Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

HAK ASASI MANUSIA

Dosen Pengampu :
Abd. Khoir Wattimena, M.H. NIDN
Disusun Oleh :
Kelompok 8
1. Addriana Della Nasution (126102212228)
2. Rizal Wisnu Pratama (126102212247)
3. Amir Ma’ruf (126102212249)
4. Vina Rochmatika (126102212253)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


UIN SAYID ALI RAHMAULLAH TULUNGAGUNG
2020/2021
Nama : Addriana Della Nasution
NIM : 126102212228
Absen : 05
HAK ASASI MANUSIA
Hak asasi manusia adalah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia
memiliki hak melekat pada dirinya. Hak asasi manusia berlaku kapanpun, dimanapun, dan
kepada siapapun, sehingga sifatnya universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut, juga
tidak dapat dibagi-bagi, saling berhubungan dan saling bergantung.
Perkembangan Pemikiran HAM Di Dunia
1) Piagam Madinah
2) Magna Charta
3) The French Declaration
4) The Four Freedom
Sejarah Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (1908-1945)
Hak asasi manusia di Indonesia merupakan hal yang fundamental.pancasila sebagai dasar
negara Indonesia sepenuhnya mendukung dan menjunjung tinggi penegakan Hak asasi
manusia. Indonesia dalam memperjuangkan haknya sebagai bangsa telah melewati beberapa
fase, salah satunya adalah pembentukan organisasi. Organisasi yang didirikan tersebut
mewadahi banyak orang dimana untuk merasa sadar bersama-sama memiliki hak-hak yang
harus diperjuangkan dan dicapai. Organisasi-organisasi yang dibangun memperjuangkan hak-
hak masyarakat dengan cara berbeda, namun pada hakikatnya memiliki tujuan yang sama untuk
menghapuskan kolonialisme di tanah Indonesia. Sehingga dengan begitu, masyarakat
Indonesia dapat menjadi manusia yang seutuhnya karena hak kemanusiaannya terpenuhi.
Sebagai contoh, Budi Oetomo memperjuangkan hak masyarakat dan kemanusiaan melalui
petisi-petisi dan surat yang disampaikan kepada kolonial Belanda waktu itu. Kemudian ada
Sarekat Islam yang berusaha memperjuangkan hak-hak kemanusiaan dan menghilangkan
diskriminasi secara rasial.
Sejarah Penegakan HAM di Indonesia Pasca Kemerdekaan
1945-1950 merupakan pasca lepasnya Indonesia dari Belanda serta secara sah telah
merdeka. Pada masa ini Indonesia memperjuangkan HAM, yang berkutat dengan masalah-
masalah kemerdekaan serta mengatur menyampaikan dan mengemukakan pendapat di muka
umum.
1966-1998, masa dimana Presiden Soeharto menjabat 30 tahun lamanya, pada masa
pemerintahan ini lebih bersifat defensif serta pers tidak diberikan ruang untuk bergerak sendiri.
Di masa ini juga banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran HAM.
1998-sekarang, masa dimana pasca revormasi, jatuhnya kekuasaan rezim Soeharto.
Berusaha mengkaji tindakan-tindakan yang telah dilakukan pada masa orde baru, jangan
sampai terjadi lagi. Sejarah panjang penegakan hak asasi manusia tidak akan pernah berakhir,
tentu hal tersebut harus kita lawan demi tegaknya hak asasi, supaya manusia bisa benar-benar
hidup seutuhnya.
Nama : Rizal Wisnu Pratama
NIM : 126102212247
No. Absen : 24
BENTUK-BENTUK HAK ASASI MANUSIA
A. Hak Sipil dan Politik
1. Hak sipil adalah hak kebebasan fundamental yang diperoleh sebagai hakikat dari
keberadaan seorang manusia.
2. Sipil adalah kelas yang melindungi hak-hak kebebasan individu dari pelanggaran yang
tidak beralasan oleh pemerintah dan organisasi swasta, dan memastikan kemampuan
seseorang untuk berpartisipasi dalam kehidupan sipil dan politik negara tanpa
diskriminasi atau penindasan.
B. Hak Ekonomi dan Sosial Politik
1. Hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya adalah hak asasi manusia yang terkait dengan
aspek sosioekonomi dan budaya, seperti hak pendidikan, hak atas perumahan, hak atas
standar hidup yang layak, hak kesehatan, dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan
budaya.
2. Sosiologi politik mempelajari hubungan antara negara dan masyarakat. Disiplin ilmu
ini menggunakan sejarah komparatif untuk menganalisi tren sosio-politik yang sedang
terjadi.
C. Amandemen-IV UUD 1945
UUD 1945 sebagaimana telah diubah dengan perubahan pertama, kedua, ketiga, dan
keempat adalah UUD 1945 yang pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali
dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Perubahan tersebut diputuskan dalam rapat paripurna MPR
RI ke-9 tanggal 18 Agustus 2000 Sidang Tahunan MPR RI dan mulai berlaku pada tanggal
yang telah ditetapkan.
- Bab IV tentang “Dewan Pertimbangan Agung” dihapuskan dan pengubahan substansi
pasal 16 serta penempatannya ke dalam Bab III tentang “Kekuasaan Pemerintahan
Negara”.
D. Bentuk HAM di dalam UU
➢ Hak untuk hidup
➢ Hak untuk kemerdekaan dan keamanan fisik
➢ Hak menghargai kepribadiannya
➢ Hak untuk mendapatkan yang sama dalam hukum
➢ Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu negara
➢ Hak mendapatkan kebangsaan atau kewarganegaraan
➢ Hak memiliki benda dengan cara yang sah
F. UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
Bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang mengemban tugas
mengelola dan memelihara alam semesta dengan penuh ketaqwaan dan penuh tanggungjawab
untuk kesejahteraan umat manusia, oleh penciptanya dianugerahi hak asasi untuk menjamin
keberadaan harkat dan martabat kemuliaan dirinya serta keharonisan lingkungannya.
ISI AMANDEMEN 1-4 UUD 1945
A. Hak Kebebasan Untuk Meneluarkan Pendapat
Hak kebebasan berpendapat ini bisa memiliki berbagai macam tujuan, tapi dalam tulisan ini
akan difokuskan dengan penggunaan hak kebebasan berpebdapat untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, dapat diupayakan dengan
perlindungan kebebasan berpendapat.
B. Hak Kedudukan yang Sama Di Dalam Hukum
Pasal 7 dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa “Semua orang sma
di hadapan hukum dan berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi apapun.”
C. Hak Kebebasan Berkumpul
Dalam pasal 24 ayat (1) UU No. 39 Tahun 1999 yang berbunyi, “Setiap orang berhak untuk
berkumpul, berapat, dan berserikat untuk maksud-maksud damai”.
D. Hak Kebebasan Beragama
Dalam pasal 28E ayat (2) UUD 1945 juga menyatakan bahwa setiap orang berhak atas
kebebasan meyakini kepercayaan. Selain itu dalam pasal 28I ayat (1) UUD 1945 juga diakui
bahwa hak untuk beragama merupakan hak asasi manusia. Selanjutnya pasal 29 ayat (2) UUD
1945 juga menyatakan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk
memeluk agama.
E. Hak Kebebasan Berserikat
Dasar hukum kebebasan berserikat ada pada UUD 1945 pasal 28E ayat 3. Dalam ayat
tersebut, dikatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat.
F. Hak Asasi Memperoleh Pengajaran atau Pendidikan
Pasal 28C ayat (1) yang berbunyi “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan
demi kesejahteraan umat manusia”.
Nama : Amir Ma’ruf
NIM : 126102212249
No. Absen : 26
PELANGGARAN HAM
Menurut UU No. 39 Tahun 1999, pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan
seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja
atau kelalaian, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh undang-undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak
akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum
yang berlaku.
Secara sederhana, HAM adalah sesuatu yang seharusnya dilindungi, dijaga, dan dijunjung
tinggi oleh setiap manusia dengan negara sebagai penjaminnya. Jika HAM seseorang tidak
dijaga, dilindungi, dihormati, bahkan samapi dicabut atau diabaikan maka artinya sudah terjadi
pelanggaran HAM.
Jenis-jenis Pelanggaran HAM
Berdasarkan sifatnya, pelanggaran HAM dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Pelanggaran HAM biasa
Adalah kasus pelanggaran HAM yang ringan dan tidak samapi mengancam
keselamatan jiwa orang. Namun, ini tetap saja termasuk dalam kategori berbahaya
apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama. Beberapa contoh pelanggaran HAM
ringan adalah pencemaran lingkugan secara sengaja, penggunaan bahan berbahaya
pada makanan yang disengaja, dan lain-lain.
2. Pelanggaran HAM Berat
Adalah pelanggaran HAM yang mengancam nyawa manusia seperti pembunuhan,
penganiayaan, perampokan, perbudakan, atau penyanderaan.
Nama : Vina Rochmatika
NIM : 126102212253
No. Absen : 30
KELEMBAGAAN HAM
1. KOMNAS HAM
Komnas HAM pada awalnya dibentuk dengan Keppres Nomor 50 Tahun 1993.
Pembentukan komisi ini merupakan jawaban terhadap tuntutan masyarakat maupun tekanan
dunia internasional tentang perlunya penegakan hak asasi manusia di Indonesia. Kemudian
dengan lahirnya UURI Nomor 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang didalamnya mengatur
tentang Komnas HAM (Bab VIII, pasal 75 s/d. 99) maka Komnas HAM yang terbentuk dengan
Keppres tersebut harus menyesuaikan dengan UURI Nomor 39 Tahun 1999.
2. Komisi Nasional Perlindungan Anak dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia
KNPA ini lahir berawal dari gerakan nasional perlindungan anak yang sebenarnya telah
dimulai sejak tahun 1997. Tujuan KNPA adalah melakukan perlindungan anak dari perlakuan
misalnya diskriminasi, eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual, penelantaran, kekejaman,
kekerasan, penganiayaan, ketidakadilan dan perlakuan salah yang lain.
KNPA juga yang mendorong lahirnya UURI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak. Disamping KNPA juga dikenal KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia). KPAI
dibentuk berdasarkan amanat pasal 76 UU RI Nomor 23 Tahun 2002.
3. Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Komisi ini dibentuk berdasarkan Keppres No. 181 Tahun 1998. Dasar pertimbangan
pembentukan Komisi Nasional ini adalah sebagai upaya mencegah terjadinya dan menghapus
segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Komisi Nasional ini bersifat independen dan
memiliki tujuan, antara lain :
1. Menyebarluaskan pemahaman tentang bentuk kekerasan terhadap perempuan.
2. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan bentuk kekerasan terhadap
perempuan.
3. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan
terhadap perempuan dan hak asasi perempuan.

Anda mungkin juga menyukai