Anda di halaman 1dari 31

ANABOLISME

Apa itu Anabolisme?


Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik
sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari
luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia.
Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut
menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut
tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang
terbentuk.

Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam
amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut
menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor
tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak dan asam nukleat.

Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan


anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.

Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut


misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk
pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur tubuh
makhluk hidup, baik intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis bahan-bahan ini lebih
cepat dari perombakannya, maka organisme akan tumbuh.

FOTOSINTESIS
Fotosintesis adalah
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa
yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara,
karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua
makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya
fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa
menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang
menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain
yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang
dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.

Daun tempat berlangsungnya fotosintesis. Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung


pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak
mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada
percobaan Jan Ingenhousz, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya mempengaruhi laju
fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh
setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang
menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang
berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya
tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun.

Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan pagar.
Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen
ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam menyerap
energi matahari. Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau,
termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil
yang berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan
ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma
ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut
lokuli.

Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk grana


(kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat
terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran tilakoid.
Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein, klorofil
a, klorofil b, karetonoid, dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA,
RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi
(Fe), maupun perak (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid. Sedangkan,
pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk
akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya
merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.

Struktur kloroplas:

1. membran luar
2. ruang antar membrane
3. membran dalam (1+2+3: bagian amplop)
4. Stroma
5. lumen tilakoid (inside of thylakoid)
6. membran tilakoid
7. granum (kumpulan tilakoid)
8. tilakoid (lamella)
9. Pati
10. Ribosom
11. DNA plastid
12. Plastoglobula
Fotosintesis Tumbuhan
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari
senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan
gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini
berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:

6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan
dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler
yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada
respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan
senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan
energi kimia. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil.
Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang
disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis.

Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun
sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut
mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan
melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat
terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula
dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun
penguapan air yang berlebihan.

Proses Fotosintesis
Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu
pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ
utama tempa berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang
memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat
berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut
fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.

Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi
terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi
memerlukan karbon dioksida).

Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di
dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan
menghasilkan oksigen (O2). Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi
NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya matahari. Proses diawali dengan
penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.

Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I
dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal
menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat
reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.

Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap cahaya
matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi
tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O
yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak
sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid. Dengan
menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ)
membentuk PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran
lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa
H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II
adalah: 2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- 4H+ + O2 + 2PQH2

Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan


mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan
mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan
terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid. Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-
f kompleks adalah: 2PQH2 + 4PC(Cu2+) 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen).

Reaksi Terang dari fotosintesis dalam membran Tilakoid


Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini
menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung kompleks inti terpisahkan, yang
menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai
sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan
memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin. Reaksi keseluruhan pada
PS I adalah:Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+) Selanjutnya
elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi
NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-
NADP+ reduktase. Reaksinya adalah: 4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ 4Fd (Fe3+) +
2NADPH Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP
sintase. ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron
dan H+ melintasi membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP
sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan
yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut: Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O
ATP + NADPH + 3H+ + O2.Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang
membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang digunakan
dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang.

Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan
untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula. Dari semua
radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan
tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya
tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning
(510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm).[20] Masing-masing jenis cahaya
berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya
yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya
yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada
panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh,
klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru
dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi
terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang. Proses
absorpsi energi cahaya menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang
selanjutnya akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron. Proses ini merupakan awal
dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.
Reaksi Gelap (Siklus Calvin) dan fiksasi karbon
Reaksi gelap terjadi pada stroma kloroplas yang dapat (bukan harus) berlangsung
dalam gelap, karena enzim-enzim untuk fiksasi CO2 pada stroma kloroplas tidak memerlukan
cahaya tetapi membutuhkan ATP dan NADPH yang menghasilkan dari reaksi terang. Reaksi
gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus
Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat
menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat. Oleh
karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan
C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco.
Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena
senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat yang memiliki empat
atom karbon. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase.

Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat
karboksilase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. RuBP merupakan enzim alosetrik yang
distimulasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas. Pertama,
reaksi dari enzim ini distimulasi oleh peningkatan pH. Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+
ditranspor dari stroma ke dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma yang
menstimulasi enzim karboksilase, terletak di permukaan luar membran tilakoid. Kedua, reaksi
ini distimulasi oleh Mg2+, yang memasuki stroma daun sebagai ion H+, jika kloroplas diberi
cahaya. Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama
pemberian cahaya.

Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas.
Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasi, reduksi, dan regenerasi. Karboksilasi melibatkan
penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua molekul 3-fosfogliserat (3-PGA).
Kemudian pada fase reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus
aldehida dalam 3-fosforgliseradehida (3-Pgaldehida). Reduksi ini tidak terjadi secara langsung,
tapi gugus karboksil dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis anhidrida asam pada
asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP.
ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang
diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan. Bahan
pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron. Secara bersamaan,
Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.

Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi
dengan CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan melalui stomata. Pada akhir
reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang ditambat, digunakan
untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi.
Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3-
Pgaldehida. Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa
keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas, tetapi
menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat digunakan sitosol untuk
membentuk sukrosa.
PENGERTIAN KATABOLISME
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian senyawa ini menghasilkan atau melepaskan
energi berupa ATP yang biasa digunak4an organisme untuk beraktivitas. Katabolisme
mempunyai dua fungsi, yaitu menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain, dan
menyediakan energi kimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel. Reaksi yang umum
terjadi adalah reaksi oksidasi. Energi yang dilepaskan oleh reaksi katabolisme disimpan dalam
bentuk fosfat, terutama dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat) dan berenergi elektron tinggi
NADH2 (Nikotilamid adenin dinukleotida H2) serta FADH2 (Flavin adenin dinukleotida H2).

Tabel macam-macam reaksi katabolisme :


Tahapan Tempat Substrat hasil
2ATP, 2Asam
piruvat,
Glikolisis Sitoplasma C6H12O6 2NADH
Dekarboksilasi
oksidatif mitokondria Asam piruvat Asetil CO-A
NADH2 +
Siklus asam sitrat Matriks mitokondria Asetil CO-A ATP
30ATP +
Membran dalam 4ATP + H2O+
Transpor elektron mitokondria NADH2 dan FADH2 CO2
Siklus krebs Matriks mitokondria Glukosa

Respirasi sel
Respirasi sel, jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk ATP dan
NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan protein). Jalur-jalur
metabolisme respirasi sel juga terlibat dalam pencernaan makanan.
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup
melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan
fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan
dengan pernapasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak
tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup,
mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan
dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu melibatkan
oksigen.
Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpan
energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-asam lemak, dapat
dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana. Karena proses ini adalah
reaksi eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP
membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik
(memerlukan energi) dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini.
Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai
oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun demikian,
banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi anaerob. Yang
paling biasa dikenal orang adalah dalam proses pembuatan alkohol oleh khamir Saccharomyces
cerevisiae. Berbagai bakteri anaerob menggunakan belerang (atau senyawanya) atau beberapa
logam sebagai oksidator. Respirasi dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada organisme
eukariotik terjadi di dalam mitokondria.
Glikolisis
Glikogenolisis, pengubahan glikogen menjadi glukosa. Glikogenolisis adalah lintasan
metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis, untuk menjaga
keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari simtoma
hipoglisemia. Pada glikogenolisis, glikogen digradasi berturut-turut dengan 3 enzim, glikogen
fosforilase, glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon yang berperan pada
lintasan ini adalah glukagon dan adrenalin.
Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa
membutuhkan . oksigen.Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia di mana glukosa
dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses metabolisme yang
paling universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai variasi) di banyak jenis sel dalam
hampir seluruh bentuk organisme.
Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa dibandingkan
dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan dalam senyawa
organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan
NADH.
Lintasan glikolisis yang paling umum adalah lintasan Embden-Meyerhof-Parnas (bahasa
Inggris: EMP pathway), yang pertama kali ditemukan oleh Gustav Embden, Otto Meyerhof
dan Jakub Karol Parnas. Selain itu juga terdapat lintasan EntnerDoudoroff yang ditemukan
oleh Michael Doudoroff dan Nathan Entner terjadi hanya pada selprokariota, dan berbagai
lintasan heterofermentatif dan homofermentatif.
Ringkasan reaksi glikolisis pada lintasan EMP adalah sebagai berikut:
Sedangkan ringkasan reaksi dari glikolisis, siklus asam sitrat dan fosforilasi oksidatif adalah:
Jalur pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari glukosa. Jalur pentose fosfat adalah
adalah jalur alternative metabolism glukosa. Jalur ini berlangsung di sitosol. Enzim yang
terlibat antara lain G6P, transketolase, dan transaldolase.
Siklus Krebs

Siklus krebs merupakan tahap kedua respirasi aerob. Nama siklus ini berasal dari nama
orang yang menemukan reaksi tahap kedua respirasi aerob ini, yaitu Hans Krebs. Siklus ini
disebut juga siklus asam sitrat. Siklus krebs diawali dengan adanya 2 molekul asam piruvat
yang dibentuk pada glikolisis yang meninggalkan sitoplasma masuk ke mitokondria. Sehingga,
siklus krebs terjadi di dalam mitokondria.

Tahapan siklus krebs adalah sebagai berikut:


a) Asam piruvat dari proses glikolisis, selanjutnya masuk ke siklus krebs setelah bereaksi dengan
NAD+ (Nikotinamida adenine dinukleotida) dan ko-enzim A atau Ko-A, membentuk asetil
Ko-A. Dalam peristiwa ini, CO2 dan NADH dibebaskan. Perubahan kandungan C dari 3C
(asam piruvat) menjadi 2C (asetil ko-A).
b) Reaksi antara asetil Ko-A (2C) dengan asam oksalo asetat (4C) dan terbentuk asam sitrat (6C).
Dalam peristiwa ini, Ko-A dibebaskan kembali.
c) Asam sitrat (6C) dengan NAD+ membentuk asam alfa ketoglutarat (5C) dengan membebaskan
CO2.
d) Peristiwa berikut agak kompleks, yaitu pembentukan asam suksinat (4C) setelah bereaksi
dengan NAD+ dengan membebaskan NADH, CO2 dan menghasilkan ATP setelah bereaksi
dengan ADP dan asam fosfat anorganik.
e) Asam suksinat yang terbentuk, kemudian bereaksi dengan FAD (Flarine Adenine
Dinucleotida) dan membentuk asam malat (4C) dengan membebaskan FADH2.
f) Asam malat (4C) kemudian bereaksi dengan NAD+ dan membentuk asam oksaloasetat (4C)
dengan membebaskan NADH, karena asam oksalo asetat akan kembali dengan asetil ko-A
seperti langkah ke 2 di atas.
Dapat disimpulkan bahwa siklus krebs merupakan tahap kedua dalam respirasi aerob
yang mempunyai tiga fungsi, yaitu menghasilkan NADH, FADH2, ATP serta membentuk
kembali oksaloasetat. Oksaloasetat ini berfungsi untuk siklus krebs selanjutnya. Dalam siklus
krebs, dihasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP.

Transpor electron

Transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria, dan berakhir setelah elektron
dan H+ bereaksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk H2O.
ATP yang dihasilkan pada tahap ini adalah 32 ATP. Reaksinya kompleks, tetapi yang berperan
penting adalah NADH, FAD, dan molekul-molekul khusus, seperti Flavo protein, ko-enzim Q,
serta beberapa sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3.
Elektron berenergi pertama-tama berasal dari NADH, kemudian ditransfer ke FMN (Flavine
Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan dengan H
yang diambil dari lingkungan sekitarnya. Sampai terjadi reaksi terakhir yang membentuk
H2O. Jadi hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan H2O sebagai hasil sampingan
respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh, pada
tumbuhan melalui stomata dan melalui paru-paru pada pernapasan hewan tingkat tinggi. Ketiga
proses respirasi dapat diringkas sebagai berikut.

Fosforilasi oksidatif

Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme yang menggunakan energi yang
dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan mereduksi gas oksigen menjadi
air.
Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi menggunakan berbagai jenis nutrien,
hampir semuanya menjalankan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP. Lintasan ini
sangat umum digunakan karena sangat efisien untuk mendapatkan energi, dibandingkan
dengan proses fermentasi alternatif lainnya seperti glikolisis anaerobik. Dalam proses
fosforilasi oksidatif, elektron yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat akan ditransfer ke
senyawa NAD+ yang berada di dalam matriks mitokondria. Setelah menerima elektron,
NAD+ akan bereaksi menjadi NADH dan ion H+, kemudian mendonorkan elektronnya ke
rantai transpor elektron kompleks I dan FAD yang berada di dalam rantai transpor elektron
kompleks II. FAD akan menerima dua elektron, kemudian bereaksi menjadi FADH2 melalui
reaksi redoks.
Reaksi redoks ini melepaskan energi yang digunakan untuk membentuk ATP. Pada
eukariota, reaksi redoks ini dijalankan oleh serangkaian kompleks protein di dalam
mitokondria, manakala pada prokariota, protein-protein ini berada di membran dalam sel.
Enzim yang saling berhubungan ini disebut sebagai rantai transpor elektron. Pada eukariota,
lima kompleks protein utama terlibat dalam proses ini, manakala pada prokariota, terdapat
banyak enzim-enzim berbeda yang terlibat.
Elektron yang melekat pada molekul rantai transpor elektron di sisi dalam membran
mitokondria akan menarik ion H+ menuju membran mitokondria sisi luar, disebut kopling
kemiosmotik,[4] yang menyebabkan kemiosmosis, yaitu difusi ion H+ melalui ATP sintase ke
dalam mitokondria yang berlawanan dengan arah gradien pH, dari area dengan energi potensial
elektrokimiawi lebih rendah menuju matriks dengan energi potensial lebih tinggi. Proses
kopling kemiosmotik menghasilkan kombinasi gradien pH dan potensial listrik di sepanjang
membran ini yang disebut gaya gerak proton. Energi gaya gerak proton digunakan untuk
menghasilkan ATP melalui reaksi fosforilasi ADP.
Walaupun fosforilasi oksidatif adalah bagian vital metabolisme, ia menghasilkan spesi
oksigen reaktif seperti superoksida dan hidrogen peroksida pada kompleks I. Hal ini dapat
mengakibatkan pembentukan radikal bebas, merusak sel tubuh, dan kemungkinan juga
menyebabkan penuaan. Enzim-enzim yang terlibat dalam lintasan metabolisme ini juga
merupakan target dari banyak obat dan racun yang dapat menghambat aktivitas enzim.

Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi Oksidatif atau disingkat dengan DO adalah proses Perubahan
Piruvatmenjadi Asetilkoezim A. Proses ini berlangsung karboksilasi Oksidatif ini di
membran luar mitocondria sebagai fase antara sebelum Siklus Krebs ( Pra Siklus Krebs )
sehingga DO sering dimasukkan langsung dalam Siklus krebs. Reaksi oksidasi piruvat hasil
glikolisis menjadi asetil koenzim-A, merupakan tahap reaksi penghubung yang penting antara
glikolisis dengan jalur metabolisme lingkar asam trikarboksilat (daur Krebs). Reaksi yang
diaktalisis oleh kompleks piruvat dehidrogenase dalam matriks mitokondria melibatkan tiga
macam enzim (piruvat dehidrogenase, dihidrolipoil transasetilase, dan
dihidrolipoil dehidrogenase), lima macam koenzim (tiaminpirofosfat, asam lipoat, koenzim-A,
flavin adenin dinukleotida, dan nikotinamid adenine dinukleotida) dan berlangsung dalam lima
tahap reaksi.
Keseluruhan reaksi dekarboksilasi ini irreversibel, dengan G 0 = - 80 kkal per
mol. Reaksi ini merupakan jalan masuk utama karbohidrat kedalam daur Krebs. Tahap reaksi
pertama dikatalis oleh piruvat dehidrogenase yang menggunakan tiamin pirofosfat sebagai
koenzimnya.Dekarboksilasi piruvat menghasilkan senyawa -hidroksietil yang terkait pada
gugus cincin tiazol dari tiamin pirofosfat.
Pada tahap reaksi kedua -hidroksietil didehidrogenase menjadi asetil yang kemudian
dipindahkan dari tiamin pirofosfat ke atom S dari koenzim yang berikutnya, yaitu asam lipoat,
yang terikat pada enzim dihidrolipoil transasetilase.
Dalam hal ini gugus disulfida dari asam lipoat diubah menjadi bentuk reduksinya,
gugus sulfhidril. Pada tahap reaksi ketiga, gugus asetil dipindahkan dengan perantara enzim
dari gugus lipoil pada asam dihidrolipoat, kegugus tiol (sulfhidril pada koenzim-A).
Kemudian asetil ko-A dibebaskan dari sistem enzim kompleks piruvat
dehidrogenase. Pada tahap reaksi keempat gugus tiol pada gugus lipoil yang terikat pada
dihidrolipoil transasetilase dioksidasi kembali menjadi bentuk disulfidanya dengan enzim
dihidrolipoil dehidrogenase yang berikatan dengan FAD (flavin adenin dinukleotida).

Akhirnya (tahap reaksi kelima) FADH + (bentuk reduksi dari FAD) yang tetap terikat pada
enzim, dioksidasi kembali oleh NAD + (nikotinamid adenin dinukleotida) manjadi FAD,
sedangkan NAD + berubah menjadi NADH (bentuk reduksi dari NAD +).
Fermentasi
Fermentasi adalah proses pembebasan energy tanpa oksigen. Ciri-ciri dari fermentasi
adalah:
1. Terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen bebas
2. terjadi proses glikolisis
3. tidak terjadi penyaluran elektron ke Siklus Krebs dan Transpor Elektron
4. energi (ATP) yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan dengan Respirasi aerob
5. Fermentasi terdiri atas 3 macam, yaitu:
a. Fermentasi Asam Laktat
b. Fermentasi Alkohol
c. Fermentasi Asam Cuka

Fermentasi Asam Laktat


Fermentasi Asam Laktat merupakan proses fermentasi yang menghasilkan Asam
Laktat (asam susu = asam lelah). Ciri-ciri dari fermentasi asam laktat adalah:
1. Terjadi pada hewan tingkat tinggi dan manusia
2. menghasilkan Asam Laktat sebagai produk sampingan yang mengakibatkan:
a. napas tersengal-sengal
b. pegal-pegal di sekujur tubuh
3. dihasilkan energi sebesar 2 ATP
4. reaksi sederhananya:
2CH3CCOCOOH 2CH3CHOHCOOH + 47 kkal

Fermentasi Alkohol
Fermentasi Alkohol merupakan proses fermentasi yang menghasilkan alkohol sebagai
produk sampingan.
Ciri-ciri fermentasi alkohol:
1. terjadi pada sel Ragi (Saccharomyces cerreviceae).
2. menghasilkan alkohol sebagai produk sampingan. Alkohol mengakibatkan racun bagi
organisme tersebut.
3. dihasilkan energi sebesar 2 ATP + 2 NADH2
4. reaksi sederhananya:
2CH3COCOOH 2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal
Fermentasi Asam Cuka
Fermentasi asam cuka merupakan proses fermentasi yang berlangsung dalam keadaan
aerob dan menghasilkan asam cuka.
Ciri-ciri fermentasi asam cuka:
1. terjadi pada bakteri asam cuka
2. substratnya adalah Etanol (Alkohol)
3. dihasilkan energi 5 kali lebih besar dari fermentasi alkohol, yaitu 10 ATP

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Katabolisme dan Anabolisme


a. Cahaya
b. Suhu
c. CO2
d. O2
e. H2O
f. Unsur/senyawa kimia

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk,Biology Edisi Kelima-Jilid I. Jakarta: Erlangga,2003


Rachmadiarti, Fida, dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya : Unesa Unipress
Apa itu Fotosintesis?
Menurut ilmu Biologi Fotosintesis adalah proses mengubah energi cahaya matahari menjadi energi
kimia kemudian menyimpannya dalam bentuk glukosa. Proses ini terjadi pada tumbuhan dan
beberapa ganggang (Kingdom Protista). Tumbuhan hanya memerlukan cahaya, CO2, dan H2O
untuk membuat glukosa. Proses fotosintesis terjadi di kloroplas, lebih khususnya menggunakan
klorofil yaitu pigmen hijau yang terlibat dalam fotosintesis.

Fotosintesis terjadi terutama pada daun tumbuhan dan tidak sedikit terjadi pada batang dan bagian
tumbuhan lainnya. Bagian khas dari daun meliputi epidermis atas dan bagian bawah daun, mesofil
daun, bundel vaskuler dan stomata. Sel-sel epidermis atas dan bawah tidak
memiliki kloroplas sehingga fotosintesis tidak terjadi di sana. Mereka melayani terutama sebagai
perlindungan bagi sisa daun. Para stomata terdapat lubang yang berada terutama pada epidermis
bawah dan untuk pertukaran udara: mereka membiarkan CO2 masuk dan mengeluarkan O2.
Bundel vaskuler atau pembuluh darah di daun merupakan bagian dari sistem
transportasi tumbuhan, air dan nutrisi bergerak di sekitar pabrik yang diperlukan. Sel-sel mesofil
daun memiliki kloroplas dan ini adalah di mana fotosintesis terjadi.

Klorofil
Bagian dari kloroplas termasuk membran luar dan dalam, ruang intermembrane, stroma dan
tilakoid ditumpuk di grana. Klorofil dibangun ke dalam membran dari tilakoid.

Klorofil terlihat hijau karena menyerap cahaya merah dan biru, membuat warna-warna ini tidak
tersedia untuk dilihat oleh mata kita. Ini adalah lampu hijau yang tidak diserap yang akhirnya
mencapai mata kita, membuat klorofil tampak hijau. Namun, itu adalah energi dari cahaya merah
dan biru yang diserap itu, dengan demikian, dapat digunakan untuk melakukan fotosintesis.
Cahaya hijau yang bisa kita lihat merupakan cahaya yang tidak dapat diserap oleh tumbuhan,
dengan demikian tidak dapat digunakan untuk melakukan fotosintesis.

Reaksi kimia yang keseluruhan yang terlibat dalam fotosintesis adalah: 6CO2 + 6H2O (+ energi
cahaya) C6H12O6 + 6O2. Ini adalah sumber dari O2 yang kita hirup, dengan demikian faktor yang
signifikan dalam kekhawatiran tentang deforestasi.

Dua Proses Fotosintesis


Proses fotosintesis terdiri dari reaksi terang dan reaksi gelap, untuk pembahasan leibh lanjut
dapat dilihat pada paragraph dibawah ini.
Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi dalam membran tilakoid dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia.
Ini reaksi kimia harus terjadi karena itu berlangsung di siang hari. Klorofil dan pigmen lainnya
antara lain beta-karoten yang diselenggarakan dalam kelompok dalam membran tilakoid dan
terlibat dalam reaksi terang. Masing-masing pigmen yang berbeda berwarna dapat menyerap
warna yang sedikit berbeda dari cahaya dan lulus energi ke molekul krofil pusat untuk melakukan
fotosintesis. Bagian tengah dari struktur kimia dari molekul klorofil adalah cincin porfirin, yang
terdiri dari cincin menyatu beberapa karbon dan nitrogen dengan ion magnesium di tengah.

Energi yang dihasilkan melalui reaksi terang disimpan dengan membentuk zat kimia yang
disebut ATP (adenosin trifosfat) yaitu suatu senyawa yang digunakan oleh sel untuk penyimpanan
energi. Senyawa kimia ini terbuat dari adenin nukleotida yang terikat pada gula ribosa dan yang
terikat dengan tiga gugus fosfat. Molekul ini sangat mirip dengan blok bangunan untuk DNA kita.
Reaksi gelap

Reaksi gelap terjadi di stroma dalam kloroplas, dan mengubah CO2 menjadi gula. Reaksi ini tidak
secara langsung perlu cahaya untuk terjadi, tapi itu tidak membutuhkan produk dari reaksi terang
(ATP dan lain kimia yang disebut NADPH). Reaksi gelap melibatkan siklus yang disebut siklus
Calvin dimana CO2 dan energi dari ATP digunakan untuk membentuk gula. Perhatikan baik-baik
bahwa produk pertama fotosintesis adalah senyawa tiga karbon yang disebut gliseraldehida 3-
fosfat. Dua di antaranya bergabung untuk membentuk molekul glukosa.

Kebanyakan tumbuhan memasukkan CO2 langsung ke siklus Calvin. Dengan demikian senyawa
organik pertama yang stabil yang terbentuk adalah gliseraldehida 3-fosfat. Karena molekul yang
mengandung tiga atom karbon, tumbuhan ini
disebut tumbuhan C3. Untuk semua tumbuhan, cuaca musim panas meningkatkan jumlah air
yang menguap dari pabrik. Tumbuhan mengurangi jumlah air yang menguap dengan menjaga
stomata-stomata tetap tertutup selama cuaca kering dan panas. Sayangnya, ini berarti bahwa
setelah CO2 dalam daun mereka mencapai tingkat yang rendah, mereka harus berhenti
melakukan fotosintesis. Bahkan jika ada sedikit kiri CO2, enzim yang digunakan untuk meraih dan
memasukkannya ke dalam siklus Calvin hanya tidak memiliki cukup CO2 untuk digunakan.
Biasanya rumput di pekarangan kami hanya berubah warna menjadi coklat dan pergi aktif.
Beberapa tumbuhan seperti crabgrass, jagung, dan tebu memiliki modifikasi khusus untuk
menghemat air. Tumbuhan menangkap CO2 dengan cara yang berbeda: mereka melakukan
langkah tambahan pertama, sebelum melakukan siklus Calvin. Tumbuhan memiliki enzim khusus
yang dapat bekerja lebih baik, bahkan pada tingkat CO2 yang sangat rendah, untuk mengambil
CO2 dan mengubahnya pertama ke oksaloasetat, yang berisi empat karbon. Dengan
demikian, tumbuhan ini disebut tumbuhan C4. CO2 ini kemudian dilepaskan dari oksaloasetat dan
dimasukkan ke dalam siklus Calvin. Inilah sebabnya mengapa crabgrass dapat tetap hijau dan
terus tumbuh ketika semua sisa rumput Anda kering dan coklat.

Ada lagi strategi untuk mengatasi sangat panas, cuaca kering, gurun dan menghemat air.
Beberapa tumbuhan (misalnya, kaktus dan nanas) yang hidup di sangat panas, daerah kering
seperti gurun, hanya dapat dengan aman membuka stomata-stomata mereka pada malam hari
ketika cuaca dingin. Dengan demikian, tidak ada kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan
CO2 yang dibutuhkan untuk reaksi gelap pada siang hari. Pada malam hari ketika mereka dapat
membuka stomata-stomata mereka dan menyerap CO2, tumbuhan ini menggabungkan
CO2 menjadi senyawa organik berbagai menyimpannya. Pada siang hari, ketika reaksi terang
terjadi dan ATP tersedia (tapi stomata-stomata harus tetap tertutup), mereka mengambil CO2 dari
senyawa organik dan memasukkannya ke dalam siklus Calvin.
Tumbuhan disebut tumbuhan CAM, yang merupakan singkatan dari metabolisme asam
crassulacean setelah keluarga tumbuhan, Crassulaceae (yang meliputi Sedum tumbuhan kebun)
di mana proses ini pertama kali ditemukan.
Fotosintesis adalah suatu proses di mana tanaman, alga, dan beberapa jenis bakteri, menghasilkan
makanan mereka sendiri. Itu Namun, tidak berarti itu hanya berguna untuk tanaman, alga dan
spesies bakteri yang secara langsung terlibat di dalamnya. Lebih dari yang membantu, itu
merupakan kebutuhan bagi manusia dan spesies hewan lainnya yang tidak dapat membuat
makanannya sendiri, melainkan bergantung pada produk-produk dari proses ini untuk memenuhi
kebutuhan energi mereka dan untuk proses respirasi.

Proses Fotosintesis

Sedangkan definisi fotosintesis - yang menyatakan bahwa itu adalah proses di mana tanaman
menyiapkan makanan mereka sendiri dengan menggunakan sinar matahari, karbon dioksida dan
air, yang paling sering terbatas pada buku SD, definisi teknis suara dari negara-negara yang sama
bahwa itu adalah 'proses dimana phototrophs menggunakan energi yang berasal dari matahari
untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi bahan organik, yang akhirnya digunakan untuk
fungsi-fungsi seluler seperti biosintesis dan respirasi '. Phototrophs sini adalah organisme -
tumbuhan, alga dan bakteri, dengan kemampuan untuk melakukan fotosintesis untuk memperoleh
energi.

Seperti yang Anda bisa melihat dalam definisi tersebut, karbon dioksida, air dan sinar matahari
adalah tiga persyaratan utama dari proses ini. Karbon dioksida yang tersedia di atmosfer diserap
oleh tanaman melalui daun yaitu spora epidermal kecil di daun mereka - yang dikenal sebagai
stomata, tepatnya. Demikian pula, air yang diserap oleh akar mereka dari tanah, dan diangkut ke
lokasi proses fotosintesis di daun, melalui batang. Sinar matahari - di sisi lain, terperangkap di
daun oleh pigmen hijau hadir di dalamnya. Disebut sebagai klorofil, ini adalah pigmen yang sama
yang memberikan daun warna hijau mereka karakteristik. Reaksi yang digambarkan sebagai
berikut:

6 CO2 + 6 H2O + Energi cahaya C6H12O6 + 6 O2 (yaitu Karbon dioksida + Air + Energi cahaya
Glukosa + Oksigen)

Dalam persamaan ini, karbon dioksida, air dan sinar matahari adalah reaktan yang hadir pada
awal reaksi, sedangkan glukosa dan oksigen adalah produk dari proses ini.

Produk Proses Fotosintesis


Seperti yang Anda lihat dalam persamaan fotosintesis yang diberikan di atas, dua produk utama
dari proses ini adalah glukosa dan oksigen. Air yang diserap oleh tanaman diubah menjadi
hidrogen dan oksigen dengan menggunakan energi yang berasal dari matahari. Sementara
oksigen dilepaskan di atmosfer melalui stomata sebagai bi-produk, hidrogen digunakan oleh
tanaman untuk menyiapkan makanan mereka sendiri. Di sisi lain, glukosa diproduksi dan disimpan
dalam struktur molekul kompleks dari sel tanaman. Tindakan yang sama sebagai sumber energi
bagi organisme hidup, dan dipindahkan dari satu organisme ke organisme lain sebagai bagian dari
rantai transfer energi makanan. Ketika hewan herbivora memakan tumbuhan, energi ditransfer
dari tanaman untuk herbivora ini, dan ketika hewan karnivora memakan herbivora ini, sama
ditransfer pada itu. Di sisi lain, omnivora memakan tumbuhan dan hewan, dan karenanya
memperoleh energi dari kedua sumber tersebut.

Dari semua produk ini, hidrogen adalah yang paling bermanfaat bagi tanaman seperti yang
digunakan oleh mereka untuk mempersiapkan makanan mereka sendiri. Demikian pula, oksigen
- yang dirilis sebagai bi-produk dari proses ini, adalah yang paling bermanfaat bagi manusia dan
makhluk hidup lainnya. Sementara oksigen diperlukan untuk proses respirasi, glukosa memainkan
peran penting dalam diet, dan yang menjelaskan mengapa fotosintesis penting bagi semua jenis
makhluk hidup di planet ini - termasuk manusia.

PS: Meskipun tanaman memerlukan karbon dioksida untuk memfasilitasi fotosintesis, terlalu
banyak polutan yang sama dan lainnya di atmosfer dapat memblokir stomata, dan mempengaruhi
seluruh proses.
Fotosintesis dan respirasi selular adalah dua reaksi biokimia yang memiliki peran penting untuk
bermain ketika datang ke kehidupan di planet Bumi. Sementara fotosintesis adalah proses dimana
tanaman menyerap energi langsung dari matahari untuk menyiapkan makanan mereka sendiri,
respirasi selular mengacu pada proses dimana energi yang tersimpan dalam tanaman dalam
bentuk glukosa digunakan oleh organisme untuk kelangsungan hidup mereka sendiri. Aturan
dasar bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, tetapi hanya dapat ditransfer dari
satu bentuk ke bentuk lainnya berlaku untuk salah satu dari reaksi biokimia.

Fotosintesis dan Respirasi Seluler

Sementara tanaman dan hewan baik resor untuk respirasi, fotosintesis hanya terbatas pada
tanaman hijau dan beberapa organisme lainnya. Ini - Namun, tidak berarti bahwa yang terakhir
hanya berguna bagi tanaman dan organisme lain yang terlibat langsung. Kedua proses ini penting
untuk semua jenis makhluk hidup di planet ini - baik secara langsung maupun tidak langsung,
karena mereka berhubungan satu sama lain. Dalam rangka untuk memahami
bagaimana fotosintesis berhubungan dengan respirasi sel, seseorang harus mendapatkan-
berpengalaman dengan dasar-dasar masing-masing.

Fotosintesis: Fotosintesis adalah suatu proses dimana sintesis gula (glukosa) dilakukan dengan
menggunakan sinar matahari (yang bertindak sebagai energi radiasi), karbon dioksida dan air.
Sederhananya, fotosintesis adalah proses kimia di mana tanaman, alga serta beberapa spesies
bakteri menghasilkan makanan mereka sendiri menggunakan sinar matahari, karbon dioksida dan
air. Persamaan kimia untuk fotosintesis 6CO2 + 6H2O + energi cahaya C6H12O6 + 6O2,
karbon dioksida dimana (CO2), air (H2O) dan sinar matahari adalah reaktan dan glukosa
(C6H12O6) dan oksigen (O2) adalah produk fotosintesis.

Respirasi seluler: Dalam proses respirasi selular, energi biokimia yang berasal dari nutrisi diubah
menjadi adenosin trifosfat (ATP), yang diperlukan untuk organisme ini untuk memfasilitasi
berbagai fungsi kehidupan. Sederhananya, respirasi selular adalah proses metabolisme dimana
ikatan kimia glukosa yang berasal dari makanan yang diubah menjadi energi yang digunakan oleh
beberapa organisme - termasuk kita manusia, untuk berbagai proses kehidupan. Persamaan kimia
untuk respirasi selular adalah C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + Energi dirilis (2830 kJ mol-1);
dimana glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2) adalah reaktan, sedangkan karbon dioksida (CO2),
air (H2O) dan energi produk.
Bagaimana Fotosintesis dan Respirasi Seluler Terkait?

Dalam informasi dari masing-masing dua proses, Anda harus menyadari bahwa produk dari satu
proses adalah reaktan yang lain - dan sebaliknya. Glukosa dan oksigen (meskipun produk-bi) -
yang kebetulan menjadi produk fotosintesis, yang diperlukan untuk memfasilitasi respirasi sel,
sedangkan karbon dioksida - yang merupakan produk-bi respirasi sel, diperlukan untuk
memfasilitasi proses fotosintesis. Ini fakta yang sangat membentuk dasar dari hubungan antara
respirasi sel dan fotosintesis. Dengan kata lain, tanaman dan lifeforms lainnya yang resor untuk
fotosintesis tergantung pada organisme yang resor untuk respirasi selular untuk karbon dioksida,
dan semua organisme ini - pada gilirannya, tergantung pada glukosa bahwa mereka berasal dari
tanaman untuk kebutuhan energi mereka. Kenyataan bahwa kedua resor untuk 'elektron
transportasi rantai' ketika datang ke pergerakan elektron mungkin salah satu persamaan yang
paling menonjol antara fotosintesis dan respirasi selular.

Hubungan respirasi fotosintesis-seluler juga menjelaskan mengapa dua yang diperlukan untuk
keberadaan kehidupan di planet ini. Untuk meringkas seluruh hubungan, energi radiasi dari
matahari digunakan untuk menghasilkan glukosa selama fotosintesis, dan glukosa yang sama
akhirnya digunakan untuk menghasilkan energi yang dapat digunakan dalam proses respirasi
selular.
Secara sederhana mungkin, fotosintesis adalah proses di mana tanaman dan pohon mengkonversi
penting mereka seperti karbon dioksida, air dan sinar matahari menjadi nutrisi bagi tubuh mereka
dan memperoleh energi. Tanaman tidak makan makanan seperti manusia lakukan, tetapi mereka
juga membutuhkan sumber makanan dan energi untuk diri mereka sendiri. Ini diberikan kepada
mereka melalui proses fotosintesis, yang dapat menjadi proses yang sangat sederhana atau satu
kompleks, tergantung pada sudut pandang dari mana Anda melihatnya.

Pertama-tama kita perlu melihat beberapa reaksi kimia yang mengatur proses, pada tingkat dasar.
Prinsip dasar fotosintesis adalah bahwa tanaman membuka dan menutup stomata (pori-pori) pada
daun, dan mengendalikan jumlah karbon dioksida dan oksigen yang melewati mereka. Karbon
dioksida (CO2) kemudian dicampurkan dengan air (H2O), dan di hadapan sinar matahari
kemudian membuat gula (CH2O) dan melepaskan oksigen (O2) dalam proses juga.

Hal ini kontras dengan proses respirasi yang terjadi pada manusia. Kami mengkonsumsi oksigen
dari atmosfer, yang kemudian bereaksi dengan gula dalam tubuh dan menciptakan energi dengan
memecah gula ini, dan juga melepaskan karbon dioksida dan air dalam proses. Oleh
karena fotosintesis dan respirasi terletak pada ujung-ujung lain dari spektrum tersebut.

3 Reaksi Fotosintesis

Meskipun tampaknya tidak mungkin pada awalnya, ada beberapa varian dari proses fotosintesis
juga. Ini tergantung pada frekuensi dan intensitas dengan yang stomata tanaman terbuka dan
tertutup, jumlah transpirasi (penguapan air dari stomata) yang terjadi, jumlah sinar matahari dan
panas bahwa tanaman terkena dan rasio karbon dikonsumsi oleh tanaman dengan jumlah air yang
hilang melalui transpirasi dioksida (angka ini dikenal sebagai Gunakan rasio Efisiensi Air).
Tergantung pada faktor-faktor ini, berbagai jenis fotosintesis dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

C3 Fotosintesis
Ini adalah bentuk paling umum dari itu terlihat di alam, dan kebanyakan tanaman teratur menjalani
proses ini. Dalam kondisi normal cahaya, kelembaban dan suhu, ini adalah jenis yang paling
umum dan menghasilkan energi dengan cara yang paling efisien. Rubisco adalah enzim dalam
tanaman yang bertanggung jawab untuk mendapatkan karbon dioksida dari atmosfer, dan dalam
kasus C3 fotosintesis, Rubisco mengumpulkan CO2 pada siang hari. Sekitar 75% dari karbon
dioksida ditangkap secara efektif diubah menjadi energi di sini, dan nama ini berasal dari fakta
bahwa karbon dioksida diubah menjadi senyawa 3-karbon.
C4 Fotosintesis
Bergantian, dalam hal ini karbon dioksida diubah menjadi senyawa 4-karbon, maka nama itu.
Karena ini terjadi pada kondisi cahaya ekstrim dan panas, sebagian besar tanaman gurun dan
semak-semak di daerah panas menggunakan metode ini untuk menciptakan energi. Karena air
langka di padang gurun, Efisiensi Penggunaan (WUE) rasio air lebih baik dalam tanaman tersebut.
Konsep yang mendasari di sini adalah bahwa karbon dioksida yang dikumpulkan di tingkat yang
lebih cepat, sehingga tingkat transpirasi juga rendah. Hal ini terjadi karena adanya PEP
karboksilase, sebuah enzim yang tanaman seperti rilis untuk ini sangat tujuan itu sendiri. Stomata
terbuka siang hari dalam kasus ini juga, dan enzim khusus kemudian memberikan CO2 ke
Rubisco.

CAM Fotosintesis
Ini adalah jenis terakhir dan proses adalah salah satu yang sangat berbeda dalam hal ini. CAM
menyiratkan crassulacean Asam Metabolisme, dan dalam proses ini karbon dioksida sebenarnya
disimpan sebagai asam sebelum digunakan untuk proses konversi menjadi energi. Dalam hal ini,
PEP karboksilase enzim mengumpulkan CO2 di malam hari, sehingga tingkat transpirasi serendah
mungkin. Pabrik yang paling dikenal yang menggunakan ini adalah kaktus, dan enzim menyimpan
karbon dioksida sebagai asam pada malam hari untuk mencegah kehilangan air, dan kemudian
melakukan konversi di siang hari. Kontrol atas stomata juga sangat tepat dalam kasus ini,
sehingga mereka dapat menjaga pori-pori mereka ditutup kapan pun mereka inginkan.

Rasio WUE sangat baik untuk tanaman tersebut, dan mereka juga memanfaatkan sesuatu yang
dikenal sebagai CAM-idling. Dalam kasus ini, mereka tidak pernah membuka stomata mereka di
setiap titik waktu. Akibatnya, mereka melakukan fotosintesis untuk melepaskan oksigen, kemudian
menyerap oksigen untuk melakukan respirasi dan pelepasan karbon dioksida, kemudian
menyerap karbon dioksida dan melakukan fotosintesis dan sebagainya, dalam siklus produksi
energi tidak pernah berakhir. Tanaman lain yang menggunakan proses ini adalah agaves dan
bromeliad.

Jadi ini adalah 3 jenis reaksi fotosintesis yang dilakukan di alam. Masing-masing dilakukan oleh
tumbuhan yang telah beradaptasi dengan cuaca yang berbeda dan kondisi suhu di sekitar mereka,
dan telah belajar untuk membuat paling efisien penggunaan sumber daya mereka. Ini adalah
alasan utama mengapa tanaman dapat bertahan dalam kondisi apapun dan melakukan
fotosintesis untuk menciptakan energi bagi mereka untuk bertahan hidup.
Rumus Persamaan Fotosintesis

Bagikan :

Kehadiran klorofil dan kemampuan untuk menjalani fotosintesis adalah beberapa atribut yang
membedakan tanaman dari hewan. Fotosintesis didefinisikan sebagai proses kimia, dimana
karbon dioksida dengan adanya air dan energi radiasi akan dikonversi menjadi glukosa (energi
kimia), memberikan oksigen sebagai produk. Persamaan fotosintesis seimbang tidak lain adalah
representasi dari sintesis glukosa oleh tanaman dalam bentuk persamaan.

Apa itu Persamaan Fotosintesis?

Tumbuhan hijau bersama dengan alga dan beberapa bakteri dikelompokkan dalam
photoautotrophs, yang berarti mereka dapat membuat makanan mereka sendiri di hadapan
cahaya oleh fotosintesis. Ini konversi energi cahaya menjadi energi kimia terjadi pada pigmen yang
mengandung plastida, kloroplas disebut. Dan, apa yang terjadi di kloroplas untuk produksi glukosa
dikemukakan dalam persamaan untuk fotosintesis. Dalam persamaan, reaktan menggabungkan
dan produk yang dihasilkan disajikan bersama dengan nomor masing-masing molekul.

Keseimbangan Rumus Kimia Fotosintesis

Jika Anda memahami langkah-langkah dasar tentang bagaimana untuk menyeimbangkan reaksi
kimia, datang dengan persamaan fotosintesis seimbang sangat mudah. Seperti kita semua sadar,
ada karbon dioksida, air dan energi radiasi di sisi reaktan, sedangkan produk-produk dari proses
fotosintesis adalah glukosa dan oksigen. Menempatkan ini dalam bentuk rumus sederhana,
berikut ini merupakan persamaan fotosintesis untuk anak-anak sebelum balancing.

Langkah # 1: CO2 + H2O + Energi cahaya C6H12O6 + O2

Reaksi kimia dikatakan seimbang, ketika kedua sisi persamaan fotosintesis (reaktan dan produk)
memiliki jumlah molekul yang sama untuk masing-masing unsur. Tak perlu menyebutkan, rumus
di atas untuk fotosintesis tidak seimbang, karena hanya ada satu atom karbon di sisi reaktan,
sementara ada 6 atom karbon dalam sisi produk. Ketika Anda mencoba untuk menyeimbangkan
persamaan di atas, menempatkan 6 di depan molekul karbon dioksida, setelah persamaan yang
dihasilkan akan:

Langkah # 2: 6 CO2 + H2O + Energi cahaya C6H12O6 + O2

Sekarang, jumlah atom karbon adalah 6 di kedua belah pihak. Atom-atom yang tersisa untuk
seimbang adalah hidrogen dan oksigen. Mari kita beralih ke atom hidrogen, yang hanya memiliki
2 atom di sisi reaktan dan 12 atom di sisi produk. Jadi, dalam rangka untuk menyeimbangkan
jumlah atom hidrogen, menempatkan 6 di depan molekul air di sisi reaktan. Dengan langkah ini,
rumus fotosintesis sebagian seimbang diwakili oleh:

Langkah # 3: 6 CO2 + 6 H2O + Energi cahaya C6H12O6 + O2

Dengan langkah ini, jumlah karbon dan atom hidrogen seimbang di kedua sisi persamaan
fotosintesis. Jadi, langkah terakhir adalah untuk menyeimbangkan jumlah atom oksigen. Hati-hati
menghitung jumlah atom oksigen di sisi reaktan, yang berjalan seperti ini, 12 atom dari karbon
dioksida (CO2 6) dan 6 atom dari air (H2O 6), yang total datang ke 18 atom. Di sisi produk, ada 6
atom dari glukosa (C6H12O6) dan 2 atom dari molekul oksigen (O2), berjumlah datang ke 8 atom.
Dan untuk menyeimbangkan atom defisit sisi produk, menempatkan 6 di depan molekul oksigen:

Langkah # 4: 6 CO2 + 6 H2O + Energi cahaya C6H12O6 + 6 O2

Jadi, ini adalah bagaimana Anda bisa menyeimbangkan persamaan fotosintesis dalam cara
langkah-demi-langkah. Puting persamaan fotosintesis seimbang dalam kata-kata, hal itu
menunjukkan bahwa enam molekul masing-masing karbon dioksida dan air menggabungkan
bersama-sama di hadapan energi cahaya, sehingga membentuk satu molekul glukosa dan enam
molekul oksigen. Saya harap artikel ini pada fotosintesis persamaan seimbang penuh berguna
bagi Anda dalam meningkatkan teori ilmu Anda.
Pentingnya Fotosintesis
Bagikan :

Cara paling mudah untuk memahami apa fotosintesis, akan tahu bahwa itu mengacu pada proses
produksi dan melepaskan oksigen di udara. Ini adalah proses yang dilakukan oleh tanaman untuk
menghasilkan makanan mereka sendiri, dan membutuhkan sinar matahari langsung, karbon
dioksida dan air (H2O). Dalam proses fotosintesis, tanaman menguraikan molekul hidrogen dan
karbon dioksida menjadi hidrogen, karbon dan oksigen untuk menghasilkan glukosa yang
merupakan sumber energi, pertumbuhan dan makanan mereka. Ini melibatkan konversi energi
yang tersimpan dari sinar matahari, air dan karbon dioksida menjadi glukosa yang merupakan
senyawa organik dan melepaskan oksigen dalam proses.

Produk Fotosintesis
Produk utama dari fotosintesis adalah glukosa yang merupakan sumber karbohidrat seperti
selulosa, pati dll Hal ini juga menghasilkan lemak, protein, air gula larut seperti maltosa dan
sukrosa. Tanaman tergantung pada glukosa ini untuk pertumbuhan dan energi mereka.

Semua makhluk hidup di bumi bergantung pada lemak, protein dan karbohidrat untuk
mendapatkan sumber dasar energi mereka dan dengan demikian memiliki ketergantungan
langsung pada proses ini untuk kelangsungan hidup mereka.

Fotosintesis dan respirasi


Pentingnya fotosintesis dapat dipahami sehubungan dengan proses pernapasan kita. Proses
pernapasan membuat kita tetap hidup dan fotosintesis memberikan kita oksigen untuk bernapas
masuk

Kedua proses ini saling berkaitan dan saling melayani. Sementara fotosintesis membutuhkan
karbon dioksida dan melepaskan oksigen untuk menghasilkan glukosa, respirasi membutuhkan
oksigen saat menghirup dan melepaskan karbon dioksida saat mengembuskan napas.

Fotosintesis terjadi pada siang hari ketika matahari bersinar karena tanaman membutuhkan sinar
matahari untuk menghasilkan energi. Di sisi lain respirasi terjadi sepanjang waktu selama sebagai
makhluk hidup hidup.
Ketika tanaman bernafas, mereka mengambil karbon dioksida dari udara yang membantu mereka
dalam menyiapkan makanan (glukosa yang merupakan produk dari reaksi fotosintesis). Mereka
memberikan oksigen sebagai bagian dari proses fotosintesis. Hal ini terjadi di siang hari. Selama
malam, ketika tidak ada sinar matahari, stomata (pori-pori melalui mana sinar matahari dan karbon
dioksida memasuki daun) ditutup dan daun melepaskan sejumlah kecil karbon dioksida di udara.

Fotosintesis dan Lingkungan


Tingkat karbon dioksida di lingkungan sangat tergantung pada proses fotosintesis, yang pada
gilirannya, tergantung pada jumlah tanaman dan pohon yang kita miliki. Kenaikan berlebihan atau
penurunan tingkat karbon dioksida dapat mendatangkan hasil buruk pada planet bumi.

Revolusi industri dan kemajuan teknis telah menyebabkan terlalu banyak pabrik, rumah produksi,
bangunan, jalan dll sehingga meningkatkan penggunaan bahan bakar dan pelepasan limbah
industri dan karbon dioksida yang bisa sangat berbahaya bagi lingkungan.

Hanya jalan, peningkatan tingkat karbon dioksida dapat merusak lingkungan, sama penurunan
tingkat dapat menyebabkan planet untuk membekukan sebagai CO2 membantu dalam menjaga
planet kita hangat dan hidup-bisa. Fotosintesis membantu dalam menjaga keseimbangan tingkat
karbon dioksida di alam dengan mengambil CO2 di siang hari (dan sekaligus menyuplai oksigen
bagi makhluk hidup lainnya) dan melepaskannya di malam hari.

Fotosintesis dan Kehidupan


Fotosintesis secara langsung berkaitan dengan kehidupan dan kelangsungan hidup semua
makhluk hidup lainnya di bumi. Hal ini tidak hanya menyuplai oksigen tanpa yang bernafas dan
menjadi hidup akan sulit, tetapi juga menyediakan makanan dan energi untuk semua.

Di antara semua makhluk hidup di planet bumi hanya tanaman mampu menghasilkan makanan
mereka sendiri dan berasal energi dari itu. Tidak ada makhluk hidup lain dapat menghasilkan
makanan mereka dan dengan demikian, tergantung pada tanaman atau makhluk lain yang
memakan tanaman untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, dengan memproduksi energi tanaman
menyediakan semua nutrisi yang diperlukan dan energi secara langsung dan / atau tidak langsung
terhadap makhluk hidup lainnya. Produksi energi ini dimungkinkan melalui fotosintesis.

Pergi dengan semua hal di atas fakta-fakta, jelas bagaimana fotosintesis memainkan peran
penting dalam mengatur siklus kehidupan di bumi. Sekarang Anda mungkin menyadari pentingnya
setiap kali Anda bernapas masuk dan keluar dan melihat tanaman di halaman rumah atau
lingkungan atau taman depan. Sinar matahari, air dan tanaman bekerja sama untuk memasok
sumber baku energi untuk kami dan membantu kami menghirup oksigen untuk hidup. Hidup tanpa
fotosintesis, akan, dengan demikian tidak mungkin.

Anda mungkin juga menyukai