Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tumbuhan merupakan salah satu dari klasifikasi makhluk hidup. Tumbuhan


memiliki klorofil atau zat hijau daun yang berfungsi sebagai media penciptaan
makanan dan untuk proses fotosintesis. Dalam ilmu biologi, tumbuhan termasuk
organisme yang disebut Regnum Plantaeyang merupakan organisme multiseluler
atau terdiri atas banyak sel. Tercatat sekitar 350.000 spesies tumbuhan, dari
jumlah tersebut 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis
termasuk tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof dan
mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis.
Dalam kelangsungan hidupnya tumbuhan sangat membutuhkan energi dan
makanan. Tumbuhan dapat memperoleh energi dan makanan melalui sebuah
proses yang disebut fotosintesis. Pada Klorofil ini sendiri ada di dalam bagian
organel bernama kloroplast. Dengan fotosintesislah tumbuhan bisa menghasilkan
makanan dan memperoleh energinya demi kelangsungan hidupnya.
Fotosintesis adalah peristiwa sintesis atau penyusunan zat organik yang
terdiri dari gula dari zat anorganik yang terdiri dari air dan karbon dioksida
dengan bantuan energi cahaya  atau foton matahari. Dalam fotosintesis, dihasilkan
glukosa atau karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat inilah yang menjadi nutrisi
bagi tumbuhan. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi dan bahan untuk
membuat senyawa lain yang dibutuhkan tumbuhan. Sebagian dari karbohidrat ini
disimpan sebagai cadangan makanan. Jika tumbuhan dimakan hewan atau
manusia, maka terjadi perpindahan energi dari energi matahari menjadi energi
kimia dalam tumbuhan kemudian berpindah ke tubuh hewan atau manusia. Jika
hewan itu dimakan hewan lain, maka akan disertai pula dengan perpindahan
energi. Jadi sumber energi utama bagi kehidupan di bumi ini adalah matahari.
Fotosintesis ini secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah proses pembuatan
makanan yang di lakukan pada tumbuhan yang memiliki warna hijau dengan cara
2
melibatkan sebuah cahaya matahari. Selain sinar matahari pada proses fotosintesis
ini melibatkan beberapa enzim. Pada proses fotosintesis ini sering dilakukan oleh
tumbuh-tumbuhan, dan beberapa jenis alga serta bakteri yang akan menghasilkan
sebuah energi yang dapat digunakan di dalam berbagai aktivitas. Dan sebuah
Energi tersebut juga disebut dengan nutrisi.Hampir semua makhluk hidup sangat
bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat penting
bagi kehidupan di bumi. Organisme yang mampu menyusun senyawa organik dari
senyawa anorganik  dinamakan organisme autrotof.
Di bagian daun tumbuhan terdapat 2 lapisan sel yang memiliki nama mesofil.
Pada bagian ini terdapat setengah juta kloroplast tersebar disetiap millimeter
persegi. Kemudian Cahaya matahari akan melewati lapisan epidermis tanpa warna
lalu menuju mesofil. Yang Pada bagian ini sebagian besar kegiatan dari
fotosintesis berlangsung. Maka dari itu setiap tumbuhan sangat membutuhkan
sebuah klorofil atau yang biasa di sebut dengan hijau daun agar dapat melakukan
sebuah proses fotosintesis.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan


perumusan masalah sebagai berikut :

1.       Apa pengertian fotosintesis?


2.       Bagaimana proses terjadinya fotosintesis?
3.       Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi fotosintesis?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai, adalah :

1.       Apa pengertian fotosintesis?


2.       Bagaimana proses terjadinya fotosintesis?
3.       Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi fotosintesis?
BAB II

3
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Fotosintesis

Fotosintesis berasal dari kata foton yang artinya cahaya dan sintesis yang
artinya penyusunan. Jadi, fotosintesis adalah proses penyusunan bahan organik
(karbohidrat) dari H2O dan CO2 dengan bantuan energi cahaya. Proses ini hanya
dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang
berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. Jadi, fotosintesis merupakan
transformasi energi dari energi cahaya matahari dikonversi menjadi energi kimia
yang terikat dalam molekul karbohidrat.
Fotosintesis terjadi terutama pada daun. Bagian khas dari daun meliputi
epidermis atas dan bagian bawah daun, mesofil daun, bundel vaskuler dan
stomata. Sel-sel epidermis atas dan bawah tidak memiliki kloroplas sehingga
fotosintesis tidak dapat terjadi. Bagian tersebut hanya berfungsi sebagai pelindung
bagi daun.
Pada stomata terdapat lubang yang berada terutama pada epidermis bawah
dan untuk pertukaran udara, stomata akan membiarkan CO2 masuk dan akan
mengeluarkan O2. Bundel vaskuler atau pembuluh darah yang terdapat di daun
merupakan bagian dari sistem transportasi tumbuhan, dimana air dan nutrisi
bergerak disekitar pabrik yang diperlukan.

2.2    Proses Fotosintesis

Tumbuhan menggunakan  karbondioksida  dan  air  untuk


menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi
untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Fotosintesis berasal dari
dua kata yaitu Photoyang berarti Cahaya dan Synthesis yang berarti proses
pembuatan atau pengolahan. Proses fotosintesis merupakan proses mengolah
bahan yang sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan menggunakan
bantuan dari cahaya. 
Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis
adalah karbon dioksida dan air. Tumbuhan umumnya mendapat karbon dioksida

4
dari udara dan mendapatkan air dari tanah.  Karbon dioksida diubah menjadi gula.
Hasil sampingan proses ini adalah gas oksigen. Proses atau reaksi ini sangat
memerlukan energi yang secara alami didapat dari cahaya matahari. Energi dari
cahaya matahari itu diserap dari klorofil yang terdapat pada tumbuhan.
       Sebenarnya, proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal, melainkan terdiri
dari beberapa tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut dapat menghasilkan
oksigen dan glukosa. Glukosa tersebut dapat digunakan untuk membentuk
senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan
bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada
hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler
berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada proses respirasi, gula atau glukosa
dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon
dioksida, air, dan energi kimia.

Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang


disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya
yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh
tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar
energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil
yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya
akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju
mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun
biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah
terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan secara sederhana sebagai berikut.
1.     Tahap – tahap Fotosintesis
        Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi.
Kedua reaksi tersebut diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap.  Kedua
reaksi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 

5
A. Reaksi Terang
      Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana
adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu
salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu
pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis. Dalam reaksi terang ini, klorofil
menyerap cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk
memecah molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena proses
penyerapan energi cahaya dan penguraian atau pemecahan molekul air menjadi
oksigen dan hidrogen.
Reaksi fotolisis dapat ditulis sebagai berikut :
B. Reaksi gelap
     Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari
bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi
terang. Reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat
berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal
dari reaksi terang. Ada dua macam siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus
hatch-Slack. Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan
jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh
enzim rubisco. Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan
jumlah atom karbon empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack
adalah enzim phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap
diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan
sebagai cadangan energi.
2.     Hasil Akhir Fotosintesis
       Secara umum karbohidrat dianggap sebagai hasil akhir fotosintesis.
Namun patut diperhatikan istilah karbohidrat tersebut dapat berupa monosakarida,
disakarida, dan polisakaria. Sebenarnya hasil akhir fotosintesis adalah gula
sederhana beratom C-3. Senyawa ini sangat mudah bereaksi, sehingga sebelum
diangkut perlu diubah terlebih dahulu menjadi gula lain, misalnya glukosa.
        Glukosa diangkut melalui floem ke sel-sel daun yang lain yang tidak

6
berfotosintesis, yakni sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu
sendiri. Sisanya diubah ke dalam bentuk lain yaitu menjadi amilum, protein dan
lipid yang disimpan untuk cadangan makanan. Cadangan makanan terutama di
simpan didalam akar dan batang, tapi ada juga yang di simpan dalam daun.
        Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen dilepas ke
lingkungan melaui stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan oleh organisme
lain untuk proses pernapasan.

2.3    Faktor-Faktor  yang mempengaruhi Proses Fotosintesis


Beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis dibagi menjadi 9
bagian yaitu sebagai berikut :
1. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi cahaya
yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang
gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran yang terjadi. Pada batas-batas
tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi
cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis semakin meningkat.
Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan menimbulkan kerusakan
pada klorofil.
2. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan dapat menyebabkan stomata atau mulut
daun menjadi tertutup, dan dapat menghambat penyerapan karbon dioksida
sehingga mengurangi laju proses fotosintesis.
3. Konsentrasi Karbon Dioksida
Laju fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan CO2 atau
karbon dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin baiklah proses
fotosintesis. Namun, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat meracuni
atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat.
Untuk itu, kenaikkan karbondioksida atau CO2harus disesuaikan dengan intensitas
cahaya. Jika konsentrasi karbondioksida tidak mencukupi laju fotosintesis akan

7
turun. Apabila konsentrasi karbondioksida ditingkatkan pelan-pelan maka laju
fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat tertentu.
4. Suhu
Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 10 0 ,
kerja enzim meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu, bila suhu
terlalu tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan
fotosintesis dengan baik pada kisaran suhu 10-35 0 .
5. Oksigen
Kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen
merupakan komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan
karbondioksida untuk mendapat hidrogen.
6. Kandungan Klorofil
Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda. Untuk
membedakannya dapat dilihat pada warna daun. Daun yang menguning atau
berwarna kekuningan berarti kadar klorofilnya relatif masih sangat  kurang.
Sebaliknya, jika daun berwarna hijau, maka daun tersebut memiliki kadar klorofil
yang relatif tinggi. Jika kekurangan klorofil, maka akan menurunkan laju
fotosintesis. Dalam memenuhi kekurangan klorofil, tumbuhan sangat memerlukan
sejumlah ion anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah
Mg (Magnesium) dan N (Nitrogen)..
7. Kadar Fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti gula berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
8. Tahap Pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis daripada
yang sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk tumbuh
membesar. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

   Fotosintesis adalah proses pengubahan energi cahaya matahari menjadi


energi kimia kemudian menyimpannya dalam bentuk glukosa. Proses ini terjadi
hanya pada tumbuhan dan beberapa ganggang (Kingdom Protista). Tumbuhan
hanya memerlukan cahaya, CO2, dan H2O untuk membentuk glukosa. Proses
fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi
tersebut diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang yaitu
klorofil menyerap cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan
untuk memecah molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena proses
penyerapan energi cahaya dan penguraian atau pemecahan molekul air menjadi
oksigen dan hidrogen. Sedangkan reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya
matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena
energi yang dipakai berasal dari reaksi terang. Ada dua macam siklus, yaitu siklus
Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan
menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-
fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada siklus hatch-Slack,
tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon empat. Enzim yang
berperan adalah pada siklus hatch-Slack adalah enzim phosphoenolpyruvate
carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan
untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya fotosintesis seperti
suhu, cahaya matahari, tahap pertumbuhan, kadar fotosintat, air, kandungan
klorofil, oksigen.

3.2. Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca serta menjadi jalan untuk
kita mempelajari fotosintesis lebih lanjut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Edi, Syahmi. 2014. Fisiologi Tumbuhan. Medan : Unimed

Rachmadiarti, Fida, dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya : Unesa Unipress


Ryan. 2013. Makalah

Fotosintesis. http://makalahfotosintesisryanrihi.blogspot.co.id/ . Diakses pada


tanggal 16 April 2016

http://dwikagung.blogspot.co.id/2016/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses
pada tanggal 16 April 2016

10

Anda mungkin juga menyukai