NIM : 11210950000058
Kelas : Biologi B
A. Pengertian HAM
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang
tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. Hak hidup, misalnya, adalah
klaim untuk memperoleh dan melakukan segala sesuatu yang dapat membuat
seseorang tetap hidup. Tanpa hak tersebut eksistensinya sebagai manusia akan hilang.
Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia hak asasi manusia
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Pada 1689, lahir Undang-Undang Hak Asasi Manusia (HAM) di Inggris. Pada
masa itu pula muncul istilah equality before the law, kesetaraan manusia di muka
hukum. Pandangan ini mendorong timbulnya wacana negara hukum dan negara
demokrasi pada kurun waktu selanjutnya. Pada 1789 lahir deklarasi Perancis.
Deklarasi ini memuat aturan-aturan hukum yang menjamin hak asasi manusia
dalam proses hukum, seperti larangan penangkapan dan penahanan seseorang
secara sewenang-wenang tanpa alasan yang sah atau penahanan tanpa surat perintah
yang dikeluarkan oleh lembaga hukum yang berwenang.
Generasi kedua, merupakan generasi yang berpikiran bahwa HAM tidak saja
menuntut hak yuridis, tetapi juga menyerukan hak-hak sosial, ekonomi, politik, dan
budaya. Lahir dua konvensi HAM Internasional di bidang ekonomi, sosial, dan
budaya, serta konvensi bidang sipil dan hak-hak politik sipil (international covenant
on economic, social, and cultural rights dan international covenant on civil and
political rights). Kedua konvensi tersebut disepakati dalam sidang umum PBB 1966.
Generasi ketiga. Generasi ini menyerukan wacana kesatuan HAM antara hak
ekonomi, sosial, budaya, politik, dan hukum dalam satu bagian integral yang
dikenal dengan istilah hak- hak melaksanakan pembangunan (the rights of
development), sebagaimana dinyatakan oleh Komisi Keadilan Internasional
(International Comission of Justice). Peranan negara tampak begitu dominan.
Generasi keempat, ditandai oleh lahirnya pemikiran kritis HAM. Pemikiran HAM
generasi keempat dipelopori oleh negara-negara di kawasan Asia yang pada tahun
1983 melahirkan deklarasi HAM yang dikenal dengan Declaration of the Basic
Duties of Asia People and Government.