KELAS : A
NPM 10040008061
TUGAS HUKUM DAN HAM
DUHAM
1. PENGERTIAN DUHAM
2. PASAL 17 DUHAM
“Juga tak seorangpun boleh dirampas hartanya dengan semena-mena”
3. PENJELASAN
Dikatakan bahwa tidak satu orang pun yang boleh dirampas hartanya dengan
paksa atau dengan tidak berprikemanusiaan, karena itu merupakan HAK yang
harus dilindungi oleh Negara,HAK tidak bias diganggu oleh pihak manapun,
karena HAK adalah sesuatu mutlak yang diberikan Allah S.W.T kepada setiap
manusia.Tapi mengapa tetap saja dilanggar???...berikut contohnya:
Nyatanya PBB yang mencetuskan DUHAM justru sering melanggarnya sendiri
atas kehendak Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya yang dikuasai hobby
Yahudi. Pada level internasional tak ada demokrasi karena hanya 5 negara
mempunyai hak veto di PBB. AS dan Inggris, misalnya dengan leluasa merampas
harta negara-negara lain atas dukungan PBB. Seperti, misalnya, melucuti dan
memusnahkan persenjataan Irak. Hanya AS dan sekutu-sekutunya boleh memiliki
senjata nuklir. Negara-negara lain tidak boleh memiliki harta berupa senjata
seperti itu (melanggar pasal 17 DUHAM).
1.. DPR dan Pemerintah harus mengambil langkah sesegera mungkin untuk
melakukan harmonisasi seluruh ketentuan UU dengan UU hasil ratifikasi tentang
Konvensi SIPOL dan EKOSOB. Jika pemerintah dan DPR tidak melakukan
harmonisasi sesegera mungkin, maka seluruh kebijakan dalam bidang hak asasi
manusia hanya akan menjadi lip service diplomasi semata.
2.. DPR dan Pemerintah harus mengambil langkah yang konsisten dalam menegakan
hukum atas peristiwa kejahatan terhadap kemanusian. Penyelidikan, penyidikan
dan penuntutan atas setiap orang yang diduga melakukan kejahatan terhadap
kemanusiaan harus berjalan secara imparsial dan fair.
3.. DPR dan Pemerintah harus tegas menjalankan reformasi TNI agar wibawa DPR
dan Pemerintah tidak direndahkan. Maka dari itu DPR dan Pemerintah secara
bersama-sama harus menuntaskan, beberapa agenda reformasi TNI, yaitu soal
bisnis TNI, soal keberadaan dan fungsi komando teritorial, soal Pengadilan
Militer.
4.. DPR dan Pemerintah harus mengambil langkah perbaikan bagi POLRI untuk
memastikan POLRI adalah lembaga sipil. Serta mencegah aparat POLRI di seluruh
jajaran melakukan penyiksaan.
5.. DPR dan Pemerintah harus mulai memperhatikan secara seksama gejala PHK
massal dan pengangguran. Perlu kiranya diambil langkah-langkah ekstra untuk
melindungi hak atas pekerjaan dan akses terhadap sumberdaya alam agar rakyat
tidak terjerumus ke dalam kemiskinan yang akut. Langkah itu juga diperlukan
untuk mencegah terpicunya kekerasan komunal atau konflik horizontal di kalangan
rakyat.
7.. Partai politik dan para politisi yang berjuang dalam Pemilu 2009 dapat
membuktikan komitmen politiknya bagi rakyat Indonesia dengan memasukkan HAM
sebagai platform dan agenda politiknya dalam Pemilu serta dengan konsisten
melaksanakannya.
EKOSOB
1. PENGERTIAN EKOSOB
4. PENDAPAT
Menurut saya, yang harus diperhatikan bahwa pemenuhan hak ekosob adalah
bagian dari kewajiban negara untuk mengimplementasikan hak-hak asasi manusia, yang
tidak sekadar kewajiban moral, tetapi sudah menjadi kewajiban hukum dan konstitusi.
Tiadanya komitmen pemerintah terhadap hak ekosob sama halnya dengan melakukan
kesengajaan pelanggaran hak asasi manusia. Kita semua berharap bahwa tidak terulang
kembali penyelahgunaan kekuasaan di masa sebelumnya, dan kewajiban ini bisa
dipegang teguh oleh penyelenggara negara untuk segera membebaskan kemiskinan yang
terjadi.
ICCPR
1. PENGERTIAN ICCPR
1
Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR) adalah perjanjian
multilateral yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada 16 Desember 1966, dan berlaku
dari 23 Maret 1976. La melakukan para pihak untuk menghormati hak-hak sipil dan
politik individu, termasuk hak untuk hidup, kebebasan beragama, kebebasan berbicara,
kebebasan berkumpul, hak dan hak pemilihan untuk proses dan peradilan yang adil. Pada
Oktober 2009, Kovenan waktu 72 penandatangan dan 165 pihak. [1]
ICCPR adalah bagian dari International Bill of Human Rights, bersama dengan
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) dan Kovenan Internasional
Ekonomi, Sosial dan Budaya (ICESCR).
2. 2. PASAL 14 ICCPR
“Setiap orang bebas atas kebebasan menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati
nurani”
3. PENJELASAN
Bahwa setiap orang bebas menuangkan pendapat ataupun pikiran kepada Negara,
tidak ada larangan bagi setiap orang untuk tidak mengutarakan pendapat ketika terjadi
sesuatu pada Negara. Contoh : Ketika pemilu, kita bebas menentukan siapa yang menjadi
pemimpin kita.
4. PENDAPAT
Menurut saya, memang benar setiap orang bebas menuangkan pendapat / aspirasi
kepada Negara tetapi harus dipahami bahwa cara menuangkannya juga harus baik dan
harus sesuai dengan tingkat permasalahannya, banyak kita temui bahwa seseorang
mengutarakan pendapat dengan tidak berpendidikan, dengan anarkis, itulah yang harus
kita perbaiki dari sekarang dan untuk nanti.