Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM INGENHOUSZ

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Naila Zafira Elsa 8. Sandra Dwi Jelita

2. Helni April Dianti 9. Salma Sakina

3. Desti Helmania 10. Luna Sisi Fajar. N

4. Sulastri 11. Zahra Afista

5. M. Rizki Triwandi 12. M. Aditya

6. Teddi Athori 13. Alwi Asgaf

7. M. Rifky 14. Fandu Alfiki

SMA N 1 KOTO KAMPAR HULU

TAHUN AJARAN 2023/2024


A. TUJUAN
1. Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi fotsintesis
2. Mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap kecepatan fotosintesis hydrila

B. RUMUSAN MASALAH
1. Faktor apakah yang mempengaruhi fotosintesis?
2. Bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap kecepatan fotosintesis hydrila?

C. HIPOTESIS
1. Daun akan berfotosintesis bila mendapat cahaya matahari. Karena klorofil hanya akan
berfungsi bila ada cahaya matahari.
2. Semakin tinggi intensitas cahaya maka akan semakin meningkat laju fotosintesis.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Gelas kimia (3 buah)
2. Air es (250ml)
3. Ember (1 buah)
4. Tumbuhan hydrla
5. Air hangat (250 ml)
Air sumur (600 ml)

E. LANDASAN TEORI
1. Proses Fotosintesis
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan
langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air
untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi
untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Fotosintesis berasal dari dua kata
yaitu Photo yang berarti Cahaya dan Synthesis yang berarti proses pembuatan atau
pengolahan. Proses fotosintesis merupakan proses mengolah bahan yang sederhana
menjadi bahan yang kompleks dengan menggunakan bantuan dari cahaya.
Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah
karbon dioksida dan air. Tumbuhan umumnya mendapat karbon dioksida dari udara dan
mendapatkan air dari tanah. Karbon dioksida diubah menjadi gula. Hasil sampingan
proses ini adalah gas oksigen. Proses atau reaksi ini sangat memerlukan energi yang
secara alami didapat dari cahaya matahari. Energi dari cahaya matahari itu diserap dari
klorofil yang terdapat pada tumbuhan.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil.
Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam
organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam
fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung
kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat
lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap
milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk
mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Reaksi yang terjadi dapat dituliskan secara sederhana sebagai berikut.

2. Tahap – Tahap Fotosintesis


Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi
tersebut diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap. Kedua reaksi tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut :

a. Reaksi terang
Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah
struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu
ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang
berperan dalam proses fotosintesis. Dalam reaksi terang ini, klorofil menyerap
cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul
air. Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya
dan penguraian atau pemecahan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen.

b. Reaksi gelap
Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari
bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi
terang. Reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat
berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari
reaksi terang. Ada dua macam siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-
Slack. Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah
atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim
rubisco. Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah
atom karbon empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack adalah
enzim phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh
glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan
energi.

Hasil akhir fotosintesis


Secara umum karbohidrat dianggap sebagai hasil akhir fotosintesis. Namun patut
diperhatikan istilah karbohidrat tersebut dapat berupa monosakarida, disakarida, dan
polisakaria. Sebenarnya hasil akhir fotosintesis adalah gula sederhana beratom C-3.
Senyawa ini sangat mudah bereaksi, sehingga sebelum diangkut perlu diubah
terlebih dahulu menjadi gula lain, misalnya glukosa.
Glukosa diangkut melalui floem ke sel-sel daun yang lain yang tidak
berfotosintesis, yakni sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu
sendiri. Sisanya diubah ke dalam bentuk lain yaitu menjadi amilum, protein dan lipid
yang disimpan untuk cadangan makanan. Cadangan makanan terutama di simpan
didalam akar dan batang, tapi ada juga yang di simpan dalam daun.
Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen dilepas ke
lingkungan melaui stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan oleh organisme lain
untuk proses pernapasan.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Fotosintesis


Beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis dibagi menjadi 9 bagian
diantaranya :
 Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi cahaya yang
diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang
gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran yang terjadi. Pada batas-batas
tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi
cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis semakin meningkat.
Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan menimbulkan kerusakan
pada klorofil.
 Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan dapat menyebabkan stomata atau mulut daun
menjadi tertutup, dan dapat menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga
mengurangi laju proses fotosintesis.

 Suhu
Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 100 , kerja
enzim meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu, bila suhu
terlalu tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan
fotosintesis dengan baik pada kisaran suhu 10-35̊C.

 Oksigen
kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen
merupakan komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan
karbondioksida untuk mendapat hidrogen.

 Air
Tumbuhan sangat membutuhkan air. Jika tumbuhan kekurangan air, maka
tumbuhan tersebut akan layu. Jika daun layu, maka stomata cenderung menutup.
Akibatnya difusi karbondioksida dari udara terhambat.

 Tahap Pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis daripada yang
sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk tumbuh
membesar. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.
F. LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Ambil tanaman air hydrilla sp, potong tanaman sepanjang 10 cm. Ikat 5 potong tanaman
hydrilla menggunakan bennag. Pasang ikatan tanaman dalam corong kaca.

3. Rangkailah corong kaca, Hydrilla sp, tabung reaksi, gelas beker, dan kawat penggantung.

4. Masukkan rangkaian tersebut ke dalam ember yang berisi air. Upayakan tabung reaksi
dalam keadaan penuh berisi air dan jangan ada rongga udara.

5. Angkat rangkaian alat tersebut dari ember.

6. Masing-masing kelompok melakukan investigasi dengan memberikan perlakuan tertentu


pada rangkaian.
Kelompok 2 : Meletakkan rangkaian di dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari
secara langsung, dibawah terik matahari, dan di tempat teduh.

7. Amati dan hitung jumlah gelembung udara yang terbentuk menggunakan counter setiap 5
menit selama 20 menit.

8. Tulis hasil pengamatan pada tabel hasil investigasi dan jawablah pertanyaan diskusi
kelompok.

9. Dokumentasikan percobaan yang kami laukukan serta fenomena yang kita amati dengan membuat
video.
Catatan :
- 0 – 5 menit = 20 gelembung
- 5 – 10 menit = 30 gelembung
- 10 – 15 menit = 40 gelembung

G. PEMBAHASAN

Percobaan Ingenhouzs bertujuan untuk membuktikan hasil fotosintesis pada


tumbuhan adalah oksigen. Percobaan dilakukan dengan Hydrilla verticillata yang
dimasukkan ke corong kaca yang diposisikan terbalik dengan tutup tabung reaksi dan
dimasukkan dalam gelas beaker yang berisi air penuh. Kemudian diuji dengan berbagai
perlakuan. Salah satu perlakuan diantara semua perlakuan yang diberi, kami akan
menyajikan Hydrilla verticillata dengan perlakuan ditaruh ditempat teduh atau dalam
ruangan dan tidak langsung terkena sinar matahari.
Pada rangkaian yang diberi perlakuan diletakkan dalam ruangan yang tidak terkena
langsung sinar matahari dengan suhu ruangan didapati proses terjadinya fotosintesis sangat
lambat. Hal ini terjadi karena walaupun ada senyawa CO 2 , sebagai bahan fotosintesis,
terlarut dalam air. Tetapi ketersediaan cahaya untuk energi fotosintesis sangat sedikit.
Diketahui dari lima menit pertama, rangkaian hanya dapat menghasilkan satu gelembung gas
yang nampak pada tabung reaksi. Pada lima menit kedua atau menit ke sepuluh, gelembung
tetap tidak bertambah. Pada lima menit ketiga atau menit ke-15, muncul satu gelembung gas
lagi yang nampak pada tabung reaksi. Total gelembung sampai pada menit ke-15 adalah dua
gelembung gas. Kemudian pada lima menit keempat, gelembung gas tidak muncul lagi.
Sehingga hasil akhir pada keseluruhan percobaan sampai menit ke-20 adalah dua gelembung
gas.
Kemudian saat diuji dengan bara api, bara api padam. Seharusnya bara api menyala
walaupun kecil karena ada oksigen yang dihasilkan saat fotosintesis. Mungkin termasuk
dalam kesalahan praktikan melakukan prosedur kerja sehingga hasil praktik tidak sesuai
dengan teori yang telah dikemukakan. Jadi, pada rangkaian ini ditemukan sedikit oksigen
walaupun bahan untuk proses fotosintesis sudah tersedia namun cahaya matahari sebagai
energi tidak menmadai untuk melakukan fotosintesis.
Pada rangkaian yang diberi perlakuan diletakkan di luar ruangan dan terkena sinar
matahari langsung dan suhunya lebih hangat dari suhu ruangan didapati proses fotosintesis
berlangsung cepat. Hal ini terjadi karena ada sejumlah senyawa CO 2 yang terlarut dalam air
dan didukung dengan cahaya yang memadai sebagai energi untuk melakukan proses
fotosintesis
Pada rangkaian yang diberi perlakuan dengan menutup rangkaian dengan cahaya
merah dan diletakkan diluar ruangan, didapati lebih banyak gelembung gas. Yang dimana
gelembung gas ini adalah senyawa oksigen hasil adari fotosintesis. Hal ini terjadi karena
mika merah membuat cahaya matahari sebagai energi fotosintesis ini menjadi cahaya merah.
Cahaya merah memiliki spectrum lebih tinggi dibanding cahaya dengan warna lainnya, yakni
610 nm- 700 nm. Diketahui pada lima menit pertama menghasilkan 888 gelembung gas.
Pada lima menit kedua atau menit kesepuluh, dihasilkan 1406 gelembung gas. Pada lima
menit ketiga atau mneit ke-15, dihasilkan 2311 gelembung gas. Pada lima menit keempat
atau menit ke-20, dihasilkan 3374 gelembung gas. Sehingga hasil akhir percobaan
keseluruhan sampai menit ke-20 adalah 3374 gelembung gas.

H. KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian, menganalisis data, dan membandingkan dengan hasil


kelompok lain, kami membuat kesimpulan bahwa intensitas cahaya dan kadar CO 2 sangat
penting, serta warna cahaya dan suhu sangat berpengaruh terhadap fotosintesis. Dengan
rincian sbb:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis:


a. Karbondioksida
Semakin tinggi konsentrasi CO2 semakin meningkatkan laju fotosintesis. Karena CO 2
sebagai bahan baku fotosíntesis.
b. Intensitas cahaya
Makin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang terbentuk, sehingga
mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan merusak
klorofil dan mengurangi kecepatan fotosintesis.

c. Suhu / temperature
Suhu pada suhu normal sangat baik untuk proses fotosintesis. Jika suhu terlalu tinggi
atau rendah, proses fotosintesis akan terhambat, terutama pada kerja enzim menjadi
tidak optimal. Dalam suatu batasan tertentu, semakin tinggi suhunya, semakin cepat
proses fotosintesis itu terjadi sebaliknya, suhu yang rendah menghambat proses
fotosintesis.

2. Pada percobaan ingenhouzs dapat diketahui bahwa oksigen merupakan salah satu hasil
dari proses fotosintesis, hal ini dibuktikan dengan adanya gelembung-gelmbung gas di
dalam percobaan.

I. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai