Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

I.1.Latar belakang

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang

berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H 2O

dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.

Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu

pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).

REAKSI FOTOSINTESIS

Cahaya

6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2

Klorofil

Fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tidak henti-

hentinya, sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti

karbohidrat. Organisme heterotrofik hidup dan tumbuh dengan memasukkan

molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya. Satu-satunya sumber molekul bahan

bakar yang menjadi tempat bergantung seluruh kehidupan ialah fotosintesis. Proses

ini berlangsung di dalam jasad berfotosintesis, termasuk jasad tumbuhan tinggi,


tumbuhan pakis, lumut, ganggang (ganggang hijau, biru, merah, dan coklat), berbagai

jasad renik dll (Malcome,1990).

Pada percobaan ini terdapat dua kegiatan yaitu uji sachs untuk mengetahui

apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis, dan ingenhousz untuk mengetahui

hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis.

I.2. Tujuan percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuktikan proses fotosintesis akan

menghasilkan glukosa dan proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen.

I.3. Waktu dan tempat percobaan

Percobaan fotosintesis dilaksanakan pada hari senin, tanggal 9 November

2015, pada pukul 08.00-10.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Dasar,

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Hasanuddin, Makassar. Percobaan ingenhousz di lakukan didalam dan diluar

Laboratorium Biologi Dasar Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah

kemampuannya untuk menggunakan zat-karbon dari udara untuk diubah menjadi

bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya

berlangsung cukup cahaya dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut juga

fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa fotosintesis atau asimilasi zat-karbon itu suatu

proses di mana zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat

organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari. Pengubahan energi sinar

menjadi energy kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi kimia menjadi

energi kerja pada peristiwa pernefasan dalam tubuh tumbuhan merupakan rangkaian

proses kehidupan di dunia ini (Dwidjoseputro,1996).

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan

sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus

melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi

dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya

matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi (Salisbury dan Ross,1995).

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini

menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai

membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang

mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid.

Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O),

konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat dan cahaya  yang

diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan

tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang

berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya

akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1996).

Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam

fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul

penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon

adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang

(biologi.blogsome.com, 2013).

Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan

amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian

dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam

alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman

pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome,

1990).

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai

molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya
seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat

yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk

membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua

monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).

Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz.

Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan

fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung

maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan

tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu

ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air

hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian

muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen

(Kimball, 2002).

Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο- [fó̱ to-], "cahaya," dan σύνθεσις

[sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia

pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama

tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan

berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan

beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara,

karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari (wikipedia, 2013).

Untuk mengetahui bagaimana cahaya menyebabkan terjadinya fotosintesis,

perlu diketahui terlebih dahulu sifat-sifat cahaya. Cahaya memiliki sifat gelombang
(wave nature) dan sifat partikel (particle nature). Cahaya mencakup bagian dari

energi matahari dengan panjang gelombang antara 390 nm sampai 760 nm, dan

tergolong cahaya tampak. Kisaran ini merupakan porsi kecil dari kisaran spektrum

elektromagnetik (Lakitan, 1996).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis

Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor

yang mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut (Wawang, 2013).

         Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di udara. Semakin tinggi konsentrasi CO2

di udara, maka laju fotosintesis semakin meningkat.

         Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses fotosintesis

berlangsung semakin cepat. Pembentukan klorofil memerlukan cahaya matahari.

Kecambah yang ditumbuhkan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dengan

sempurna. Kecambah ini dikatakan mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat

(lebih tinggi/panjang dari seharusnya) dan batang dan daunnya tampak bewarna pucat

karena tidak mengandung klorofil. Umur daun juga mempengaruhi laju fotosintesis.

Semakin tua daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang karena adanya

perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.

         Cahaya, intensitas cahaya yang cukup diperlukan agar fotosintesis

berlangsung dengan efisien.

         Air, ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena air merupakan

bahan baku dalam proses ini.


 Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis akan meningkat,

demikian juga sebaliknya. Namun bila suhu terlalu tinggi, fotosintesis akan

berhenti karena enzimenzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh

karena itu tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau

terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan secara efisien.

Dua Proses Fotosintesis 

Proses fotosintesis terdiri dari reaksi terang dan reaksi gelap, untuk

pembahasan leibh lanjut dapat dilihat pada paragraph dibawah ini (Wawang, 2013).

Reaksi Terang

Reaksi terang terjadi dalam membran tilakoid dan mengubah energi cahaya

menjadi energi kimia. Ini reaksi kimia harus terjadi karena itu berlangsung di siang

hari. Klorofil dan pigmen lainnya antara lain beta-karoten yang diselenggarakan

dalam kelompok dalam membran tilakoid dan terlibat dalam reaksi terang. Masing-

masing pigmen yang berbeda berwarna dapat menyerap warna yang sedikit berbeda

dari cahaya dan lulus energi ke molekul krofil pusat untuk melakukan fotosintesis.

Bagian tengah dari struktur kimia dari molekul klorofil adalah cincin porfirin, yang

terdiri dari cincin menyatu beberapa karbon dan nitrogen dengan ion magnesium di

tengah.

Energi yang dihasilkan melalui reaksi terang disimpan dengan membentuk zat

kimia yang disebut ATP (adenosin trifosfat) yaitu suatu senyawa yang digunakan

oleh sel untuk penyimpanan energi. Senyawa kimia ini terbuat dari adenin nukleotida
yang terikat pada gula ribosa dan yang terikat dengan tiga gugus fosfat. Molekul ini

sangat mirip dengan blok bangunan untuk DNA kita.

Reaksi gelap

Reaksi gelap terjadi di stroma dalam kloroplas, dan mengubah CO2 menjadi

gula. Reaksi ini tidak secara langsung perlu cahaya untuk terjadi, tapi itu tidak

membutuhkan produk dari reaksi terang (ATP dan lain kimia yang disebut NADPH).

Reaksi gelap melibatkan siklus yang disebut siklus Calvin dimana CO2 dan energi

dari ATP digunakan untuk membentuk gula. Perhatikan baik-baik bahwa produk

pertama fotosintesis adalah senyawa tiga karbon yang disebut gliseraldehida 3-fosfat.

Dua di antaranya bergabung untuk membentuk molekul glukosa.

Kebanyakan tanaman memasukkan CO2 langsung ke siklus Calvin. Dengan

demikian senyawa organik pertama yang stabil yang terbentuk adalah gliseraldehida

3-fosfat. Karena molekul yang mengandung tiga atom karbon, tanaman ini disebut

tanaman C3. Untuk semua tanaman, cuaca musim panas meningkatkan jumlah air

yang menguap dari pabrik. Tanaman mengurangi jumlah air yang menguap dengan

menjaga stomata-stomata tetap tertutup selama cuaca kering dan panas. Sayangnya,

ini berarti bahwa setelah CO2 dalam daun mereka mencapai tingkat yang rendah,

mereka harus berhenti melakukan fotosintesis. Bahkan jika ada sedikit kiri CO2,

enzim yang digunakan untuk meraih dan memasukkannya ke dalam siklus Calvin

hanya tidak memiliki cukup CO2 untuk digunakan. Biasanya rumput di pekarangan

kami hanya berubah warna menjadi coklat dan pergi aktif.


Beberapa tanaman seperti crabgrass, jagung, dan tebu memiliki modifikasi

khusus untuk menghemat air. Tanaman ini menangkap CO2 dengan cara yang

berbeda: mereka melakukan langkah tambahan pertama, sebelum melakukan siklus

Calvin. Tanaman ini memiliki enzim khusus yang dapat bekerja lebih baik, bahkan

pada tingkat CO2 yang sangat rendah, untuk mengambil CO2 dan mengubahnya

pertama ke oksaloasetat, yang berisi empat karbon. Dengan demikian, tanaman ini

disebut tanaman C4. CO2 ini kemudian dilepaskan dari oksaloasetat dan dimasukkan

ke dalam siklus Calvin. Inilah sebabnya mengapa crabgrass dapat tetap hijau dan

terus tumbuh ketika semua sisa rumput Anda kering dan coklat.

Pigmen Fotosintesis

Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel

yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen

fotosintetik tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan

Ingenhousz dapat diketahui bahwa intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis

pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh

setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain

yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum

cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai

spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang

terkandung pada jaringan daun. Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas

jaringan bunga karang dan jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas

yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen berwarna hijau ini merupakan salah
satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam menyerap energi matahari

(Afni, 2013).

Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai

spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan

energi cahaya diserap oleh protein berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis.

Pada tumbuhan, protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas,

sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari

energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk adenosin

trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkan elektron dari zat seperti

air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi

senyawa organik. Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, ini dilakukan dalam suatu

rangkaian reaksi yang disebut siklus Calvin, namun rangkaian reaksi yang berbeda

ditemukan pada beberapa bakteri, misalnya siklus Krebs terbalik pada Chlorobium.

Banyak organisme fotosintesis memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau

menyimpan karbondioksida. Ini membantu mengurangi proses boros yang disebut

fotorespirasi yang dapat menghabiskan sebagian dari gula yang dihasilkan selama

fotosintesis (Slriadi, 2013).

Proses fotosintesis terjadi di daun yang berwarna hijau karena mengandung

klorofil yang dapat menyerap sinar matahari. Daun memiliki permukaan atas dan

bawah yang dilindungi lapisan epidermis yang mempunyai lapisan lilin. Fungsi

lapisan lilin mencegah penguapan air (transpirasi) yang berlebihan. Lapisan

epidermis tersusun atas sel-sel epidermis, di antara sel-selnya terdapat stomata. Di


antara epidermis bawah dan atas terdapat jaringan palisade. Sel-selnya mengandung

kloroplas. Di dalam kloroplas inilah proses fotosintesis terjadi. Dalam kloroplas

terdapat pigmen warna hijau, yaitu klorofil (Rani, 2013).

Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang disebut

klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat

dalam organel yang disebut kloroplast. klorofil menyerap cahaya yang akan

digunakan dalam fotosintesis. Sebagian besar energi fotosintesis dihasilkan di daun

tetapi juga dapat terjadi pada organ tumbuhan yang berwarna hijau. Di dalam daun

terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas

setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna

dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses

fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat

anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air

yang berlebihan (Mardawati, 2013).


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. Hasil

Hasil dari percobaan ini adalah:

a.Percobaan Ingenhouz

Keterangan:

1.      Daun Hydrilla verticillata

2.      Corong

3.      Gelas piala

4.      Tabung reaksi

5.      Gelembung udara

6.      Sinar matahari


Dalam melakukan percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap seperti yang

telah dijelaskan dalam prosedur kerja. Untuk dapat membuktikan proses fotosintesis

melepaskan oksigen, dapat dilihat pada tabel berikut:

No Waktu Banyak Gelembung (di luar ruangan)

1. 5 menit pertama 17 gelembung

2. 5 menit kedua 21 gelembung

3. 5 menit ketiga 27 gelembung

4. 5 menit keempat 125 gelembung

No Waktu Banyak Gelembung (di dalam ruangan)

1. 5 menit pertama 8 gelembung

2. 5 menit kedua 10 gelembung

3. 5 menit ketiga 8 gelembung

4. 5 menit keempat 3 gelembung


b. Percobaan Sachs

1.      Daun mangga yang telah dibungkus aluminium foil.

2.      Air yang sedang dipanaskan hingga mendidih.

3.      Daun mangga dimasukkan kedalam air mendidih berfungsi untuk mematikan

sel.

4.      Alkohol yang sedang dipanaskan hingga mendidih.

5.      Daun mangga dimasukkan kedalam alkohol mendidih berfungsi melarutkan

klorofil pada daun.

6.      Lalu dicelupkan kedalam larutan JKJ.

7.      Kemudian dibilas dengan air biasa untuk menghilangkan sisi larutan JKJ.

8.      Hasil akhir dari daun mangga, warna pucat pada tengah daun adalah bagian

yang ditutupi aluminium foil, sedangkan daun yang bagian atas dan bawah berwarna

biru kehitam-hitaman menandakan adanya amilum sebagai hasil proses fotosintesis.


Pada percobaan ini hasilnya gagal karena daun mangga yang kami bungkus

sudah tua dan saat pembungkusan tidak rapat sehingga warna dari keseluruhan daun

hampir sama.

III.2. Pembahasan

Dari dua percobaan di atas yang bertujuan untuk membuktikan proses fotosintesis

akan menghasilkan glukosa dan proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen akan

kami bahas sebagai berikut.

A.    Percobaan Ingenhousz

Gelas piala yang berisi air di masukkan hydrilla ke dalamnya kemudian masukkan

corong secara terbalik sehingga semua Hydrilla verticillata tepat berada di bawah

corong. Lalu corong tersebut di tutup pangkalnya dengan tabung reaksi yang berisi

air. Kemudian percobaan ini di tempatkan di bawah matahari. Setelah itu kami

mengamati apakah terdapat gelembung-gelembung pada tabung reaksi.

Pada percobaan yang telah kami lakukan, dapat di lihat bahwa pada menit 0-10

terdapat sedikit gelembung, pada menit 10-20 terdapat banyak gelembung, pada

menit 20-30 terdapat sangat banyak gelembung begitupun pada menit 30-40 terdapat

sangat banyak gelembung.

Proses fotosintesis hanya dapat berlangsung pada tumbuhan yang mengandung

klorofil contohnya pada percobaan ini yaitu tanaman Hydrilla verticillata. 


B.     Percobaan Sachs

Pada percobaan ini bahan yang di gunakan adalah daun mangga Mangifera

indica. Sebelum percobaan ini di lakukan, kira-kira satu minggu sebelumnya daun

mangga Mangifera indica di tutup bagian tengahnya dengan kertas timah lalu di jepit

dengan jepitan kertas agar bagian tersebut tidak terkena sinar matahari sehingga pada

bagian daun mangga tersebut tidak akan berlangsung proses fotosintesis.

Pada saat percobaan sachs, daun mangga tersebut di petik kemudian kertas

timahnya di buka. Langkah pertama yang dilakukan yaitu daun mangga di masukkan

ke dalam air mendidih agar sel-selnya mati. Kemudian setelah itu daun tersebut di

masukkan dalam alkohol mendidih agar klorofil yang dikandung daun tersebut

meluruh. Setelah di masukkan dalam alkohol daun tersebut akan terlihat pucat karena

klorofilnya telah larut. Kemudian daun tersebut di masukkan dalam larutan JKJ lalu

di bilas dengan air . Perendaman pada larutan JKJ di maksudkan untuk menguji

adanya amilum pada daun. Apabila setelah di masukkan dalam JKJ bagian daun

tersebut berwarna hijau berbintik hitam maka pada daun tersebut terdapat amilum.

Dari hasil percobaan kami daun tersebut pada semua bagiannya berwarna hijau

berbintik hitam karena masih terdapat amilum. Percobaan kami ini gagal di

karenakan daun mangga yang kami tutupi kertas timah tidak rapat dan daunnya sudah

tua sehingga proses fotosintesis masih berlangsung.


BAB IV

PENUTUP

IV.1. Kesimpulan

Berdasarkan dua percobaan di atas dapat kita simpulkan bahwa fotosintesis

adalah suatu proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik dengan

bantuan cahaya dan zat hijau daun (klorofil).

Pada proses fotosintesis intensitas cahaya dan konsentrasi CO 2 akan sangat

berpengaruh. Hasil dari fotosintesis adalah amilum dan oksigen.

IV. 2. Saran

Percobaan ini memerlukan pengamatan yang teliti, seperti saat

memperhatikan gelembung udara yang di hasilkan pada proses fotosintesis. Sebelum

melakukan percobaan sachs sebaiknya daun mangga yang di gunakan sebagai bahan

praktikum harus benar-benar di bungkus kertas timah dengan baik dan rapat agar

percobaan tersebut memberikan hasil yang sesuai.


DAFTAR PUSTAKA

Afni. 2011. Fotosintesis. Afni22.blogspot.com. Diakses pada tanggal 19 November


2015; pukul 19.23 WITA

Dwidjoseputro. 1996. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:Gramedia Pustaka


Utama.

Kimball, John. 2002. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT


RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Malcome, 1990. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung.

Mardawati. 2013. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan Hijau.


veraniarimardawati.wordpress.com. Diakses pada tanggal 19 November 2015; pukul
21.26 WITA

Rani. 2013. Fotosintesis Tumbuhan. Rani.blogspot.com. Diakses pada tanggal 19


November 2015; pukul 21.55 WITA

Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.

Wawang. 2013. Pengertian Fotosintesis. Biologisel.com. Diakses pada tanggal 19


November 2015 ; pukul 22.25 WITA

Wikipedia. 2013. Fotosintesis. id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 19 November


2015; pukul 23.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai