Anda di halaman 1dari 10

Hutan Sebagai Komunitas Tumbuhan Masyarakat

Nama: Ristawani Brongkos

Npm: 04341911044

Ekologi Hutan

I.                  PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Komunitas secara dramatis berbeda-beda dalam kekayaan spesiesnya, jumlah spesies yang

mereka miliki. Mereka juga berbeda dalam hubungannya dalam kelimpahan relative spesies.

Beberapa komunitasv terdiri dari beberapa spesies yang umum dan beberapa spesies yang jarang,

sementara yang lainnya mengandung jumlah spesies yang sama dengan spesies yang semuanya

umum ditemukan. Kelimpahan relative spesies di dalam suatu komunitas mempunyai dampak

yang sangat besar pada ciri umumnya.

Sesungguhnya, istilah keanekaragaman spesies yang digunakan oleh para ahli ekologi,
mempertimbangkan kedua komponen keanekaragaman : kekayaan spesies dan kelimpahan
relative. (Campbell.2004).
Vegetasi merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan dalam arti luasnya. Pada umumnya,

tumbuhan terdiri dari beberapa golongan antara lain pohon yaitu berupa tegakan dengan ciri-ciri

tertentu. Kemudian dapat diketemukan semak belukar dan lain-lain tergantung dari ekosistem

yang diamati. Tumbuhan bawah merupakan tumbuhan yang termasuk bukan tegakan atau pohon

namun berada di bawah tegakan atau pohon (Odum, 1993).

Hutan merupakan sumber daya alam yang merupakan suatu ekosistem, di dalam

ekosisitem ini, terjadi hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan

tempat tumbuh dari tumbuhan meupakan suatu lingkungan tempat tumbuh dari tumbuhan
merupakan suatu sistem yang kompleks, dimana berbagai faktor saling beinteraksi dan saling

berpengatuh terhadap masyarakat tumbuh-tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan

merupakan suatu respon tumbuhan terhadap faktor lingkungan dimana tumbuhan tersebut akan

memberikan respon menurut batas toleransi yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut terhadap

faktor-faktor lingkungan tersebut (Indriyanto, 2006).

Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu,

tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui

budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan

dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora

dan fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global.

Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat

penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya berjuta tanaman. (Wikipedia)

1.2         Rumusan Masalah

a)       Jelaskan Pengertian dari Hutan!


b)       Apa saja Konsep Komunitas Tumbuhan?
c)       Apa saja karakter Komunitas?
d)      Bagaimana Interaksi?

1.3         Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui struktur bentuk kehidupan interaksi dan asosiasi dalam hutan

sebagai komunitas tumbuhan dan pada umumnya merupakan suatu sistem Ekologi Hutan.
II.               PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Hutan

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan

lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan

berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator

arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling

penting.

Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan

hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di

pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar. Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan

dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah

yang cukup luas.

Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Jadi,

tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim saja. Pohon juga

berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang pokok tegak berkayu yang cukup panjang

dan bentuk tajuk (mahkota daun) yang jelas.

Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan kondisi

lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya. Jika kita berada di

hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk ke dalam ruang sauna yang hangat dan lembap, yang

berbeda daripada daerah perladangan sekitarnya. Pemandangannya pun berlainan. Ini berarti

segala tumbuhan lain dan hewan (hingga yang sekecil-kecilnya), serta beraneka unsur tak hidup

lain termasuk bagian-bagian penyusun yang tidak terpisahkan dari hutan.


2.2         Konsep Komunitas Tumbuhan

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah

tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat

keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. (Wolf, 1990.)

Komunitas tumbuhan adalah seluruh populasi tumbuhan yang hidup bersama pada suatu

daerah. Populasi tumbuhan ini secara genetik terdiri dari individu-individu spesies tumbuhan dan

secara ekologi mereka adalah anggota dari ekosistem. Ekosistem tumbuhan terdiri dari kumpulan

spesies tumbuhan yang bersama-sama membentuk suatu masyarakat tumbuhan yang disebut

komunitas.

Suatu komunitas dapat dicirikan dengan adanya suatu unit lingkungan yang memiliki

kondisi habitat utama yang seraga. Unit lingkungan seperti ini disebut Biotop. Contohnya yaitu

hamparan lumpur, pantai pasir, dan unit lautan. Biologi ini ditntukan oleh sifat-sifat fisik ,

sedangkan yang dicirikan oleh unsur organisme, contohnya adalah padang alang-alang, hutan

pinus, hutan mangrove, dll (Ardhana.2012).

Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi dalam

dua bagian yaitu:

a)         Komunitas akuatik

Komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam

b)        Komunitas terestrial

Yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang

pasir, dll.
2.3         Karakter Komunitas

Karakter Komunitas terdiri tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

1)      Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan

kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme;

2)      Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran merupakan nilai

yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat. Densitas (kepadatan)

dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit;

3)      Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah yang

berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi

sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu.

Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimas. Dalam tingkat

ini komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut konsep mutahir suksesi merupakan

pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan

lingkungannya.

Suksesi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1)   Suksesi primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga komunitas

awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan ditempat tersebut tidak ada lagi

yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat baru.


2)   Suksesi sekunder yaitu prosesnya sama dengan yang terjadi pada suksesi primer, perbedaannya

adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal pada habitatnya. Ekologi tersebut

mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih ada komunitas yang tersisa.

2.4         Interaksi

Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara

komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antar komponen

ekologi dapat merupakan interaksi antar organisme, antar populasi, dan antar komunitas.

a)         Interaksi antar organisme

 Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang

bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral.

Contohnya : antara capung dan sapi.

 Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab

tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol

populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan

tikus.

 Parasitisme Merupakan  hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu

organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga

bersifat merugikan inangnya. Contoh : Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan

sapi, dan benalu dengan pohon inang. 


 Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk

kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies

lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.

 Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling

menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar

kacang-kacangan.

b)        Interaksi Antarpopulasi

   Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat

menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang

ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada

mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat

menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

   Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama

sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara

populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.

c)         Interaksi Antar Komunitas

Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga

aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur

karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat. 

d)        Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik


Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara

organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu.

III.           PENUTUP

3.1         Kesimpulan

Dari pembahasan diatas kami dapat ambil kesimpulan bahwa sebagai berikut :

a)      Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan

lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan

berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator

arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling

penting;

b)      Komunitas tumbuhan adalah seluruh populasi tumbuhan yang hidup bersama pada suatu daerah.

Populasi tumbuhan ini secara genetik terdiri dari individu-individu spesies tumbuhan dan secara

ekologi mereka adalah anggota dari ekosistem. Ekosistem tumbuhan terdiri dari kumpulan

spesies tumbuhan yang bersama-sama membentuk suatu masyarakat tumbuhan yang disebut

komunitas;

c)      Karakter Komunitas terdiri tiga bagian, yaitu Kualitatif, Kuantitatif, dan Sintesis. Suksesi dapat

dibagi menjadi dua, yaitu Suksesi Primer dan Suksesi Sekunder;


d)     Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya

saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antar komponen ekologi dapat

merupakan interaksi antar organisme, antar populasi, dan antar komunitas.


DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga

Eugene. P. Odum. 1996. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

http://dipputradi.blog.com/2011/10/04/makalah-ekologi.html. Diakses tanggal 26 Februari 2016


http://hutanrendah.blogspot.co.id/2014/05/kelompok-6-ke-hutan-rendah.html. Diakses tanggal 26
Februari 2016
http://rahmatanjung.blogspot.co.id/2014/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses tanggal 26
Februari 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan.html. Diakses tanggal 26 Februari 2016
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta : Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai