan yang ada di atas :

Perlakuan I diletakkan ditempat yang terang dengan suhu 30
0
. Pada perlakuan ini gelas kimia
yang telah berisi corong, Hydrilla verticillata, kawat, tabung reaksi yang sudah dirangkai diisi
dengan air dengan cara menenggelamkan ke dalam sebuah ember dan tidak boleh ada udara luar
yang masuk ke dalam tabung. Kemudian diletakkan di tempat yang terang terkena matahari
langsung kemudian mengamati gelembung yang dihasilkan dari perlakuan tersebut. Pada 3 menit
pertama gelembung yang dihasilkan sebanyak 458 gelembung kecil dan 12 gelembung besar.
Pada 3 menit kedua gelembung yang dihasilkan bertambah sebanyak 597 gelembung kecil dan
12 gelembung besar. Pada 3 menit yang terakhir jumlah gelembung yang dihasilkan bertambah
sebanyak 725 gelembung kecil dan 8 gelembung besar Dari hasil yang didapat membuktikan
bahwa pada percobaan ini menghasilkan oksigen ditandai dengan munculnya gelembung
gelembung udara yang ada di dalam tabung. Semakin lama waktu yang digunakan,oksigen yang
dihasilkan semakin banyak.

Perlakuan II diletakkan ditempat terang dan ditambahkan dengan es batu dengan suhu 15
0
.Pada
perlakuan ini gelas kimia yang telah berisi corong, Hydrilla verticillata, kawat, tabung reaksi
yang sudah dirangkai diisi dengan air dengan cara menenggelamkan ke dalam sebuah enmber
dan tidak boleh ada udara luar yang masuk ke dalam tabung. Diberi es batu untuk sehingga suhu
menjadi 15
0
. Kemudian diletakkan di tempat yang terang terkena matahari langsung
kemudianmengamati gelembung yang dihasilkan dari perlakuan tersebut. Pada 3 menit
pertama,kedua,dan ketiga tidak ada gelembung yang dihasilkan. Jika dibandingkan dengan
perakuan pertama gelembung yang dihasilkan sangat banyak dengan suhu 30
0
. Sehingga dapat
diketahui bahwa fotosintesis dipengaruhi oleh temperatur( suhu ) dan dalam suhu yang dingin
ternyata mempengaruhi kerja enzim yaitu kerja enzim kurang optimal.

Perlakuan III diletakkan ditempat yang terang dan ditambahkan NaHCO
3.
Pada perlakuan
ini gelas kimia yang telah berisi corong, Hydrilla verticillata, kawat, tabung reaksi yang sudah
dirangkai diisi dengan air dengan cara menenggelamkan ke dalam sebuah enmber dan tidak
boleh ada udara luar yang masuk ke dalam tabung.kemudian ditambahkan
larutan NaHCO
3.
Kemudian diletakkan di tempat terang yang langsung terkena cahaya matahari
langsung. Dari tabel pengamatan diatas diketahui bahwa pada 3 menit pertama gelembung yang
dihasilkan sebanyak 54 gelembung besar. Pada 3 menit kedua gelembung yang dihasilkan
sebanyak 70 gelembung besar. Pada 3 menit terakhir gelembung yang dihasilkan sebanyak 76
gelembung besar. Sehingga jika gelembung besar ini diakumulasi menjadi gelembung kecil
maka perbandingan antara perlakuan I yaitu ditempatkan ditempat yang terang dengan
suhu 30
0
dengan perlakuan ketiga yaitu ditempatkan di tempat yang terang dengan penambahan
NaHCO
3
maka gelembung yang banyak dihasilkan yaitu pada perlakuan ketiga dengan
penambahan NaHCO
3.
Hal ini membuktikan bahwa pada perlakuan ketiga ini menggunakan
larutan NaHCO
3
menghasilkan oksigen lebih banyak. Karena penambahan NaHCO
3
yang
bereaksi dengan cahaya matahari akan terurai menjadi NaOH dan CO
2.
Dan NaHCO
3
menambah
substrat dalam bahan untuk proses fotosintesis sehinggaa gelembung yang dihasilkan lebih
banyak dibandingkan dengan percobaan yang pertama tanpa ada tambahan substrat hanya
terkena sinar matahari langsung.

Perlakuan IV diletakkan ditempat yang gelap tanpa ada sinar matahari. Pada perlakuan
ini gelas kimia yang telah berisi corong, Hydrilla verticillata, kawat, tabung reaksi yang sudah
dirangkai diisi dengan air dengan cara menenggelamkan ke dalam sebuah enmber dan tidak
boleh ada udara luar yang masuk ke dalam tabung. Kemudian diletakkan di tempat yang terang
terkena matahari langsung kemudian mengamati gelembung yang dihasilkan dari perlakuan
tersebut. Dari tabel pengamatan diatas pada 3 menit pertama,kedua,dan ketiga tidak
menghasilkan gelembung udara. Hal ini membutuhkan dalam proses fotosintesis dipengaruhi
oleh intensitas cahaya.

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H
2
O dan
CO
2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis
hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang
berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukantumbuhan, alga, dan
beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan
memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi
kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis
(photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2diikat (difiksasi)
menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme
untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteribelerang. (http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis)
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh
tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu
mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam
rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan
dalam reaksi fotosintesis adalah CO
2
yang berasal dari udara dan H
2
O yang diserap dari
dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto cahaya reaksi ini membutuhkan
cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan
oksigen).
Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul
karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari
untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah
molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan
hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun
molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama
elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting
bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat
memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom
penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh.
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun
kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas
(Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel
khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll)
yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur
berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel
penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael
W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan
daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi.
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama
reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap
energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam
ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang
nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron.
Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton,
elektron dan O
2
. Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung
dengan senyawa aseptor elektron NADP+ (nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate)
membentuk NADPH. Beberapa proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi
yang dibentuk berupa ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen
yang masuk ke dalam reaksi gelap (siklus Calvin), yang merubah molekul CO
2
menjadi
molekul gula berantai karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi cahaya
matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer
terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai
kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan
suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu
tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya
matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut.
Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses
fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat
menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari.(Dwidjoseputro,1986)
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus
dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan
ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang
tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. (Malcome, 1990)
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak
henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti
karbohidrat. Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang
menjadi tempat begantung seluruh kehidupan adalah fotosintesis. Fotosintesis merupakan
salah satu reaksi yang tergolong ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses
pembentukan bahan makanan (glukosa) yang berbahan baku karbondioksida dan air.
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat
autotrof. Artinya keduanya mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis
molekul-molekul organik kaya energi dari precursor organik H
2
O dan CO
2
. Sementara itu,
hewan dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay senyawa-senyawa
organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat menyintesis
karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia bergantung pada organisme autotrof.
(http://metabolismelink.freehostia.com)
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang
mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada
mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga
karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membrane
tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil a merupakan
hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-
keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b
merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah
kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa
bakteri autotrof.
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya
kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang
terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil,
yaitu:
klorofil-a : C
55
H
72
O
5
N
4
Mg, berwarna hijau tua
klorofil-b : C
55
H
70
O
6
N
4
Mg, berwarna hijau muda
Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai
inti. Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana
intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil
yang dapat terlepas menjadi fitol C
2
H
39
OH, jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh enzim
klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan biasanya disebut rangka porfin,
sifatnya hidrofil (suka akan air). (Dwidjoseputro, 1994:18)
Latar Belakang

Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan
dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi
dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme
autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang
dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan
hijau dari proses fotosintesis.
Fotosintesis merupakan akrivitas kimiawi dari tumbuhan untuk membentuk energi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi fotsintesis adalah air, konsentrasi CO2 dan cahaya. Cahaya
tidak dapat dipisahkan dari fotosintesis karena cahaya merupakan bahan bakar untuk
menghasilkan karbohidrat dan Oksigen. Pada dasarnya satu foton hanya dapat diserap oleh satu
molekul saja pada waktu tertentu dan terjadinya eksitasi pada suatu elektron dalam suatu
molekul disebabkan oleh foton. Foton akan menempati posisi pada kondisi tereksitasi yang
ditangkap oleh molekul-molekul pigmen.
Pigmen pigmen atau warna-warna pada tanaman terutama sayuran dan buah-buahan
memiliki perbedaan warna yang disebabkan oleh pigmen yang ada pada syuran atau buah-
buahan tersebut. Beberapa pigmen yang banyak dan biasa terlihat seperti klorofil, antosianin dan
karotenoid (Karoten dan xanotifil)
Warna hijau pada daun merupakan salah satu aplikasi dari pigmen klorofil. Selain
memberikan warna hijau pada daun, klorofil memiliki andil besar dalam proses fotosintesis,
tanpa adanya klorofil fotosintesis tidak mungkin terjadi, kondisi ini terjadi karena klorofil
memiliki sifat dapat menerima sinar cahaya dan dapat mengembalikannya dalam kondisi
gelombang yang berbeda. Klorofil dapat mengalami degradasi warna yang awalnya berwarna
hijau dapat berubah menjadi warna kuning. Degradasi warna ini dapat menjadi patokan atau
tolak ukur dari sayuran apakah masih segar atau tidak. Klorofil tidak larut dalam air melaikan
larut dalam etanol, eter, bensol, dan metanol. Klorofil tidak dapat larut dalam air disebabkan
memiliki lebih banyak sifat lipofil daripada hidrofil yang menyebabkan sukar bersinggungan
dengan air.
Pada umumnya, sel fotosintesis mengandung satu sel atau lebih pigmen klorofil yang
berwarna hijau. Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan bakteria, berwarna
coklat, merah, atau ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain disamping klorofil yaitu
pigmen pelengkap seperti karotenoid yang berwarna kuning, merah atau ungu dan pigmen
fikobilin yang berwarna biru atau merah.
Fotosintesis pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti intensitas cahaya
(laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya), konsentrasi karbondioksida (semakin
banyak karbon dioksida diudara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan
untuk melangsungkan fotosintesis), suhu (enzim-enzim yang bekerja dalam proses
fotosintesisnya dapat bekerja pada suhu optimalnya).
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai fotosintesis, maka dilakukanlah praktikum ini
sehingga kita dapat melihat bagaiman fotosintesis berlangsung dan mengetahui apa saja faktor
yang dapat mempengaruhi lajunya dan apa yang dihasilkan dari proses fotosintesis. Sehingga
kita dapat membandingkan antara teori yang kita dapat dari proses pembelajaran dengan hasil
yang kita temukan di dalam praktikum.

1.2 Tujuan

Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh warna cahaya terhadap kecepatan
fotosintesis dan mengetahui jenis cahaya yang memiliki pengaruh yang tinggi terhadap proses
fotosintesis.



II. TINJAUAN PUSTAKA


Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan alga, dan
beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi
cahaya. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga
sebagian besar menghasilkan oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Fotosintesis juga
merupakan salah satu cara asimilasi karbon, karena dalam fotosintesis karbon bebas dari (CO2)
diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi.
Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawanan gradient panas
di dalam fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang secara termodinamis
mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air dengan pelepasan O2, jika sebuah
molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk ke dalam sebuah keadaan tereksitasi, karena satu
elektronnya pada keadaan dasar pindah ke orbit (Anwar, 1984).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan
menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz
melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla Verticillata ke dalam bejana yang
berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi
yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama
kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen
(Kimball, 1993).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas
timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium.
Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah
menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I tersusun
oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara maksimum oleh
cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II perbandingan klorofil a dan klorofil
b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm
(Syamsuri, 2000).
Tumbuhan bersifat autotrof, autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung, dari
senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula
dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal
dari fotosintesis. Secara singkat reaksi fotosintesis yang manghasilkan glukosa dapat dituliskan
sebagai berikut :
12H2O + 6CO2 cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + 6H2O
Cahaya sangat besar artinya bagi tumbuhan, terutama karena perannya dalam kegiatan
fisiologis seperti fotosintesis, respirasi, pertumbuhan serta pembuangaan, pembukaan dan
penutupan stomata, perkecambahan dan pertumbuhan tanaman. Penyinaran matahari
mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi dan hasil tanaman melalui prose fotosintesis
(Nurshanti, 2011). Lambers (2008) memaparkan bahwa tingkat ke ekstriman suatu lingkungan
sangat berpengaruh terhadap tanaman utamanya fotosintesis. Pada kondisi ekstrim panas(tinggi),
Pada suhu maksimum, pada suhu 45oC hingga 55oC selama dua jam, tanaman akan mati.
Tanaman yang kadarkarbohidratnya tinggi lebih tahan terhadap suhu ekstrim tinggi, Suhu rendah
pada kebanyakan tanaman mengakibatkan rusaknya batang, daun muda, tunas, bunga dan buah.
Besarnya kerusakan organ atau jaringan tanaman, akibat suhu rendah tergantung pada, keadaan
air, keadaan unsur hara, morfologi dan kodisi fisiologit anaman.Tanaman yang jaringannya kaya
unsur kalium biasa lebih tahan terhadap suhu rendah, tetapi jaringan yang banyak mengandung
nitrogen padau mumnya lebih rapuh.
Klorofil merupakan komponen penting pada tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan klorofil. 1) faktor bawaan, sama
halnya dengan pigmen-pigmen lainnya, klorofil dibawa oleh gen induknya, bila pada indukan
tidak terdapat klorofil maka pada anakan akan mengalami hal yang sama. 2) cahaya, dengan
kondisi yang kurang cahaya atau gelap warna daunnya akan pucat, jika kelebihan cahaya maka
akan berwarna hijau kekuning-kuningan. 3) oksigen, pada kecambah yang ditumbuhan tanpa
cahaya lalu dipindahkan ke tempat dengan cahaya tidak bisa menghasilkan klorofil tanpa
pemberian Oksigen terlebih dahulu. 4) karbohidrat, karbohidrat dapat membantu pembentukan
klorofil bila sebelumnya tanaman ditumbuhkan tanpa adanya cahaya. 5) Nitrogen dan
Magnesium, keduanya merupakan pehan penyusun dari klorofil. 6) unsur Mn, Cu, Zn, maskipun
kebutuhan tanaman akan unsur ini sedikit tetapi dengan unsur-unsur ini dapat membantu
pembentukan klorofil, jika kekuranganunsur-unsur ini tanaman akan mengalami klorosis. 7) air,
air meruakan faktor penting, bila kekurangan air maka mengakibatkan desintegrasi dari klorofil.
8) tempratur, tempratur yang ideal untuk pembentukan klorofil antara 3o-48oC (Dwidjoseputro,
1990). Unsur Magnesium dalam tanaman tidak dapat dikesampingkan, menurut Nasamsir
(2008) magnesium merupakan unsur penusun klorofil, sehingga defisiensi magnesium akan
merupakan laju fotosintesis tanaman yang berdampak pada rendahnya produksi fotosintat.
Rendahnya produksi fotosintat akan mempengaruhi penambahan bobot tanaman yang
dicerminkan leh rendahnya LTR. Klorofil sendiri merupakan pembawa warna hijau daun yeng
terdapat di kloroplas dan berfungsi penting bagi fotosintesis. Perubahan kkandungan klorofil,
karotenoid dan antosianin berperan aktif dalam perkembangan benih, ini menunjukkan pigmen
yang ada akan berpengaruh besar pada hasil dan mutu benih, pada masa perkecambahan benih
pigmen-pigmen tersebut juga berperan, adapun perbedaan yang terjadi antara klorofil, antosianin
dan karotenoid akan menyebabkan perbedaan pula pada masa perkecambahan (Baharudin,
2011).
Karoten terbagi manjadi beberapa warna, kuning (Xanthophyll), orange (Violaxauxhin),
merah (Lycopene). Karoten pada buah-bauahan merupakan erubahan warna ketika buah masak.
Klorofil sebagai warna hijau mulai hilang aau terdegradasi dan karotenoid tumbuh semakin
banyak hingga mendominasi sehingga warna berubah menjadi kuning, orange dan merah. Pada
jeruk manis merah darah, warna merah tidak hanya berasal dari likopen tetapi juga berasal dari
antosianin (Pracaya, 2000). Karotenoid merupakan sumber provitamin A, kandungan provit-A
dalam buah dalam kondisi padat ataupun cair dapat cepat dikonversikan menjadi vitamin A.
Karotenoid dibagi menjadi dua fraksi, fraksi padat dan cair, jumlah fraksi cair lebih banyak
daripada fraksi padat. Perbedaan ini dapat dilihat dari warna fraksi cair yang lebih merah
daripada fraksi padatnya. Komposisi asam lemak penyusun pada fraksi cair dan padat
mempengaruhi kandungan karotenoid, pada fraksi cair lebih banyak mengandung lemak tak
jenuh sedangkan fraksi padat lebih banyak mengandung lemak jenuh (Syahputra, 2008).
Karotenoid dan antosianin dapat berfungsi sebagai antioksidan dari patogen, agens fotoprotektif,
dan fotooksidasi yang berguna melindungi benih dari radiasi.
Menurut Serghein (2008) kandungan antosianin dan konsentrasi flavonoid dapat
membantu tanaman terlindung dari paparan radiasi tidak baik dari sinar matahari, ini dibuktikan
dari peningkatan kandungan antosianin dan konsentrasi flavonoid yang meningkat pada kacang
polong yang disinari UV secara penuh. Flavonoid dapat menyerap gelombang cahaya
dengan panjang 220-30 mm. Berbeda dengan antosianin, jumlah dari klorofil dan karotenoid
menurun akibat paparan dari UV. Produksi flavonoid memerlukan gula sebagai sumber
fosfoenolpirufat dan eritrosa-4-fosfat yang menyedaiakan beberapa atom karbon yang diperlukan
flavonoid untuk cincin-B (Salisbury, 1992). Antosianin terdapat di dalam air sel vakuola,
biasanya terlarut. Antosianin bersifat glikosida. Antosianin berwarna merah pada pH asam,
berwarna biru pada pH basa, dan berwarna ungu pada pH netral (Dwidjoseputro, 1990).
HASIL DAN PEMBAHASAN


Fotosintesis merupakan proses pembentukan makanan (glukosa) pada tumbuhan yang
mengandung zat hara, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari. Pada proses
fotosintesis, tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Klorofil
mengandung organel yang disebut kloroplas. Kloroplas inilah yang menyerap cahaya yang akan
digunakan dalam fotosintesis. Sebagian besar energi dihasilkan di daun, didalam daun terdapat
lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter
perseginya. Berikut merupakan reaksi dalam proses fotosintesis: 6CO2 + 6H2O C6H12
O6 + 6O2.
Fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor utama yang mempengaruhi laju
fotosintesis adalah sebagai berikut :
1. Intensitas Cahaya , semakin banyak cahaya yang masuk semakin maksimal proses fotosintesis
pada tumbuhan.
2. Kadar air, kebutuhan air pada tanaman harus tercukupi karena apabila kekurangan air atau
kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
3. Konsentrasi karbondioksida, semakin banyak karbondioksida yang ada di
udara, semakin banyak pula jumlah bahan yang didapatkan tumbuhan untuk
melangsungkan kegiatan fotosintesis.
4. Suhu, enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Pada umumnya laju fotosintesis meningkat seiring meningkatnya suhu hingga batas
toleransi enzim
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis), Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Namun, jika kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, maka
laju fotosintesis akan berkurang.
Fotosintesis memerlukan cahaya yang umumnya berasal dari cahaya matahari. Namun,
tidak semua cahaya matahari berguna untuk fotosintesis tetapi hanya cahaya dengan panjang
gelombang tertentu yang bermanfaat untuk memecah molekul air dalam proses fotosintesis.
Cahaya yang digunakan dalam fotosintesis adalah cahaya yang tampak, dengan rentang panjang
gelombang 400-760 nm. Sinar dengan gelombang lebih pendek disebut ultraviolet (UV) yang
mempunyai panjang 300-350 nm, sedangkan gelombang yg lebih panjang disebut inframerah
dengan panjang 700-750 nm. Cahaya tampak terbagi atas merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
ungu . Cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan
violet/ungu (< 400 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis.
Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen
yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu.
Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Gelombang
cahaya yang pendek < 400 nm (ungu) akan cepat terserap oleh pigmen klorofil untuk melakukan
fotosintesis maka otomatis kerja sistem pada reaksi terang (membutuhkan cahaya) akan
maksimum dan menghasilkan glukosa yang lebih dari cukup dan melepaskan udara (oksigen)
yang lebih dari cukup pula.
Dalam kegiatan fotosintesis setiap tanaman menghasilkan oksigen yang berbeda-beda.
Oleh karena itu dalam praktikum kali ini kita menggunakan tanaman hydrilla sp sebagai bahan
pengamatan karena tanaman hydrilla ini merupakan tanaman yang hidup di air, sehingga
memudahkan kita untuk mengetahui berapa banyak gelembung udara (oksigen) yang dihasilkan
dari suatu proses fotosintesis. Selain itu, hydrilla ini merupakan tumbuhan spermatophyta yang
hidup di air, sehingga ia memiliki bentuk adaptasi yang berbeda dengan spermatophyta darat,
memiliki kloroplas dan klorofil yang terdapat didalamnya. Pada daunnya, dapat pula diamati
proses aliran sitoplasmanya yaitu pada bagian sel sel penyusun ibu tulang daun yang
memanjang di tengah tengah daun. Pada hydrilla juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk
mencegah penguapan yang berlebihan.
Urutan hasil yang diperoleh dari yang menghasilkan oksigen terbesar hingga terkecil
adalah plastik biru, tanpa plastik, plastik merah, plastik kuning, plastik hijau, plastik putih dan
plastik hitam. Karena daun pada hydrilla berwarna hijau maka klorofil akan menyerap cahaya
warna merah dan biru dan memantulkan cahaya hijau. Sehingga apabila semakin banyak cahaya
merah atau biru yang diperoleh hydrilla maka semakin cepat proses fotosintesisnya sehingga
menghasilkan O2 yang banyak pula.

Anda mungkin juga menyukai