PENDAHULUAN
1
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dibuatlah makalah yang berjudul
Perkembangan Ekosistem.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
merupakan komponen yang tidak hidup atau berupa benda mati, sedangkan komponen biotik
merupakan komponen yang berupa makhluk hidup. Berikut ini merupakan komponen yang
ada di dalam ekosistem darat.
1) Komponen biotik. Komponen biotik atau komponen yang berupa makhluk hidup yang
ada di ekosistem daratan banyak sekali jenisnya, yakni binatang, tumbuhan, manusia,
serta organisme- organisme lainnya.
2) Komponen abiotik. Selain komponen yang hidup, ada pula komponen yang tidak
hidup. Meskipun tidak hidup namun keberadaan komponen ini bisa mempengaruhi
komponen- komponen lain yang ada di ekosistem tersebut. Berikut merupakan
komponen abiotik atau komponen yang tidak hidup di ekosistem darat, yaitu suhu,
cahaya matahari, air, iklim, tanah, garam batu, dan lain sebagainya.
Bioma darat (terrestrial) seringkali dinamai sesuai ciri fisik atau iklim utama dan
jenis vegetasi dominannya. Sebagai contoh, padang rumput temperat didominasi oleh
berbagai spesies rumput dan umumnya ditemukan pada garis lintang pertengahan, dimana
iklim lebih sedang dibandingkan dengan daerah tropis dan daerah kutub. Masing-masing
bioma juga ditandai oleh mikroorganisme, fungi, dan hewan yang beradaptasi terhadap
lingkungan tersebut. Berdasarkan posisi geografis, iklim, garis lintang dan ketinggian letak
dari permukaan laut bioma dibedakan antara lain sebagai berikut.
4
Pada daerah hutan hujan tropis tumbuhannya tinggi dan rimbun membentuk tudung
yang menyebabkan dasar hutan menjadi gelap dan basah. Pohon lain dan tanaman merambat
yang berkayu akan tumbuh secara cepat, bersaing untuk mendapatkan cahaya dan ruang
ketika mengisi celah tersebut. Tumbuhan khas, ialah liana dan epifit. Contoh liana adalah
rotan sedangkan epifit adalah anggrek. Vegetasinya didominasi oleh tumbuhan yang aktif
melakukan fotosintesis, misalnya jati, meranti, konifer, dan keruing.
Hewan hutan tropis di bumi merupakan rumah jutaan spesies, termasuk spesies
serangga, laba-laba, dan artopoda yang belum dideskripsikan dan diestimasi berjumlah 5 30
juta. Bahkan keanekaragaman hewan di hutan tropis lebih tinggi daripada di bioma darat
manapun. Hewan hutan tropis, termasuk amfibia, burung dan reptil lain, mamalia, serta
artropoda, beradaptasi terhadap lingkungan berstratifikasi vertikal dan seringkali tersamarkan
oleh lingkungannya.
Contoh bioma hutan hujan tropis adalah hutan di Indonesia, Malaysia, Filipina,
Papua, dan Brasil. Sejak lama sekali manusia telah mewujudkan masyarakat yang
berkembang pesat di hutan tropis.
5
Gambar 2. Bioma Sabana
Sumber: https://www.scribd.com/.../Perkembangan-Ekosistem
7
Gambar 4. Bioma Hutan Gugur
Sumber: https://www.scribd.com/.../Perkembangan-Ekosistem
Sedangkan hewan yang menghuni pada umumnya adalah Rusa, Beruang, Raccon,
Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk. Banyak hewan mamalia hutan gugur juga memasuki
keadaan dorman musim dingin yang disebut hibernasi, dan beberapa spesies burung
melakukan migrasi ke wilayah dengan iklim yang lebih hangat. Bioma hutan gugur terdapat
di Kanada, Amerika, Eropa dan Asia.
Penebangan dan penggundulan lahan untuk pertanian dan perkembangan kota
menghancurkan hampir semua hutan meranggas asli di Amerika Utara. Akan tetapi, berkat
kapasitanya untuk memulihkan diri, hutan-hutan ini kembali bermunculan di berbagai
wilayah kisaran awalnya.
8
Gambar 5. Bioma Hutan Konifer
Sumber: https://www.scribd.com/... vx/Perkembangan-Ekosistem
Pohon-pohon yang mempunyai tudung seperti pinus, cemara, fir, dan hemlock
mendominasi hutan konifer. Masa pertumbuhan flora di hutan konifer pada musim panas
antara 3 sampai 6 bulan. Hutan konifer utara atau taiga, adalah bioma darat terbesar di atas
bumi yang meluas melintasi Amerika Utara bagian utara dan Eurasia hingga perbatasan
tundra arktik (perhatikan gambar 5). Taiga mengalami hujan salju yang lebat selama musim
dingin. Bentuk kerucut pada banyak pohon konifer mencegah terkumpulnya salju pada
cabang-cabang pohon tersebut.
Hewan yang hidup diantaranya moose, beruang hitam, serigala dan morten. Contoh
bioma taiga terdapat di Amerika Utara dan dataran tinggi diberbagai wilayah. Walaupun
belum banyak dihuni populasi manusia, hutan konifer utara ditebangi dengan laju
mengkhawatirkan, dan pohon-pohon tua tegak ini akan segera lenyap dan musnah.
9
Gambar 6. Bioma Tundra
Sumber: https://www.scribd.com/... vx/Perkembangan-Ekosistem
Tidak ada pohon yang tinggi, kalaupun ada terlihat tebal seperti semak. Tumbuhan
semusim biasanya berbunga dengan warna yang mencolok dalam masa pertumbuhan yang
pendek. Vegetasinya Spaghnum, lumut kerak, dan perdu. Permafrost (tanah bagian bawah
yang membeku secara permanen), suhu yang sangat dingin, dan angin yang sangat kencang
merupakan penyebab utama tidak adanya pohon dan tumbuhan tinggi lainnya di tundra arktik
di alaska Tengah. Meskipun tundra arktik menerima sangat sedikit curah hujan tahunan, air
tidak dapat menembus fermafrost di bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas
bunga tanah yang dangkal selama musim panas yang pendek. Tundra menutupi luas yang
sangat besar di arktik, mencapai 20% permukaan tanah bumi. Hewan yang hidup di bioma
tundra adalah muskox, rusa kutub, kelinci, serigala, rusa dan domba. Banyak spesies burung
bermigrasi ke tundra untuk bersarang di musim dingin. Tundra jarang dihuni manusia, namun
cukup banyak yang telah menjadi areal pertambangan mineral dan minyak dalam tehun-tahun
terakhir.
Hewan mamalia yang terdapat dalam bioma chaparral antara lain perambah (seperti
kijang dan kambing) juga terdapat berbagai jenis mamalia kecil. Daerah chaparral juga
banyak dihuni spesies amfibia, burung dan reftil lain, serta serangga.
11
Gambar 8. Bioma Gurun
Sumber: https://www.scribd.com/... vx/Perkembangan-Ekosistem
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ekosistem terresterial di pengaruhi oleh suhu lingkungan dan cura hujan. Sepertinya
di pengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang dan ketinggian letak dari
permukaan air laut.
12
2. Pada ekosistem teresterial ada bermacam-macam bioma, namun yang utama adalah:
a) Bioma padang gurun, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan rendah 25 cm per
tahun, tanahnya gersang/tandus, pancaran matahari sangat terik dan penguapan
tinggi dan pada siang hari suhu sangat tinggi, namun pada malam hari suhu
sangat rendah.
b) Bioma padang rumput, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan umumnya 25-50
cm per tahun, hujan tidak teratur, peresapan dan pengaturan air kurang baik
karena sangat cepat.
c) Bioma hutan hujan tropis, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan tinggi, 200-
225 cm per tahun, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu hanya
sedikit dan kehidupan tumbuhan subur.
d) Bioma Sabana, Padang rumput tropis seringkali merujuk kepada sabana. Bioma
sabana hangat sepanjang tahun, berkisar 24-29oC, namun dengan variasi yang
lebih musiman daripada di hutan tropis.
e) Bioma taiga, mempunyai ciri-ciri yaitu suhu di musim dingin sangat rendah dan
di musim panas sangat tinggi, hamper seluruhnya terdiri atas pohon-pohon
conifer yang umumnya selalu hijau.
f) Bioma tundra, mempunyai ciri-ciri yaitu beriklim kutub dengan musim dingin
yang panjang serta gelap, dan musim panas yang panjang serta terang terus-
menerus, pada musim dingin makanan sangat kurang, pada musim panas
tertutup oleh Lichenes dan lumut yang tipis serta penuh dengan hewan.
g) Bioma Semak Belukar (Chaparral), Curah hujan sangat tergantung musim,
pada musim dingin terjadi hujan sedangkan pada musim panas tidak terjadi
hujan berlangsung sangat panjang. Curah hujan tahunan umumnya berada dalam
kisaran 30-50 cm.
h) Bioma hutan gugur, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan merata sepanjang
tahun antara 75-100 cm per tahun, mempunyai empat musim yaitu musim
panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi, pohon-pohon tidak terlalu
rapat dan jumlah spesiesnya sedikit.
3.2 Saran
13
Agar mendapat perbandingan yang lebih spesifik mengenai perkembangan ekosistem
daratan dan lautan perlu dikaji lebih mendalam mengenai faktor-faktor fisik yang
membedakan diantara keduanya.
Daftar Pustaka
Campbell, N.A., Reece, J.B. & Mitchell, L.G. 1999. Biologi, Edisi Kelima. Terjemahan
Wasmen Manalu, Editor Amalia Safitri. 2004. Jakarta: Erlangga.
Ferdinand F, Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
14
Firmansyah R, Mawardi A, Riandi MU. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Goltenboth, F., Timotius, K.H., Milan, P.P. & Margraf, J. 2012. Ekologi Asia Tenggara:
Kepulauan Indonesia. Jakarta: Salemba Teknik.
Subardi, Nuryani, Pramono S. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
15