3. Declaration Of Independent
Bentuk-bentuk HAM
1. 2. budaya 3.
Hak-hak sipil dan politik
Hak-hak ekonomi, sosial dan
Hak-hak solidaritas
1.
A. Hak sipil terkait dengan hak atas integritas/harkat fisik, seperti hak diperlakukan sama dimuka hukum, hak bebas dari kekerasan, hak khusus bagi kelompok anggota masyarakat tertentu dan hak hidup dan kehidupan (Hak-hak ini diatur dalam pasal 1 sampai pasal 18 DUHAM, dan diatur lebih lanjut dalam ICCPR). B. Hak politik terdiri dari kebebasan berserikat dan berkumpul, hak kemerdekaan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, hak menyampaikan pendapat dimuka umum dan hak untuk memberikan suara dalam pemilu yang bebas dan rahasia
2. budaya
Hak ekonomi terdiri dari hak jaminan sosial, hak perlindungan kerja, hak upah yang adil untuk pekerja yang sama, hak perdagangan, dan hak pembangunan berkelanjutan. Hak sosial budaya terdiri dari hak memperoleh kesehatan, hak atas jaminan social, ha katas standar hidup yang layak, ha katas pendidikan dan hak memperoleh perumahan dan pemukiman (Hak-hak tersebut diatur dalam pasal 16, 22 sampai 29
3.
Hak-hak solidaritas
Hak solidaritas terdiri dari hak atas perdamaian, hak atas lingkungan dan hak atas pembangunan. Hak pembangunan khususnya, telah dicantumkan dalam Resolusi Majelis Umum PBB tahun 1986.
4. Prinsip Keseimbangan
5. Prinsip Partikularisme
1. Prinsip Universal
Prinsip universal, bahwa HAM itu berlaku bagi semua orang, apapun jenis kelaminya, statusnya, agamanya, suku bangsa atau kebangsaannya.
Prinsip tidak dapat dilepaskan (Inalienable) siapapun tidak dapat dan tidak boleh mencabut atau mengambil hak asasi seseorang. Seseorang tetap mempunyai hak asasinya kendati hukum di negaranya tidak mengakui dan menghormati hak asasi itu,atau bahkan melanggar hak asasi tersebut.
Dipisahkan
Prinsip Tidak Dapat Dipisahkan (Indivisible), bahwa hak-hak sipil dan politik maupun hak-hak ekonomi, sosial dan budaya, serta hak pembangunan, tidak dapat dipisah-pisahkan, baik dalam penerapan, pemenuhan, pemantauan maupun penegakannya. Prinsip saling tergantung (inter-dependent), bahwa disamping tidak dapat dipisahkan, hak-hak asasi itu saling tergantung satu sama lainnya.
4. Prinsip Keseimbangan
Prinsip keseimbangan, bahwa perlu ada keseimbangan dan keselarasan di antara HAM perorangan dan kolektif di satu pihak dengan tanggung jawab perorangan tehadap individu yang lain,masyarakat dan bangsa di pihak lainnya.
5. Prinsip Partikularisme Prinsip Partikularisme, bahwa kekhususan nasional dan regional serta berbagai latar belakang sejarah,budaya dan agama adalah sesuatu yang penting dan harus terus menjadi pertimbangan. Namun, hal ini tidak serta merta menjadi alasan untuk tidak memajukan dan melindungi HAM, karena adalah tugas semua negara, apapun sistem politik, ekonomi dan budayanya, untuk memajukan dan melindungi semua HAM.
KESIMPULAN
1. HAM merupakan kebenaran yang mendasar yang dititipkan pada diri manusia agar dapat menjalani hidupnya dengan baik dan terhormat. 2. Bentuk HAM terdiri dari hak sipil dan politik, hak ekonomi, social dan budaya, dan hak solidaritas. 3. Prinsip pokok HAM adalah prinsip universal, prinsip tidak dapat dilepaskan (Inalienable), prinsip tidak dapat dipisahkan (Indivisible), prinsip keseimbangan, dan prinsip partikularisme. 4. Dalam sejarah HAM terdapat beberapa dokumen yang memperjuangkan penegakan HAM di muka bumi yaitu : Piagam Magna Charta, Dokumen Bill Of Rights, Declaration Of Independent, UUD 1945 Tanggal 18 Agustus 1945, dan The