Anda di halaman 1dari 5

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan.

Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik
yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang
mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball,
2002).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan
cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya
mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi
suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid.
Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur
daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat
berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida (Kimball, 1992).
Berbeda dengan organisme heterotrof, organisme autotrof menggunakan energi yang berasal
dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu. Organisme yang demikian disebut kemoautotrof, karena
menggunakan zat zat kimiawi dalam memproduksi senyawa organik dari senyawa non-organik.
Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof yang seringkali disebut
dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses pembentukan senyawa organiknya menggunakan
energi yang berasal dari cahaya matahari (Kimball, 1992).
Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan
karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari yang
disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan suatu peristiwa
pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan cahaya matahari
(Kimball, 1992).
Reaksi fotosintesis :
Sinar matahari
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + energi
Klorofil
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak hentihentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme
heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-molekul
organik ke dalam sel-selnya (Kimball, 1992).
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis
bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir
semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis
menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar
oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis

(photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi
karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui
kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang (Stone, 2004).
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau
dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri
disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada
prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara
dan H2O yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto cahaya reaksi ini
membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan
oksigen) (Stone, 2004).
Reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul karobondioksida dan enam molekul air
bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan
enam molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang
di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia
penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama
elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi
organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan
energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber
energi dalam proses-proses di dalam tubuh (Stone 2004).
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun
kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas (Chloroplast) yang
merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman,
berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh
bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki
kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam
daun. Dalam kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta
per milimeter persegi (Michael 2006).
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama reaksi
terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap energi cahaya
matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun
glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam
serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron. Air melalui reaksi terang akan dipecah
(fotolisis) menjadi proton, elektron dan O2. Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini
bergabung dengan senyawa aseptor elektronNADP+(nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate)
membentuk NADPH. Beberapa proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk
berupa ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi
gelap (siklus Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula berantai karobon tiga. energi

kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut (Stone,
2004).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks
dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan
polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat
secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara
dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan
pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang
dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil,
dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan
tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu
melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat
menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari
(Dwidjoseputro, 1986)
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah
kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alcohol dan ditetesi dengan iodium. Ia
menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan
adanya amilum (Malcome, 1990)
Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis dapat
dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari
yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan
data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel (Ellis, 1986).
Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis harus daun tipis
dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan cahaya dan difusi gas, dan sarana
untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui stomata dan epidermis. Jumlah besar kloroplas
dalam sel-sel mesofil palisade menyediakan jaringan fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk
tidak teratur di dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis. Turgor sel penjaga berubah menjadi gas
mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pada berlapis tunggal transparan epidermis atas dan
bawah melindungi daun dari pengeringan dan infeksi (Desrizal, 2012).
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis (Desrizal, 2012) :
1.

Intensitas cahaya.

Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.


2.

Konsentrasi karbon dioksida

Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan
untuk melangsungkan fotosintesis.
3.

Suhu.

Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya.
Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4.

Kadar air.

Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon
dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5.

Kadar fotosintat (hasil fotosintesis).

Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat
bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk. 2003. Biology Jilid I. Jakarta: Erlangga.


Desrizal. 2012. Pengertian, Fungsi dan Proses Fotosintesis.http://free.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi-/0116%20Bio%203-1e.htm diakses tanggal 04 Oktober 2012, pukul 19.34
Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia pustaka Utama
Fried, dkk. 2005. Biologi. Jakarta: Erlangga
Karmana Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi Untuk Kelas XII SMA/MA program IPA. Bandung : Grafindo
Kimball, John W. 1992. Biologi. Jakarta: Erlangga
Kimball, dkk. 2002. Biology Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Lehninger. 2005. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Nisrina. 2009. Katabolisme. http://www.scribd.com/doc/36876038/katabolisme diakses tanggal 04
Oktober 2012, pukul 19.34
Rahmawati Diah. 2001. Pelajaran Biologi SMU 3. Surakarta : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Salisbury, dkk. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai