PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam makhluk hidup disebut
metabolisme. Metabolisme adalah seluruh proses biokimia di dalam tubuh
yang mengubah suatu zat menjadi zat lain. Seperti saat proses respirasi,
fotosintesis pada tumbuhan, serta berperan dalam aktivitas sel. Makhluk hidup
dapat
mengubah
senyawa
kimia
dari
lingkungan
sekitarnya
untuk
B.Tujuan
1. Mengamati terjadinya Plasmolisis pada sel tumbuhan
2. Memahami proses Fotosintesis pada tumbuhan berklorofil
3. Memahami proses Respirasi yang terjadi pada organisme hidup
4. Mengetahui faktor-fakor yang mempengaruhi metabolisme
Semua kegiatan hidup yang terdapat dalam sel tidak dapat di pisahkan dengan
reaksi kimia. Pertumbuhan, perkembangan, sekresi, ekskresi, dan kegiatan hidup
lainnya merupakan proses reaksi kimia. Namun secara garis besarnya perubahan
reaksi kimia atau metabolism, dalam sel dapat di bedakan menjadi dua yaitu
anabolisme atau reaksi penyusunan atau sintesis dan katabolisme atau
pembongkaran atau pemecahan (Slamet, 2004).
Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia
ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain. Metabolisme terdiri atas dua proses
yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah proses-proses penyusunan
energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik. Sedangkan katabolisme
adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik
melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh
reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit. Atau dengan pengertian lain:
Anabolisme adalah pembentukan molekul-molekul kompleks dari molekul
sederhana. Contohnya adalah pada fotosintesis. Katabolisme adalah penguraian
molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul sederhana, contohnya pada
respirasi (Renobayan, 2012).
Katabolisme adalah membebaskan energi dengan cara merombak molekulmolekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Sebuah proses utama
metabolism adalah respirasi seluler, dimana gula glukosa dan bahan organik
lainnya di rombak menjadi karbodioksida dan air (Cambell,2000).
Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding sel jika adanya
penurunan volume vakuola yang sangat besar dan pada lingkungan yang bersifat
hipertonis.. Hal ini dapat dilihat pada sel spirogyra yang diletakkan pada larutan
hipertonik terhadap sitosol sel tersebut, maka air yang berada dalam vakuola
merembes keluar sel, akibatnya protoplasma mengkerut dan terjadi plasmolisis
(Krisdianto, 2005).
dari air menuju fotosistem II, terus kefotosistem I, lalu ke NADP disebut
fosforilasi nonsiklik. Reaksi Gelap adalah jalur dimana terjadi reduksi CO2
menjadi gula. Komponen-komponen reaksi tersebut reaksi tersebut distroma
kloroplas. Reaksi gelap sesungguhnya tidak benar-benar harus terjadi dalam
kondisi gelap, hanya saja reaksi itu tidak bergantung pada matahari
(George J. 2006).
Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya matahari
yang terdiri dari klorofil a, kompleks antene dan akseptor elektron. Fotosistem
dapat di bedakan menjadi dua yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Pada
fotosistem I penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang di sebut
p700. Energi yang diperoleh p700 ditransfer dari kompleks antene. Pada
fotosistem II penyerapan energi dilakukan oleh klorofil a yang sensitive terhadap
panjang gelombang 680 nm. Secara sederhana reaksi kimia proses fotosintesis
dapat dibedakan menjadi dua. Yakni reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang
menggunakan energi cahaya, berlangsung di dalam membrane tilakoid dari
klorofil, menghasilkan senyawa ATP dan NADPH. Kedua senyawa yang di
hasilkan dalam reaksi terang ini akan di gunakan ddalam reaksi gelap. Reaksi
gelap berlangsung di dalam stroma dari kloroplas, menghasilkan glukosa (Slamet,
2004).
Respirasi atau pernafasan merupakan salah satu contoh proses katabolisme. Zat
sumber energi dalam tubuh organisme terdiri atas zat-zat organik seperti
karbohidrat, lemak, protein, asam amino, dan lain-lain. Apabila sumber energinya
adalah glukosa maka reaksi kimia respirasi tersebut dapat di sederhanakan
menjadi CHO + 6O 6HO + 6CO + energi. Respirasi sendiri adalah
proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses
kimia dengan menggunakan oksigen. Reaksi penguraian CO dan HO di atas
adalah reaksi kompleks yang dapat di bedakan menjadi 3 tahap. Yakni :
1. Glikolisis, 2. Daur krebs, 3. Transport elektron respirasi (Slamet, 2004).
Tempat
2. Fotosintesis
a. Tumbuhan Hydrilla (Hydrilla sp)
b. Gelas piala 100 ml, 250 ml, 600 ml, 1000 ml
c. Tripot, Kasa asbes, Bunsen, cawan petri
d. Corong kaca 7 cm, tabung reaksi, batang gelas 25 cm
e. Termometer
f. Lampu listrik dengan reflektor 150 watt
g. Silet, Stopwatch, Counter
h. Statis dan klem, mistar serta timbangan
3. Respirasi
a. Respirometer
b. Vaselin
c. Kristal KOH
d. Kapas
e. Eosin
f. Stopwatch
g. Gunting
h. Meteran
i. Jarum suntik
j. Tauge (Flammulina velutipes)
k. Jangkrik (Gryllus asimilis)
C. Cara Kerja
1. Plasmolisis
a. Sayatlah permukaan daun Jadam Rhoeo discolor (bagian yang berwarna
ungu merah)
b. Letakkan sayatan pada preparat
c. Tetesi dengan larutan NaCl menggunakan pipet tetes
d. Letakkan preparat yang berisi sel jadam yang sudah di tetesi NaCl pada
meja mikroskop
e. Amati dibawah mikroskop. Apabila sel-sel daun Rhoeo discolor sudah
nampak jelas,
f. Amatilah dibawah mikroskop selama 5 menit, catatlah semua perubahan
yang terjadi.
2. Fotosintesis
a. Isikan masing-masing sebanyak 500 ml aquades kedalam gelas piala dan
tambahkan 0,5 gram NaHCO3 sambil diaduk hingga merata
b. Atur letak corong di dalam air. Untuk menyangga corong,gunakan tiga
potong kawat yang telah dibengkokan
3. Respirasi
a. Bungkus KOH dengan kapas dan letakkan di dalam tabung kemudian
masukkan Jangkrik (Gryllus asimilis) atau Tauge (Flammulina velutipes)
b. Oleskan vaselin pada mulut tabung kemudian tempelkan pada tabung
respirometer jingga rapat
c. Masukkan Eosin lewat pangkal respirometer menggunakan jarum suntik
dimulai dari titik 0 sampai 0,1 ml/s
d. Amati laju eosin pada tabung respirometer.
A. Data Pengamatan
1. Plasmolisis
a. Meja Kiri
Larutan
Waktu
Keterangan warna
Plasmolisis
NaCl
5 detik
25 detik
30 detik
40 detik
1 menit 28 detik
2 menit
Deplasmolisis
H2O
1 menit 59 detik
b. Meja Kanan
Larutan
Waktu
Keterangan warna
Plasmolisis
NaCl
20 detik
1 menit 39 detik
Deplasmolisis
H2O
1 menit 55 detik
2. Fotosintesis
Waktu
Jumlah Gelembung
Reaksi terang
Reaksi gelap
5 menit
10 menit
10
15 menit
10
3. Respirasi
1. Tauge (Flammulina velutipes)
Waktu
Laju respirasi
5 menit
0,26 ml/s
0,26 ml/s
10 menit
0,50 ml/s
0,24 ml/s
15 menit
0,64 ml/s
0,14 ml/s
Jumlah
0,64 ml/s
Rata-rata
= 0,0007 ml/s
5 menit
1,28 ml/s
10 menit
1,43 ml/s
15 menit
2,17 ml/s
Jumlah
4,88 ml/s
Rata-rata
= 0,00542 ml/s
B. Pembahasan
1. Plasmolisis
Plasmolisis adalah penciutan sitoplasma yang menjauhi dinding sel
tumbuhan yang diletakkan pada medium hipertonik, karena terdesak oleh
zat kimia lain seperti glukosa serta kehilangan air oleh osmosis.
Deplasmolisis adalah kembalinya sel dalam bentuk semula karena
masuknya zat dari luar kedalam tubuh tumbuhan. Sedangkan lisis adalah
pecahnya sel disebabkan robeknya membran plasma akibat dari tekanan
osmosis yang tinggi dari larutan dalam sel yang konsentrasinya lebih
rendah daripada lingkungan luar sel. Sehingga menyebabkan cairan terus
masuk ke dalam sel, hal inilah yang disebut lisis.
Pada percobaan ini sel Jadam (Rhoe discolor) sebagai objek. Pada saat daun
Rhoe discolor ditetesi media air dapat terlihat sel daun berwarna ungu
kehijau-hijauan dan sel-selnya masih bersatu serta stomatanya masih
tertutup, hal ini dikarenakan karena adanya klorofil. Tetapi setelah ditetesi
menggunakan larutan NaCl terjadi perubahan warna dari yang semula
berwarna ungu berubah menjadi warna putih dan sel-selnya merenggang
serta stomatanya terbuka. Peristiwa ini menandakan bahwa terjadi peristiwa
plasmolisis disebabkan terlepasnya protoplasma dari dinding sel karena sel
berada pada larutan hipotonik. Namun ketika ditetesi kembali dengan air
(H2O), keadaan sel kembali seperti yang pertama yaitu berwana ungu tapi
warnanya lebih muda. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peristiwa
deplasmoisis yaitu dimana sel kembali seperti keadaan semula jika
lingkungan diganti dengan larutan hipotonik.
Larutan hipotonis adalah konsentrasi larutan yang mana zat terlarut dengan
pelarut di dalam sel lebih rendah dari zat terlarut dengan pelarut di
lingkungan. Larutan isotonis adalah konsentrasi larutan yang mana zat
terlarut dengan pelarut di dalam sel sama dengan zat terlarut dengan pelarut
di lingkungan. Sedangkan larutan hipertonis adalah konsentrasi larutan yang
10
mana zat terlarut dengan pelarut di dalam sel lebih tinggi dari zat terlarut
dengan pelarut di lingkungan.
11
2. Fotosintesis
Pada percobaan fotosintesis ini tumbuhan Hydrilla sebagai objek penelitian.
Dalam percobaan fotosintesis
adanya
gelembung
tersebut
membuktikan
adanya
proses
12
6 CO2 + 6 H2O
C6H1206 + 6 02
Terjadi di stroma
Mengikat (fiksasi)molekul CO2
Membentuk glukosa (reaksi Calvin-Benson)
Mekanisme siklus Calvin dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa
difosfat karboksilase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. Tiap molekul
3-fosfogliserat menerima tambahan grup fosfat membentuk 1,3bifosfogliserat. NADPH dioksidasi dan elektron yang ditransfer ke 1,3bifosfogliserat
memecah
molekul
dengan
tereduksi
menjadi
3. Respirasi
Uji coba dengan respirometer sederhana ini bertujuan untuk mengukur
kecepatan respirasi tumbuhan (kecambah/tauge) dan hewan (jangkrik)
dengan larutan berwarna tiap menitnya. Hal ini dikarenakan larutan warna
yang bergerak tersebut disebabkan oleh aktivitas kecambah ataupun
jangkrik dan KOH.
14
15
16
V. KESIMPULAN
2. FOTOSINTESIS
Fotosintesis terjadi pada tumbuhan yang berklorofil. Peran cahaya sangat
dominan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis dipengaruhi oleh cahaya,
suhu, kadar oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2), dan air (H2O).
3. RESPIRASI
Proses respirasi dipengaruhi oleh pembakaran energi dan karbondioksida
sebagai sumbernya. Respirasi yang menunjukkan hasil bergantung pada
banyaknya jumlah oksigen yang diterima. Laju Respirasi dipengaruhi juga
oleh substrat respirasi, oksigen temperature dan CO2. Faktor lain yang
mempengaruhi respirasi adalah berat, usia, tingkat aktivitas, ukuran,
nutrisi,dan kondisi fisik suatu organisme.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
19