1. Fakta-fakta HAM
- hak untuk hidup. misalnya hak mempertahankan hidup, memperoleh kesejahteraan lahir dan
batin, memperoleh lingkungan hidup yg baik dan sehat.
- hak memperoleh keadilan. misalnya : hak kepastian hukum, persamaan didepan hukum.
- hak mengembangkan diri. misalnya : hak pemenuhan kebutuhan dasar, meningkatkan kualitas
hidup, dll
2. Menurut para ahli tentang HAM
Miriam Budiardjo membatasi pengertian hak-hak asasi manusia sebagai hak yang dimiliki
manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di
dalam masyarakat.
Menurut Oemar Seno Adji yang dimaksud dengan hak-hak asasi manusia ialah hak yang melekat
pada martabat manusia sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sifatnya tidak boleh
dilanggar oleh siapapun, dan yang seolah-olah merupakan suatu holy area.
Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto, hak asasi manusia adalah suatu hak yang bersifat
mendasar. Hak yang telah dimiliki setiap manusia dengan berdasarkan kodratnya yang tidak
dapat bisa dipisahkan sehingga HAM bersifat suci.
HAM merupakan hak yang sudah melekat pada martabat setiap manusia dan hak tersebut sudah
dibawa pada saat sejak lahir ke dunia dan pada hakikatnya hak tersebut memiliki sifat kodrati.
- Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau
diserahkan.
- Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak
sipil dan politik atau hak ekonomi, social, dan budaya.
- Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah
ada sejak lahir.
- Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang
status, suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya. Persamaan adalah salah satu dari
ide-ide hak asasi manusia yang mendasar.
4. Macam-macam HAM
- Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia. Contoh hak-hak
asasi pribadi adalah sebagai berikut,
- Penyalahgunaan kekuasaan
- Ketidaktegasan aparat penegak hokum
- Teknologi yang disalahgunakan
- Kesenjangan social dan ekonomi yang tinggi
7. Kasus pelanggaran HAM
- Kasus tragedi 1965-1966
- Kasus penembakan misterius (Petrus) tahun 1982-1985
- Tragedi Semanggi dan Kerusuhan Mei 1998
- Kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir Said Thalib
- Tragedi Wamena Berdarah pada 4 April 2003
8. Upaya penegakkan HAM
- Penegakan pemerintah oleh undang-undang
Undang-undang no 1 tahun 1974
TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998
Undang-undang no.39 Tahun 1999
Undang-undang no.23 Tahun 2004
Undang-undang No.35 Tahun 2014
UUD 1945 Pasal 27-34
- Pembentukan pemerintah komisi nasional
Komisi nasional perempuan
Komisi perlindungan anak Indonesia
- Pembentukan pengadilan HAM
- Penegakan melalui proses pendidikan
9. Lembaga lembaga penegak HAM
- Kepolisian
- Kejaksaan
- Pengadilan
- Mahkamah agung
- Komisi nasional hak asasi manusia (Komnas HAM)
- Lembaga swadaya masyarakat
10. Instrument HAM
Instrumen HAM adalah alat atau sarana sebagai dasar hukum perlindungan dan penegakan
HAM. contoh : pengadilan HAM, The Universal Declaration of Human Rights.
Berikut ini berbagai instrumen HAM di Indonesia:
Keppres Nomor 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional HAM Indonesia.
Keppres Nomor 181 Tahun 1998 tentang Komnas Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
UU Nomor 26 Tahun 1998 tentang pengesahan Konvensi Menentang Penyiksaan dan
Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, dan Merendahkan
Martabat Manusia.
UU Nomor 29 Tahun 1999 tentang pengesahan Konvensi Internasional tentang
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Sosial.
Keppres Nomor 40 Tahun 2004 tentang Rencana Aksi Nasional HAM Indonesia Tahun
2004-2009.
Keppres nomor 77 Tahun 2003 Tentang Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
13.Klasifikasi demokrasi
a. Demokrasi Langsung
b. Demokrasi Tidak Langsung
- Menurut Aristoteles
Pengertian hukum menurut Aristoteles tidak hanya berarti kumpulan aturan yang
dapat mengikat dan berlaku pada masyarakat saja, tapi juga berlaku pada hakim itu
sendiri. Dengan kata lain hukum tidak diperuntukan dan ditaati oleh masyarakat saja,
tapi juga wajib dipatuhi oleh pejabat negara.
Pengertian hukum menurut Karl Max merupakan suatu cerminan dari hubungan
hukum ekonomis suatu masyarakat dalam suatu tahap perkembangan tertentu.
Unsur unsur :
1. Apabila kita lihat dari beberapa perumusan tentang berbagai pengertian hukum, dapatlah
diambil kesimpulan bahwa hukum itu meliputi unsur-unsur :
2. peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat;
3. peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib;
4. peraturan itu bersifat memaksa; dan
5. sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
Ciri ciri :
18.Penggolongan hukum
Hukum berdasarkan bentuknya :
- Hukum tertulis : Hukum tertulis ialah merupakan hukum yang dimana telah
dicantumkan pada berbagai peraturan perundang-undangan secara tertulis
- Hukum tidak tertulis : Hukum tidak tertulis ialah merupakan hukum yan berlaku
serta diyakini oleh masyarakat dan juga dipatuhi, akan tetapi hukum tersebut tidak
dibentuk menurut prosedur yang formal, melainkan lahir dan tumbuh di kalangan
masyarakat tersebut
- Hukum yang memaksa : Hukum yang memaksa ialah merupakan jenis hukum yang
dimana dalam keadaan bagaimanapun harus dan mempunyai paksaan yang mutlak
- Hukum yang mengatur : Hukum yang mengatur ialah merupakan jenis hukum yang
dimana dapat dikesampingkan saat pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat
peraturan tersendiri dalam suatu perjanjian
- Hukum Nasional : Hukum nasional ialah merupakan jenis hukum yang dimana
berlaku didalam wilayah negara tertentu. Hukum nasional tersebut haruslah
dilaksanakan oleh warga negara tersebut
- Hukum Internasional : Hukum internasional ialah merupakan jenis hukum yang
dimana berguna untuk mengatur hubungan hukum antar negara yang ada didalam
hubungan internasional
- Hukum Asing : Hukum asing ialah merupakan jenis hukum yang dimana berlaku di
dalam wilayah negara lain dan tidak berlaku pada negara yang bersangkutan
- Hukum Objektif : Hukum objektif ialah merupakan jenis hukum yang dimana
mengartur segala hal mengenai hubungan antar dua orang atau lebih yang berlaku
secara umum
- Hukum Subjektif : Hukum subjektif ialah merupakan jenis hukum yang dimana
muncul dari hukum objektif dan berlaku terhadap seorang atau lebih
- Hukum publik : Hukum publik ialah merupakan hukum yang dimana mengatur
hubungan antara negara dengan individu atau warga negaranya
- Hukum privat : Hukum privat ialah merupakan hukum yang dimana mengatur
hubugan antara individu satu dengan individu yang lainnya, termasuk negara sebagai
pribadi
- Hukum material : Hukum material ialah merupakan jenis hukum yang dimana
mengatur hubungan antara anggota masyarakat yang berlaku secara umum mengenai
hal-hal yang dilarang serta hal-hal yang diperbolehkan untuk dilakukan
- Hukum formal : Hukum formal ialah merupakan jenis hukum yang dimana mengatur
mengenai bagaimana cara mempertahankan dan melaksanakan hukum material yang
ada.
1. “Segala warga negara bersamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjungjung hukum dan pemerinatah itu dengan tidak ada kecualinya”.
2. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
3. “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”
”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”
3) Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya
4) Pasal 28 B
5) Pasal 28 C
6) Pasal 28 D
1. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlidungan dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.
2. Setiap orang berhak untuk berkerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja.
3. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalm pemerintahan.
4. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
7) Pasal 28 E
1. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali.
2. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap sesuai hati nuraninya.
3. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.
8) Pasal 28 F
9) Pasal 28 G
1. Setiap orang berhak atas perlindung diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasinya.
2. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
10) Pasal 28 H
1. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
2. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan
3. Setiap orang berhak atas imbalan jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat
4. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih sewenang-wenang oleh siapapun.