Anda di halaman 1dari 12

1.

Definisi dan pengertian HAM


Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang,
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal
1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun
2000 tentang Pengadilan HAM).
Pengertian HAM menurut UDHR sering dinilai masih pada tahap Generasi 1
Konsep HAM, yaitu isinya sarat dengan hak-hak yuridik dan politik.
Sedangkan jika memperhatikan pengertian HAM menurut UU No. 39 Tahun
1999 di atas, tampak mengandung visi filsafati dan visi yuridis konstitusional.
Kemudian pengertian HAM meurut visi politik dapat diidentikan dengan
pendekatan structural, karena keduanya lebih menonjolkan pengertian HAM
dalam kehidupan sehari-hari yang cenderung banyak pelanggaran.
Memperhatikan berbagai pengertian /konsep/definisi hak asasi tersebutdi
atas dapat disimpulkan bahwa HAM merupakan hak yang melekat
(inheren) pada setiap orang yang merupakan karunia dari Tuhan YME,
bukan pemberian Negara, pemerintah dan atau orang lain. Kewajiban dan
tidak boleh dihilangkan atau dihapus oleh siapapun dengan alasan apapun.
Karena kebutuhan dasar manusia dimanapun pada hakekatnya sama
seperti hak atas hidup,, bebas mengeluarkan pikirannya, bebas dari rasa
takut, tidak ingin dieksploitasi, hidup bahagia dan lain-lain, maka HAM
merupakan sesuatu yang bersifat Universal.
Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan
tentang beberapa ciri pokok hakikat HAM yaitu:
• HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
• HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
• HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk
membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM
walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau
melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003).
2. Perkembangan Pemikiran HAM
Dibagi dalam 4 generasi, yaitu :
o Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada
bidang hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada
bidang hukum dan politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II,
totaliterisme dan adanya keinginan Negara-negara yang baru merdeka untuk
menciptakan sesuatu tertib hukum yang baru.
o Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan
juga hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM
generasi kedua menunjukan perluasan pengertian konsep dan cakupan hak
asasi manusia. Pada masa generasi kedua, hak yuridis kurang mendapat
penekanan sehingga terjadi ketidakseimbangan dengan hak sosial-budaya, hak
ekonomi dan hak politik.
o Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi
ketiga menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya,
politik dan hukum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak
melaksanakan pembangunan. Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM
generasi ketiga juga mengalami ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan
terhadap hak ekonomi dalam arti pembangunan ekonomi menjadi prioritas
utama, sedangkan hak lainnya terabaikan sehingga menimbulkan banyak
korban, karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang dilanggar.
o Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant
dalam proses pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan
menimbulkan dampak negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan
rakyat. Selain itu program pembangunan yang dijalankan tidak berdasarkan
kebutuhan rakyat secara keseluruhan melainkan memenuhi kebutuhan
sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh Negara-
negara di kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak asasi
manusia yang disebut Declaration of the basic Duties of Asia People and
Government.
3. Perkembangan pemikiran HAM Dunia
1. Magna Charta
Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di
kawasan Eropa dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara lain memuat
pandangan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolute (raja yang
menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat dengan hukum yang
dibuatnya), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat diminta
pertanggung jawabannya dimuka hukum(Mansyur Effendi,1994).
2. The American declaration
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American
Declaration of Independence yang lahir dari paham Rousseau dan
Montesquuieu. Mulailah dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di
dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir ia harus
dibelenggu.
3. The French declaration
Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarasi
Perancis), dimana ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat
dalam The Rule of Law yang antara lain berbunyi tidak boleh ada penangkapan
tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu berlaku prinsip presumption of
innocent, artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian ditahan dan dituduh,
berhak dinyatakan tidak bersalah, sampai ada keputusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap yang menyatakan ia bersalah.
4. The four freedom
Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak
kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang
diperlukannya, hak kebebasan dari kemiskinan dalam Pengertian setiap bangsa
berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera bagi
penduduknya, hak kebebasan dari ketakutan, yang meliputi usaha,
pengurangan persenjataan, sehingga tidak satupun bangsa berada dalam
posisi berkeinginan untuk melakukan serangan terhadap Negara lain
( Mansyur Effendi,1994).
5. Pekembangan pemikiran HAM di Indonesia:
Pemikiran HAM periode sebelum kemerdekaan yang paling menonjol pada
Indische Partij adalah hak untuk mendapatkan kemerdekaan serta
mendapatkan perlakukan yang sama hak kemerdekaan.
Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia telah berlaku 3
UUD dalam 4 periode, yaitu:
1) Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, berlaku UUD 1945
2) Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, berlaku konstitusi
Republik Indonesia Serikat
3) Periode 17 Agustus sampai 5 Juli 1959, berlaku UUD 1950
4) Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku Kembali UUD 1945
4. Pasal-pasal Hak Asasi Manusia
Pasal 1.
Semua orang dilahirkan merdeka dan setara dalam martabat dan
rights.Merekadikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu
sama lain dalamsemangat persaudaraan.
Pasal 2.
Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-kebebasan
yangtermaktub di dalam Pernyataan ini tanpa perkecualian apapun, seperti
ras,warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat lain,
asalnasional atau sosial, hak milik, kelahiran atau status lainnya. Selain itu,
tidakada perbedaan harus dilakukan atas dasar politik, berhubung dgn hukum
ataustatus internasional negara atau wilayah yang dimiliki oleh seseorang,
baikbersifat independen, trust, non-self-pemimpin yang lain atau di bawah
batasankedaulatan.
Pasal 3.
Setiap orang berhak untuk hidup, kebebasan dan keselamatan individu.
Pasal 4.
Tidak seorang pun akan diselenggarakan di perbudakan atau
diperhambakan,perbudakan dan perdagangan budak harus dilarang dalam
segala bentuk.
Pasal 5.
Tidak seorang pun boleh disiksa atau diperlakukan secara kejam, ganas
atauperlakuan atau hukuman menghinakan.
Pasal 6.
Setiap orang berhak atas pengakuan di mana-mana sebagai orang di
depanhukum.
Pasal 7.
Semua orang sama di depan hukum dan berhak tanpa diskriminasi sama
untukperlindungan hukum. Semua berhak atas itu.
Pasal 8.
Setiap orang perlindungan yang sama terhadap setiap bentuk diskriminasi
yangmelanggar Deklarasi ini dan terhadap segala hasutan yang mengarah
padadiskriminasi semacam berhak atas bantuan yang efektif dari
pengadilannasional yang kompeten untuk tindakan pelanggaran hak-hak dasar
yangdiberikan kepadanya oleh konstitusi atau oleh hukum.
Pasal 9.
Tidak seorang pun boleh sewenang-wenang penangkapan, penahanan
ataupembuangan.
Pasal 10.
Setiap orang berhak penuh untuk kesetaraan yang adil dan terbuka
olehpengadilan yang independen dan imparsial hakim, dalam menetapkan hak
dankewajiban-kewajibannya serta dalam setiap tuntutan pidana yang
dijatuhkankepadanya.
Pasal 11.
(1) Setiap orang yang dituntut dengan hukuman pelanggaran berhak
untukdisangka bersalah, sampai dibuktikan kesalahannya menurut hukum
dalamsuatu pengadilan di mana dia memiliki semua jaminan yang
diperlukanuntuk pembelaannya.
(2) Tidak seorang pun akan diselenggarakan bersalah atas
pelanggaranhukuman pada setiap perbuatan atau kelalaian yang tidak
merupakan suatupelanggaran hukuman, di bawah undang-undang nasional
atauinternasional, ketika perbuatan tersebut dilakukan. Juga tidak yang
akandikenakan hukuman berat dari salah satu yang telah berlaku pada
saathukuman pelanggaran tersebut dilakukan.
Pasal 12.
Tidak seorang pun boleh sewenang-wenang gangguan dengan
pribadinya,keluarganya, rumah atau korespondensi, atau serangan ke
ataskehormatannya dan nama baiknya. Setiap orang berhak
mendapatperlindungan hukum terhadap gangguan atau serangan seperti itu.
Pasal 13.
(1) Setiap orang berhak atas kebebasan bergerak dan berdiam di dalam
batas-batas setiap negara.
(2) Setiap orang berhak meninggalkan sesuatu negeri, termasuk
negerinyasendiri, dan berhak kembali ke negerinya.
Pasal 14.
(1) Setiap orang berhak mencari dan menikmati suaka di negara-negara
laindari pengejaran.
(2) Ha ini tidak berlaku untuk kasus penuntutan yang benar-benar
timbulkarena kejahatan non-politik atau perbuatan-perbuatan yang
bertentangandengan tujuan dan dasar Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pasal 15.
(1) Setiap orang berhak atas kewarganegaraan.
(2) Tidak seorang pun boleh sewenang-wenang deprived of his
negaraannyaatau ditolak hak untuk mengubah kewarganegaraan itu.
Pasal 16.
(1) Pria dan wanita yang sudah dewasa, dengan tidak dibatasi
kebangsaan,kewarga-negaraan atau agama, berhak untuk nikah dan untuk
membentuk keluarga. Mereka berhak memperoleh hak yang sama seperti
perkawinan,selama perkawinan dan pada saat perceraian.
(2) Pernikahan akan memasuki hanya dengan bebas dan persetujuan penuholeh
kedua mempelai.
(3) Keluarga adalah kesatuan alamiah dan fundamental dari masyarakat
danberhak mendapat perlindungan dari masyarakat dan Negara.
Pasal 17.
(1) Setiap orang berhak memiliki harta, baik sendiri maupun bersama-
samadengan orang lain.
(2) Tidak seorang pun boleh sewenang-wenang deprived of his property.
Pasal 18.
Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani dan agama; hak
initermasuk kebebasan untuk mengubah agamanya atau kepercayaan,
dankebebasan, baik sendiri maupun dengan orang lain dan masyarakat umum
atauswasta, untuk nyata nya agama atau kepercayaan dalam pengajaran,
praktek ,ibadah dan ketaatan.
Pasal 19.
Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan
pendapat;hak ini termasuk kebebasan memiliki pendapat tanpa gangguan, dan
untukmencari, menerima dan menyampaikan informasi dan ide melalui
mediaapapun dan berapapun frontiers.
Pasal 20.
(1) Setiap orang berhak atas kebebasan berkumpul dan berserikat
secaradamai.(2) Tidak seorang pun boleh dipaksa untuk memasuki sesuatu
perkumpulan.
Pasal 21.
(1) Setiap orang berhak turut serta dalam pemerintahan negerinya,
secaralangsung atau melalui wakil-wakil yang dipilih secara bebas.
(2) Setiap orang berhak atas kesempatan yang sama untuk diangkat dalam
jabatan pemerintahan negerinya.
(3) Kehendak rakyat harus menjadi dasar kekuasaan pemerintah; ini
harusdinyatakan dalam pemilihan berkala dan asli yang harus oleh universal
dankesetaraan hak dan harus dilaksanakan oleh rahasia suara atau
setaragratis voting prosedur.
Pasal 22.
Setiap orang, sebagai anggota masyarakat, berhak atas jaminan sosial
danberhak melaksanakan dengan perantaraan usaha-usaha nasional
dankerjasama internasional dan sesuai dengan organisasi serta sumber-
sumberkekayaan dari setiap Negara, dari ekonomi, sosial dan budaya
sangatdiperlukan untuk hak martabat dan pertumbuhan bebas pribadinya.
Pasal 23.
(1) Setiap orang berhak atas pekerjaan, berhak dengan bebas
memilihpekerjaan, dan hanya untuk kondisi baik, dan berhak atas
perlindungan daripengangguran.
(2) Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak atas pengupahan yang samauntuk
pekerjaan yang sama.
(3) Setiap orang yang melakukan pekerjaan berhak atas pengupahan yang
adildan baik yang menjamin kehidupannya dan keluarganya, suatu
kehidupanyang pantas untuk manusia yang bermartabat, dan jika perlu,
dengan caralain dengan perlindungan sosial.
(4) Setiap orang berhak mendirikan dan memasuki serikat-serikat
pekerjauntuk melindungi kepentingannya.
Pasal 24.
Setiap orang berhak atas istirahat dan liburan, termasuk jam kerja dan hari
liburberkala, dengan menerima upah.
Pasal 25.
(1) Setiap orang berhak atas taraf hidup yang memadai untuk kesehatan
dankesejahteraan dirinya dan keluarganya, termasuk pangan,
pakaian,perumahan dan perawatan kesehatannya serta pelayanan sosial
yangdiperlukan, dan hak untuk keamanan dalam hal pengangguran, sakit,
cacat,menjadi janda, mencapai usia lanjut atau mengalami kekurangan
matapencarian yang lain keadaan yang berada di luar kekuasaannya.
(2) ibu dan anak-anak berhak mendapat perawatan dan bantuan. Semua
anak,baik yang dilahirkan di dalam maupun di luar perkawinan, harus
mendapatperlindungan sosial yang sama.
Pasal 26.
(1) Setiap orang berhak mendapat pendidikan. Pendidikan harus
gratis,setidak-tidaknya untuk tingkat sekolah rendah dan pendidikan
dasar.Pendidikan rendah harus diwajibkan. Teknis dan profesional
pendidikanharus dibuat tersedia secara umum dan pendidikan tinggi harus
secara adildapat diakses oleh semua orang, berdasarkan kepantasan.
(2) Pendidikan harus ditujukan ke arah perkembangan penuh manusia
dengankepribadian dan memperkuat hak asasi manusia dan
kebebasanfundamental. Pendidikan harus menggalakkan saling pengertian,
toleransidan persahabatan di antara semua bangsa, kelompok ras maupun
agama,serta harus memajukan kegiatan Perserikatan Bangsa-Bangsa
untukmemelihara perdamaian.
(3) Orang tua mempunyai hak utama untuk memilih jenis pendidikan yang
akandiberikan kepada anak-anak mereka.
Pasal 27.
(1) Setiap orang berhak untuk berpartisipasi secara bebas dalam
kehidupankebudayaan masyarakat, untuk mengecap kenikmatan kesenian
danberbagi dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan manfaatnya
(2) Setiap orang berhak mendapat perlindungan atas kepentingan-
kepentinganmoril dan material yang diperoleh sebagai hasil dari ilmiah,
kesusasteraanatau artistik produksi yang dia adalah penulis.
Pasal 28.
Setiap orang berhak atas suatu tatanan sosial dan internasional di mana hak-
hak dan kebebasan-kebebasan yang termaktub di dalam Pernyataan ini
dapatdilaksanakan sepenuhnya.
Pasal 29.
(1) Setiap orang mempunyai kewajiban terhadap masyarakat di mana sajayang
kosong dan penuh pengembangan pribadinya adalah mungkin.
(2) Dalam menjalankan hak-hak dan kebebasan-kebebasannya, setiap
orangharus tunduk hanya seperti itu karena keterbatasan yang ditentukan
olehundang-undang semata-mata untuk tujuan pengamanan karena
pengakuandan penghormatan terhadap hak-hak dan kebebasan orang lain dan
tentusaja memenuhi persyaratan moralitas , ketertiban umum dan
kesejahteraanumum dalam suatu masyarakat yang demokratis.
(3) Hak-hak dan kebebasan Mei sama sekali tidak dapat
dilaksanakanbertentangan dengan tujuan dan dasar Perserikatan Bangsa-
Bangsa.
Pasal 30.
Tidak satu pun di dalam Pernyataan ini boleh ditafsirkan memberikan
sesuatuNegara, kelompok ataupun seseorang, hak untuk terlibat di dalam
kegiatan apapun atau melakukan perbuatan yang bertujuan untuk pemusnahan
atas hakdan kebebasan-kebebasan yang tercantum di sini.
5. Macam-macam Hak Asasi Manusia
1) Hak Asasi Negatif atau Liberal.
Kelompok hak asasi pertama ini diperjuangkan oleh liberalisme danpada
hakekatnya mau melindungi kehidupan pribadi manusia terhadap
campurtangan negara dan kekuatan-kekuatan sosial lain. Hak asasi ini
didasarkan padakebebasan dan hak individu untuk mengurus diri sendiri dan
oleh karena itu jugadisebut hak - hak kebebasan (liberal). Sedangkan
dikatakan negatif, karenaprinsip yang dianutnya bahwa kehidupan saya
(pribadi) tidak boleh dicampur pihak luar. Kehidupan pribadi merupakan
otonomi setiap orang yang harusdihormati. Otonomi ini merupakan kedaulatan
atasinya sendiri merupakan dasarsegala usaha lain, maka hak asasi negatif ini
tetap merupakan inti hak asasimanusia. .Macam -macam hak asasi manusia
negatif antara lain :
hak atas hidup.
hak keutuhan jasmani.
kebebasan bergerak.
kebebasan untuk memilih jodoh.
perlindungan terhadap hak milik.
hak untuk mengurus kerumahtanggaan sendiri.
hak untuk memilih pekerjaan dan tempat tinggal.kebebasan beragama.
kebebasan untuk mengikuti suara hati sejauh tidak mengurangi kebebasan
serupa orang lain,
kebebasan berpikir.
kebebasan untuk berkumpul dan berserikat.
hak untuk tidak ditahan secara sewenang - wenang.
Dasar hak ini adalah keyakinan akan kedaulatan rakyat yang menuntutagar
rakyat memerintah dirinya sendiri dan setiap pemerintah di bawahkekuasaan
rakyat.
Hak ini disebut aktif karena merupakan hak atas suatu aktivitas
manusiauntuk ikut menentukan arah perkembangan masyarakat/ negaranya.
Yang termasuk hak asasi aktif. antara lain :
a. hak untuk memilih wakil dalarn badan pembuat undang-undang
b. hak untuk mengangkat dan mengontrol pemerintah
c. hak untuk menyatakan pendapat
d. hak atas kebebasan pers
e. hak untuk membentuk perkumpulan politik.
2) Hak Asasi Aktif atau Demokratis
Kalau hak-hak negatif menghalau campur tangan negara dalam urusanpribadi
manusia, maka sebaliknya hak - hak positif justru menuntut prestasi-prestasi
tertentu dari negara.
3) Hak Asasi Positif
Paham hak asasi positif berdasarkan anggapan bahwa negara bukantujuan
pada dirinya sendiri, melainkan merupakan lembaga yang diciptakandan
dipelihara oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan-pelayanan tertentu
(pelayanan publik). Oleh karena itu tidak boleh ada anggota masyarakatyang
tidak mendapat pelayanan itu hanya karena ia terlaiu miskin untukmembayar
biayanya. Yang termasuk hak asasi positif antara lain :
• hak atas perlindungan hukum (misalnya : hak atas perlakuan yang sama
didepan hukum. hak atas keadilan)
• hak warga masyarakat atas kewarganegaraan.
4) Hak Asasi Sosial
Hak asasi sosial ini merupakan paham tentang kewajiban negara
untukmenjamin hasil kerja kaum buruh yang wajar dan merupakan hasil
kesadarankaum borjuis melawan kaum buruh. Hak asasi sosial
mencerminkankesadaran bahwa setiap anggota masyarakat berhak atas
bagian yang adildari harta benda material dan kultural bangsanya dan atas
bagian yang wajardari hasil nilai ekonomis. Hak ini hars dijamin dengan
tindakan negara. Yangtermasuk hak asasi sosial antara lain:
a. hak atas jaminan sosial
b. hak atas pekerjaan
c. hak membentuk serikat kerja
d. hak atas pendidikan
e. hak ikut serta dalam kehidupan kultural masyarakatnya.
Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi
satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas
HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah
lebih dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai
dalam sumber utama ajaran Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang
merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat dalam praktik kehidupan
umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-
undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh
seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan
diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam
Undang-Undang pengadilan HAM.
Saran-saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-
injak oleh orang lain.
Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi
antara HAM kita dengan HAM orang lain

Anda mungkin juga menyukai