Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Ilmu ekologi pada dasarnya menjelaskan hubungan antara organisme -

tumbuhan maupun hewan- dengan lingkungannya. Sifat setiap benda hidup

dimengerti dari segi hubungannya. Bukan hanya dengan alam secara fisik -termasuk

tanah, air dan iklim- tetapi juga dengan benda hidup lain dalam suatu pola saling

ketergantungan yang dinamakan ekosistem. Contoh ekosistem dari Sumatera adalah

hutan tropis dataran rendah, hutan mangrov, sungai, lahan basah gambut, dll. Ekologi

berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya

(Widjoyo, 1974).

Organisme hidup dalam sebuah system ditopang oleh berbagai komponen

yang saling berhubungan dan saling berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Kehidupan semua jenis makhluk hidup sering mempengaruhi, cara

berinteraksi dengan alam membentuk kesatuan disebut ekosistem. Ekosistem juga

menunjukkan adanya interaksi bolak balik antara makhluk hidup (biotik) dengan

alam (abiotik) (Firmansyah, 2009).

Satu organisme dikenal sebagai individu, contohnya seekor ikan, seekor

udang, dan individu lainnya. Populasi merupakan sekumpulan organisme sejenis yang

berinteraksi pada tempat dan waktu yang sama, contohnya populasi dari komunitas

sungai dapat berupa populasi rumput, populasi ikan, populasi kepiting, popuasi
kerang, populasi sumpil, dan lain-lain.Antara populasi yang satu dengan populasi

yang lain selalu terjadi interaksi, baik secara langsung atau tidak langsung dalam

suatu komunitas, contohnya populasi semut, populasi belalang, dan populasi kambing

yang hidup di padang rumput. Dalam suatu komunitas senantiasa terdapat tumbuhan,

hewan dan mikroorganisme. Organisasi kehidupan yang merupakan kesatuan

komunitas-komunitas dengan lingkungan abiotik (fisik) tempat hidupnya membentuk

suatu ekosistem.Seluruh ekosistem yang ada di dunia ini membentuk biosfer sebagai

bagian permukaan bumi yang dihuni oleh suatu kehidupan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukanlah percobaan populasi,

komunitas dan ekosistem.

I.2. Tujuan Percobaan

1. Mengetahui pertumbuhan suatu populasi dan komunitas dalam suatu ekosistem.

2. Mengetahui komponen biotik dan abiotik yang berperan dalam ekosistem.

I.3. Waktu dan Tempat Percobaan

Percobaan ini dilaksanakan pada hari Senin, 2 November 2015 pukul 09.00-

10.00 WITA. Percobaan ini bertempat di Pelataran Pasca Sarjana Universitas

Hasanuddin, Makassar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan

waktu tertentu. Contoh populasi dari komunitas sungai dapat berupa populasi rumput,

populasi ikan, populasi kepiting, popuasi kerang, populasi sumpil, dan lain-lain.

Contoh populasi dari komunitas sawah dapat berupa populasi padi, populasi tikus,

populasi ular, dan lain-lain. Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu

terjadi interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam komunitasnya.

Gambar 1. Populasi
Sumber:

Komunitas dalam arti luas merupakan kumpulan beberapa populasi yang

menempati suatu daerah tertentu, misalnya populsi semut,pupulasi belalang,dan

populasi kambing yang hidup di padang rumput. Komunitas dalam pengertian khusus

adalah kumpulan organisme yang beranggotakan semua pupulasi, misalnya


komunitas pohon beranggotakan semua populasi berbagai jenis pohon,komunitas

burung beranggotakan semua pupulsi berbagai jenis burung. Setiap kelompok

memiliki peran yang penting dalam lingkungan tersebut (niche/relung),atau dapat

dikatakan pula sebagai status fungsional suatu organism dalam ekosistem. Pada

tingkat analisis ini meliputi cara berinteraksi di antara organisme seperti predasi,

kompetisi dan penyakit, yang mempengaruhi struktur dan organisasi komunitas

(Campbell, 2000).

Gambar 2. Komunitas
Sumber:

Ekosistem yaitu antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi

interaksi.interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem.

komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen


(herbivor, karnivor, omnivor) dan dekomposer/penguurai (mikroorganisme) (Pratiwi,

2000).

Gambar 3. Ekosistem
Sumber:

Ekosistem adalah suatu komunitas tumbuhan, hewan dan mikroorganisme

beserta lingkungan non-hayati yang dinamis dan kompleks, serta saling berinteraksi

sebagai suatu unit yang fungsional. Manusia merupakan bagian yang terintegrasi

dalam ekosistem. Ekosistem sangat bervariasi dalam hal ukuran, dapat berupa

genangan air pada suatu lubang pohon hingga ke samudera luas (Caudill,2005).

Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan atas dua macam

(Anonim,2012):

·     Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan

manusia. Contoh : padang rumput, gurun,laut.


·     Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem diciptakan oleh manusia untuk memenuhi

kebutuhannya. Contoh : bendungan, hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus.

Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan.

Antara faktor biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang

merupakan salah satu penyebab perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat

disebabkan oleh proses alamiah atau karena campur tangan manusia (Anonim, 2012).

Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem

terrestrial (darat) dan ekosistem akuatik (perairan).

1. Ekosistem Akuatik (Perairan)

Berdasarkan salinitasnya ekosistem akuatik dibedakan menjadi ekosistem

perairan laut dan ekosistem perairan tawar

a. Ekosistem Perairan Laut

Ciri-ciri ekosistem perairan laut, antara lain salinitas tinggi

terutama di daerah tropis dan iklim tidak berpengaruh. Aliran air laut

dipengaruhi oleh pola angin dan perputaran bumi.

b. Ekosistem Perairan Tawar

Ciri-ciri ekosistem perairan tawar, antara lain memiliki

salinitas rendah, suhu dipengaruhi oleh iklim dan musim sehingga

variasi suhu rendah. Terdapat aliran air, meskipun terlihat tenang.

Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan

lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air
tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah

beradaptasi.

2. Ekosistem Terestrial (Daratan)

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.

Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat sebagai

berikut :

a. Bioma Gurun

Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis

balik) yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun

adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari

tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan

malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C).

b. Bioma Padang Rumput

Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke

subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per

tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan

drainase (aliran air) cepat.

c. Bioma Hutan Basah

Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciri-

cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan

relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya


tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m,

cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung

(kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang

langsung terdapat di sekitar organism

d. Bioma Hutan Gugur

Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, Ciri-cirinya

adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang

mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon

sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa,

beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).

e. Bioma Taiga

Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan

daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya

taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer,

pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali.

Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung

yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

f. Bioma Tundra

Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam

lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.

Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.


Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang

lingkungan beserta komponen biotiknya temasuk didalamnya populasi,

komunitas, dan ekosistem. Berbicara tentang ekologi tidak pernah lepas

dari komponen biotic dan abiotik yang menjadi objek kajiannya. Antara

komponen biotic dan abiotik ini terjadi hubungan timbal balik yang

disebut ekosistem.
BAB III

METODE PERCOBAAN

III.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah alat tulis-menulis dan

kamera.

III.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah komponen biotik, abiotik,

dan kertas.

III.3 Cara Kerja

1. Tentukan terlebih dahulu tempat sebagai ekosistem yang ingin dijadikan objek

percobaan.

2. Mencari, temukan, dan catat komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem

tersebut.

3. Kelompokkan komponen-komponen penyusun ekosistem tadi yang termasuk

komponen biotik dan komponen abiotik.

4. Setelah itu buat rantai makanan, jarring makanan, dan piramida makanan yang

sekiranya dapat terjadi dari hasil komponen-komponen penyusun ekosistem yang

didapatkan tadi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil Percobaan

III.1.1 Komponen Biotik dan Abiotik

  a. Komponen abiotik :

1.      Batu

2.      Tanah

3.      Air

4.      Cahaya

5.      Sampah

b. Komponen biotik :

1.      Graminae (rumput)

2.      Musca domestica (lalat)

3.      Monomorium sp. (nyamuk)

4.      Orthetrum sabina (capung)

5.      Valanga sp. (belalang)

6.      Bufo marinus (katak)

7. Dolechoderus sp. (semut)

8. Heterocera (ngengat)

9. Macrotermes gilvus (rayap)

10. Magnifera indica (Pohon mangga)

11. Anamas comosus (Pohon nanas)


12. Tectona grandis L.f (pohon jati)

13. Gryllus asimilis (jangkrik)

III.1.2. Rantai Makanan


III.1.3. Jaring-jaring makanan

III.2 Pembahasan

Suatu ekosistem disusun oleh dua komponen utama yaitu komponen biotik

meliputi berbagai jenis makhluk hidup dan komponen abiotik meliputi lingkungan

fisik dan kimia (lingkungan tak hidup) (Herni, 2009) :

1. Komponen Biotik

Komponen biotik suatu ekosistem meliputi semua jenismakhluk hidup,

baik berupa tumbuhan, hewan, jamur, maupun mikroorganisme lain. Dalam

ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai


konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Berdasarkan

peranannya, komponen biotik dibedakan menjadi komponen autotrof,

heterotrof, dan pengurai.

2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah semua faktor penyusun ekosistem yang

terdiri dari benda-benda mati, antara lain oksigen, kelembapan dan suhu, air

dan garam mineral, cahaya matahari, dan tingkat keasaman tanah atau pH

tanah (Suwarno, 2009)

a. Percobaan mengamati ekosistem di lapangan

Rantai Makanan dan jaring-jaring makanan

Tingkatan makanan yang berbeda-beda saling terangkai dalam suatu

runtutan kejadian yang dikenal sebagai rantai makanan. Tumbuhan (produsen

primer) dapat dimakan oleh hewan (konsumen primer),yang pada gilirannya dapat

diamakan oleh hewan lain(konsumen sekunder). Konsumen sekunder ini sendiri

masih bisa juga dimakan oleh hewan ke tiga(konsumen tersier) dan seterusnya.

Hubungan antara tingkat makanan sebagaimana digambarkan dengan rantai

makanan, hanya memberikan unsur dasarnya untuk memahami kerumitan

hubungan makanan itu yang ditemukan dalam alam. Di dalam alam, setiap tingkat

makanan mempunyai lebih dari satu hubungan makanan. Produsen primer atau

bahan tumbuhan yang sama dapat berguna sebagai makanan untuk berbagai jenis

herbivora, atau herbivora yang sama dapat memakan banyak species tumbuhan.

Pada gilirannya, herbivora ini dapat dimakan oleh berbagai jenis karnivora. Ini
berarti bahwa yang terbentuk bukanlah “untaian” jejaring hubungan makanan yang

ditemukan di dalam alam dikenal sebagai jaring makanan.

Piramida makanan

Penentuan piramida makanan didasarkan pada jumlah organisme yang

terdapat pada satuan luas tertentu atau kepadatan populasi antar trofiknya dan

mengelompokan sesuai dengan tingkat trofiknya. Perbandingan populasi antar

trofik umumnya menunjukkan jumlah populasi produsen lebih besar dari populasi

konsumen primer lebih besar dari populasi konsumen skunder lebih besar dari

populasi konsumen tersier. Ada kalanya tidak dapat menggambarkan kondisi

sebagaimana piramida ekologi.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

1. Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang

lingkungan beserta komponen biotiknya temasuk didalamnya populasi,

komunitas, dan ekosistem. Berbicara tentang ekologi tidak pernah lepas dari

komponen biotic dan abiotik yang menjadi objek kajiannya. Antara

komponen biotic dan abiotik ini terjadi hubungan timbal balik yang disebut

ekosistem.

2. Suatu Komunitas terdiri dari beberapa macam jenis organisme yang saling

berhubugan sehingga membentuk rantai makanan yakni peristiwa makan

dan dimakan antara organisme dengan arah tertentu pada suatu ekosistem.

Dan juga Jaring-jaring makanan yang dibentuk oleh beberapa rantai

makanan yang saling berhubungan. Sehingga akan terbentuk piramida

ekologi yang menunjukkan tingkatan konsumen di atasnya lebih kecil

dibandingkan konsumen yang berada di bawahnya.

IV..2 Saran

Saran saya untuk praktikum ini, pengamatan yang dilakukan hanya pada pagi

hari tidak begitu efektif, karena beberapa komponen muncul pada saat siang

maupun malam hari. Pengamatan juga seharusnya membutuhkan waktu yang lama,

agar dapat menghasilkan jaring-jaring makanan yang lengkap.


DAFTAR PUSTAKA

Basmar, Indrawati. 2013. Laporan Populasi Komunitas dan Ekosistem


http://larvakpopers.blogspot.co.id Diakses pada tanggal 22 November 2015;
pukul 20.00 WITA

Riandri, Henny. 2012. Biologi. Solo: PenerbitTigaSerangkai

Yabbey J ewusie.1990. Pengantar Ekologi Tropika. Bandung : ITB Bandung

Laelawati, Susi.2008.Kamus Biologi SMA.Bandung:Pustaka Grafika

Astuti, Tri.2012.Laporan Populasi, Komunitas dan Ekosistem


http://triastutimuhaemin.blogspot.co.id Diakses pada tanggal 22 November
2015; pukul 20.12 WITA

Anda mungkin juga menyukai