Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Gede Budi Pratama Putra

NPM : 2102622010006
Kelas : Akuntansi A Pagi
MK : Pendidikan Pancasila

RESUME

INDONESIA, DAN HAK ASASI MANUSIA

Dalam pasal 1 UU No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia : Hak Asasi Manusia
(HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa, dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Ada 4 Kebebasan dimiliki
manusia dalam berbangsa dan bernegara (Rosevelt) :
1. Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat
2. Kebebasan beragama
3. Kebebasan dari rasa takut
4. Kebebasan dari kemelaratan
Pelanggaran HAM berat meliputi:
1. Pembunuhan massal
2. Pembunuhan sewenang-wenang atau pembunuhan diluar putusan pengadilan
3. Penyiksaan
4. Penghilang orang secara paksa
5. Perbudakan
6. Diskriminasi yang dilakukan secara sistematis
Berbagai hak asasi diberbagai aspek kehidupan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Hak asasi politik (politicak right),
b. Hak asasi ekonomi (property right),
c. Hak asasi hukum (right of legal equality),
d. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social dan culture right),
e. Hak atas pribadi (personal right),
Sejarah perkembangan HAM di Indonesia sebelum Kemerdekaan
1. Budi Utomo
Budi utomo merupakan organisasi modern pertama yang berdiri di Indonesia tahun 1908
yang bergerak dalam bidang sosial. Bertujuan untuk membebaskan rakyat dari
kengsengsaraan yang ada dan memajukan pendidikan di Indonesia. Organisasi
memperjuangkan hak rakyat dalam berserikat dan mengeluarkan pendapat melalui petisi-
petisi yang ditunjukkan kepada pemerintah colonial maupun lewat surat kabar.
2. Perhimpunan Indonesia
Organisasi ini di pelopori oleh Noto Soeroto dan Sutan Kesayangan, dibentuk pada tahun
1908.
Tujuan didirikannya Perhimpunan Indonesia (PI), yaitu sebagai berikut.
1. Memperjuangkan hak bangsa Indonesia untuk berusaha menentukan nasibnya sendiri.
2. Mewujudkan kesatuan bangsa Indonesia untuk melawan Belanda.
3. Dalam usaha menentukan nasibnya sendiri, seluruh rakyat Indonesia harus
mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri tanpa bantuan dari orang lain.

3. Indische Partij
Partai ini didirikan oleh tiga serangkai yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan
Suwardi Suryaningrat, berdiri di Bandung pada 25 Desember 1912. Tujuan Indische Partij
sebagai berikut:
1) . Memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajah Belanda.
2) . Persamaan hak atau mendapat perlakuan yang sama serta terbebas dari diskriminasi
dan rasisme. Hal tersebut karena saat itu terjadi diskriminasi dan rasisme pada
keturunan Belanda asli dengan orang yang lahir dari perkawinan orang Belanda
dengan orang Indonesia.
Sejarah perkembangan HAM di Indonesia sesudah Kemerdekaan
a. Periode 1950-1959
Pada periode ini lebih memusatkan kepada kebebasan dalam berdemokrasi secara
liberal dengan berfokus kepada kebebasan individu.
b. Periode 1959-1966
Pada periode ini HAM tidak mendapatkan perkembangan yang cukup luas, yang
artinya pemerintah melakukan pembatasan terhadap HAM,
c. Periode 1966-1998
Pada periode ini HAM semakin berkembang dengan pesat, diberikannya hak uji
materiil dari Mahkamah Agung dan pemikiran HAM tidak lagi hanya sekedar
wacana saja melainkan sudah dibentuk dengan lembaga penegakan hukum yang
berlaku.
d. Periode 1998- Sekarang , Pada periode ini HAM telah memperoleh perhatian resmi
dari pemerintah dengan melakukan amandemen UUD 1945 guna menjamin HAM
dan telah menetapkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia.
Hubungan HAM dan Negara Hukum
1. Pengertian dan Ciri Negara Hukum
Negara merupakan negara yang dalam menjalankan suatu tindakan berdasarkan pada
aturan sesuai dengan hokum yang berlaku. Negara hukum menempatkan hukum
sebagai dasar kekuasaan negara dan penyelenggaraan kekuasaan tersebut dalam
segala bentuknya dilakukan dibawah kekuasaan hukum Ciri-Ciri Negara Hukum :
a) Hukum Sebagai Patokan Segala Bidang
b) Adanya Perlindungan Dan Penegakan Hak Asasi Manusia
c) Sistem Peradilan Yang Tidak Memihak Dan Memiliki Persamaan Kedudukan Di
Depan Hukum
2. Hubungan HAM dan Indonesia Sebagai Negara Hukum
Hubungan antara HAM dan Negara Hukum yang mana dalam penegakan Hak
Asasi Manusia harus dilandasi oleh aturan hukum, yaitu aturan perundang-undangan.
Pemerintah dalam menegakan HAM di negara yang berasaskan hukum, harus selalu
berpegang teguh dan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. Jika
pemerintah melakukannya dengan kekuasaan, maka orang yang duduk dalam
pemerintahan tersebut yang akan terjerat oleh hukum. Akan tetapi jika bertentangan
dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Hubungan yang lainnya dalam
konsep negara hukum dijelaskan bahwa negara hukum memiliki salah satu ciri yaitu
warga negara harus memperoleh perlindungan HAM. Karena jika itu dilanggar akan
bertentangan dengan prinsip negara hukum itu sendiri.
Dasar- Dasar HAM di Indonesia
1. Sila Kedua Pancasila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
2. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 (pasal 27-34, dan BAB XA,
Pasal 28 A s/d J, Perubahan ke-2 Undang-Undang Dasar republik Indonesia 1945.
3. TAP MPR Republik Indonesia Nomor: II/MPR/1993 tentang GBHN.
4. TAP MPR Republik Indonesia Nomor: XVII/MPR1998 tentang Hak Asasi
Manusia.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan
Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang
kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat manusia.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
HAM.
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2003 tentang Rencana
Aksi Nasional Hak-hak Asasi Manusia (RANHAM).
9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 181 tahun 1998 tentang Komisi
Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.
10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 126 tahun 1998 tentang
menghentikan penggunaan istilah Pribumi dan Non Pribumi pelaksanaan kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan.
11. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, tanggal 10 Desember 1945.
HAM Dalam Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia
1. Pelaksanaan kewajiban konstitusional, mengingat HAM sebagai nilai universal
2. Pemahaman bahwa HAM telah menjadi faktor penting dalam hubungan internasional,
3. Pemahaman bahwa polugri harus memproyeksikan perkembangan dinamis di bidang
pemajuan dan perlindungan HAM pada tingkat nasional.
Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia

 Pembersihan PKI (1965-166)


Terkait dengan dibunuhnya 7 jenderal dalam kejadian 30 September 1965
(G30S/PKI), pemerintah Orde Baru menunjuk PKI sebagai biang keroknya. Di saat
itu, pemerintahan lakukan operasi pembersihan PKI dan simpatisannya untuk
bubarkan organisasi komunis tersebut dengan segera. Komnas HAM memprediksi ada
sekitaran 500 ribu sampai tiga juta masyarakat meninggal terbunuh dalam operasi
tersebut dan menjadi contoh pelanggaran hak asasi manusia paling kelam.
Perlindungan Penegakan HAM di Indonesia
1. Pembentukan Komisi Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM)
Dasar pembentukan Komnas HAM ialah UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia (pdf). Pada mulanya, Komnas HAM didirikan dengan Keputusan
Presiden Nomor 50 Tahun 1993.
2. Melakukan Reformasi Hukum
Melakukan Reforasi hukum dengan adanya Undang-undang yang mengatur tentang
perlindungan HAM seperti Undang- 87 undang No 39 tahun 1999 tentang Hak Asai
Manusia, Undang undang No 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM membuat
warga negara Indonesia lebih terlidungi hak asasinya.
3. Pembentukan Pengadilan HAM
Pengadilan HAM dibentuk dan didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2000. Pengadilan HAM ini merupakan jenis pengadilan yang khusus untuk
mengadili kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN KAMPUS


Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap sesuatu, yang memengaruhinya
dalam berpikir. Paradigma sangat erat kaitannya dengan cara berpikir seseorang ,yang dalam
konteks ini cara berpikir mahasiswa tentang pancasila. Fungsi dari kampus itu sendiri adalah
selain untuk wadah sarana pendidikan juga sebagai tempat menimba ilmu, dimana elemen
mahasiswa memegang peran utama dalam mengatur, mengendalikan, dan mentaati segala
peraturan yang ada di kampus.
Tri Dharma Perguruan Tinggi
1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian
serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
dan memperkaya kebudayaan nasional.
Mengaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Kampus
1. Ketuhanan Yang Maha Esa” yang berarti salah satu kegiatan kampus yang
mengajarkan tentang memperdalam agama mahasiswa misalnya UKKI (suatu
organisasi untuk memperdalam agama islam).
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” yang berarti orang yang berada dikampus
harus berprilaku adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia” yang berarti semua orang yang berada dilingkungan kampus
harus bersatu, dimana mahasiswanya harus berprestasi untuk membangun Indonesia.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan” yang berarti dimana semua orang yang berada di lingkungan kampus
mampu memimpin suatu organisasi dengan cara yang bijaksana dan harus mufakat
demi kepentingan bersama.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” yang berarti dimana mahasiswa
diajarkan untuk bersosialisasi kepada seluruh rakyat Indonesia.
Peran Mahasiswa di Masyarakat
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan masyarakat dapat dilakukan sejauh kegiatan
itu memiliki relevansi langsung dengan kematangan ilmu pengetahuan yang diminati.
Keterlibatan mahasiswa terhadap masalah sosial sebatas mahasiswa memiliki komitmen
yang kuat terhadap pengembangan tugas akademis. Sebagai contoh keterlibatan mahasiswa
dalam masalah politik, harus bersifat peningkat visi akademisnya, pengembangan wawasan,
pengayaan substansi dan kedewasaannya.
Kampus sebagai Kekuatan Moral Pengembangan Hukum dan HAM
Kampus adalah tempat orang-orang cendekia mengembangkan ilmu. Sementara hukum
adalah aturan yang disepakati oleh semua orang agar terjadi keteraturan hidup; HAM adalah
hak-hak bawaan kodrat yang dimiliki semua orang pada segala jaman, yang tidak bersifat
khusus dimiliki oleh orang-orang khusus, melainkan pemiliknya tanpa perbedaan ras, agama,
bangsa, kedudukan, atau jenis kelamin; dan demokrasi adalah cara yang dipakai dalam
menyelesaikan masalah-masalah berkehidupan.

Anda mungkin juga menyukai