Anda di halaman 1dari 18

HAK ASASI

MANUSIA
Pengertian hak asasi manusia

HAM adalah hak-hak asasi manusia yang dimiliki sejak berada dalam kandungan dan
setelah lahir ke dunia yang berlaku secara universal dan diakui oleh semua orang.

Masing-masing kata tersebut memiliki makna tersendiri.


“Hak” dalam hal ini berarti sebagai kepunyaan atau kekuasaan atas sesuatu
“Asasi” adalah sesuatu hal yang utama dan mendasar
Secara singkatnya HAM itu adalah suatu hal yang mendasar dan utama yang dimiliki
oleh manusia.
Sejarah munculnya hak asasi manusia

– Sejarah hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang filsuf
Inggris pada abad ke-17, John Locke, merumuskan adanya hak alamiah (natural
rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak
kebebasan, dan hak milik. Pada waktu itu, hak masih terbatas pada bidang sipil
(pribadi) dan politik. Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya
tiga peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika,
dan Revolusi Prancis.
– 1. Magna Charta (1215)
Piagam perjanjian antara Raja John dari Inggris dengan para bangsawan disebut Magna Charta.
Isinya adalah pemberian jaminan beberapa hak oleh raja kepada para bangsawan beserta
keturunannya, seperti hak untuk tidak dipenjarakan tanpa adanya pemeriksaan pengadilan.
Jaminan itu diberikan sebagai balasan atas bantuan biaya pemerintahan yang telah diberikan oleh
para bangsawan.

2. Revolusi Amerika (1776)


Perang kemerdekaan rakyat Amerika Serikat melawan penjajahan Inggris disebut Revolusi Amerika.
Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) dan Amerika Serikat menjadi negara
merdeka tanggal 4 Juli 1776 merupakan hasil dari revolusi ini.
Sejarah perkembangan hak asasi
manusia di indonesia
– Sejarah perkembangan HAM yang terjadi di Indonesia secara garis besarnya
terbagi dalam dua periode yaitu sekitar tahun 1908 hingga 1945 serta setelah
Kemerdekaan. Berikut adalah perkembangan HAM di periode pertama atau
sebelum Kemerdekaan:

1.Organisasi Pendidikan Nasional Indonesia menekankan HAM sebagai hak politik,


yaitu hak yang dimiliki seseorang agar dapat mengeluarkan pendapat, berserikat,
menentukan nasibnya sendiri-sendiri, hak persamaan di depan hukum serta hak
keikutsertaan dalam menyelenggarakan Negara.
PERIODE 1945 – 1950 PERIODE 1950 - 1959 PERIODE 1959 - 1966
hak kebebasan untuk berorganisasi serta hak Prof. Bagir Manan mengemukakan bahwa Pada periode ini, berlaku sistem
kebebasan dalam menyampaikan pendapat. pemikiran serta aktualisasi HAM di periode ini pemerintahan demokrasi terpimpin,
Pemikiran HAM juga telah mendapat tengah mengalami pasang, ibarat bulan madu sekaligus menjadi reaksi penolakan Soekarno
legitimasi secara formal karena adanya bagi kebebasan. Indikatornya ada lima aspek. terhadap sistem sebelumnya yaitu demokrasi
pengaturan hukum serta masuk dalam Pertama, partai politik tumbuh semakin Parlementer. Sistem demokrasi terpimpin
konstitusi atau hukum dasar negara yaitu banyak dan memiliki ideologinya masing- memiliki kekuasaan yang terpusat pada
Undang Undang Dasar 1945. Komitmen masing. tangan Presiden. Akibatnya adalah Presiden
terhadap HAM telah ditunjukkan dalam akan melakukan tindakan yang
Maklumat Pemerintah tahun 1945. Langkah inkonstitusional pada tataran infrastruktur
selanjutnya yang ditempuh ialah mendirikan Kedua, kebebasan pers yang menjadi pilar politik ataupun suprastruktur politik.
partai politik. demokrasi sudah menikmati kebebasannya.
Ketiga, pemilu yang juga menjadi pilar lain dari
demokrasi juga berlangsung dalam suasana
yang adil, bebas serta demokratis
PERIODE 1966 - 1988
– Awal periode ini telah diadakan beberapa – Pada awal 1970an hingga akhir 1980an, persoalan HAM
semakin mengalami kemunduran. Ini karena HAM tidak
seminar terkait HAM. Salah satunya dihormati dan ditegakkan lagi. Pemerintah memiliki sifat
dilaksanakan pada 1967 dan represif serta defensif yang tercermin pada produk hukum
merekomendasikan gagasan seputar yang restriktif terhadap HAM.
perlunya untuk membentuk Pengadilan HAM.
Selanjutnya pada 1968 diadakan sebuah – Sikap defensif pemerintah terlihat dalam ungkapan yang
seminar berjudul Nasional Hukum II di mana menyatakan bahwa HAM ialah produk pemikiran barat
serta tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
di dalamnya direkomendasikan hak uji materi Disebutkan juga bahwa bangsa Indonesia telah mengenal
atau judical review untuk melindungi HAM. HAM sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 yang sudah
ada lebih dulu dibandingkan deklarasi Universal HAM.
PERIODE 1998- SEKARANG
– pergantian rezim yang terjadi pada 1998 – Hasilnya adalah ada banyak norma serta
telah memberikan dampak sangat besar ketentuan hukum nasional yang diadopsi dari
pada perlindungan HAM yang ada di instrumen internasional di bidang HAM.
Strategi penegakan HAM di periode ini
Indonesia. Telah mulai dilakukan aneka
terutama dilakukan melalui dua tahap.
pengkajian terjadap kebijakan
Pertama adalah tahap status penentuan dan
pemerintah di era orde baru serta kedua adalah tahap penataan aturan yang
penyusunan aneka peraturan perundang- dilakukan secara konsisten. Demikian adalah
undangan yang erat kaitannya dengan sejarah panjang dari Hak Asasi Manusia atau
pemberlakuan HAM di Indonesia. HAM yang ada di Indonesia.
Pengakuan hak asasi manusia

– Adapun undang-undang tentang HAM di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999. Adapun hak-hak yang
terdapat dalam undang-undang tersebut adalah:
Hak untuk hidup ( Pasal 4 )
– Hak untuk berkeluarga ( Pasal 10 )
– Hak untuk mengembangkan diri ( Pasal 11-16)
– Hak untuk memperoleh keadilan ( Pasal 17-19 )
– Hak atas kebebasan pribadi ( Pasal 20-27 )
– Hak atas rasa aman ( Pasal 28-35 )
– Hak atas kesejahteraan ( Pasal 36-42 )
– Hak turut serta dalam pemerintahan ( Pasal 43-44 )
– Hak wanita ( Pasal 45-51 )
– Hak anak ( Pasal 52-66 )
Pelanggaran dan pengadilan hak asasi
manusia
– Pengertian Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) adalah setiap perbuatan seseorang
atau kelompok orang termasuk juga aparat negara, yang baik disengaja maupun tidak
disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, membatasi, menghalangi
dan mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh
UU dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang benar dan adil, yang didasarkan pada mekanisme hukum yang berlaku.
– Pengadilan Hak Asasi Manusia (disingkat Pengadilan HAM) adalah Pengadilan Khusus
terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Pengadilan Hak Asasi Manusia
merupakan salah satu Pengadilan Khusus yang berada di lingkungan Peradilan Umum.
– Pelanggaran HAM dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu : (1) pelanggaran
HAM berat dan (2) pelanggaran HAM ringan. Pelanggaran HAM berat yaitu
meliputi kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan. Bentuk pelanggaran
HAM ringan ialah pelanggaran HAM yang dilakukan selain dari kedua bentuk
pelanggaran HAM berat tersebut.
PELANGGARAN HAM RINGAN

Berikut adalah penjelasan mengenai kasus pelanggaran yang ringan


– Melakukan penganiayaan
– Melakukan tindakan yang dapat mencemarkan nama baik seseorang
– Melakukan segala bentuk pemukulan
– Menghalangi jalan seseorang untuk menyampaikan aspirasinya
Pelanggaran ham berat

– Berikut adalah penjelasan mengenai kasus pelanggaran HAM yang berat :


– Pembunuhan secara sewenang-wenang yang tidak mengikuti keputusan
pengadilan dan hukum yang berlaku secara umum
– Melakukan segala bentuk penyiksaan
– Melakukan sistem perbudakan dan diskriminasi secara sistematis
– Pembunuhan secara massal
– Menghilangkan seseorang secara paksa
Contoh pelanggaran ham di indonesia

– Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)


– Kasus Marsinah 1993
– Aksi Bom Bali 2002
– Peristiwa Pemberontakan di Aceh Gerakan Aceh Merdeka/GAM (1976-2005)
– Pelanggaran ham di TIMOR-TIMUR (1974-1999).
– Kerusuhan Ambon/Maluku (1999)
Pasal-pasal yang mengatur tentang
pelanggaran ham
– Pasal 27
“tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak atas
kemanusiaan”.
– Pasal 28 B
Hak setiap orang untuk membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah, sesuai
dengan hukum agamanya masing-masing dan disahkan oleh negara sesuai aturan
yang berlaku. Pasal 28 B terdiri dari 2 ayat, di mana ayat kedua berisi tentang hak
setiap orang atas kelangsungan hidup. tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
– Pasal 28 C
ayat 1, undang-undang yang mengatur tentang HAM di mana negara memahami kebutuhan dasar /
hak asasi tentang pengembangan diri. Artinya negara menjamin hak setiap warganya atas pendidikan
dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan manusia. Ayat 2, mengandung pernyataan hak setiap
orang utnk memajukan diri secara kolektif untuk berbuat sesuatu bagi bangsa dan negaranya.
– Pasal 28 D
terdiri dari 4 ayat yang secara keseluruhan saling menyambung satu sama lain. Pasal ini mengandung
pernyataan hak atas pengakuan, jaminan, dan perlindungan hukum, hak untuk mendapatkan imbalan
yang adil dalam hubungan kerja, hak untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam
pemerintahan, dan hak yang sama dalam status kewarganegaraan.
Sumber data

– https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia
– https://www.zonasiswa.com/2014/07/sejarah-hak-asasi-manusia-ham.html
– https://id.wikipedia.org/wiki/Pengadilan_hak_asasi_manusia_di_Indonesia
– http://everythingaboutvanrush88.blogspot.com/2015/02/pengakuan-terhadap-
hak-asasi-manusia.html
– http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pelanggaran-dan-pengadilan-ham-h
ak-asasi-manusia.html
– https://guruppkn.com/jenis-jenis-pelanggaran-ham
– http://pusathukum.blogspot.com/2015/03/Contoh-kasus-pelanggaran-HAM-di-
Indonesia.html
– https://guruppkn.com/undang-undang-yang-mengatur-tentang-ham

Anda mungkin juga menyukai