Npm: 04341911044
Ekologi Hutan
I. PENDAHULUAN
Komunitas secara dramatis berbeda-beda dalam kekayaan spesiesnya, jumlah spesies yang
mereka miliki. Mereka juga berbeda dalam hubungannya dalam kelimpahan relative spesies.
Beberapa komunitasv terdiri dari beberapa spesies yang umum dan beberapa spesies yang jarang,
sementara yang lainnya mengandung jumlah spesies yang sama dengan spesies yang semuanya
umum ditemukan. Kelimpahan relative spesies di dalam suatu komunitas mempunyai dampak
Sesungguhnya, istilah keanekaragaman spesies yang digunakan oleh para ahli ekologi,
mempertimbangkan kedua komponen keanekaragaman : kekayaan spesies dan kelimpahan
relative. (Campbell.2004).
Vegetasi merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan dalam arti luasnya. Pada umumnya,
tumbuhan terdiri dari beberapa golongan antara lain pohon yaitu berupa tegakan dengan ciri-ciri
tertentu. Kemudian dapat diketemukan semak belukar dan lain-lain tergantung dari ekosistem
yang diamati. Tumbuhan bawah merupakan tumbuhan yang termasuk bukan tegakan atau pohon
Hutan merupakan sumber daya alam yang merupakan suatu ekosistem, di dalam
ekosisitem ini, terjadi hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan
tempat tumbuh dari tumbuhan meupakan suatu lingkungan tempat tumbuh dari tumbuhan
merupakan suatu sistem yang kompleks, dimana berbagai faktor saling beinteraksi dan saling
merupakan suatu respon tumbuhan terhadap faktor lingkungan dimana tumbuhan tersebut akan
memberikan respon menurut batas toleransi yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut terhadap
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu,
tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui
budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan
dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora
dan fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global.
Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat
penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya berjuta tanaman. (Wikipedia)
1.3 Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui struktur bentuk kehidupan interaksi dan asosiasi dalam hutan
sebagai komunitas tumbuhan dan pada umumnya merupakan suatu sistem Ekologi Hutan.
II. PEMBAHASAN
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan
lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan
berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator
arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling
penting.
Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan
hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di
pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar. Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan
dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah
Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Jadi,
tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim saja. Pohon juga
berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang pokok tegak berkayu yang cukup panjang
Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan kondisi
lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya. Jika kita berada di
hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk ke dalam ruang sauna yang hangat dan lembap, yang
berbeda daripada daerah perladangan sekitarnya. Pemandangannya pun berlainan. Ini berarti
segala tumbuhan lain dan hewan (hingga yang sekecil-kecilnya), serta beraneka unsur tak hidup
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat
keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. (Wolf, 1990.)
Komunitas tumbuhan adalah seluruh populasi tumbuhan yang hidup bersama pada suatu
daerah. Populasi tumbuhan ini secara genetik terdiri dari individu-individu spesies tumbuhan dan
secara ekologi mereka adalah anggota dari ekosistem. Ekosistem tumbuhan terdiri dari kumpulan
spesies tumbuhan yang bersama-sama membentuk suatu masyarakat tumbuhan yang disebut
komunitas.
Suatu komunitas dapat dicirikan dengan adanya suatu unit lingkungan yang memiliki
kondisi habitat utama yang seraga. Unit lingkungan seperti ini disebut Biotop. Contohnya yaitu
hamparan lumpur, pantai pasir, dan unit lautan. Biologi ini ditntukan oleh sifat-sifat fisik ,
sedangkan yang dicirikan oleh unsur organisme, contohnya adalah padang alang-alang, hutan
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi dalam
Komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam
Yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang
pasir, dll.
2.3 Karakter Komunitas
1) Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan
2) Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran merupakan nilai
yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat. Densitas (kepadatan)
3) Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah yang
berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi
sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu.
Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimas. Dalam tingkat
ini komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut konsep mutahir suksesi merupakan
pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan
lingkungannya.
1) Suksesi primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga komunitas
awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan ditempat tersebut tidak ada lagi
adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal pada habitatnya. Ekologi tersebut
mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih ada komunitas yang tersisa.
2.4 Interaksi
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
ekologi dapat merupakan interaksi antar organisme, antar populasi, dan antar komunitas.
Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang
bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral.
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab
tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan
tikus.
organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga
kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar
kacang-kacangan.
Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang
ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada
mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama
sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara
Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga
aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur
karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.
organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kami dapat ambil kesimpulan bahwa sebagai berikut :
a) Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan
lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan
berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator
arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling
penting;
b) Komunitas tumbuhan adalah seluruh populasi tumbuhan yang hidup bersama pada suatu daerah.
Populasi tumbuhan ini secara genetik terdiri dari individu-individu spesies tumbuhan dan secara
ekologi mereka adalah anggota dari ekosistem. Ekosistem tumbuhan terdiri dari kumpulan
spesies tumbuhan yang bersama-sama membentuk suatu masyarakat tumbuhan yang disebut
komunitas;
c) Karakter Komunitas terdiri tiga bagian, yaitu Kualitatif, Kuantitatif, dan Sintesis. Suksesi dapat
saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antar komponen ekologi dapat
Eugene. P. Odum. 1996. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press