Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FISIOLOGI TANAMAN

FOTOSINTESIS REAKSI TERANG

Disusun Oleh :
1. Latri Arumsari

155040200111028

2. Muhamad Ridwan

155040200111032

3. Elvira Siska

155040200111069

4. Muhammad Hadi S.

155040200111144

5. Kharisma Ratu

155040200111152

6. Mey Sari K.D.

155040200111164

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok makalah
Biokimia Tanaman yang berjudul makalah fisiologi tanaman-fotosintesis
reaksi terang tepat pada waktunya. Dan juga terima kasih kepada bpk. Dr. Ir.
Moch, Dawam maghfoer, SU. sebagai dosen pengampu matakuliah fisiologi
tanaman dan juga tak lupa dengan seluruh anggota kelompok yang sudah bekerja
dalam pembuatan makalah ini. Dengan makalah kami ini semoga dapat
bermaanfaat khususnya bagi pembaca dan orang lain..
Dalam menyusun makalah ini kami sadar pasti terdapat kekurangan dalam
penulisan, dan lain sebagainya, saran dan kritik yang membangun sangat
dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini, dan agar supaya kami bisa
membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari, maka dari itu kami minta
maaf.
Malang, 14 september 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
BAB II ISI................................................................................................................6
2.1 Fotosintesis.....................................................................................................6
2.1.1 Pengertian Fotosintesis...........................................................................6
2.1.2 Proses Fotosintesis..................................................................................6
2.1.3 Reaksi terang...........................................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup membutuhkan energi. Energi dapat diperoleh dari
udara (misalnya oksigen untuk pernafasan, karbon dioksida untuk
fotosintesis), air dan bahan-bahan yang terlarut, atau dari makanan. Manusia
dan hewan merupakan makhluk hidup heterotrof, tidak dapat mensintesis
makanannya sendiri, hidupnya bergantung pada makhluk lain sebagai sumber
energinya. Berbeda dengan tumbuhan yang dapat mensintesis makanannya
sendiri dengan menggunakan energi cahaya matahari melalui proses
fotosintesis.
Fotosintesis merupakan suatu proses biokimia pembentukan zat
makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan
yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Karena kemampuan menyusun
makanannya sendiri inilah, tumbuhan disebut organisme autotrof.Selain
tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis
adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan
menggunakan

zat

hara, karbon

dioksida,

air

dan

bantuan

energi

cahaya matahari. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi


menjadi dua bagian utama: reaksi terang (memerlukan cahaya) dan reaksi
gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang dan reaksi gelap sangat erat kaitannya dalam
fotosintesis, karena hasil dari reaksi terang akan digunakan pada reaksi gelap
nanti. Tahap pertama dari sistem fotosintesis adalah reaksi terang, reaksi yang
bergantung kepada ketersediaan sinar matahari. Reaksi terang terjadi di
tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan membran dalam
kloroplas Reaksi terang merupakan penggerak bagi reaksi pengikatan CO2
dari udara. Dan untuk mengetahui lebih jelas tentang reaksi terang maka
dibuatlah makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang timbul ialah:
1. Bagaimana proses terjadinya reaksi terang dalam fotosintesis?
4

2. Bagaimana mekanisme reaksi terang dalam fotosintesis?


1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai ialah:
1. Untuk mengetahui proses terjadinya reaksi terang dalam fotosintesis
2. Untuk mengetahui mekanisme reaksi terang dalam fotosintesis

BAB II
ISI
2.1 Fotosintesis
2.1.1 Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan
untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi
cahaya. Fotosintesis juga dapat di artikan proses penyusunan atau
pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi
cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah
(tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu.
(Darmawan, 1983)
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan
yang mempunyai klorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energy matahari
(dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energy kimia (ATP dan
NADPH). (Wilkins, 1989)
Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan
dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi
kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar
oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan
energi melalui fotosintesis disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan
salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas
dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi.
Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah
melalui

kemosintesis,

yang

dilakukan

oleh

sejumlah

bakteri belerang. (Darmawan, 1983)


2.1.2 Proses Fotosintesis
Proses fotosintesis berlangsung dengan adanya spektrum cahaya
tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan
dalam fotosintesis. Fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen,
oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur,
oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan
mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.
(Darmawan, 1983)
6

Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam


tanaman, algae dan cyanobakteria.

Fungsi klorofil pada tanaman adalah

menyerap energy dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses


fotosintesis. Fotosintesis adalah Proses perubahan zat anorganik H 2O dan
CO2 oleh klorofil dengan bantuan cahaya/sinar matahari menjadi zat organik
karbohidrat. Reaksi dari fotosintesis dapat dituliskan pada persamaan sebagai
berikut (Heddy, 1990) :

Persamaan ini dihasilkan bahan organik yang mengandung energi


kimia potensial dan oksigen. Oleh karena itu dalam fotosintesis, energi radiasi
cahaya diubah menjadi energi kimia dalam senyawa organik yang stabil
(semacam karbohidrat).
Pada proses fotosintesis, karbondikosida akan diambil oleh Stomata
(mulut daun) pada daun tumbuhan dari udara bebas, kemudian air diambil
melalui akar tumbuhan dan diangkut komponen pengangkut pada tumbuhan.
Cahaya matahari akan diambil dalam bentuk energi oleh klorofil (zat hijau
daun). Semua proses ini akan berlangsung membentuk suatu reaksi dan
menghasilkan Oksigen serta Glukosa. Setelah terdapat glukosa pada
tumbuhan, nutrisi ini akan diubah menjadi lemak, protein, dan nutrisi lainnya.
(Setiowati, 2007)

Menurut Guritno (1995), Proses fotosintesis merupakan bagian


penting bagi kehidupan, hal tersebut dikarenakan:
1. Sebagai sumber energi bagi semua mahluk hidup.
2. Pertumbuhan dan hasil tumbuh dipengaruhi oleh kecepatan fotosintesis.
3. Diperlukan untuk sintesis berbagai senyawa organic yang diperlukan.
4. Menyediakan oksigen bagi kehidupan.
Proses reaksi fotosintesis dalam tumbuhan tinggi dibagi menjadi dua
tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
2.1.3 Reaksi terang
Pada tahap pertama, energi matahari ditangkap oleh pigmen penyerap
cahaya dan diubah menjadi bentuk energi kimia, ATP, dan senyawa pereduksi
NADPH. Proses ini disebut tahap reaksi terang. Atom hidrogen dari molekul
H2O dipakai untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH, dan O2 dilepaskan
sebagai hasil samping reaksi fotosintesis. Reaksi ini juga dirangkaikan
dengan reaksi endergonik, membentuk ATP dari ADP + Pi. Dengan demikian,
reaksi terang dapat dituliskan dengan persamaan:

Pembentukan ATP dari ADP + Pi, merupakan suatu mekanisme


penyimpanan energi matahari yang diserap kemudian diubah menjadi bentuk
energi kimia. Proses ini disebut fosforilasi fotosintesis atau fotofosforilasi.
Pada reaksi terang yang terjadi di grana, energi cahaya memacu pelepasan
elektron dari fotosistem di dalam membran tilakoid. Fotosistem adalah tempat
berkumpulnya beratus-ratus molekul pigmen fotosintesis. Aliran elektron
melalui sistem transpor menghasilkan ATP dan NADPH. (Moore, 1998)
ATP dan NADPH dapat terbentuk melalui jalur non siklik, yaitu
elektron mengalir dari molekul air, kemudian melalui fotosistem II dan
fotosistem I. Elektron dan ion hidrogen akan membentuk NADPH dan ATP.
Oksigen yang dibebaskan berguna untuk respirasi aerob. Pusat reaksi pada
fotosistem I mengandung klorofil a, disebut sebagai P700, karena dapat
menyerap foton terbaik pada panjang gelombang 700 nm. Pusat reaksi pada

fotosistem II mengandung klorofil a yang disebut sebagai P680, karena dapat


menyerap foton terbaik pada panjang gelombang 680 nm. (Moore, 1998)
Dalam reaksi terang, terdapat 2 jalur perjalanan elektron, yaitu jalur
elektron siklik dan jalur elektron nonsiklik.
a. Jalur elektron siklik
Jalur elektron siklik dimulai setelah kompleks pigmen fotosistem I
menyerap energi matahari. Pada jalur ini, elektron berenergi tinggi (e-)
meninggalkan pusat reaksi fotosistem I, tetapi akhirnya elektron itu kembali
lagi.
Elektron berenergi (e-) meninggalkan fotosistem I (pusat reaksi klorofil a)
dan ditangkap oleh akseptor elektron kemudian melewatkannya dalam sistem
transpor elektron sebelum kembali ke fotosistem I. Jalur elektron siklik hanya
menghasilkan ATP. (Lakitan, 2007)
Namun, sebelum kembali ke fotosintem I, elektron-elektron itu
memasuki sistem transpor elektron, yaitu suatu rangkaian protein pembawa
yang mengalirkan elektron dari satu protein pembawa ke protein pembawa
berikutnya. Ketika elektron melalui protein pembawa ke protein pembawa
berikutnya, energi yang akan digunakan untuk membentuk ATP dilepaskan
dan disimpan dalam bentuk gradien hidrogen (H+). Saat ion hidrogen ini
melalui gradien elektrokimia melalui kompleks ATPsintase, terjadilah
pembentukan ATP. (Lakitan, 2007)
ATP terbentuk karena adanya penambahan gugus fosfat pada senyawa
ADP

yang

diatur

oleh

energi

cahaya

sehingga

prosesnya

disebut fotofosforilasi. Pembentukan ATP terjadi melalui rute transpor


elektron siklis maka disebut juga fotofosforilasi siklis.

b.

Jalur
elektron nonsiklik
Reaksi ini dimulai ketika kompleks pigmen fotosistem II (P 680)

menyerap energi cahaya dan elektron berenergi tinggi meninggalkan molekul


pusat reaksi (klorofil a). Fotosistem II mengambil elektron dari hasil
penguraian air (fotolisis) dan menghasilkan oksigen melalui reaksi berikut :

Oksigen dilepaskan oleh kloroplas sebagai gas oksigen. Sementara itu,


ion hidrogen (H+) untuk sementara waktu tinggal di ruang tilakoid.
Elektron-elektron berenergi tinggi yang meninggalkan fotosistem II
ditangkap oleh akseptor elektron dan mengirimnya ke sistem transpor
elektron. Elektron-elektron ini melewati satu pembawa ke pembawa lainnya
dan energi untuk pembentukan ATP dikeluarkan dan disimpan dalam bentuk
gradien hidrogen (H+). Ketika ion-ion hidrogen melewati gradien
elektrokimia serta kompleks sintase ATP, terbentuklah ATP secara
kemiosmosis. (Lakitan, 2007)

10

Sementara itu, elektron-elektron berenergi rendah meninggalkan sistem


transpor elektron menuju fotosistem I. Ketika fotosistem I menyerap energi

cahaya, elektron-elektron berenergi tinggi meninggalkan pusat reaksi (klorofil


a) dan ditangkap oleh akseptor elektron. Selanjutnya, sistem transpor elektron
membawa elektron-elektron ini ke NADP+. Setelah itu, NADP+ mengikat
ion H+ terjadilah NADPH2, seperti reaksi berikut :
Dengan demikian jalur elektron nonsiklis menghasilkan ATP dan
NADPH2. NADPH2 dan ATP yang dihasilkan dalam elektron nonsiklik akan
digunakan dalam reaksi tahap kedua (reaksi gelap) sintesis karbohidrat.

11

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan
untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi
cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari, dimana energy matahari
(dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energy kimia (ATP dan
NADPH). Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi.
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam tanaman,
algae dan cyanobakteria.

Fungsi klorofil pada tanaman adalah menyerap

energy dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Proses
fotosintesis dapat digambarkan sebagai perubahan zat anorganik H2O dan
CO2 oleh klorofil dengan bantuan cahaya/sinar matahari menjadi zat organik
karbohidrat.
Proses reaksi fotosintesis dalam tumbuhan tinggi dibagi menjadi dua
tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang adalah ketika energi
matahari ditangkap oleh pigmen penyerap cahaya dan diubah menjadi bentuk
energi kimia, ATP, dan senyawa pereduksi NADPH. Dalam reaksi terang,
terdapat 2 jalur perjalanan elektron, yaitu jalur elektron siklik dan jalur elektron
nonsiklik. Jalur elektron siklik dimulai setelah kompleks pigmen fotosistem I
menyerap energi matahari. Sedangkan jalur nonsiklik dimulai ketika kompleks
pigmen fotosistem II (P 680) menyerap energi cahaya dan elektron berenergi
tinggi meninggalkan molekul pusat reaksi (klorofil a).

12

DAFTAR PUSTAKA
Darmawan. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Gramedia.
Guritno, B. dan Sitompul, S. M. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press.
Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian. Jakarta : Rajawali Press.
Setiowati, Tetty; Furqonita, Deswati. 2007. Biologi Interaktif untuk SMA/MA.
Jakarta : Azka Press.
Wilkins, M. B. 1989. Fisiologi Tanaman. Jakarta : Bumi Aksara.

13

Anda mungkin juga menyukai