Anda di halaman 1dari 39

PRESENTASI

HAK ASASI MANUSIA


Kelompok 1
KELAS B
PRODI ARSITEKTUR
ANGGOTA KELOMPOK
ABRAHAM JUANTITO LUBALU
2306090051

ELISABET XIMENES DE DEUS


2306090078
MARIA NELVINA FANISCA SIBA
2306090082
YOSUA HARIYANTO LIA
2306090091
DEFINISI
DAN
TUJUAN
HAM
DEFINISI HAM
Hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris: human rights,
Prancis: droits de l’homme ) adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang
menyatakan bahwa manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena
ia adalah seorang manusia.
Hak Asasi Manusia (HAM) merujuk pada hak-hak fundamental
yang melekat pada semua individu sebagai manusia yang bebas tanpa
adanya diskriminasi apapun, seperti diskriminasi akan ras, agama, jenis
kelamin, atau latar belakang sosial sekali pun. Hak-hak ini dianggap
sebagai hak-hak/hakikat dasar yang di miliki oleh setiap individu, mereka
dilindungi oleh hukum internasional dan konstitusi negara-negara yang
menganut prinsip-prinsip HAM.
DEFINISI HAM
Secara normatif, definisi HAM di Indonesia dapat Anda temukan dalam Pasal
1 ayat (1) UU Nomor 39 Tahun 1999, yang berbunyi:

Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Dari pasal
tersebut, dapat diartikan HAM adalah hak dasar manusia, merupakan
karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, merupakan hak natural, dan oleh karena itu
HAM tidak dapat dicabut oleh manusia lain sesama makhluk hidup.
TUJUAN HAM

Menurut Pandji Setijo dalam buku Pendidikan Pancasila


(2006), tujuan HAM adalah mempertahankan hak-hak dasar
manusia yang mutlak dimilikinya sebagai individu sejak
lahir hingga meninggal. Adapun hak dasar yang dimaksud,
antara lain kebebasan menyatakan pendapat, memeluk
agama, membeli dan menjual sesuatu, hak mendapat
perlakuan yang sama dalam hukum, serta hak memilih dan
dipilih dalam kaitannya dengan politik.
TUJUAN HAM
Dalam buku Relasi dengan Sesama (2002) karangan Antonius Atosokhi
Gea dkk, dituliskan bahwa tujuan HAM adalah mempertahankan hak warga
negara dari tindakan penyalahgunaan kekuasaan. Pelaksanaan HAM juga
ditujukan untuk mendorong bertumbuh dan berkembangnya pribadi setiap
manusia dalam suatu negara. Tujuan HAM yang lainnya adalah sebagai alat
untuk melindungi manusia dari kekerasan dan kesewenang-wenangan. HAM
mengembangkan sikap saling menghargai antara manusia. HAM mendorong
tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab untuk menjamin
bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar. Misalnya, kita memiliki hak untuk
hidup bebas dari segala bentuk diskriminasi, tapi di saat yang sama, kita
memiliki tanggung jawab untuk tidak mendiskriminasi orang lain.
SEJARAH
HAM
SEJARAH HAM

Dikutip dari buku Hukum Asasi Manusia oleh Dr. A. Widiada Gunakaya,
sejarah HAM bermula dari Eropa melalui kristalisasi pemikiran seorang
filsuf Inggris pada adab ke-17 bernama John Locke. Ia menyatakan adanya
hak kodrati (natural rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yakni
hak atas hidup, hak kebebasan, dan hak milik. Sejarah perkembangan HAM
juga ditandai dengan adanya tiga peristiwa penting yakni Magna Charta,
Revolusi Amerika, dan Revolusi Prancis.
SEJARAH HAM
Pada Januari 1947, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) membentuk komisi
hak asasi manusia (commission of human right), yang sidangnya dimulai di
bawah pimpinan Ny. Eleanor Roosevelt.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada 10 Desember 1948 Sidang Umum PBB
yang diselenggarakan di Istana Chaillot, Paris, menerima baik hasil kerja
panitia tersebut. Hasilnya berupa Universal Declaration Of Human Rights
atau Pernyataan Sedunia tentang Hak-Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari
30 pasal. Dari 58 Negara yang terwakil dalam sidang umum tersebut, 48
negara menyatakan persetujuannya, 8 negara abstain, dan 2 negara lainnya
absen. Kemudian, setiap tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari Hak
Asasi Manusia.
PRINSIP
DAN
SIFAT
HAM
PRINSIP HAM
Katagorisasi Prinsip HAM:

Prinsip Universal (Universality)


Prinsip universal adalah bahwa semua orang, di seluruh belahan dunia manapun, tidak peduli
apa agamanya, apa warga negaranya, apa bahasanya, apa etnisnya, tanpa memandang
identitas politik dan antropologisnya, dan terlepas dari status disabilitasnya, memiliki hak
yang sama sebagai manusia.

Prinsip Tak Terbagi (Indivisibility)


Semua prinsip dalam hak asasi manusia sama-sama penting, oleh karenanya tidak
diperbolehkan mengesampingkan salah satu hak tertentu atau kategorinya dari bagian hak
asasi manusia. Jika salah satu dari bagian hak asasi manusia tidak terpenuhi secara otomatis
hak asasi manusia itu sendiri belum terpenuhi.
PRINSIP HAM
Saling Bergantung (interdependent)
Prinsip saling bergantung berarti bahwa suatu jenis hak tertentu akan selalu bergantung dengan
hak yang lain. Contohnya hak atas pekerjaan akan bergantung pada terpenuhinya hak atas
pendidikan. Maka dapat atau tidaknya penyandang disabilitas untuk bekerja, tergantung apakah
pendidikan mereka dipenuhi atau tidak oleh negara. Contoh lainnya seperti hak untuk memilih dan
menjalankan suatu keyakinan akan bergantung pada hak untuk menyatakan pendapat di muka
umum.

Saling Terkait (interelated)


Prinsip ini dipahami bahwa satu hak akan selalu terkait dengan hakyang lain. Seseorang akan
dapat memilih calon anggota legislatif dengan baik, manakala hak atas pendidikannya terpenuhi.
Dengan terpenuhinya hak mendapat pendidikan, seseorang mampu membaca surat suara dan visi
misi dari caleg dan partai politik yang mengusungnya dengan baik.
PRINSIP HAM
Prinsip Nondiskriminasi (non-discrimination)
Diskriminasi terjadi ketika setiap orang diperlakukan atau
memilikikesempatan yang tidak setara satu dengan lainnya. Misalnya
ketidaksetaraan di hadapan hukum, ketidaksetaraan perlakuan,
ketidaksetaraan kesempatan pendidikan dan lain-lain. Sebuah situasi
dikatakan diskriminatif atau tidak setara, jika situasi sama diperlakukan
secara berbeda atau situasi yang berbeda diperlakukan secara sama.
Diskriminasi memiliki dua bentuk, yaitu:
DISKRIMINASI LANGSUNG
DISKRIMINASI TIDAK LANGSUNG
PRINSIP HAM
Kesetaraan (Equality)
Kesetaraan dimaknai sebagai perlakuan yang setara, dimana pada
situasi yang sama harus diperlakukan dengan sama, dan dimana pada
situasi berbeda diperlakukan secara sama pula. Kesetaraan juga
dianggap sebagai prasyarat mutlak dalam negara demokrasi.
Kesetaraan di depan hukum, kesetaraan kesempatan, kesetaraan akses
dalam pendidikan, kesetaraan dalam mengakses peradilan yang fair,
kesetaraan berkeyakinan dan beribadah sesuai dengan kepercayaannya
dan lain-lain merupakan hal penting dalam pemenuhan hak asasi
manusia.
PRINSIP HAM
Tanggungjawab Negara (State’s Responsibility)
Aktor utama yang dibebani tanggungjawab untuk memenuhi, melindungi dan
menghormati hak asasi manusia adalah negara melalui aparatur
pemerintahannya. Prinsip ini ditulis di seluruh kovenan dan konvensi hak asasi
manusia internasional maupun peraturan domestik. Pasal 71 UU No. 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia secara tegas mengatakan bahwa, “Pemerintah
wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan, dan
memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam undang-undang ini, peraturan
perundang-undangan lain, dan hukum internasional tentang hak asasi manusia
yang diterima oleh negara Republik Indonesia”.
SIFAT HAM

Sifat hak asasi manusia yang mendasar, antara


lain universal, tidak terbagi, setara, saling terkait,
dan lain-lain. Sifat-sifat hak asasi manusia
tersebut kemudian dibahas secara rinci dalam
ruang lingkup prinsip-prinsip HAM.
LANDASAN
HUKUM
DARI
HAM
SUMBER HUKUM
Beberapa pengertian berkaitan dengan hak asasi manusia sesuai dengan Undang-undang Nomor
39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia dan Undang-undang Nomor 26 tahun 2000 tentang
pengadilan HAM adalah sebagai berikut:
Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan,
tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asai manusia (pasal 1 ayat2 UU
39/1999/HAM)
Penyiksaan adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, sehingga menimbulkan
rasa sakit atau peneritaan yang hebat, baik jasmani maupun rohani pada seseorang untuk
memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau dari orang keriga dengan
menghukumannya atas suatu perbuatan yang telah dilakukan atau di duga telah dilakukan oleh
seseorang atau orang ketiga atau untuk suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk
diskriminasi apabila rasa sakit atau penderitaan tersebut ditimbulkan oleh atas hasutan dari,
dengan persetujuan,atau pengetahuan siapapun dan atau pejabat publik (paal 1 ayat(4)/UU
39/1999/HAM
SUMBER HUKUM

Anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah 18 tahun dan belum
menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal
tersebut adalah demi kepentingannya (pasal 1 ayat(5)

Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau


kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak
disengaja atau kelalaian secara melawan hukum mengurangi,
menghalangi membatasi dan atau mencabut hak asasai manusia
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang ini dan
tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar,berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
(pasal 1 ayat(6).
SUMBER HUKUM

Pelanggaran hak asasi manusia yang berat adalah pelanggaran


hak asasi sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini (pasal
7 huruf (a) dan (b) UU. Nomor 26/2000/pengadilan HAM yang
meliputi: kejahatan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pengadilan hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut


pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran
HAM berat (pasal 1 ayat (3)/UU/26/2000

Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada


dilingkungan peradilan umum (pasal 2, UU.No/26/2000
SUMBER HUKUM

Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk


mencari dan menemukan ada tidaknya suatu peristiwa yang
diduga merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang berat
guna ditindak lanjuti dengan penyelidikan sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini (UU No
26/2000/ pengadilan HAM)

Pelanggaran hak asasi manusia yang berat adalah pelanggaran


hak asasi manusia sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang ini( pasal 1 ayat(2), UU No.26/2000)
SUMBER HUKUM

Sumber-sumber hukum hak asasi manusia secara internasional


dapat mengacu pada pasal 38 ayat (1) statuta mahkamah
internasional yang menyebukan sumber hukum yang diterapkan:
Perjanjian internasional (international convention), baik yang
bersifat umum maupun ang bersifat khusus.
Kebiasaan-kebiasaan internasional( internatonal cutoms)
Prinsip-prinsip hukum umum (general principle of law), yang
dilakukan oleh negara-negara yang beradab
Keputusan pengadilan (judical decisions) dan pendapat ara ahli
yang telah diakui kepakarannya.
CIRI-CIRI
HAM
CIRI-CIRI HAM
Beberapa ciri-ciri HAM yaitu :
Bersifat hakihat
Artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir.
Bersifat universal
Ciri kedua dari HAM adalah bersifat universal yang berarti Hak Asasi Manusia berlaku untuk
setiap manusia yang ada di seluruh dunia tanpa melihat latar belakang dari manusia itu
sendiri.
Bersifat tidak dapat dicabut
Artinya hak asasi manusia dapat dicabut dan diserahkan.
Bersifat tidak dapat dibagi
Artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak. Setiap manusia berhak untuk
memperoleh semua hak yang sama, seperti hak sipil dan hak politik, hak ekonomi, serta hak
sosial dan budaya.
JENIS-JENIS
HAM
1.Hak Sipil dan Politik
Hak atas Hidup dan Kebebasan: Ini mencakup hak setiap individu untuk
hidup dan kebebasan dari penyiksaan, perlakuan kejam, atau
pembunuhan.
Kebebasan Berbicara dan Berpendapat: Hak untuk menyatakan
pendapat tanpa takut represi dari pemerintah atau pihak lain.
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan: Hak untuk memiliki,
mengubah, atau mempraktikkan keyakinan agama atau kepercayaan
pribadi.
Kebebasan Persatuan dan Perhimpunan: Hak untuk berkumpul dan
membentuk kelompok tanpa campur tangan yang tidak sah.
2. Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya
Hak atas Pekerjaan dan Upah Layak: Hak untuk bekerja dalam
kondisi yang layak dan menerima upah yang adil.
Hak atas Pendidikan: Hak untuk mendapatkan pendidikan yang
bermutu dan merata.
Hak atas Kesehatan: Hak untuk mendapatkan akses ke pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
Hak atas Perumahan yang Layak: Hak untuk tinggal di tempat yang
aman dan layak.
3. Hak Asasi Manusia Kolektif
Hak Bangsa dan Etnis Minoritas: Hak untuk
mempertahankan dan mengembangkan identitas budaya,
bahasa, dan agama mereka.
Hak Perempuan: Hak untuk menghindari diskriminasi gender
dan kekerasan berbasis gender.
Hak Anak-Anak: Hak untuk melindungi anak-anak dari
eksploitasi dan kekerasan serta memastikan hak atas
pendidikan dan kesejahteraan mereka.
4. Hak Asasi Manusia Terkait Lingkungan Hidup
Hak untuk Hidup dalam Lingkungan yang Sehat: Hak untuk
hidup dalam lingkungan yang mendukung kesehatan dan
kesejahteraan manusia.
Hak untuk Mendapatkan Informasi Lingkungan: Hak untuk
mengakses informasi yang berkaitan dengan lingkungan
dan dampaknya pada kesehatan manusia.
5. Hak Orang-Orang yang Terpinggirkan
Hak Pengungsi dan Orang yang Mengungsi: Hak untuk
melindungi dan membantu orang yang melarikan diri dari
konflik atau penindasan.
Hak Penyandang Disabilitas: Hak untuk menghindari
diskriminasi dan memastikan aksesibilitas bagi
penyandang disabilitas.
Hak Orang Tua dan Lanjut Usia: Hak untuk mendapatkan
perlindungan dan perawatan khusus.
CONTOH
HAM
Jenis HAM yang tercakup dalam isi pasal Deklarasi Universal HAM, yang telah diterima dan
diumumkan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948 yaitu:
1.Kebebasan dan kesetaraan
2.HAM untuk semua
3.Hak atas hidup, keamanan dan kebebasan
4.Hak untuk bebas dari perbudakan
5.Hak untuk bebas dari tindak penyiksaan
6.Hak atas kesetaraan di mata hukum
7.Hak akses terhadap hukum
8.Hak mendapat pendampingan hukum
9.Hak dari penahanan yang tidak sesuai dengan hukum
10.Hak diadili secara adil dan terbuka
11.Tidak bersalah hingga terbukti bersalah
12.Hak atas privasi
13.Bebas berpindah tempat
14.Berhak mendapatkan perlindungan
15.Hak atas kewarganegaraan
16.HAM tidak bisa dihilangkan dan diganggu-gugat
17.Tanggung jawab terhadap masyarakat tempatnya berada
18.Tatanan sosial dan internasional
19.Hak menikmati kebudayaan dan menciptakan karya
20.Hak mendapatkan Pendidikan
21.Hak jaminan kesehatan
22.Hak istirahat
23.Berhak atas pekerjaan dan mendirikan serikat pekerja
24.Hak mendapat jaminan sosial
25.Berpartisipasi dalam demokrasi
26.Kebebasan berkumpul secara damai
27.Kebebasan berekspresi
28.Hak memeluk agama
29.Hak atas properti pribadi
30.Hak menikah dan membangun keluarga
CONTOH
PELANGGARAN
HAM
Pelanggarana HAM di bagi menjadi dua jenis yaitu pelanggaran HAM berat
dan pelanggaran HAM ringan.contoh pelanggaran HAM berat yaitu:

1. Contoh Kejahatan Genosida


Membunuh anggota kelompok
Melakukan kekerasan fisik dan mental yang berat terhadap anggota
kelompok
Membuat kondisi kehidupan kelompok yang bisa mengakibatkan
kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya
Memaksa anak-anak pindah dari kelompok tertentu ke dalam kelompok
yang lainnya
2. Contoh Kejahatan terhadap Kemanusiaan
Pemusnahan
Pembunuhan
Perbudakan
Penyiksaan
Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa
Perampasan kemerdekaan atau kebebasan fisik secara sewenang-wenang
Perkosaan, perbudakan seksual, pemaksaan kehamilan, pelacuran secara paksa,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau segala bentuk kekerasan seksual yang
setara
Penghilangan orang secara paksa
Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu maupun perkumpulan yang didasari
persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau
lainnya
Kejahatan apartheid atau sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah yang
bertujuan untuk melindungi hak istimewa dari suatu bangsa atau ras
Contoh pelanggaran HAM ringan yaitu:

Kelalaian dalam memberikan penanganan kesehatan


Pencemaran lingkungan secara sengaja
Perundungan atau bullying di sekolah
Tidak memedulikan penyandang disabilitas
Mengucapkan kata-kata kasar kepada teman
Mencegah seseorang dalam menjalankan ibadah
Melarang orang lain menyampaikan aspirasinya
Mencemarkan nama baik seseorang
Orang tua yang memaksakan kehendak pada anaknya atau sebaliknya
Mohon maaf atas kekurangan
dan kesalahan kami

Anda mungkin juga menyukai