Nama : Falant Nico Alwi

Kelas : XI MIPA 2 Bab 1

Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
A. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
Hak adalah Sesuatu yang diterima atau dapat dilakukan oleh seseorang dan tidak dapat dituntut
secara paksa oleh orang lain. Contoh hak warga negara Indonesia antara lain :

1. Membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.

2. Pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3. Memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
4. Memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan.

Kewajiban adalah Sesuatu yang harus dilakukan, jika tidak dilakukan dapat dituntut secara paksa
oleh orang yang berkepentingan. Contoh kewajiban warga Indonesia antara lain :

1. Kewajiban untuk berperan serta dalam membela, pertahankan kedaulatan negara Indonesia
dari serangan musuh.
2. Wajib membayar pajak.
3. Wajib mentaati hukum dan dasar negara.

B. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila

Konsep hak asasi merupakan penjabaran dari sila “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Tidak hanya
sila ke-2 tapi sila-sila lain juga termasuk, definisi hak asasi menurut sila Pancasila, antara lain :

1. “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Menurut sila pertama, setiap warga negara dapat
memilih agamanya masing-masing.
2. “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. Menurut sila kedua, kemanusiaan yang adil
dan beradab adalah sikap yang menghendaki terlaksananya nilai-nilai kemanusian,
pengakuan terhadap martabat manusia, hak asasi manusia, dan kebebasan
manusia.
3. “Persatuan Indonesia”. Menurut sila ketiga, kesadaran kebangsaan Indonesia lahir
dari keinginan untuk bersatu agar setiap orang menikmati hak-hak asasinya tanpa
dibatasi dibelenggu apapun.
4. “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan”. Menurut sila keempat, kedaulatan rakyat berarti
kekuasaan dalam negara berada di tangan rakyat. Kedaulatan rakyat itu terwujud
dalam bentuk hak asasi manusia, yaitu hak mengeluarkan pendapat, hak
berkumpul dan mengadakan rapat, hak ikut serta dalam pemerintahan, dan hak
menduduki jabatan.
5. “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Menurut sila kelima, setiap warga
Indonesia memiliki kebebasan hak milik dan jaminan sosial, serta berhak
mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
 C. Kasus-kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)
Kasus pelanggaran HAM yang berat, meliputi : pembunuhan masal, pembunuhan sewenang-
wenang, penyiksaan, penghilangan orang secara paksa, dll.

Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi : pemukulan, penganiayaan, pencemaran nama baik,
menghilangkan nyawa orang, dan menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya.

Berikut ini beberapa peristiwa besar pelanggaran HAM yang pernah terjadi dan mendapat perhatian
tinggi oleh pemerintah dan warga indonesia, antara lain :

• Peristiwa Tanjung Priok ( 19 September 1984 )

• Kasus Marsinah ( 9 Mei 1993 )

• Penganiayaan Wartawan Udin ( 16 Agustis 1996 )

• Persitiwa Penculikan Aktivis Politik ( menjelang pemilu 1997 )

• Tragedi Trisakti ( 12 Mei 1998 )

• Kasus Ambon ( 1999 )

• Kasus Poso ( 1998 – 2000 )

D. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia

Munculnya Keputusan Presiden ( Keppres) No. 50 Tahun 1993 tentang pembentukan Komisi
Nasional HAM ( Komnas HAM ) merupakan variabel kondusif tersendiri, walaupun banyak kritik yang
terlontar. Berikut beberapa proses penegakan HAM, antara lain :

1. Penegakan HAM di Indonesia Melalui Ratifikasi

Dengan mengembangkan perangkat-perangkat hukum dan pengesahan intrumen-

instrumen internasional HAM.

2. Penegakan HAM di Indonesia Melalui Peradilan

Kedudukan pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM

berat di lingkungan peradilan umum.

Lingkup kewenangan pengadilan HAM adalah memeriksa dan memutus perkara

pelanggaran HAM yang berat.

Ada beberapa tahapan penegakan hukum melalui peradilan, yaitu penyelidikan,

penyidikan, penangkapan, dan penahanan.

Tahap pemeriksaan sidang pengadilan, yaitu acara pemeriksaan, penuntutan, dan

ketentuan pidana.

Tahap terakhir adalah perlindungan korban pelanggaran HAM.