Dosen:
1. Prof. Dr. Bagirmanan, S.H., MCL.
2. Prof. Dr. Rukmana Amanwinata, S.H., MH.
3. Dr. 1 Gde Pantja Astawa, S.H., MH.
4. Rudi M. Rizky, S.H., LLM.
5. Yesmil Anwar, S.H., M.Si.
6. Hernadi Affandi, S.H.
7. R.A. Gusman Catur Siswandi, S.H.
PENDAHULUAN
Kemenangan Jepang atas Rusia pada peperangan di sekitar Laut
Kuning (1905) telah membangkitkan bahwa kemanipuan bangsa kulit kuning tidak
berada di bawah bangsa kulit putih.
Pendirian Budi Utomo (tahun 1908) dapat dianggap sebagai titik awal
timbulnya kesadaran untuk mendirikan suatu negara kebangsaan yang terlepas dari
cengkeraman kolonial, yang kemudian dalam konteks hak asasi manusia (HAM)
dikenal sebagai perwujudan dari the right of self determination.
Pada dasamya HAM secara kodrat melekat pada jati diri manusia
sebagai karunia Tuhan YME.
Masalah HAM adalah masalah lama, artinya telah diperdebatkan sejak
manusia hadir di dunia, namun tetap aktual karena perdebatan itu tidak pernah
tuntas, bahkan senantiasa timbul dan timbul lagi permasalahan baru.
HAM adalah dinamis, artinya pemahamannya senantiasa berkembang
terus dari waktu ke waktu.
HAM sudah ada dalam konsep dan nilai-nilai budaya dan agama. "Ada
yang memandang sebagai hal keagamaan, ada juga yang memandang sebagai hal
duniawi.
CIRI-CIRI
Antara lain:
Inheren; orang memiliki HAM karena ia adalah umat manusia.
Universal; berlaku bagi scmua orang tanpa memandang status, suku bangsa
gender, ataupun perbedaan lainnya.
Tak diingkari; HAM tidak dapat dicabut dan diserahkan.
Tak dapat dibagi; semua orang berhak mendapat semua hak, apakah itu hak sipil
politik, ekonomi, sosial maupun budaya.
Saling tergantung; penikmatan salah satu hak dipengaruhi oleh penikmatan hak-
hak lainnya, misal; penikmatan hak sipil dan politik memungkinkan untuk
menikmati hak-hak ekonomi dan sosial lebih baik, dan sebaliknya.
CAKUPAN HAM
HAM mencakup hak individual (hak yang berlaku untuk individual) dan
hak kolektif (hak yang berlaku untuk kelompok orang).
Hak individual misalnya; hak ntuk mendapatkan pengadilan yang adil,
sedangkan hak kolektif misalnya; hak untuk ikut serta dalam pembangunan dan
menentukan nasib scndiri.
PENGATURAN
Adalah sebagai berikut:
1. Nasional;
- di dalam konstitusi/UUD,
- di luar konstitusi/UUD/di dalam dokumen yang tidak terpisahkan
dari konstitusi/ UUD.
2. Internasional;
KOMNAS HAM
Komnas HAM dibentuk berdasarkan Keppres No. 50 Tahun 1993.
Komnas HAM dianggap berdiri pada langgal 7 Juni 1993.
Komnas HAM merupakan tindak lanjut dari lokakarya tentang HAM yang
dipromosikan oleh Deplu dan PBB, yang diadakan di Jakarta.
Baru efektif pada tanggal 7 Desember 1993, karena lembaganya baru memiliki
anggota pada tanggal ini.