Anda di halaman 1dari 11

Assalaamu’alaikum wr.wb.

Kelompok 1
1. Dea Anastacia
2. Ika Amelia Sabila
3. Maratus Sholikha
4. Novita Mayasari
5. Redita Jonata Petricia
PERIODESASI HAK ASASI MANUSIA PBB
1. Kovenan Tentang Hak-hak Sipil Dan Politik

a. Pengertian

Kovenan merupakan sebuah perjanjian multilateral yang mengikat pemerintahan suatu negara dengan hukum
internasional untuk membuat satu aturan tentang suatu hal atau permasalahan berkaitan dengan norma dan
pelaksanaan HAM.

b. Pokok-pokok Kovenan Internasional Hak-hak Sipil Dan Politik

Pokok-pokok yang diatur dalam Kovenan:

• Tentang hak suatu bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri.

• Hak suatu bangsa atau negara untuk mengurangi kewajiban-kewajiban rakyatnya dalam keadaan darurat.

• Hak-hak individu.

• Kewajiban-kewajiban negara.
c. Implementasi Internasional Hak-hak Sipil Dan Politik

Di Indonesia, salah satu diantara pasal yang kontroversial tersebut adalah pasal 1 ayat 1 bagian 1 yang
menyatakan bahwa, “semua bangsa berhak untuk menentukan nasibnya sendiri”. Ketentuan ini baonyak
menimbulkan permasalahan karena kata-kata , “semua bangsa berhak untuk menentukan nasibnya
sendiri”, dengan frasa tersebut banyak gerakan separatis melandaskan perjuangannya sehingga mereka
merasa legal melakukan dan berhak menentukan nasibnya sendiri.

4. Kovenan Tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial, Dan Budaya

Di Indonesia ratifikasi undang-undang tentang hak-hak ekonomi, sosial, dan budayaa disahkan dan
telah berwujud dalam UU NO.11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Tentang Hak-hak Ekonomi,
Sosial, Dan Budaya (International Covenant On Economic, Social,and Cultural Rights).
Pada 30 September 2005 Pemerintah Indonesia meratifikasi 2 perjanjian internasional tentang hak-hak
manusia, yaitu kovenan internasional tentang hak-hak sipil dan politik (Internasional covenant civil and
politic rights/ ICCPR), dan ekonomi, sosial, dan budaya. Dan pada 28 Oktober 2005, pemerintah
mengesahkan ICESCR menjadi UU No. 11/2005 dan ICCPR menjadi UU No. 12/2005. Ada juga UU lain
mengenai masalah ekonomi seperti UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

5. Pokok-pokok Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya

Ada beberapa pokok :


1. Hak rakyat untuk menentukan nasibnya sendiri dan menyerukan kepada semua negara.

2. Persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.

3. Hak asasi setiap orang dibidang ekonomi, sosial, dan budaya.


F. Implementasi Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya
1. Memuat hak setiap penduduk untuk menentukan nasib sendiri dalam pembangunan ekonomi, sosial,
dan budaya
2. Kewajiban Negara untuk melakukan segala hal berdasarkan pada sumber daya yang ada
3. Kewajiban Negara melaporkan kemajuan yang telah dicapai dalam pemenuhan hak-hak ke sekretaris
Jenderal PBB dan Dewan Eksosbud
4. Memuat Ratifikasi Negara atau hak yang paling mendasar yakni pendidikan dan kesehatan
KLASIFIKASI HAK ASASI MANUSIA
1. HAM Dalam Undang-Undang

HAM adalah dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia sejak lahir sebagi anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan tidak membedakan manusia berdasarkan latar belakang ras, etnik, agama, warna kulit, jenis kelamin,
pekerjaan, budaya, dan lain-lain. Maka tidak seorang pun dapat mengambilnya atau melanggarnya.

2. Non-Derogable right

Adalah HAM yang tidak dapat dikurangi dalam keaadaan apapun, demikian dirumuskan dalam Perubahan
UUD 1945 Pasal I ayat 1 yang menyatakan: Hak untuk Hidup,tidak untuk disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati, hak beragama, hak hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum yang
berlaku adalah HAM yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun
3. Derogable right
Adalah hak-hak yang boleh dikurangi atau dibatasi pemenuhannya oleh negara-negara pihak, seperti: Hak atas
kebebasan berkumpul secara damai; hak atas kebebasan berserikat; hak atas menyatakan pendapat atau
berekspresi; termasuk kebebasan mencari, menerima dan memberi informasi serta segala macam gagasan tanpa
memperhatikan batas
3. Derogable right
Adalah hak-hak yang boleh dikurangi atau dibatasi pemenuhannya oleh negara-negara pihak,
seperti: Hak atas kebebasan berkumpul secara damai; hak atas kebebasan berserikat; hak atas
menyatakan pendapat atau berekspresi; termasuk kebebasan mencari, menerima dan memberi
informasi serta segala macam gagasan tanpa memperhatikan batas
4. Konsep Hak Asasi Manusia
• Hak positif: seeseorang berhak berbuat sesuatu untuk saya, contoh: hak pendidikan, pelayanan
dan kesehatan
• Hak Negatif: hak untuk berbuat atau tidak berbuat seperti orang kehendaki
• Hak aktif: Keyakinan akan kedaulatan rakyat yang menuntut agar rakyat memerintah diri sendiri
• Hak sosial: bukan hanya kepentingan negrara tetapi juga sebagai anggota masyarakat dengan
anggota lainnya, contoh: Hak prkerjaan, hak atas pendidikan, hak pelayanan kesehatan.
HAK ASASI MANUSIA
1. HAM dalam Undang-undang
Hak Asasi Manusia Adalah hak dasar atau pokok yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang maha Esa.
Dengan tidak membedakan manusia berdasarkan latar belakang ras, etnis, agama, warna kulit, jenis kelamin, pekerjaan,
budaya dan lain sebagainya.
2. HAM yang paling fundamental (pokok) ada 3 yaitu:
• Life
• Liberty
• Property
3. Macam-macam HAM:
 Hak Asasi Pribadi
 Hak asasi Politik
 Hak Asasi Ekonomi
 Hak Asasi Budaya
 Hak asasi Kedudukan Hukum dan Pemerintahan
2. Instrumen dalam HAM di Indonesia
a) Pembukaan UUD 1945: Alinea I dan IV
b) Batang Tubuh UUD 1945
• Pasal 27 (1) dan 28
• Pasal 27 (2), 33, 34
• Pasal 29, 31, 32
• Pasal 27 (3) dan 30
• Dan pasal 28 A sampai dengan 28 J
c) Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi manusia
1. Lembaga Perlindungan Anak

 Komisi Nasional HAM

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan HAM di Indonesia dibentuk KOMNAS HAM sesuai dengan
Keputusan RI No.50 Tahun 1993 tentang KOMNAS HAM. Menurut UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
pasal 75, anatara lain disebutkan tujuan KOMNAS HAM.

 Kepolisian Negara Republik Indonesia

UU RI No. 2 Tahun 2002 tentang Keputusan Negara RI

 Komisi Perlindungan Anak Indonesia

Hak asasi anak merupakan bagian dari HAM yang termuat dalam UUD 1945 dan PBB tentang hak-hak anak.
Meskipun UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang HAM telah mencantumkan tentang hak anak, namun dalam
pelaksanaannya masih memerlukan UU sebagai landasan yuridis bagi pelaksanaan kewajiban dan tanggug jawab
orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara. UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

 Lembaga Bantuan Hukum

 Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum


TERIMAKASIH...
WASSALAMMUALAIKUM Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai