“ ANABOLISME “
XII IPA 2
DISUSUN OLEH :
Anggelica Kristanti Butar-butar
Maulidias Dewi Ferliansyah
Nairul Ulfa Putry Ahmy
Witha Asry
Inge Mayang Sari
C. Tujuan
1. Mengetahui Anabolisme
2. Mengetahui proses terjadinya Fotosintesis dan Kemosintesis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anabolisme
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi
senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau
penyusunan.
1. Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi
yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan
menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi
cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan
dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer
bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya)
disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena
dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah
melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Daun tempat berlangsungnya fotosintesis. Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung
pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak
mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada
percobaan Jan Ingenhousz, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya mempengaruhi laju
fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan
oleh setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang
menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang
berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya
tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun.
Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan
pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil.
Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam
menyerap energi matahari. Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna
hijau, termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen
klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti
cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran.
Membran stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran
yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk grana
(kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat
terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran
tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein,
klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim,
DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan
(Mn), besi (Fe), maupun perak (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid.
Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid
dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri
sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal
sebagai fotosistem.
Tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis
(disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama:
reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi
memerlukan karbon dioksida).
a. Reaksi Terang
Tahap awal foto sintesis adalah reaksi terang atau reaksi yang bergantung pada cahaya.
Dalam reaksi terang terjadi tiga proses yang berlangsung di dalam kloroplas, khususnya di
membran tilakoid.
1. Pigmen fotosintesis menyerap energi cahaya dan melepaskan elektron yang akan masuk ke
sistem transpor elektron.
2. Molekul air pecah, ATP dan NADPH (Nicotinamide Adenin Dinucleotide Phospate H)
terbentuk dan oksigen dilepaskan.
3. Pigmen fotosintesis yang melepas elektron menerima kembali elektron sebagai gantinya.
Reaksi terang terjadi jika ada cahaya, misalnya cahaya matahari.Selama tahap ini, klorofil
di dalam membran granum menyerap cahaya merah dan nila yang memiliki gelombang
panjang.Energi ditangkap oleh klorofil dan digunakan untuk memecah molekul
air.Pemecahan ini disebut fotolisis. Fotolisis mengakibatkan molekul air pecah menjadi
hidrogen dan oksigen.
Reaksi fotolisis dapat ditulis sebagai berikut:
2H2O → 2H2 + O2
Bahwa O2 hasil fotosintesis ini berasal dari peristiwa fotolisis, telah dibuktikan dengan
isotop 18O oleh S. Ruben dan M.D. Kamen serta Robert Hill (ahli kimia Inggris).Reaksi
terang disebut juga reaksi Hill.
Selama reaksi terang fotosintesis, terdapat dua kemungkinan rute untuk aliran elektron,
yaitu non siklik dan siklik.
b. Reaksi Gelap
Reaksi gelap berlangsung di stroma tanpa bantuan energi cahaya. Reaksi ini menurunkan
energi berupa ATP dan NADPH yang berasal dari reaksi terang untuk fiksasi CO 2. Pada saat
ini terjadi pengikatan CO2 di udara oleh RuBP (ribulosa biphosphat) menjadi PGA (asam 3-
fosfogliserat) yang akan berikatan dengan ion H+ (dari reaksi terang) menjadi PGAL
(phosphor gliseral dehide). Melalui reaksi yang diselenggarakan oleh enzim, PGAL dibentuk
menjadi glukosa atau amilum.Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson,
karena itu reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson.
Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom karbon lima
yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat. Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka
dihasilkan ribulosa difosfat (RDP). Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat
CO2dalam reaksi gelap. Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase),
yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi.
a) Fiksasi karbon. Molekul CO2 diikat pada ribulosa bifosfat(RuBP) dengan bantuan RuBP
karboksilase atau Rubisco. Reaksi ini menghasilkan dua molekul 3-fosfogliserat.
b) Reduksi. Tiap molekul 3-fosfogliserat menerima gugus fosfat baru dari ATP menghasilkan
1,3-difosfogliserat. Selanjutnya 1,3 difosfogliserat direduksi oleh sepasang electron dari
NADPH menjadi gliseraldehid 3-fosfat (G3P). G3P merupakan gula. Setiap 3 molekul CO 2
terdapat 6 molekul G3P, tetapi hanya 1 molekul G3P yang dihitung sebagai selisih perolehan
karbohidrat. Satu molekul keluar siklus dan digunakan oleh tumbuhan, sedangkan 5 molekul
didaur ulang untuk menghasilkan 3 molekul RuBP.
c) Regenerasi akseptor CO2. Lima molekul G3P disusun ulang dalam langkah terakhir siklus
Calvin menjadi 3 molekul RuBP yang siap menerima CO2 kembali
2. Kemosintesis
Kemosintesis adalah proses asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-
reaksi kimia, dan tidak diperlukan klorofil. Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme,
misalnya bakteri. Organisme disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan
mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu dan energi yang timbul digunakan untuk asimilasi
karbon.