Anda di halaman 1dari 9

[MODUL PRAKTIKUM]

DASAR BUDIDAYA TANAMAN

2016

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

2016

MATERI PUPUK dan PEMUPUKAN


A. Definisi Pupuk Dan Pemupukan
Pupuk merupakan bahan atau unsur-unsur dalam bentuk senyawa kimia organik
maupun anorganik yang diberikankan ke tanah untuk memperbaiki sifat-sifat tanah,
mengganti dan/atau menambahkan unsur hara dalam tanah yang hilang guna
memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Menurut Buckman (1994) pupuk adalah bahan
organik atau anorganik yang ditambahkan kedalam tanah untuk memberikan unsure
hara esensial tertentu bagi pertumbuhan tanaman secara normal, sedangkan menurut
UU No.12/1992, pupuk adalah bahan kimia atau organism yang berperan dalam
menyediakan unsure hara bagi tanaman langsung maupun tidak langsung.
Pemupukan merupakan kegiatan memasukkan pupuk kedalam media tanam, lubang
tanam ataupun kedalam bagian tanaman. Menurut kamus besar bahasa Indonesia,
pemupukan merupakan proses, pembuatan, atau cara pengaplikasian bahan/unsurunsur kimia organik maupun anorganik yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi
fisik, kimia, dan biologi tanah, mengganti kehilangan unsur hara, menambahkan unsur
hara dalam tanah

yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi

tanaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman.


B. Macam-macam pupuk
1. Pupuk organik
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah
melalui

proses

pembusukan

(dekomposisi)

oleh

bakteri

pengurai.

Dalam

pengaplikasian pupuk organik harus diperhatikan terkait masalah tingkat kematangan


pupuk. Menurut Permentan (2011) secara umum pupuk organik dikatakan matang dan
siap untuk diaplikasikan jika pupuk tidak berbau, berwarna gelap, suhu tidak panas
dan stabil (>40oC), pH 4-8, nisbah C/N rasio kecil dengan criteria untuk bahan padat
15-25% (bahan pembentuknya sudah tidak terlihat). Pupuk organik dibedakan
menjadi beberapa macam menurut bahan dasarnya :
- Pupuk Kandang

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

2016

Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak.
Kualitas pupuk kandang sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan
ternak, dan cara penampungan pupuk kandang. Dalam dunia pupuk kandang,
dikenal istilah pupuk panas dan pupuk dingin. Pupuk dingin adalah pupuk yang
berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganime
sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran
sapi, kerbau, dan babi. Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran
hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas,
contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam.
Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro
dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk
kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa
optimal.
-

Kompos
Kompos adalah kasil dekomposisi sisa-sisa tanaman yang disebabkan oleh
aktivitas mikroorganisme pengurai. Kualitas kompos ditentukan oleh besarnya
perbandingan antara jumlah karbon dan nitrogen (C/N ratio). Jika C/N rasio
tinggi, berarti bahan penyusun kompos belum terdekomposisi secara sempurna.
Bahan kompos dengan C/N rasio tinggi akan terdekomposisi lebih lama dibanding
dengan C/N rasio rendah.

Pupuk hijau
Pupuk organik dari tanaman segar yang di benamkan atau diaplikasikan saat
hijau atau segera setelah dikomposkan. Pupuk hijau disarankan yang mempunyai
C/N ratio rendah. Sumber pupuk hijau dapat berupa tanaman legume, non-legume,
sisa tanaman, tanaman pagar, tanaman penutup tanah, azola, dan sesbania rostrata.

2. Pupuk anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh
pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase
kandungan hara yang tinggi. Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya, pupuk
anorganik digolongkan sebagai berikut :
1. Pupuk Tunggal

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

2016

Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara
sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.
a. Pupuk Nitrogen
Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang
pertunasan.
Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)
Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau ammonium. Kemudian,
didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino, selanjutnya
berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsure yang paling banyak dibutuhkan
oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari nitrogen. Pupuk yang paling banyak
mengandung unsure nitrogen adalah pupuk urea. Macam-macam pupuk nitrogen
sebagai berikut.
1. Pupuk urea(CO(NH2)2) yang mengandung 47% Nitrogen (paling tinggi dibandingkan
dengan pupuk nitrogen jeni lain). Urea sangat mudah larut dalam air dan juga mudah
diubah menjadi ion nitrat (NO3-) yang mudah diserap oleh tumbuh-tumbuhan.
FORMULA urea : 2NH3(g) +CO2(g) CO(NH2)2(s) +H2O (l)
2. pupuk ZA (Zwavel Ammonium) atau ammonium sulfat ((NH4)2SO4) yang
mengandung 21% nitrogen.
3. Pupuk ammonium klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20% nitrogen.
4. Pupuk ASN (ammonium Sulfat Nitrat) atau [(NH4)3(SO4)(NO3)], mengandung 2326% nitrogen.
5. Pupuk natrium nitrat atau sodium nitrat (NaNO3), mengandung 15% nitrogen.
b. Pupuk Fosforus
Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses:

Respirasi dan fotosintesis


Penyusunan asam nukleat
Pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

2016

Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap

kekeringan
Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan
waktu panen.
Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure

nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan
AlPO4. Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut :
1. pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah

diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar
15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, SP36
mengandung 36% P2O5 dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar
45%P2O5.
2. Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan
pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.
3. Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)
4. Pupuk besi (III) fosfat (FePO4)
c. Pupuk Kalium
Fungsi kalium bagi tanaman adalah

Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman.


Mempercepat metabolisme unsure nitrogen
Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.
Macam-macam pupuk kalium sebagai berikut:

1. Pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk KCl yang

beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan KCl 90 (mengandung
53% K2O).
2. Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada
tanaman yang tidak tahan te rhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam
pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96
(mengandung 53% K2O).

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

2016

2. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara
yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP,
NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK
yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogen
fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL). Kadar unsure hara N, P, dan K dalam
pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu. Misalnya pupuk NPK
10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai
P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O).
Pupuk anorganik menurut cara aplikasinya,
1. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk
daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom.
2. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh
pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit.
Menurut cara melepaskannya, pupuk akar dibagi menjadi:
1. fast release, pupuk yang jika ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur
hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap
oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk
pupuk fast release antara lain urea, ZA dan KCL.
2. Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas terkendali
(controlled release) akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit
demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Mekanisme ini dapat terjadi
karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi secara
kimiawi dan mekanis. Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus
bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan
pembungkus kapsul. Contoh pupuk slow realese yaitu SP36
C. Bentuk-bentuk pupuk organik
1. Pupuk padat yaitu pupuk organik yang berupa padatan, baik yang belum
dikomposkan maupun sudah dikomposkan.
2. Pupuk organik cair yaitu pupuk organik berbentuk cair yang berasal dari kotoran
hewan yang masih segar, bercampur dengan urine hewan atau kotoran hewan yang

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

2016

dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu, serta ekstraksi kompos (teh
kompos).

D. Cara Aplikasi Pupuk Kimia


1. Larikan
Caranya, buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm. Tempatkan
pupuk di dalam larikan tersebut, kemudian tutup kembali. Cara ini dapat dilakukan
pada satu atau kedua sisi baris tanaman. Pada jenis pepohonan, larikan dapat dibuat
melingkar di sekeliling pohon dengan jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk. Pupuk yang
tidak mudah menguap dapat langsung ditempatkan di atas tanah.
2. Penebaran Secara Merata di Atas Permukaan Tanah
Cara ini biasanya dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk, lanjutkan
dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk organik. Cara ini
menyebabkan distribusi unsur hara dapat merata sehingga perkembangan akarpun
lebih seimbang. Tidak disarankan untuk menebar pupuk urea karena sangat mudah
menguap.
3. Penugalan
Caranya, tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15 cm.
Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal. Kemudian setelah pupuk dimasukkan,
tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan. Cara ini dapat
dilakukan disamping kiri dan samping kanan baris tanaman atau sekeliling pohon.
Jenis pupuk yang dapat diaplikasikan dengan cara ini adalah pupuk slow release dan
pupuk tablet.
4. Fertigasi
Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi.
Lazimnya, cara ini dilakukan untuk tanaman yang pengairannya menggunakan
sistem sprinkle.
E. Kelebihan / kekurangan pupuk organik
Kekurangan pupuk organik
1. Kandungan unsur hara jumlahnya

Keunggulan pupuk organik


1. Pupuk organik mengandung unsur

kecil, sehingga jumlah pupuk

hara yang lengkap, baik unsur

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN
yang

diberikan

harus

2016

relatif

hara makro maupun unsur hara

banyak bila dibandingkan dengan

mikro. Kondisi ini tidak dimiliki

pupuk anorganik.
2. Karena
jumlahnya

banyak,

oleh pupuk buatan (anorganik).


2. Pupuk organik mengandung asam

memerlukan

- asam organik, antara lain asam

tambahan biaya operasional untuk

humic, asam fulfic, hormon dan

pengangkutan

enzym yang tidak terdapat dalam

menyebabkan

dan

implementasinya.
3. Dalam jangka pendek, apalagi
untuk tanah-tanah yang sudah
miskin unsur hara, pemberian
pupuk

organik

membutuhkan

jumlah

yang

pupuk
berguna
maupun

buatan
baik

yang
bagi

lingkungan

mikroorganisme.
3. Pupuk organik

sangat
tanaman
dan

mengandung

besar

makro dan mikro organisme tanah

sehingga menjadi beban biaya

yang mempunyai pengaruh yang

bagi petani. Sementara itu reaksi

sangat baik terhadap perbaikan

atau respon tanaman terhadap

sifat fisik tanah dan terutama sifat

pemberian pupuk organik tidak


se-spektakuler pemberian pupuk
buatan

biologis tanah.
4. Memperbaiki

dan

menjaga

struktur tanah.
5. Menjadi penyangga pH tanah.
6. Menjadi penyangga unsur hara
anorganik yang diberikan.
7. Membantu menjaga kelembaban
tanah

F. Pemupukan yang tepat


1) Tepat Jenis Jenis pupuk disesuaikan dengan unsur hara yg dibutuhkan tanaman.
2) Tepat Dosis Pemberian pupuk harus tepat takarannya, disesuaikan dgn jumlah
unsur hara yg dibutuhkan tanaman pada setiap fase pertumbuhan tanaman.
3) Tepat Waktu Harus sesuai dgn masa kebutuhan hara pd setiap fase/umur tanaman,
dan kondisi iklim/cuaca (misal : (a) pemupukan yg baik jika ilakukan di awal musim
penghujan atau akhir musim kemarau, (b) pengaplikasian sebaiknya dilakukan pada
pagi hari sebelum jam 11 siang)

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

2016

4) Tepat Cara Cara pengaplikasian pupuk disesuaikan dengan bentuk fisik pupuk,
pola tanam, kondisi lahan dan sifat2 fisik , kimia tanah & biologi tanah.
5) Tepat Sasaran Pemupukan harus tepat pada sasaran yg ingin dipupuk, misal; (1)
Jika yg ingin dipupuk adalah tanaman, maka pemberian pupuk harus berada didalam
radius daerah perakaran tanaman, dan sebelum dilakukan pemupukan maka areal
pertanaman harus bersih dari gulma-gulma pengganggu.(2) Jika pemupukan ditujukan
untuk tanah, maka aplikasinya dilakukan pada saat pengolahan tanah, dan berdasarkan
pada hasil analisa kondisi fisik & kimia tanah.
G. RUMUS PERHITUNGAN
a) Menghitung Kebutuhan Pupuk Polybag yang harus diketahui

HLO
BI
Luas lahan
Ukuran polybag
Langkah :
1) Menghitung HLO
KLO x BI x LL
2) Menghitung kebutuhan pupuk per polybag

Contoh Soal :
1. Beberapa kebutuhan pupuk Urea, SP36 dan KCL pada polybag volume 3 kg apabila

diketahui kedalaman lapisan olah (KLO) 30 cm, BI tanah 1,1 gr/cm3 luasan yang
dipakai seluas 1 Ha dan rekomendasi pupuk seperti diatas jika diketahui Rekomendasi
pupuk Urea = 300 kg/Ha, Sp36 = 200 kg/Ha, KCl = 150 kg/Ha ?
Jawab :
HLO = KLO x BI x LL
= 30 x 1.1 x 108

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN
= 33 x 108
Kebutuhan Urea

r
Kebutuhan SP36

r
Kebutuhan KCL

2016

Anda mungkin juga menyukai