Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PPKN

Bab 1 Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam


Perspektif Pancasila

Nama: M. GHULAM KHOIRU(7)


NOVA ADI SUSANTO(13)
PASHA VINDRA C.A(14)
PUTRA VALENTINO(15)
RAMADHANI(18)
RENDY MIKKO(19)
Kelas: XII TAB 2
A. Hakikat Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
Hak dan Kewajiban dapat diartikan sebagai dua sisi mata uang yang bisa
dipisahkan. Menurut UU No.39 Tahun 1999 bahwa hak asasi manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan Merupakan anugerah-nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi,dan di lindungi oleh negara,
hukum,pemerintah,serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Ketentuan pasal 1 Ayat (2) UU No.39 1999 tentang hak asasi manusia
menyatakan kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang
apabila tidak dilaksanakan tidak memungkinkan terlaksanaanya dan tegaknya
hak asasi manusia.

Ciri pokok hak asasi manusia yaitu:


1. Hakiki artinya hak asasi semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir.
2. Universal artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa
memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan lainya.
3. Tidak dapat dicabut artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau
diserahkan kapada pihak lain.
4. Tidak dapat dibagi artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak.

B. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila


Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai kemanusiaan.
Nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi 3:
1. Nilai dasar
2. Nilai instrumental
3. Nilai praktis
Ketiga nilai tersebut mengandung jaminah atas hak asasi manusia, hak asasi
manusia yang bersifat Universal artinya, hak yang dimiliki oleh setiap manusia
di dunia tanpa membeda-bedakan suku bangsa, agama, ras maupun
golongan, oleh karena itusetiap warga negara wajib menegakkan hak asasi
manusia.

1. Hak dan Kewajiban Asasi manusia dalam nilai dasar


Pancasila

Nilai dasar Pancasila adalah nilai dasar yang relative tetap (tidak
berubah)yang berada dalam Pembukaan UUD NRI Thu 1945. Nilai dasar ini
bersifat tetap dan terlekat pada kelangsungan hidup negara.
A. Sila pertama menjamin hal untuk memeluk agama dan kepercayaan
melakukan ibadah sesuai agma, dan menghormati perbedaan.
B. Sila kedua selalu menjunjung tinggi martabat dan kemanusiaan seluruh
rakyat Indonesia.
C. Sila ketiga menekankan bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang baik
apabila setiap warga negaranya memiliki semangat Bersatu dan rela
berkorban.
D. Sila keempat menekankan bahwa dalam menyelesaikan masalah
sebaiknya dengan cara musyawarah mufakat.
E. Sila kelima mengakui semua hak milik individu, hak itu dilindungi negara
dalam pemanfaatanya supaya adil dan Makmur.

2. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam nilai


Instrumental Pancasila
A. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal
28A-28J.
B. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1988 tentang hak Asasi Manusia.
C. UUD Nomor 5 Tahun 1998 tentang Konvensi Penyiksaan dalam
perlakuan atau penghukuman yang kejam.
UUD Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
UUD Nomor 11 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional Hak Sipil
dan Politik.
UUD Nomor 12 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional Hak
Ekonomi Sosial dan Budaya.
D. Ketentuan dalam Peraturan Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1999 tentang pengadilan Hak Asasi Manusia.

3. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praksis


Pancasila

Nilai Praktis adalah nilai instrumental Pancasila dalam suatu realisasi atas
pengalaman yang bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari .
Hak Asasi Manusia dalam nilai praktis Pancasila dapat terwujud apabila
setiap warga negara menunjukkan sikap positif dalam kehidupan sehari-
hari.
Sikap Positif:
 Ketuhanan yang Maha Esa: Mengembangkan toleransi antarumat
beragama.
 Kemanusiaan yang adil dan beradap: Mengembangkan sikap saling
mencintai antar sesama manusia tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, jenis kelamin, dan sebagainya.
 Persatuan Indonesia: Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinekka Tunggal Ika
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan: Tidak memaksakan kehendak orang lain
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:Mengembangkan sikap
gotong royong dan kekeluargaan dengan Masyarakat di lingkungan sekitar
C. Pelanggaran Hak Asasi Manusia
1. Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran HAM

4 Macam Penyebab HAM di Indonesia sebagai berikut:


A. Adanya Kecenderungan pada pihak tertentu terutama yang memiliki
kewenangan dan kekuasaan, saling tidak mampu mengekang.
B. Adanya kebiasaan pihak yang memiliki wewenang dan kekuasaan masih
sering menyalahgunakan.
C. Masih kentalnya budaya ewuh pekewuh yang membuka peluang
terjadinya pelanggaran HAM sehingga penegaknya terganggu.

2. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia


A. Penembakan Mahasisa Universitas Trisakti pada tanggal 12 mei 1988.
B. Kasus Tanjung Priok Tahun 1984 pada tanggal 12 september 1984.
C. Kasus kerusuhan di Timor Timur setelahreferendum 1999.

D. Upaya Pelanggaran Hak Asasi Manusia


1. Upaya Penegakkan dalam Menegakkan Hak Asasi Manusia

A. Pembetukan Lembaga Perlindungan Hak Asasi Manusia


1. Komisi Nasional HAM (Komnas HAM)
Dibentuk pada tanggal 7 juni 1993 oleh Presiden Soeharto melalui Kompres No.50
Tahun 1993.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia
Komnas HAM sebagai berikut:
Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia
sesuai dengan Pancasila,UUD NRI Tahun 1945 Piagam PBB dan Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia.
Meningkatkan perlindungan dan penegakkan hak asasi manusia guna
berkembangnya pribadi manusia.
2. Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan
Dibentuk berdasarkan Keppres No.181 Tahun 1998. Dasar pembentukan komisi ini
adalah untuk mencegah terjadinya dan menghapus segala bentuk kekerasan
terhadap Perempuan.
B. Pembentukan Pengadilan HAM
1. Mengadili dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat.
2. Memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat.
C. Pembentukan Instrumen Hak Asasi Manusia
1. Instrumen HAM nasional berlaku secara nasional saja, artinya instrument tersebut
dibuat oleh pemerintah di suatu negara.
2. Instrumen HAM internasional melindungi hak asasi manusia Masyarakat
internasional.

2. Upaya penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia

A. Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi Manusia.


1. Menegakkan supremasi hukum dan demokrasi.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
3. Menigkatkan pengawasan dari Masyarakat dan Lembaga politik terhadap
penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah.
B. Membangun Harmonasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
1. Di lingkungan Keluarga
a. Menghormati dan menyayangi seluruh anggota keluarga lainya.
b. Mematuhi nasihat dan perintah kedua orang tua
2. Di lingkungan Sekolah
a. Menaati tata tertib sekolah dengan baik
b. Saling menghormati antarwarga sekolah
3. Di lingkungan Masyarakat
a. Membantu tetangga jika dalam kesusahan
b. Berkomunikasi dengan baik
4. Di lingkungan bangsa dan negara
a. Memahami dan Menaati HAM yang berlaku
b. Mematuhi Aturan

Anda mungkin juga menyukai