Anda di halaman 1dari 7

 TUGAS MANDIRI

1. Indentifikasi keragaman dan jumlah flora & fauna yang ada pada Ekosistem dengan
keragaman dan jumlah flora & fauna yang ada pada Bioma perbandingan adalah
Ekosistem tropis dengan bioma tropis?
2. Indentifikasi hubungan flora dan fauna yang ada pada ekosistem dengan hubungan
flora dan fauna yang ada pada bioma!
3. Indentifikasi hubungan antara flora dan fauna yang ada pada bioma ekosistem, juga
indentifikasi antara flora, fauna dan lingkungan pada bioma peninjauannya harus
sama misalnya sama-sama subtropis atau perairan atau savana!

 JAWABAN SOAL

1. A. PENGERTIAN EKOSISTEM & KEANEKRAGAMAN EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh anatara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling mempengaruhi satu sama lain. Pada ekosistem ini terdapat 2 komponen yang penting yang
terlibat, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Kedua komponen ini saling
mempengaruhi, contohnya disini adalah hubungan hewan dengan air. Interaksi antara kedua
komponen ini pada akhirnya akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Pada dasarnya
setiap komponen memiliki tugas masing-masing dan selama tugas tersebut dapat dijalankan dan
tidak ada gangguan, maka keseimbangan dari ekosistem akan tetap terjaga. Komponen biotik dan
abiotik penyusun ekosistem ini tentunya sangat berbeda-beda, perbedaan diantara keduanya
tersebutlah yang menyebabkan terbentuknya keanekaragaman ekosistem. Jadi menurut
keanekaragaman ekosistem adalah sutu bentuk interaksi antara sebuah komonitas dan lingkungan
abiotiknya disuatu tempat tertentu dan dalam jangka waktu tertentu pula. Komonitas yang
dimaksud disini adalah kumpulan pupulasi yang berinteraksi di suatu tempat dan dalam jangka
waktu yang tertentu. Sementara itu pengertian keanekaragaman ekosistem adalah
Keanekaragaman ekosistem merujuk pada keragaman habitat, yaitu tempat berbagai jenis
makhluk hidup melangsungkan kehidupannya dan berinterkasi dengan faktor abiotik & biotik
lainnya.
Ekosistem terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan .
Ekosistem yang memiliki jumlah dan keanekargaman makhluk yang paling banyak adalah
lautan karena lautan adalah ekosistem terbesar yang ada dengan keanekaragaman hayati yang
tinggi. Selain itu ada pula keanekaragaman tingkat ekosistem yaitu kondisi lingkungan makhluk
hidup yang sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis
makluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai
keanekaragaman tingkat ekosistem.

1
Penyebab Keanekaragam ekosistem adalah karena adanya perbedaan letak geografis. Dimana
perbedaan letak geografis ini merupakan faktor utama yang dapat menghasilkan berbagai bentuk
ekosistem dan juga dapat menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim ini akan berpengaruh
terhadap perbedaan suhu, intensitas cahaya, curah hujan dan lama penyinaran matahari sehingga
hal ini akan berpengaruh besar terhadap jenis flora dan fauna di suatu wilayah tertentu.

Hubungan keanekaragaman hayati dan ekosistem? Hubunganya dalah Tingkat keanekaragaman


hayati yang tinggi akan menggambarkan bahwa dalam ekosistem tersebut banyak spesies
makhluk hidup yang dapat bertahan hidup. Semakin banyak jenis makhluk hidup di daerah
tersebut maka menunjukkan bahwa ekosistem tersebut memadai untuk kelangsungan hidup
berbagai organisme. Selain itu ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor
genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap
morfologi organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif labil pengaruhnya terhadap morfologi
organisme. Adapun salah satu contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem:Ekosistem hutan
hujan tropis yang ditumbuhi beragam pohon, liana, dan epifit. Hewan yang hidup di dalamnya
misalnya kera. Ekosistem padang rumput yang terdapat di wilayah kering di ketinggian sekitar
4000 MDPL dan didominasi oleh rumput-rumputan. Secara garis besar keanekaragaman hayati
ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu, keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan
keanekaragaman ekosistem. Adapun manfaat keberagaman hayati bagi manusia dan lingkungan,
antara lain sebagai berikut ini:

- Meningkatkan produktivitas ekosistem masing-masing spesies. Tidak peduli seberapa kecil,


semua memiliki peran penting dalam ekosistem tersebut. Contohnya, banyak jumlah spesies
tanaman yang memiliki potensi sebagai obat-obatan, mengurangi dampak perubahan iklim.
- Keanekaragaman spesies yang besar menjamin keberlanjutan alam untuk mendukung semua
bentuk kehidupan ekosistem. Manfaat lainnya ialah berperan menurunkan risiko berbagai
bencana alam, seperti pohon bakau dalam mencegah abrasi dan tsunami.
- Ekosistem hutan hujan Indonesia kaya akan keragaman spesies. Hilangnya hutan bakau akan
berdampak negatif karena itu sama saja menghilangkan manfaat hutan bakau.
- Terkelolanya sumber daya alam dengan baik akan memberikan banyak manfaat bagi manusia.
- Keragaman hayati yang baik menyediakan sejumlah layanan jasa lingkungan alam bagi
manusia. Hal ini meliputi perlindungan sumber daya air, perlindungan tanah dari longsor dan
banjir, penyimpanan nutrisi (unsur hara).
- Sumber daya hayati berperan menyerap zat pencemar lingkungan seperti CO2, menjaga
stabilitas iklim, menjaga keseimbangan ekosistem.
BIOMA: Pengertian Bioma adalah ekosistem besar pada suatu wilayah yang terdiri atas flora
dan fauna khas yang mempunyai karakteristik seperti dengan vegetasi utama serta
mempengaruhi kondisi iklim pada wilayah tersebut./ Bioma adalah persebaran flora dan fauna di
darat yang dapat dipelajari melalui sebuah sistem. Dalam bioma terdapat ekosistem besar yang

2
memiliki flora dan fauna yang khas. Salah satu contoh bioma yaitu bioma taiga terdapat di
negara Rusia dan Kanada.

Kasarnya, bioma itu merupakan ekosistem dalam versi yang lebih besar. Kalau ekosistem
merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, sedangkan
bioma adalah hubungan timbal balik antara benda hidupnya saja. Bioma terbentuk karena adanya
perbedaan letak geografis dan astronomis. Bioma adalah wilayah geografis yang sangat luas
yang lebih besar dari sebuah ekosistem. Bioma diberi nama dan dikategorikan berdasarkan iklim
serta tumbuhan dan hewan yang ada di sana. Salah satu bioma yang memiliki spesies tumbuhan
paling banyak adalah hutan hujan tropis karena hujan hutan tropis merupakan bioma dengan
vegetasi flora dan fauna yang paling variatif. Tanahnya subur, dan sering disebut sebagai hutan
belantara dengan hidupnya hewan liar di dalamnya. Di Bumi, bioma dapat dikelompokkan
menjadi tujuh jenis bioma utama, yaitu hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, gurun, hutan
gugur, tundra, dan taiga Adapun fungsi dari bioma adalah Memudahkan dalam melaksanakan
penataan suatu populasi. Dapat mengetahui berbagai jenis flora dan fauna berdasarkan cara
hidupnya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Mempermudah pendataan jenis-jenis
flora dan fauna. Mempermudah pengelompokan flora dan fauna yang baru ditemukan. Adapun
faktor-faktor yang Mempengaruhi Bioma adalah Iklim,Posisi geografis, Curah hujan, Intensitas
cahaya matahari yang diperoleh. Indonesia termasuk ke dalam bioma hujan tropis.
karena,diIndonesia banyak sekali tumbuhan hujan tropis.di indonesia juga terdapat 2
musim.musim hujan dan musim panas. Suatu bioma ditandai oleh adanya komunitas tumbuhan
dan hewan yang khas.
PERBANDINGAN EKOSISTEM TROPIS DAN BIOMA TROPIS: Ekosistem tropis adalah
sutu sistem ekologi yang niasanya mendiami wilayah luas tertentu dengan di dalamnya terdapat
pepohonan yang sangat tinggi serta spesies hewan yang aneka ragam. Salah satunya terletak pada
jenis tumbuhan dan hewannya. Sedangkan Bioma tropis adalah ekosistem besar yang paling
beragam dan yang paling tua di bumi. Bioma tropis memiliki iklim tropis dengan curah hujan
yang cukup tinggi. Dilansir dari National Geohraphic, bioma tropis hanya terdiri dari enam
persen permukaan bumi.

2. HUBUNGAN FLORA & FAUNA PADA EKOSISTEM DAN BIOMA


Faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah biotik, edafik, iklim, dan
fisiografis. Faktor tadi menyebabkan persebaran flora dan fauna yang berbeda pada setiap
tempat. Sebagai contoh adalah penguin yang hidup di kutub selatan karena iklim kutub yang
dingin cocok dengan fisik penguin. Flora fauna yang hidup di ekosistem tropis biasanya flora
yang ditemukan adalah yang menempel pada tumbuhan (flora epifit), jamur (cendawan), lumut,
anggrek, dan rotan. Sementara itu, jenis fauna di ekosistem tropis adalah burung, mamalia,
monyet, hingga kupu-kupu. Sedangkan Bioma adalah ekosisitem yang luas dan besar yang
memiliki ciri flora dan fauna yang khas. Terdapat tujuh bioma di dunia yaitu hutan hujan tropis,
taiga, tundra, gurun, sabana, stepa, dan hutan gugur. Penentuan bioma didasarkan oleh kondisi

3
iklim dan flora serta fauna.Jadi persebaran bioma ditentukan oleh pola persebaran flora dan
fauna serta interaksi flora dan fauna dengan lingkungan.

3. FLORA & FAUNA DI EKOSISTEM DAN BIOMA SAVANA


Padang sabana adalah hamparan padang rumput yang tumbuhi semak, umumnya diselingi pohon
palem dan akasia. Semak dan pepohonan yang tumbuh tidak terlalu banyak membutuhkan air.
Suhu udara cenderung panas sepanjang tahun. Salah satu ciri hutan sabana adalah memiliki suhu
udara yang cenderung panas. Tanah di sabana juga berpori, yang berarti air mengalir dengan
sangat cepat. Tanahnyabcenderung berwarna merah karena kandungan besinya yang tinggi.
Dilansir dari Conserve Energy Future, umumnya ada 6 jenis tanah di sabana di seluruh dunia,
yakni: Lithosol, Laterit, Retak tanah liat, Tanah kuning merah, Salin dan alluvial, Pasir dalam.
Adapun Beberapa manfaat yang dimiliki oleh hutan sabana ini antara lain sebagai berikut:
Mencegah tanah longsor dan juga erosi tanah, menjadi rumah berbagai macam binatang dan juga
tumbuhan, sebagai penyeimbang alam, menyimpan cadangan air, memberikan makanan bagi
berbagai macam binatang, menambah nilai keindahan alam, sebagai tempat wisata alam yang
dapat dinikmati sendiri maupun bersama- sama,sebagai tempat spot fotrografi yang bagus dan
alami,meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di sekitar wilayah hutan sabana tersebut
Tahun suhu savana tetap hangat termasuk saat kondisi hujan. Saat musim penghujan, rata-rata
suhu 35°C. Tingginya suhu di savana membuat curah hujan menjadi rendah. Curah sepanjang
hujan di savana sebesar 90-150 cm/tahun. Selain itu, sabana banyak terdapat pohon kanopi atau
pohon tunggal dan suhu udaranya cenderung panas atau hangat sepanjang tahun. Selain pohon
akasia, ada pula pohon-pohon lainnya yang mampu hidup di sabana, yaitu: Pohon kaktus,
Tumbuhan mangrove,Pohon babilonia (Pohon kering yang hidup di sabana Afrika),Pohon palem.
Savana merupakan ekosistem khas wilayah dengan curah hujan rendah. Ekosistem ini terdapat
di Jawa bagian timur, Nusa Tenggara, sampai ke Papua. Ekosistem savana didominasi oleh
rumput, semak, dengan pepohonan yang jarang. Jenis rumput yang dominan di ekosistem savana
adalah Heteropogon contortus.
Fauna yang terdapat di sabana adalah satwa yang memiliki daya tahan untuk hidup di padang
rumput yang kering. Seperti Singa, Zebra dan lain sebagainya Menurut Kartawinata, jenis-jenis
pohon yang mendiami ekosistem savana diantaranya jenis palem seperti Borassus flabelifer dan
Corypha utan. Di Nusa Tenggara dan Papua jenis pohon utama yang mendiami diantaranya
Eucalyptus alba, E. platyphylla. Pohon lainnya diantaranya Schleichera oleosa, Casuarina
junghuhniana, dan Albizia chinensia. Wilayah kering dan panas menghadirkan eksotika dan
keindahan tersendiri. Ekosistem savana menghadirkan suasana Afrika dengan keliaran padang
rumput dan aneka satwa di dalamnya. Taman Nasional Baluran di Jawa Timur merupakan salah
satu contoh ekosistem savana di Jawa. Ekosistem savana ini menjadi habitat bagi banteng, rusa,
dan aneka jenis burung. Populasi merak dalam jumlah yang besar juga ditemukan di savana

4
tersebut. Sayangnya, ekosistem savana di Baluran menghadapi ancaman oleh invasi jenis pohon
asing yaitu akasia Acacia nelotica. Saat ini Acacia nelotica menjadi jenis pohon yang
mendominasi savana tersebut. Contoh lain ekosistem savana ada di Taman Nasional Komodo.
Savana di tempat tersebut menjadi habitat satwa khas Komodo Varanus komodoensis. Selain
Heteropogon contortus, jenis Themeda australis seringkali merupakan jenis dominan di tempat
tersebut. Di pulau-pulau Nusa Tenggara seperti Sumba dan Flores, ekosistem savana
dimanfaatkan sebagai padang penggembalaan ternak, baik kerbau, kuda, maupun sapi.
Bioma sabana dapat ditemukan di antara hutan hujan tropis dan bioma gurun. Ini membuat
sabana juga dikenal sebagai padang rumput tropis. Bioma sabana memiliki suhu hangat
sepanjang tahun. Sebenarnya, sabana memiliki dua musim, yakni musim kemarau yang sangat
panjang, dan musim yang sangat basah. Tumbuhannya memiliki akar keran yang panjang yang
dapat mencapai permukaan air yang dalam, kulit kayu yang tebal untuk menahan kebakaran
tahunan, batang yang dapat menyimpan air, dan daun yang jatuh selama musim dingin untuk
menghemat air.
Salah satu tumbuhan yang umum ditemukan di wilayah sabana adalah akasia. Rerumputan pun
telah beradaptasi dengan hewan-hewan yang merumput di sabana. Misalnya, beberapa
rerumputan terlalu tajam atau rasanya pahit untuk hewan. Umumnya, bioma sabana ditemukan di
antara hutan hujan tropis dan bioma gurun sehingga ia disebut juga padang rumput tropis. Salah
satu tumbuhan yang umum ditemukan di wilayah sabana adalah akasia. Rerumputan pun telah
beradaptasi dengan hewan-hewan yang merumput di sabana. Misalnya, beberapa rerumputan
terlalu tajam atau rasanya pahit untuk hewan. Umumnya, bioma sabana ditemukan di antara
hutan hujan tropis dan bioma gurun sehingga ia disebut juga padang rumput tropis.
- Bioma sabana memiliki suhu hangat sepanjang tahun
Sebenarnya, bioma sabana memiliki dua musim, yakni musim kemarau yang sangat panjang dan
musim yang sangat basah. Pada musim kemarau, rata-rata curah hujan sabana hanya sekitar 4
inci. Antara bulan Desember dan Februari, tidak ada hujan sama sekali. Uniknya, di musim
kemarau, cuaca di sabana sedikit lebih sejuk.
-Sabana dihuni hewan-hewan besarSabana Afrika merupakan rumah bagi hewan-hewan besar
yang merumput. Setiap hewan memiliki kebiasaan makan khusus yang mengurangi persaingan
untuk makanan. Dataran Serengeti Tanzania adalah salah satu bioma sabana yang paling
terkenal. Beberapa hewan yang dapat ditemukan di sini adalah singa, zebra, gajah, dan jerapah.
Bioma sabana adalah salah satu bioma padang rumput dengan semak dan pepohonan.Umumnya,
bioma sabana ditemukan di antara hutan hujan tropis dan bioma gurun sehingga ia disebut juga
padang rumput tropis. Adapun ciri bioma savana/sabana antara lain sebagai berikut ini:
1. Bioma sabana memiliki suhu hangat sepanjang tahun
Sebenarnya, bioma sabana memiliki dua musim, yakni musim kemarau yang sangat panjang dan
musim yang sangat basah. Pada musim kemarau, rata-rata curah hujan sabana hanya sekitar 4
inci. Antara bulan Desember dan Februari, tidak ada hujan sama sekali. Uniknya, di musim
kemarau,cuaca di sabana sedikit lebih sejuk.

5
2. Sabana dihuni hewan-hewan besar
Sabana Afrika merupakan rumah bagi hewan-hewan besar yang merumput. Setiap hewan
memiliki kebiasaan makan khusus yang mengurangi persaingan untuk makanan. Tak hanya
Afrika, Amerika Selatan juga memiliki sabana, tetapi sangat sedikit spesies hidup di sabana ini.
Di Brasil, Kolombia, dan Venezuela, sabana menempati sekitar 2,5 juta kilometer persegi.
Kapibara dan rusa rawa adalah beberapa hewan yang dapat ditemukan di sabana Amerika
Selatan. Ada juga sabana di Australia utara. Ada banyak spesies kanguru di sabana ini, tetapi
tidak terlalu banyak keanekaragaman hewan yang berbeda.

3. Flora bioma sabana sangat terspesialisasi


Flora sabana termasuk sangat terspesialisasi karena tumbuh di lingkungan dengan periode
kekeringan yang panjang. Tumbuhannya memiliki akar keran yang panjang yang dapat mencapai
permukaan air yang dalam, kulit kayu yang tebal untuk menahan kebakaran tahunan, batang
yang dapat menyimpan air, dan daun yang jatuh selama musim dingin untuk menghemat air.
Rerumputan pun telah beradaptasi dengan hewan-hewan yang merumput di sabana. Misalnya,
beberapa rerumputan terlalu tajam atau rasanya pahit untuk hewan.
4. Tanah di sabana tidak terlalu subur
Tanah di sabana tidak terlalu subur dan hanya memiliki lapisan tipis humus, yang terdiri dari
tumbuhan dan hewan yang membusuk. Adapun macam macam bioma yaitu:
-Bioma gurun adalah bioma yang didominasi oleh batu atau pasir dengan sedikit tumbuhan. Pada
bioma gurun ini, keadaan air sangat sedikit.
-Bioma Sabana:Sabana adalah padang rumput yang luas dan diselingi oleh pepohonan yang agak
tinggi dan tumbuhnya menyebar. Dalam bioma ini biasa ditumbuhi pohon palem dan akasia.
-Bioma Stepa: stepa atau padang rumput terbentang dari daerah tropis sampai ke daerah
subtropis yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Bioma stepa merupakan
padang rumput yang tidak diselingi oleh kumpulan pepohonan. Jika ada pepohonan di stepa
maka jumlahnya sedikit.
-Bioma Taiga: yaitu bioma taiga terdapat di negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga adalah
bioma terluas dari bioma-bioma lainnya yang ada di bumi
-Bioma Hutan Hujan Tropis: bioma hutan hujan tropis memiliki berbagai macam jenis tumbuhan
karena sepanjang tahun mendapatkan sinar matahari yang cukup serta curah hujan yang tinggi.
Bioma ini terdapat di daerah tropis seperti Semenanjung Amerika Tengah, Amerika Selatan,
Afrika, Madagaskar, Australia bagian utara, Indonesia, dan Malaysia.
-Bioma Hutan Gugur: bioma hutan gugur terdapat di daerah yang beriklim sedang, yaitu yang
meliputi wilayah Amerika Serikat bagian Timur, ujung Selatan Benua Amerika, Kepulauan
Inggris, dan Australia. Pohon-pohon yang terdapat di bioma hutan gugur memiliki ukuran besar
dan pendek seperti pohon oak, basswood, dan terna bunga.

6
-Bioma Tundra:Bioma Tundra terdapat di daerah lingkar Kutub Utara dan Kutub Selatan. Pada
bioma ini tidak terdapat pohon besar hanya ada rumput dan lumut. Bioma ini terdapat di sekitar
lingkar Artik, Greenland di wilayah Kutub Utara. Di Kutub Selatan, bioma Tundra terdapat di
Antartika.

Anda mungkin juga menyukai