Terjadi bila terdapat sinar, misalkan sinar matahari. Selama tahap ini klorofil didalam
membrane gana menyerap sinar merah dan nila yang bergelombang panjang pada
spectrum sinar. Energy yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah
molekul air. Pemecahan ini disebut fotolisis. Fotolisis mengakibatkan molekul air
pecah menjadi hydrogen dan oksigen. Reaksi fotolisis dapat ditulis dengan
persamaan:
2 H2O 2 H2 + O2
H2 yang terlepas ditampung oleh koenzim NADP. Dalam hal ini, NADP bertindak
sebagai akseptor H2, bentuknya berubah menjadi NADPH2 dan O2tetap dalam
keadaan bebas. NADP (Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat) merupakan
koenzim yang penting peranannya dalam kegiatan oksidasi reduksi dan banyak
terdapat dalam sel hidup. Selama proses tersebut dihasilkan ATP.
2. Reaksi gelap
Blackman (1905) adalah seorang ahli membuktikan bahwa reduksi dari CO2 ke CHO
berlangsung tanpa sinar. Sehingga reaksi gelap disebut pula sebagai reaksi blackman
atau reduksi CO.
Bila reaksi terang (Hill) dan reaksi gelap (blackman) digabung maka reaksinya
sebagai berikut:
Hill:
2 H2O 2 NADP H2 + O2
Balckman:
CO2 + 2 NADP H2 + O2 2 NADP + H2 + CO + O + H2 + O2
Penggabungan :
2 H2O + CO CH2O + H2O + O2
- Ketika petir terbentuk di atmosfer terjadi penyerapan nitrogen menjadi senyawa
nitrat.
- Nitrat yang terbentuk di atmosfer tentu akan terbawa hujan sehingga terjadi
perpindahan nitrat dari udara ke daratan yang menjadikan nitrogen dalam bentuk nitrat
itu menjadi berguna
- tumbuhan menyerap nitrat dari tanah untuk dijadikan protein
- nitrogen dalam bentuk protein diserap oleh kosumen, senyawa nitrogen pindah ke
tubuh hewan dan manusia
- Urin dan feces sebagai Ekresta , bangkai hewan tumbuhan mati , sisa kehidupan
(ranting,daun tua) yang disebut Egesta akan diuraikan oleh pengurai jadi ammonium
dan ammoniak (amonifikasi)
- Amoniak hasil pembusukan itu oleh bakteri Nitrifikan akan dirombak jadi Nitrit
melalui Nitrifikasi (Nitrifikasi adala proses biokimia yang tergolong anabolisme
mengubah senyawa sederhana anorganik berupa amoniak NH3 menjadi senyawa
organik nitrat HNO3 dengan energi berasal dari energi hasil reaksi kimia
khemosintesis oleh bakteri)
- Nitrifikasi dilanjutkan dengan Nitrasi.
- Nitrat diserap kembali oleh tumbuhan.
- Selain melalui petir juga penyerapan nitrogen
dapat melalui fiksasi (pengikatan langsung
Nitrogen di udara oleh mikroorganisme fiksasi
(Rhizobium leguminosarum, Azotobacter,
Clostridium pasteurianum, Nostoc cummune,
Anabaena azzolae)
a. Rhizobium leguminosarum :
bersimbiosis dengan kacang kacangan
membentuk bintil akar
b. Anabaena azzolae
bersimbiosis dengan paku air (Azolla pinata)
dan pakis haji (Cycas rumpii)
c. Azotobacter, Clostridium pasteurianum
dan Nostoc commune hidup soliter
- Nitrogen juga bisa larut bersama air hujan,
hujan asam ( acid rain) yang mengandung
HNO3, dari pupuk buatan Urea yang dilepaskan
ke tanah.
Air yang ada disekitar tanaman, langsung diserap melalui akar dan di teruskan ke daun
melalui batang-batang tumbuhan
Tepat disiang hari, intensitas cahaya yang turun langsung ditangkap oleh klorofil
untuk proses fotosintesis
Energi sinar matahari yang sudah ditangkap tadi, langsung akan mengubah air menjadi
oksigen dan hydrogen
Terakhir, hidrogen yang sudah dihasilkan tadi akan langsung digabungkan dengan
karbondioksida untuk menghasilkan zat makanan untuk kebutuhan tumbuhan tersebut.
Sisanya, oksigen akan langsung dilepaskan ke udara melalui stomata.
(1) Substrat Respirasi bergantung pada tersedianya substrat terutama dalam bentuk
karbohidrat (amilum, glukosa). Pada tumbuhan yang persediaan kabohidratnya rendah,
respirasinya juga rendah. Daun-daun yang ada pada bagian yang tersembunyi dari cahaya
yang berarti proses pembentukan karbohidrat melalui fotosintesis rendah, menunjukkan
adanya respirasi yang lebih rendah dari daun dibagian pucuk (yang banyak kena cahaya).
Apabila karbohidrat kurang, cadangan makanan lain (protein, lemak) dapat dioksidasi
hanya harus melalui proses yang lebih panjang
(2) Temperatur Seperti halnya kerja enzim, respirasi juga dipengaruhi oleh temperatur.
Pada O o C kecepatan respirasi sangat rendah. Kenaikan temperature sampai 35 o C
atau 45 o C akan meningkatkan kecepatan respirasi. Tetapi di atas temperatur tersebut
kecepatannya mulai menurun, karena enzim-enzim yang diperlukan mulai ada yang
mengalami denaturasi
(3) Oksigen Karena oksigen berfungsi sebagai terminal penerimaan elektron pada daur
Krebs, maka bila konsentrasinya rendah respirasi aerob dan anaerob dapat berlangsung
bersamaan. Bila oksigen kadarnya dinaikkan maka respirasi aerob akan berjalan lebih
cepat, sedang respirasi anaerob akan terhenti. Peristiwa ini disebut efek Pasteur. Pengaruh
oksigen terhadap respirasi tidak sama untuk spesies tumbuhan berbeda, malahan berbeda
untuk organ - organ yang berbeda pada tumbuhan yang sama. Misalnya batang dan akar
karena afinitas sitokrom oksidase pada mitokondria organ tersebut terhadap oksigen tinggi,
mereka dapat mempertahankan laju respirasi pada konsentrasi O 2 sekitar 0,05 % dari
yang terdapat di udara bebas.
(4) Umur dan tipe jaringan Respirasi pada jaringan muda lebih kuat dari pada jaringan tua.
Pada jaringan yang berkembang (tumbuh) respirasi lebih tinggi dari jaringan yang sudah
matang. Hal ini logis, karena respirasi merupakan penghasil energy untuk pertumbuhan
dan aktivitas dalam sel. Pada perkembangan buah muda, laju respirasi tinggi. Kemudian
berangsur menurun sesuai tingkat kematangannya. Namun dalam banyak spesies (apel)
menurunnya secara berangsur-angsur respirasi aerob, diikuti dengan meningkatnya
respirasi anaerob, yang disebut klimakterik. Klimakterik biasanya bertepatan dengan
masaknya dan timbulnya flavor (aroma) buah tersebut. Buah jenis ini dapat tahan lama
setelah dipetik. Beberapa buah seperti jeruk, anggur dan nenas tidak menunjukkan
klimakterik. Sehingga jenis buah ini tidak tahan disimpan.
5) Kadar garam anorganik dalam medium Jaringan atau tumbuhan yang dipindahkan dari
air ke larutan garam akan.menunjukkan kenaikan respirasi. Respirasi di atas normal
semacam ini disebut respirasi garam.
(6) Rangsangan Mekanik Daun yang digoyang - goyang menunjukkan kenaikan respirasi.
Tetapi kalau ini dilakukan berulang-ulang reaksinya menurun. Kanaikan respirasi ini
mungkin disebabkan oleh efek pemompaan.
- Anemogami
- Hidrogami
- Zoidiogami
Tumbuhan tersebut mempunyai nektar dan bunga yang dapat menarik perhatian
hewan. Selain itu, proses penyerbukan juga dibedakan berdaarkan serbuk sari, yaitu:
- Autogami (penyerbukan sendiri) : serbuk sari membuahi putik dari satu
bunga
Reproduksi vegetatif alami merupakan cara perbanyakan yang dilakukan tumbuhan tanpa
melibatkan bantuan manusia. Berikut ini beberapa bagian tumbuhan yang berperan dalam
reproduksi vegetatif alami.
• Rhizoma
Rhizoma (rimpang, akar tinggal) merupakan batang yang tumbuh menjalar secara horizontal di
dalam tanah menyerupai akar. Contohnya kunyit, temulawak, jahe, lengkuas, alang-alang, dan
lain-lain.
• Stolon
Stolon (geragih) merupakan batang yang tumbuh menjalar di atas tanah. Jika batang tersebut
tertimbun tanah, bagian buku-buku (ruas) stolon akan tumbuh menjadi individu baru. Contohnya
arbei (stroberi), dan daun kaki kuda (Centela asiatica).
• Umbi Lapis
Umbi lapis (bulbus) merupakan batang berukuran pendek di dalam tanah yang dikelilingi oleh
berlapis-lapis daun tebal. Tunas umbi lapis tumbuh ke arah sampingdari bagian tubuh induk,
biasanya dinamakan siung. Jika siung dipisahkan dari induknya, siung tersebut akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru. Contohnya bawang merah (Allium cepa).
• Tunas
Tunas merupakan bagian yang memiliki bakal tunas yang dapat tumbuh menjadi tunas dan
individu baru. Perkembangan tunas menjadi individu baru dipengaruhi oleh lingkungan
(kelembapan, suhu, pH, dan cadangan makanan). Contohnya bamboo dan kelapa.
• Umbi Batang
Umbi batang merupakan batang yang membengkak di dalam tanah dan mengandung cadangan
makanan. Pada umbi batang terdapat mata (kuncup) sehingga pada saat ditanam dapat tumbuh
membentuk tunas dan akar baru. Contohnya ubi jalar dan kentang.
• Daun
Daun merupakan organ utama tumbuhan. Pada beberapa tumbuhan tertentu, daun berfungsi
sebagai alat reproduksi. Pada daun demikian terutama bagian pinggirnya terdapat jaringan
meristem yang dapat tumbuh membentuk tunas dan akar (individu baru). Contohnya cocor
bebek.
Reproduksi vegetatif buatan merupakan cara perbanyakan tumbuhan yang sengaja dilakukan
oleh manusia. Dalam hal ini, manusia sengaja memanfaatkan kemampuan meristematis
tumbuhan untuk menghasilkan lebih banyak keturunan. Cara perbanyakan ini dapat dilakukan
dalam waktu relatif lebih singkat dibandingkan dengan secara alami. Beberapa usaha
perbanyakan yang tergolong pada reproduksi vegetatif buatan adalah
• Mencangkok
Mencangkok merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang
sama seperti induknya dan cepat berbuah. Cara mencangkok adalah dengan cara membuang
sebagian kulit dan kambium secara melingkar pada cabang batang , lalu ditutup dengan tanah
yang kemudian dibalut dengan sabut atau plastik dan tanah. Setelah akar tumbuh, batang tepat di
bawah cangkokan dipotong kemudian ditanam. Contoh tanaman yang bisa dicangkok Mangifera
indica (mangga), Citrus sp.(jeruk), Psidium sp. (jambu), Tamarindus indica (asam), Manilkara
sp. (sawo), dan Nephelium lappaceum (rambutan).
• Menempel (Okulasi)
Menempel merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang
memiliki sifat berbeda dalam satu pohon. Misalkan tanaman yang satu memiliki akar yang kuat,
tahan penyakit, tapi bunganya kurang baik, sedangkan tanaman yang lain (biasanya berbeda
dalam varietas) memiliki bunga yang baik, tetapi akarnya kurang baik. Tumbuhan yang kedua ini
dapat ditenpelkan pada tumbuhan yang pertama (tumbuhan dasar). Contohnya mawar (Rosa sp.),
terung-terungan (Solanaceae), jeruk, mangga, dll.
• Menyambung
Menyambung merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara menyambung dua
batang tanaman yang masih tergolong satu spesies, satu genus, atau satu famili. Dalam
menyambung kita memindahkan ujung ranting, ujung batang, atau ujung cabang secara
keseluruhan (tanaman atas) kepada tanaman dasar. Kemudian pada tempat sambungan tersebut
diikat dengan tali. Contohnya Hevea braziliensis (karet), dan pohon buah-buahan.
• Menyetek
Setek merupakan usaha perbanyakan yang paling banyak dikenal dalam masyarakat. Menyetek
dilakukan dengn cara menanam potongan batang tanaman. Setek dengan kekuatannya sendiri
akan menumbuhkan akar dan daun sehingga berkembang menjadi individu baru. Perbanyakan
dengan setek meliputi setek batang, setek daun, setek akar, setek pucuk, dan setek umbi.
Cara setek banyak dipilih orang karena perbanyakan tanaman dengan setek memiliki banyak
keunggulan dibandingkan cara perbanyakan vegetatif lainnya. Misalnya sifat tanaman yang
dihasilkan sama dengan induknya., bagian tanaman induk yang diperlukan untuk setek hanya
sedikit (tetapi dapat menghasilkan banyak bibit tanaman), dan tidak memerlukanbanyak biaya.
Selain itu, cara pengerjaan setek tidak memerlukan teknologi yang rumit sehingga dapat
dilakukan oleh siapa saja. Contoh tanaman yang dapat disetek misalnya Manihot sp. (ketela
pohon), Pluchea indica (beluntas), Manihot utilissima (ubi kayu), Dahlia variabilis (dahlia),
Kalanchoe pinnata (cocor bebek), Saccharum officinarum (tebu),dll.
• Merunduk
Merunduk merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara merundukkan
(melengkungkan) cabang tanaman, kemudian ditimbun dengan tanah. Sementara itu, ujung
cabang dibiarkan muncul di permukaan tanah. Bagian tanaman yang dirundukkan (ditimbun)
terlebih dahulu harus dikupas. Pada bagian yang ditimbun tersebut akan tumbuh akar dan tunas.
Contohnya pada tanaman Alamanda (Alamanda cathartica), tebu (Saccharum officinarum), dll.
• Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan usaha tanaman dengan memanfaatkan sifat totipotensi tanaman.
Totipotensi dalah kemampuan beberapa sel tanaman yang masih dalam proses pertumbuhan
untuk membentuk individu tanaman dalam proses kultur jaringan. Melalui kultur jaringan dapat
diperoleh bibit tanaman dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang bersamaan.
Kultur jaringan biasa dilakukan di tempat yang steril, seperti laboratorium khusus kultur
jaringan. Selin itu, alat, bahan, dan pelaku kultur jaringan juga harus dalam keadaan steril. Alat
dan bahan dapat disterilkan dengan menggunakan autoklaf selama 15 menit pada suhuC.
Sementara itu, pelaku terutama bagian tangan harus disemprot dengan alcohol sebelum bekerja.
Jaringan yang akan dikultur dapat berupa irisan yang sangat tipis dari ujung akar, tunas, dan
daun muda tanaman. Kemudian irisan tipis tersebut ditumbuhkan pada suatu medium dengan
cukup nutrisi. Untuk memacu proses pembelahan sel, para peneliti biasanya memberikan
hormone pertumbuhan (misalnya auksin). Sel-sel harus dapat membelah dan tumbuh dalam
media tumbuh membentuk embrio dan tunas hingga menjadi individu baru yang sama dengan
induknya. Contoh tanaman yang telah dikembangbiakan melalui kultur jaringan antara lain
anggrek dan wortel.