Anda di halaman 1dari 3

Tugas Pertemuan 16

Mata kuliah Pancasila

Nama : Anisa Meliyani

NIM : 32722401D20005

Prodi : D III Kebidanan

Dosen Pengajar : Dr Yohan Frans U., S.H., M.H

RESUME

HAK ASASI MANUSIA


A. Pembentukan HAM Di Indonesia

Hak Asasi Manusia adalah hak pokok atau hak dasar yang dibawa oleh manusia sejak
lahir yang secarakodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat karena
merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam UU No. 39 Tahun 1999 yang menyatakan
bahwa : “Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.”

Berdasarkan hal tersebut di atas dapat dikatakan bahwa hak asasi atau hak-hak pokok
bersifat universal. Buktinya adalah bahwa hak dasar ini dimiliki oleh setiap manusia dan tidak
dapat dipisahkan dari pribadi siapapun darimana dan kapanpun manusia berada itu berada.

Sejarah perkembangan HAM tidak terlepas dengan sejarah berdirinya Perserikatan


Bangsa-bangsa (PBB). Ketika menandatangani Piagam PBB pada Tahun 1945, timbul pemikiran
tentang perlu adanya hak-hak manusia yang perlu dijunjung tinggi sebagai hak asasi yang
menjadi tanggungjawab inrernasional. Maka pada Tahun 1946, PBB membentuk Komisi Hak
Asasi Manusia dengan tugas untuk merumuskan rancangan ketentuan internasional tentang hak-
hak asasi manusia. Sebagai hasil kerja Komisi ini, maka pada tanggal 10 Desember 1948
dideklarasikanlah Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal tentang Hak
Asasi Manusia).

Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Sebagai tindaklanjut
dari Ketetapan MPR No, XVII/MPR/1998, maka pada tanggal 23 September 1999 pemerintah
bersama DPR menetapkan UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM. Substansi HAM menurut UU
No. 39 tahun 1999 pada dasarnya merupakan pengembangan hak menurut Ketetapan MPR No,
XVII/MPR/1998, yang memuat hak pokok terdiri dari :

1. Hak untuk hidup


2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak memperoleh keadilan
5. Hak atas kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman
7. Hak atas kesejahteraan
8. Hak untuk turut sertadalam pemerintahan
9. Hak khusus bagi wanita
10. Hak anak

B. Perkembangan HAM Di Indonesia

HAM di Indonesia mengalami kemunduran. Tetapi, HAM di Indonesia mengalami


kemunduran bukan semata-mata karena faktor masyarakat Indonesia yang kurang menghargai
satu sama lain, dan bersifat egois atas haknya sendiri sehingga menimbulkan tidak terpenuhinya
hak orang lain. Dijelaskan bahwa banyak beberapa faktor yang menggambarkan HAM di
Indonesia mengalami kemunduran, seperti:

1. Kemunduran pada Demokrasi di Indonesia, mulai dari politik kebencian yang mengatas-
namakan Agama dan Nasionalisme. Hal seperti ini dilakukan oleh oknum-oknum seperti
aktor negara maupun aktor non-negara. Mereka mengajak masyarakat untuk membenci
mereka yang berbeda. Baik yang berbeda tentang nasionalis sehingga disebut
„antinasionalis‟ sampai yang menyimpang dari Islam disebut „radikal‟.
2. Pemerintah yang terkesan antikrtik memperburuk citra HAM Indonesia, dalam kasus
penghinaan presiden, kelihatan sekali itu untuk melindungi pemerintah dari pada
memberikan jaminan kepada masyarakat untuk memberikan kritik tanpa dibayang-
bayangi ancaman hukum.
3. Polisi dan Militer masih menggunakan wewenangnya secara berlebihan, pemerintah
justru mengalami keberpihakan ideologis. Dampaknya adalah memaksa kelompok
mayoritas untuk mengalah kepada minoritas.

C. Penegakkan HAM Di Indonesia


Perjuangan untuk menegakkan HAM di Indonesia telah dilakukan sejak sidang BPUPKI
hingga sekarang. Pemerintah Indonesia telah berupaya menegakkan HAM dengan membuat
undang – undang, membentuk Komisi Nasional, membentuk pengadilan HAM, memasukkan
dalam kurikulum pelajaran, dan sebagainya. Hukum tentang HAM ini dibuat karena banyaknya
kasus pelanggaran HAM pada tahun 1965 hingga 1998. Kasus-kasus tersebut antara lain
penembakan misterius (petrus), penculikan aktivis, sampai kerusuhan Mei 1998.

Setiap orang dan setiap badan dalam masyarakat senantiasa menjunjung tinggi
penghargaan tehadap hak-hak dan kebebasa-kebebasan melalui tindakan progresif baik secara
nasional maupun internasional. Namun manakala manusia telah memproklamasikan diri menjadi
suatu kaum atau bangsa dalam suatu Negara, status manusia individual akan menjadi stqatus
warga Negara. Pemberian hak sebagi warga Negara diatur dalam mekanisme kenegaraan.

Langkah-langkah Penegakan HAM di Indonesia:

1. Mengadakan langkah kongrit dan sistematik dalam pengaturan hukum positif


2. Membuat peraturan perundang-undang tentang ham
3. Peningkatan penghayatan dan pembudayaan ham pada segenap element masyarakat
4. Mengatur mekanisme perlindungan ham secara terpadu
5. Memacu keberanian warga untuk melaporkan bila ada pelanggan ham
6. Meningkatkan hubungan dengan lembaga yang menangani ham
7. Membentuk pusat kajian ham
8. Meningkatkan peran aktif media massa

Sumber :

https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-ham/

http://ojs.umsida.ac.id/index.php/rechtsidee/rt/printerFriendly/105/134

https://www.researchgate.net/publication/330277588_Dinamika_Perkembangan_HAM_di_Indo
nesia/link/5c36c49f299bf12be3bba3cd/download

Anda mungkin juga menyukai