Anda di halaman 1dari 23

Ade Djamhuri

HAM
DEFINISI :
1.
Hak yg melekat pd diri manusia, dan tanpa hakhak itu manusia tdk dpt hidup layak sbg manusia
2.
Hak yg dimiliki manusia yg telah diperoleh dan
dibawa nya bersamaan dg kelahirannya, atau
kehadirannya di dlm kehidupan masyarakat
(Tilaar, 2001).
SIFAT
1.
Universal (umum) karena diyakini bahwa
beberapa hak dimiliki tanpa perbedaan atas
bangsa, ras, agama, jenis kelamin.
Dasar : bahwa manusia harus memperoleh
kesempatan untuk berkembang sesuai dg bakat
dan cita citanya (Meriam Budiardjo, 1994)

2.

Supralegal : tdk tergantung kepada adanya


suatu negara atau undang undang dasar,
maupun kekuasaan pemerintah, bahkan memiliki
kewenangan lebih tinggi, karena hak asasi
manusia dimiliki manusia, bukan karena
kemurahan atau pemberian negara, melainkan
karena berasal dari sumber yg lebih tinggi.
Disebut HAM karena melekat pd eksistensi
manusia, yg bersifat universal, merata dan tidak
dapat dialihkan

Makna dan Hakekat HAM bagi Bangsa Indonesia :


1.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17-8-1945
Deklarasi HAM : kebebasan dan kemerdekaan adl hak
segala

bangsa
2.

3.

4.

Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia


Pancasila : Kemanusiaan yg adil dan beradab
Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok Kaidah
Fundamental Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pemahaman bangsa Indonesia terhadap HAM
UUD 1945
Hak individu, sosial, ekonomi dan politik : hak
utk

dan

memperoleh pengajaran, kebebasan berserikat, berkumpul

mengeluarkan pendapat, persamaan warga negara di depan


hukum

KELAHIRAN HAM

HAM PBB (Eleanor Roosevelt), 10 Des. 1948


resmi diterima PBB sbg : Universal Declaration
of Human Rights memuat 30 pasal hak
sipil, politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan
Awalnya deklarasi ini hanya mengikat secara
formal dan moral anggota PBB, tetapi sejak 1957
dilengkapi 3 perjanjian :
1. International Covenant on Economic, Social and Cultural
Rights.
2. International Covenant on Civil and Political Righats
3. Optional Protocols to the International Covenant on Civil
and
Political Rights.
Diterima PBB pada 16 Desember 1966 dan anggota PBB
dipersilahkan meratifikasinya

10 tahun kemudian perjanjian itu dpt


diberlakukan sebab pd 1976 baru 35 negara yg
meratifikasinya. Bahkan negara yg merasa
dirinya Champion dlm HAM seperti USA dan
Inggris hingga awal dekade 1990 belum
meratifikasi covenant tersebut
Secara eksplisit bagian covenant berisi :
Hak Sipil dan Politik
Pasal 6 : Right to life
Pasal 9 : Right to liberty ans security and person
Pasal 14 : Right to equality the court and tribunals
Pasal 18 : Right to freedom of thought conscience and relegion
Pasal 19 ; Right to hole opinion without interference
Pasal 21 : Right to peaceful assembly
Pasal 22 : Right to freedom of association
Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
Pasal 6 : Right to work

Pasal 8 : Right to form trade unions


Pasal 9 : Right to social security
Pasal 11 : Right to adequate standard of living for himself and his
family,
including adequate food, clothing and housing
Pasal 13 : Right to education

Universal Declaration of Human Rights


menyatakan setiap orang mempunyai :
1. Hak untuk hidup
2. Kemerdekaan dan keamanan badan
3. Hak utk diakui kepribadiaanya menurut hukum
4. Hak utk memperoleh perlakuan yg sama dg org lain menurut
hukum
5. Hak utk mendapat jaminan hukum dlm perkara pidana seperti
diperiksa
di muka umum, dianggap tdk bersalah kecuali ada bukti yg sah
6. Hak utk masuk dan keluar wilayah suatu negara
7. Hak utk mendapat hak milik atas nama benda

8. Hak utk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan


9. Hak utk bebas memeluk agama serta mempunyai dan
mengeluarkan
pendapat
10. Hak utk berpendapat dan berkumpul
11. Hak utk mendapatkan jaminan sosial
12. Hak utk mendapat pekerjaan
13. Hak utk berdagang
14. Hak utk mendapatkan pendidikan
15. Hak utk turut serta dlm gerakan kebudayaan dlm masyarakat
16. Hak utk menikmati kesenian dan turut serta dlm kemajuan
keilmuan

PELAKSANAAN HAM
Dalam arti :
1.
Pragmatis : banyak dipengaruhi oleh muatan
local atau kepentingan subyektif bangsa
tersebut. Misal demi keamanan dan
ketentraman, demi pembangunan penguasa
dg mudahnya mengabaikan prinsip
HAM/Demokrasi
2.
Ideal : Negara tdk dibenarkan mencampuri hak
asasi manusia setiap warga negara, apalagi
menindasnya atau menghilangkannya

Indonesia berpandangan bahwa pemajuan dan


perlindungan HAM harus berdasarkan prinsip :
Hak sipil, politik, ekonomi, sosial budaya dan hak pembangunan
merupakan satu kesatuan yg tdk dpt dipisahkan, baik dlm
penerapan, pemantauan maupun pelaksanaannya (Hassan
Wirajuda, 2005)

Pasal 1 (3), Pasal 55 dan 56 Piagam PBB :

Program Penegakan Hukum dan HAM PP No. 7


tahun 2005

upaya
pemajuan dan perlindungan HAM harus dilakukan melalui suatu
kerjasama internasional yg berdasarkan pd prinsip saling
menghormati, kesederajatan dan hubungan antar negara serta
hukum internasional yg berlaku

Pemberantasan korupsi, anti terorisme, pembasmian


penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya, dan oleh sebab itu,
penegakkan hukum dan hak asasi manusia harus dilakukan secara
tegas, tdk diskriminatif dan konsisten.

Pencapaian Indonesia dalam pemajuan dan Perlindungan


HAM, 1991-2004 (Hasan Wirajuda, 2005) :
1. Rekomendasi pembentukan Komisi Nasional (KOMNAS) HAM pd 7 Juni
1993 dg Keppres No. 50/1993
2. UU No. 39 tahun 1999 memperkuat dasar hukum pemebentukan
KOMNAS HAM
3. Komisi anti kekerasan terhadap perempuan tahun 1998 dg Keppres
No.
181 tahun 1998.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia tahun 2003 dg Keppres No. 77
tahun
2003
4. RAN HAM (rencana aksi nasional HAM) tahun 1998-2003
5. RAN HAM 1998-2003 resmi dicanangkan Presiden Habibie pd 25 Juni
1998 dg Keppres No. 129 th 1998 dan direvisi dg Keprres No 61/2003

Program :
1. Ratifikasi perangkat internasional HAM
2. Diseminasi dan pendidikan HAM
3. Pelaksanaan penanganan masalah prioritas dalam bidang
HAM
4. Pelaksanaan isi dan ketentuan berbagai perangkat
internasional
HAM yg telah diratifikasi Indonesia
6. RAN HAM 2004-2009 dg Keppres No. 44 tahun 2004 yg memuat
Road
Map pemajuan dan perlindungan HAM
7. Bidang Legislasi Nasional, Indonesia telah memiliki :
UU No. 39/1999 HAM
UU No. 26/2000 Pengadilan HAM
UU No. 23/2002 Pengesahan RUU Perlindungan anak
8. UU yg melindungi isu tematis HAM :
UU No. 26/2002 Perlindungan anak
UU No. 20/2003 Sistem pendidikan nasional

9. Indonesia telah meratifikasi 4 dari 7 instrumen pokok HAM


internasional
a. UU No. 7/1984 Konvesi penghapusan diskriminasi terhadap
perempuan
b. Keppres No. 36/1990 Konvesi hak anak
c. UU No. 5/1988 konvesi menentang penyksaan dan
perlakuan
atau penghukuman yg kejam
d. UU No. 29/1999 Konvesi pengahapusan segala bentuk
diskriminasi Rasial
10. Pemerintah menyampaikan amanat presiden kpd DPR agar DPR
membahas dan mengesahkan RUU Ratifikasi
11. Pemerintah meratifikasi 8 konvesi dasar ILO (International Labor
Organization)
a. Konvesi No. 29/1930 Kerja paksa diratifikasi pemerintah
Belanda pd tgl 31 Maret 1933
b. Konvesi No. 98/1949 hak berorganisasi dan berunding
kolektif
diratifikasi dg UU No. 18/1956
c. Konvesi No. 100/1951 Pengupahan seimbang diratifikasi
dg
UU No. 80/1957

d. Konvesi no. 87 diratifikasi dg Keppres No. 83 tgl 5 Juni 1998


e. Konvesi No. 105 diratifikasi dg UU No. 19/1999
f. Konvesi 138 diratifikasi dg UU No. 20/ 1999
g. Konvesi 111 diratifikasi dg UU No. 21/1999
h. Th. 2000 Indonesia meratifikasi konvensi No. 128
pelarangan
dan tindakan segera penghapusan bentuk terburuk kerja
anak
12. Dalam upaya adminitratif
Pemisahan POLRI dari TNI
Reformasi di tubuh TNI-POLRI
Penyatuan sistem dan adminitrasi peradilan dalam satu atap
di
bawah kewenangan Mahkamah Agung
13. Indonesia telah menandatangani Protokol tambahan Konvesni Hak
Anak mengenai perdagangan, prostitusi dan pornografi anak
serta
keterlibatan anak dlm konflik bersenjata, dan protokol tambahan
penghapusan diskriminasi terhadap perempuan

14. Pemerintah telah menandatangani Konvesi Internasional


tentang
perlindungan hak semua pekerja migran beserta anggota
keluarga

KERJASAMA INTERNASIONAL DALAM


PEMAJUAN DAN PERLINDUNGAN HAM
1. Bilateral

Indonesia VS Norwegia mengenai HAM 2004


Indonesia VS Kanada mengenai HAM 2004

2. Regional

Lokakarya mekanisme HAM ASEAN 2004


Menyiapkan Piagam ASEAN

3. Peningkatan kerjasama Komnas HAM Indonesia,


Malaysia, Thailand dan Filipina Mewujudkan ASEAN
Security Community dan mekanisme HAM ASEAN

4. Internasional Indonesia ketua KHAM


5. Sidang PBB mengenai HAM Indonesia menolak segala
bentuk resolusi yg ditujukan pd negara tertentu

PROGRAM PEMAJUAN DAN PERLINDUNGAN HAM


1.

Perlindungan Perempuan : Keadilan dan


Kesetaraan Gender
* UUD 1945 pasal 27 persamaan hak antara laki dg perempuan
* UU No. 7/1984 Antidiskriminasi hak perempuan bagian dari
HAM
* UU No 39/1999 Hak asasi manusia
* UU No. 68/1958 Hak politik perempuan
* UU tentang Pemilu, Parpol, Susunan Kedudukan MPR, DPR,
DPRD
memungkinkan wanita mempengaruhi kebijakan pemerintah
* TAP MPR 1999 Keadilan dan kesetaraan gender dlm kaitanya
dg
pemberdayaan perempuan telah menjadi
kebijakan
nasional
* dsb

2.

Rencana Aksi Nasional (RAN) Penghapusan


Perdagangan Perempuan dan Anak
* RAN Penghapusan trafficking perempuan dan anak 2003-2007
implementasi Konvensi PBB tentang Kejahatan Terorganisir antar
Negara
Faktor terjadinya trafficking ;
1. Kemiskinan
2. Rendahnya kesadaran akan persoalan trafficking
3. Lemahnya penegakkan hukum bagi trafficker
4. Lemahnya pemahaman kelurga dan masyarakat tentang
tanggung jawab
dalam pemenuhan hak asasi perempuan
5. Sistem informasi yg lemah

3. Perlindungan Hak Anak


Legislatif : UU No. 32/2002 perlindungan anak
UU No. 20/2003 Sistem pendidikan nasional

Administratif : Keppres No. 59/2002 Rencana aksi nasional


penghapusan bentuk
pekerjaan
terburuk anak
Keppres N0. 87/2002 RAN Penghapusan eksploitasi
seksual komersial anak
(PESKA)
Keppres No. 88/2002 RAN Penghapusan perdagangan
perempuan dan anak (P3A)
Keppres No. 77/2003 Komisi Perlindungan Anak Indo.
UU No. 32/2002 Perlindungan anak (PA)
UU No. 1/2000 Ratifikasi ILO tentang pekerja anak

4. Perlindungan Pekerja
Konvesi ILO No. 29/1930 Kerja Paksa Diratifikasi Pemerintah
Hindia Belanda pada 31 Maret 1933 dg Ned. Stbl No. 26 Jo Ned Stbl
No. 261,1933
Konvesi ILO No. 98/1949 Hak berorganisasi dan berunding kolektif
diratifikasi UU No. 18/1956

Konvesi ILO No. 100/1951 Pengupahan seimbang Diratifikasi


UU No.80/1957
dsb

PERMASALAHAN INDONESIA DALAM


PENGHORMATAN, PENGAKUAN,
PENEGAKKAN HUKUM DAN HAM
1.

Penegakkan hukum di Indonesia masih belum


dirasakan optimal oleh masyarakat sampai 2004
baru 3 dari 9 kasus pelanggaran HAM berat yg sudah mencapai
proses pemeriksaan di pengadilan

2.

3.

Masih ada peraturan perundang-undangan yg


belum berwawasan gender dan belum
memberikan perlindungan HAM
Belum membaiknya kondisi kehidupan ekonomi
bangsa sebagai dampak krisis ekonomi.

4. Terjadinya konflik dalam masyarakat seperti


Aceh, Ambon, Papua dan Poso pemenuhan hak sipil
dan politik terganggu
5.
6.

Adanya Terorisme rasa tdk aman di masyarakat


Adanya Globalisasi muncul kejahatan transnasional

Hasan Wirayuda (2005) Permasalahan HAM yg


menjadi sorotan dunia :
1.

2.

3.

Situasi HAM di Papua

di Kab. Puncak Jaya,


Pembunuhan di Wamena, Waisor dan Abepura

Implementasi UU OtonomI Khusus Papua


Situasi di Aceh, Papua dan Peradilan ad-hoc TIM
TIM
Kebebasan Pers

Anda mungkin juga menyukai