NIM : 32722401D20005
RESUME
Hak Asasi Manusia adalah hak pokok atau hak dasar yang dibawa oleh manusia sejak
lahir yang secarakodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat karena
merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam UU No. 39 Tahun 1999 yang menyatakan
bahwa : “Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.”
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat dikatakan bahwa hak asasi atau hak-hak pokok
bersifat universal. Buktinya adalah bahwa hak dasar ini dimiliki oleh setiap manusia dan tidak
dapat dipisahkan dari pribadi siapapun darimana dan kapanpun manusia berada itu berada.
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Sebagai tindaklanjut
dari Ketetapan MPR No, XVII/MPR/1998, maka pada tanggal 23 September 1999 pemerintah
bersama DPR menetapkan UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM. Substansi HAM menurut UU
No. 39 tahun 1999 pada dasarnya merupakan pengembangan hak menurut Ketetapan MPR No,
XVII/MPR/1998, yang memuat hak pokok terdiri dari :
1. Kemunduran pada Demokrasi di Indonesia, mulai dari politik kebencian yang mengatas-
namakan Agama dan Nasionalisme. Hal seperti ini dilakukan oleh oknum-oknum seperti
aktor negara maupun aktor non-negara. Mereka mengajak masyarakat untuk membenci
mereka yang berbeda. Baik yang berbeda tentang nasionalis sehingga disebut
„antinasionalis‟ sampai yang menyimpang dari Islam disebut „radikal‟.
2. Pemerintah yang terkesan antikrtik memperburuk citra HAM Indonesia, dalam kasus
penghinaan presiden, kelihatan sekali itu untuk melindungi pemerintah dari pada
memberikan jaminan kepada masyarakat untuk memberikan kritik tanpa dibayang-
bayangi ancaman hukum.
3. Polisi dan Militer masih menggunakan wewenangnya secara berlebihan, pemerintah
justru mengalami keberpihakan ideologis. Dampaknya adalah memaksa kelompok
mayoritas untuk mengalah kepada minoritas.
Setiap orang dan setiap badan dalam masyarakat senantiasa menjunjung tinggi
penghargaan tehadap hak-hak dan kebebasa-kebebasan melalui tindakan progresif baik secara
nasional maupun internasional. Namun manakala manusia telah memproklamasikan diri menjadi
suatu kaum atau bangsa dalam suatu Negara, status manusia individual akan menjadi stqatus
warga Negara. Pemberian hak sebagi warga Negara diatur dalam mekanisme kenegaraan.
Sumber :
https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-ham/
http://ojs.umsida.ac.id/index.php/rechtsidee/rt/printerFriendly/105/134
https://www.researchgate.net/publication/330277588_Dinamika_Perkembangan_HAM_di_Indo
nesia/link/5c36c49f299bf12be3bba3cd/download