Anda di halaman 1dari 11

Penegakkan

HAM yang
berkeadilan
di Indonesia
Kelompok 2
Anggota Kelompok :
Asince Fitri Mutiara Annisa Putri
Andri Trio Saputra Nurbaiti
Bintang Aditiya Pratama Putri Emilia Sari
Bunga Dahlyia Safira Viantika
Fani Tri Nur Maharani Yunisa
Karindra Putri Andini Zacky Arif Gunawan
M. Fathur Risky
Kalian tau ga apa
itu HAM ?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Daring, HAM atau Hak Asasi Manusia adalah hak yang
dilindungi secara internasional (yaitu deklarasi
PBB Declaration of Human Rights), seperti hak untuk
hidup, hak kemerdekaan, hak untuk memiliki, hak
untuk mengeluarkan pendapat.
Pengakuan akan Hak Asasi Manusia di Indonesia telah tercantum
dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang sebenarnya lebih dahulu
ada dibandingkan dengan Deklarasi PBB yang lahir pada 10
Desember 1948.
Pengakuan akan Hak Asasi Manusia diIndonesia telah tercantum
dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang-
undangan lainnya adalah sebagai berikut:
1. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Pertama
2. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Keempat
3. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945
4. Ketetapan MPR.
Upaya Penegakan
HAM
1 2 3
Pembentukan Komisi Pembentukan Instrumen HAM Pembentukan Pengadilan HAM
Nasional Hak Asasi Manusia Instrumen HAM merupakan Pengadilan HAM adalah
Komnas HAM merupakan alat untuk menjamin proses pengadilan khusus terhadap
satu di antara lembaga perlindungan dan penegakan pelanggaran HAM berat yang
penegakan HAM HAM. Instrumen HAM biasanya diharapkan dapat melindungi hak
berupa peraturan perundang- asasi manusia, baik
mandiri setingkat lembaga
undangan dan lembaga- perseorangan maupun
negara lainnya yang
lembaga penegak hak asas masyarakat dan menjadi dasar
berfungsi sebagai lembaga dalam penegakan, kepastian
manusia, seperti Komisi
pengkajian, penelitian, hukum, keadilan dan perasaan
Nasional Hak Asasi Manusia
penyuluhan, pemantauan, aman, baik perseorangan
(Komnas HAM) dan Pengadilan
dan mediasi HAM. HAM. maupun masyarakat.
Pelaksanaan Kewajiban
dan Tanggung Jawab
Pemerintah terhadap
penegakkan HAM yang
berkeadilan di Indonesia
Pertanggungjawaban Negara
Tanggung jawab negara itu berfokus kepada kejahatan HAM berupa
penyiksaan (torture), pembunuhan massal (genoside), penghilangan orang
(disappearances), kejahatan perang (war crimes), dan/atau kejahatan
atas kemanusiaan (crimes againts humanity).

Pembedaan Hak dalam UUD 1945


Dalam konstitusi Indonesia, Bivitri menjelaskan, UUD 1945
terdapat dua model hak konstitusional, yaitu hak asasi manusia dan hak
warga negara. Hak asasi manusia adalah bentuk tanggung jawab negara
untuk menghormati (to respect), memenuhi (to fullfill), dan melindungi (to
protect) terhadap seluruh orang dari mana pun asalnya.
Sedangkan hak warga negara merupakan hak istimewa yang diperoleh
khusus oleh warga negara Indonesia saja.
Perlindungan dan Penegakan HAM di Indonesia
Sedangkan dalam konstitusi Indonesia, Bivitri menjelaskan bahwa
hal tersebut sangat jelas dalam perihal pertanggungjawaban negara
dalam penegakan HAM. “Ketentuan Pasal 28I ayat (4) UUD 1945 yang
berbunyi,
“Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.”
Sehingga negara Indonesia memiliki tanggungjawab konstitusional untuk
ikut menegakan perlindungan HAM.
Kendala yang di alami terhadap
penegakkan HAM yang
berkeadilan di Indonesia
Kenyataan yang berbeda terjadi pada masyarakat biasa, dimana
orang miskin akan sangat kesulitan mencari keadilan diruang pengadilan.
Dengan demikian, dapat dihasilkan kesimpulan bahwa praktek hukum di
Indonesia berjalan dengan diskriminatif dan seakan-akan hanya memihak
golongan tertentu saja. Orang berduit akan begitu mudah mendapatkan
keadilan sedangkan sebaliknya masyarakat biasa begitu jauh dari keadilan.
Dengan kata lain bahwa putusan pengadilan dapat diukur dengan uang, karena
yang menjadi parameter untuk keringanan hukuman dalam peradilan
lebih pada pertimbangan berapa jumlah uang untuk itu daripada
pertimbangan hukum yang bersandar pada keadilan dan kebenaran.
Kesimpulan
Hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak boleh ditetapkan
dan diterapkan secara sepihak hanya untuk kepentingan penguasa, hal ini
1 bertentangan dengan prinsip demokrasi. Dengan demikian negara hukum yang
dikembangkan bukan absolute rechtsstaat, melainkan democratische rechtsstaat.

Tujuan negara Indonesia sebagai negara hukum yang bersifat formal tersebut
mengandung konsekuensi bahwa negara berkewajiban untuk melindungi seluruh
2 warganya dengan suatu undang-undang terutama melindungi hak-hak asasinya
demi kesejahteraan hidup bersama.

Pengakuan akan Hak Asasi Manusia di Indonesia telah tercantum dalam Undang-
3 Undang Dasar 1945 yang sebenarnya lebih dahulu ada dibandingkan dengan
Deklarasi PBB yang lahir pada 10 Desember 1948.
Terima
Kasih
"Memanusiakan manusia dengan
tidak membatasi mimpi dan
karya mereka."

Anda mungkin juga menyukai