Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGARUH WARNA CAHAYA DAN SUHU

TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS

Disusun Oleh :
KELOMPOK III
M.KURNIAWAN
RAISYA SAFIRA SARI
KHAIRUNNISA
M.REZKY
MARIA ULVA

SMA NEGERI 1 SIAK


2016/2017

Judul Praktikum : Percobaan Ingenhousz

Tujuan Praktikum :

 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi


fotosintesis
 Mengetahui zat yang dihasilkan dalam proses fotosintesis
 Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen

Materi praktikum :

A. Proses Fotosintesis

Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis


makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan
menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan
oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk
menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Fotosintesis berasal
dari dua kata yaitu Photo yang berarti Cahaya dan Synthesis yang
berarti proses pembuatan atau pengolahan. Proses fotosintesis
merupakan proses mengolah bahan yang sederhana menjadi bahan
yang kompleks dengan menggunakan bantuan dari cahaya.
Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis
adalah karbon dioksida dan air. Tumbuhan umumnya mendapat
karbon dioksida dari udara dan mendapatkan air dari tanah. Karbon
dioksida diubah menjadi gula. Hasil sampingan proses ini adalah gas

oksigen. Proses atau reaksi ini sangat memerlukan energi yang secara
alami didapat dari cahaya matahari. Energi dari cahaya matahari itu
diserap dari klorofil yang terdapat pada tumbuhan.
Sebenarnya, proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal, melainkan
terdiri dari beberapa tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut
dapat menghasilkan oksigen dan glukosa. Glukosa tersebut dapat
digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa
dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini
berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan
maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi
seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada proses
respirasi, gula atau glukosa dan senyawa lain akan bereaksi dengan
oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut
klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil
menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis.
Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau
mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di
daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang
mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya.
Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari
lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan
sinar Matahari ataupun penguapan air yang berlebihan. Reaksi yang
terjadi dapat dituliskan secara sederhana sebagai berikut.

B. Tahap-tahap fotosintesis

Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi.


Kedua reaksi tersebut diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi
gelap. Kedua reaksi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Reaksi terang

Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana.


Grana adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk
dalam stroma, yaitu salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam
grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam proses
fotosintesis. Dalam reaksi terang ini, klorofil menyerap cahaya nila.
Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah
molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena proses
penyerapan energi cahaya dan penguraian atau pemecahan molekul
air menjadi oksigen dan hidrogen.
b. Reaksi gelap

Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk


gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi
yang diperoleh dari reaksi terang. Reaksi gelap tidak membutuhkan
cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi
siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang.
Ada dua macam siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-
Slack. Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa
dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat.
Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada siklus hatch-Slack,
tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom

karbon empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack


adalah enzim phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus
gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya
atau disimpan sebagai cadangan energi.

Hasil akhir fotosintesis

Secara umum karbohidrat dianggap sebagai hasil akhir fotosintesis.


Namun patut diperhatikan istilah karbohidrat tersebut dapat berupa
monosakarida, disakarida, dan polisakaria. Sebenarnya hasil akhir
fotosintesis adalah gula sederhana beratom C-3. Senyawa ini sangat
mudah bereaksi, sehingga sebelum diangkut perlu diubah terlebih
dahulu menjadi gula lain, misalnya glukosa.
Glukosa diangkut melalui floem ke sel-sel daun yang lain yang tidak
berfotosintesis, yakni sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan
tumbuhan itu sendiri. Sisanya diubah ke dalam bentuk lain yaitu
menjadi amilum, protein dan lipid yang disimpan untuk cadangan
makanan. Cadangan makanan terutama di simpan didalam akar dan
batang, tapi ada juga yang di simpan dalam daun.
Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen
dilepas ke lingkungan melaui stomata. Oksigen yang dilepas
dimanfaatkan oleh organisme lain untuk proses pernapasan.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Fotosintesis

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis dibagi


menjadi 9 bagian diantaranya :

1. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi
cahaya yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas
sumber cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran
yang terjadi. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas
cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap
oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis semakin meningkat. Cahaya
matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan menimbulkan
kerusakan pada klorofil.

2. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan dapat menyebabkan stomata atau
mulut daun menjadi tertutup, dan dapat menghambat penyerapan
karbon dioksida sehingga mengurangi laju proses fotosintesis.

3. Konsentrasi Karbon Dioksida


Laju fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan CO2
atau karbon dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin
baiklah proses fotosintesis. Namun, kadar karbon dioksida yang
terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup,
sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat. Untuk itu, kenaikkan
karbondioksida atau CO2 harus disesuaikan dengan intensitas
cahaya. Jika konsentrasi karbondioksida tidak mencukupi laju
fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbondioksida
ditingkatkan pelan-pelan maka laju fotosintesis akan meningkat
hingga pada tingkat tertentu.

4. Suhu
Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik
100 , kerja enzim meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu
tertentu, bila suhu terlalu tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan
tumbuhan mengadakan fotosintesis dengan baik pada kisaran suhu
10-35 0 .

5. Oksigen
kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena
oksigen merupakan komponen untuk respirasi. Oksigen akan
bersaing dengan karbondioksida untuk mendapat hidrogen.

6. Kandungan Klorofil
Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda. Untuk
membedakannya dapat dilihat pada warna daun. Daun yang
menguning atau berwarna kekuningan berarti kadar klorofilnya
relatif masih sangat kurang. Sebaliknya, jika daun berwarna hijau,
maka daun tersebut memiliki kadar klorofil yang relatif tinggi. Jika
kekurangan klorofil, maka akan menurunkan laju fotosintesis. Dalam
memenuhi kekurangan klorofil, tumbuhan sangat memerlukan
sejumlah ion anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion
itu adalah Mg (Magnesium) dan N (Nitrogen).

7. Air
Tumbuhan sangat membutuhkan air. Jika tumbuhan kekurangan air,
maka tumbuhan tersebut akan layu. Jika daun layu, maka stomata
cenderung menutup. Akibatnya difusi karbondioksida dari udara
terhambat.

8. Kadar Fotosintat (hasil fotosintesis)


Jika kadar fotosintat seperti gula berkurang, laju fotosintesis akan
naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju
fotosintesis akan berkurang.

9. Tahap Pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis
daripada yang sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh
banyak energi untuk tumbuh membesar. Penelitian menunjukkan
bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.

Alat dan Bahan :

 6 gelas beker 1000 mL


 6 corong kaca
 6 tabung reaksi
 18 kawat penggantung
 6 termometer
 Ember besar yang berisi penuh air
 Air panas secukupnya
 Es batu secukupnya
 Tanaman air Hydrilla sp.

Cara Kerja :

1. Ikat beberapa potong tanaman air Hydrilla sp. Dengan


benang,jangan terlalu kencang. Usahakan tanaman air
pada setiap ikatan sama secara kualitas dan kuantitasnya.
Pasang ikatan tanaman air ke dalam masing-masing
corong.
2. Rangkailah 6 perangkat percobaan seperti pada gambar
percobaan ingenhousz. Merangkai perangkat percobaan
harus dilakukan di dalam air agar tidak ada gelembung
udara di dalam tabung reaksi.
3. Letakkan 6 perangkat di tempat yang terkena cahaya
langsung
4. Catat suhu air pada keenam perangkat percobaan
5. Perhatikan gelembung-gelembung gas yang bergerak ke
atas di dalam tabung reaksi sehingga membentuk rongga
udara
6. Pengamatan dilakukan selama 20 menit. Bandingkan
jumlah gelembung gas dan ukur suhunya. Catat datanya
ke dalam tabel pengamatan.
7. Pilih tabung reaksi pada percobaan yang banyak
menyimpan gelembung gas. Angkat tabung reaksi
dengan hati-hati dan tutup mulut tabung dengan ibu jari.

Hasil Pengamatan

Dalam melakukan percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap


seperti yang telah dijelaskan dalam langkah kerja. Untuk dapat
membandingkan perbedaan banyaknya gelembung yang dihasilkan
maka perangkat percobaan di tempatkan pada kondisi yang di
tempat terbuka (terkena sinar matahari langsung). Selain di
tempatkan di kondisi yang tersebut, juga diberi perlakuan yang
berbeda. Ada yang ditambahkan dengan 6 kresek (kertas jilid)
dengan warna yang berbeda-beda dan ada juga sebagian kresek yang
diletakkan dengan es batu dan air panas. Hasil pengamatan yang
kami lakukan disajikan dalam tabel sebagai berikut :

No Perlakuan Gelembung Suhu


percobaan gas Awal Panas Dingin
330C 400C 190C

1 Merah 154 154 270

2 Hijau 40 40 0

3 Biru 310 310 325

4 Ungu 20 20 28

5 Kuning 105 105 0

6 Putih 9 9 22

Pembahasan

Cahaya matahari yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas


oksigen/O2. Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air
diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa
gelembung-gelembung.
Dari hasil percobaan, semua hidrila dalam setiap kresek
mengeluarkan gas oksigen. Gas oksigen ini terkumpul sehingga
membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba
dengan menggunakan proses cahaya matahari dan masing-masing
kertas jilid ditambah es batu dan air panas. Untuk membuktikan
apakah percobaan ini menghasilkan oksigen, maka praktikan
letakkan hydrilla (sesuai langkah kerja) tepat di bawah cahaya
matahari dan perlakuan masing-masing kertas jilid yang berbeda
warns tersebut untuk menangkap oksigen pada gelembung-
gelembung. Tampak bahwa ternyata dalam gelembung tersebut
terbawa ke atas tabung reaksi. Hal tersebut membuktikan bahwa
dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini
ditunjukan dengan bantuan caaya matahari pada gelembung berisi
gas hasil dari fotosintesis

Kesimpulan

Kritik & Saran


Dalam praktikum ini, dibutuhkan alat media pembelajaran yang
lebih lengkap dan menjamin kecepatan proses fotosintesis.

Dokumentasi Praktikum

Anda mungkin juga menyukai