Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR PEMULIAAN TANAMAN


“Keragaman Tanaman”

OLEH :

NAMA : FENNI ASTRIA PUTRI R.


NIM : D1B116200
KELAS : AGROTEKNOLOGI D
KELOMPOK : III (TIGA)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2018
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu hal yang penting dalam pemuliaan tanaman adalah adanya

persilangan antar tanaman dan untuk melakukan persilangan harus ada yang

namanya keragaman. Keragaman atau variabilitas tanaman merupakan hal yang

penting dan sangat intim dalam pemuliaan tanaman, jika dalam dunia

pemuliaan tanaman tidak ada keragaman, maka kegiatan pemuliaan (seleksi)

akan mustahil dilakukan. Keragaman dapat disebabkan oleh pengaruh faktor

lingkungan, faktor genetik atau dari kedua faktor tersebut. Pengetahuan tentang

besarnya keragaman dalam suatu populasi merupakan modal penting dalam

program pemuliaan tanaman, karena keragaman genotipe mencerminkan besarnya

potensi dan kecepatan dari populasi tersebut untuk menerima perbaikan.

Keragaman genetik merupakan keragaman yang terdapat dalam suatu

tanaman yang disebabkan oleh faktor genetiknya, sehingga keragaman pada

karakter tersebut dapat diturunkan pada keturunan yang selanjutnya. Keragaman

genetik dapat diketahui dengan cara menanam genotip yang berbeda pada

kondisi lingkungan yang relatif sama. Selain dari faktor lingkungan dan genetik,

keragaman dapat disebabkan oleh kedua faktor tersebut secara bersamaan (genetik

dan lingkungan) atau disebut keragaman fenotip. Keragaman fenotip dapat dilihat

pada populasi yang memiliki genotip berbeda ditanam pada kondisi lingkungan

yang berbeda pula. Keragaman genetik tanaman merupakan jenis keragaman yang

memiliki arti penting bagi pemuliaan dari ketiga jenis keragaman tersebut.

Populasi merupakan dasar yang memiliki keragaman genetik yang tinggi menjadi
satu dari beberapa syarat keberhasilan kegiatan pemuliaan tanaman. Ada

beberapa cara meningkatkan keragaman genetik yaitu domestifikasi, introduksi,

hibridisasi, poliploidi, mutasi dan rekayasa genetik.

Keragaman fenotipe dapat diketahui dengan melihat dan menghitung

suatu karakter dalam suatu populasi. Karakter yang diamati dapat bersifat

kualitatif artinya karakter yang sederhana dan biasanya dikendalikan oleh satu

atau beberapa gen, contohnya warna bunga, warna daun, adanya bulu daun dan

ketahanan terhadap penyakit. Sedangkan karakter kuantitatif artinya karakter

kompleks yang dikendalikan oleh banyak gen, contohnya tinggi tanaman, hasil

gabah dan kandungan protein atau kandungan besi. Keragaman yang dapat

diamati pada sautu individu tanaman merupakan perwujudan dari faktor genetis

yang menjadi ciri bawaan dari tanaman tersebut dan faktor lingkungan yang

menjadi temapt tumbuhnya.

Keragaman lingkungan (non-heritablevariation) atau keragaman yang

disebabkan oleh faktor lingkungan yaitu tidak dipengaruhi oleh faktor genetiknya

sehingga keragaman karakternya tidak akan diwariskan ke keturunannya.

Keragaman lingkungan dapat diketahui dengan cara menanam genotip yang sama

pada kondisi lingkungan yang berbeda.

Keragaman pada suatu jenis tanaman dapat diketahui melalui kegiatan

yang disebut karakterisasi. Karakterisasi ialah kegiatan yang dilakukan dalam

rangka mengenali seluruh karakter-karakter yang dimiliki oleh suatu jenis

tanaman. Sehingga melalui karakterisasi dapat diidentifikasi penciri dari suatu

jenis tanaman. Kegiatan karakterisasi pada dasarnya dilakukan secara kesuluruhan


pada karakter tanaman. Karakterisasi yang dilakukan untuk seluruh karakter

tanaman (secara detail) bertujuan untuk kegiatan Perlindungan Varietas Tanaman

(PVT). Sedangkan dalam pemuliaan tanaman karakterisasi cenderung dilakukan

untuk mengetahui karakter-karakter penting yang bernilai ekonomi atau

merupakan penciri dari varietas yang bersangkutan. Pendeskripsian suatu varietas

akan lebih mudah jika sebelumnya telah dilakukan kegiatan karakterisasi.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dilakukan praktikum ke ragaman

tanaman agar dapat diketahui karakteristik dan keragaman suatu jenis tanaman.

2.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum karagama tanaman ini yaitu untuk memahami

konsep karagaman yang terjadi pada populasi tanaman (penyebab, macam, arti

penting bagi pemuliaan), mampu mengidentifikasi karakter yang dimiliki suatu

tanaman berdasar pada standar karakterisasinya (terutama karakter yang berkaitan

dengan kegitan pemulian), mampu membedakan keragaman yang terjadi pada

populasi tanaman, mengetahui karakter tanaman yang kergamannya dipengaruhi

oleh genetika atau lingkungan.

Kegunaan dari praktikum karagaman tanaman ini yaitu mampu memahami

konsep karagaman yang terjadi pada populasi tanaman (penyebab, macam, arti

penting bagi pemuliaan), mampu mengidentifikasi karakter yang dimiliki suatu

tanaman berdasar pada standar karakterisasinya (terutama karakter yang berkaitan

dengan kegitan pemulian), mampu membedakan keragaman yang terjadi pada

populasi tanaman, mengetahui karakter tanaman yang keragamannya dipengaruhi

oleh genetika atau lingkungan.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Tanaman

Tanaman yang akan ditanam dalam hydrogel harus mempunyai

karakteristik sebagai berikut tahan genangan (kadar air berlebih), tahan

kelembaban tinggi tanaman indoor (yang dapat hidup dengan cahaya pantulan

atau cahaya tidak langsung), serta umumnya tidak berkayu dan tidak berbunga.

pembungaan membutuhkan cahaya yang besar, sedangkan cahaya yang demikian

akan membuat hydrogel berlumut. tanaman seperti kaktus, mawar, anggrek,

beringin, kenanga, melati, palem, tidak dapat ditanam dalam hydrogel. tanaman

seperti teratai, eceng gondok, dan yang sejenis, juga tidak cocok ditanam dengan

hydrogel karena membutuhkan supply air yang sangat tinggi dan butuh cahaya

matahari langsung. (Maulidyah, 2016).

Karakteristik tanaman budidaya adalah kemampuan bersaing dengan

tanamna lain menjadi berkurang dan biasanya tumbuh lebih baik di habitat

terbuka, Morfologi menjadi sangat beragam, Adaptasi fisiologis pada suatu

tempat tertentu menjadi sangat tinggi, Mekanisme penyebaran biji secara alami

menjadi berkurang, Sarana perlindungan diri tanaman seperti duru, rasa pahit, dan

senyawa beracun berkurang, Kesuburan seksual tanaman yang dibudidayakan

secara vegetative cenderung berkurang, Perubahan pola pertumbuhan, seperti

indeterminate menjadi determinate, batang dan cabang menjadi lebih sedikit,

bentuk tanaman dua tahun atau tahunan menyeruoai tanaman semusim,

Perkecambahan benih cenderung lebih seragam, Persilangan dalam cenderung

menggantikan persilangan terbuka (Krisnawati, 2010).


Karakterisasi dilakukan baik pada karakter kualitatif maupun karakter

kuantitatif. Karakter kualitatif adalah karakter yang secara kualitatif berbeda

sehingga mudah dikelompokkan dan biasanya dinyatakan dalam kategori

(contohnya: warna bunga, warna daun, bentuk biji, ada atau tidaknya bulu pada

batang dsb). Pengelompokan kategori karakter kualitatif dari hasil pengamatan

berpedoman pada suatu deskriptor karakter tanaman yang dikeluarkan oleh

Departemen Pertanian Republik Indonesia, yaitu PPI (Panduan Pengujian

Individual) yang mengacu pada deskriptor tanaman secara Internasional yang

dikeluarkan oleh UPOV (The International Union for the Protection of New

Varieties of Plants)

Peningkatan keanekaragaman gen dapat terjadi melalui hibridisasi

(perkawinan silang) antara organisme satu spesies yang berbeda sifat, atau melalui

proses domestikasi (budidaya hewan atau tumbuhan liar oleh manusia).

Contohnya adalah hibridisasi tanaman anggrek untuk mendapatkan bunga anggrek

dengan warna beraneka ragam (Djaenudin, 2008).

2.2 Keragaman Tanaman

Keragaman tanaman (variabilitas), mempunyai arti penting dalam

pemuliaan tanaman, karena tidak ada keragaman tanaman akan menyebabkan

kesulitan selanjutnya seleksi, jika dalam dunia pemuliaan tanaman tidak ada

keragaman, maka kegiatan pemuliaan (seleksi) akan mustahil dilakukan.

Keragaman dapat disebabkan oleh pengaruh faktor lingkungan, faktor genetik

atau dari kedua faktor tersebut. (Suhartini, 2010).


Keragaman adalah sifat yang ditunjukkan suatu tanaman namun berbeda-

beda tiap tanaman, perbedaan antara tanaman satu dengan tanaman lainnya

berdasarkan sifat yang dimiliki dan penampang tanaman, keragaman tumbuhan

merupakan salah satu ukuran dari komposisi botani yang dapat memberikan

indikasi perubahan kualitas habitat, keragaman tumbuhan ini penting karena

berbagai spesies datang bergantung pada satu sama lain, karena itu,

menghilangkan satu spesies dapat menyebabkan beberapa spesies lain menderita

(Djufry et al., 2009)

Karakter kualitatif merupakan wujud fenotipe yang saling berbeda tajam

antara satu dengan yang lain secara kualitatif dan masing-masing dapat

dikelompokkan dalam bentuk kategori. Karakter kualitatif biasanya dapat diamati

dan dibedakan dengan jelas secara visual, karena umumnya bersifat diskret.

Biasanya karakter ini dikendalikan oleh satu atau beberapa gen. Bila karakter ini

dikendalikan oleh satu gen, maka disebut dengan karakter monogenik, dan bila

beberapa gen disebut dengan oligogenik. Di samping itu karena besarnya peranan

satu unit gen dalam mengekspresikan fenotipenya, maka sering juga disebut

dengan gen mayor. Karakter kualitatif meliputi umur tanaman, kandungan

minyak, warna, rasa, ketahanan terhadap organisme pengganggu, kandungan

protein dalam biji, dan lain-lain. (Langga, et al., 2012.)

Karakter kuantitatif umumnya dikendalikan oleh banyak gen dan

merupakan hasil akhir dari suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang

berkaitan langsung dengan karakter fisiologi dan morfologis. Diantara kedua

karakter ini, karakter morfologis lebih mudah diamati, misalnya produksi tanaman
sering dijadikan obyek pemuliaan tanaman. Sebagai contoh, komponen hasil

tanaman biji-bijian meliputi jumlah tanaman per satuan luas, jumlah malai per

tanaman, jumlah bulir per malai, berat bulir, berat biji kering, dan lain-lain. Untuk

ubi jalar, komponen hasil meliputi jumlah dan ukuran umbi, ukuran dan efisiensi

kanopi, rasio bagian atas dan umbi, lama masa dormansi, dan lain-lain. Umumnya

dalam mempelajari pewarisan karakter kuantitatif digunakan pendekatan teori

genetika kuantitatif. Sifat kuantitatif yang dipelajari dinyatakan dalam besaran

kuantitatif atau satuan metrik yang selanjutnya digunakan pendekatan analisis

untuk sejumlah ukuran karakter tersebut.( Ismail dan Miftahorrachman, 2017).

Keragaman fenotipe dapat diketahui dengan melihat dan menghitung suatu

karakter dalam suatu populasi. Karakter yang diamati dapat bersifat kuantitatif

artinya karakter yang sederhana dan biasanya dikendalikan oleh satu atau

beberapa gen, contohnya warna bunga, warna daun, adanya bulu daun dan

ketahanan terhadap penyakit. Sedangkan karakter kuantitatif artinya karakter

kompleks yang dikendalikan oleh banyak gen, contohnya tinggi tanaman, hasil

gabah dan kandungan protein atau kandungan besi (Oemar Oesin, 2014).

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keragaman Tanaman

Faktor lingkungan, keragaman lingkungan adalah keragaman yang

disebabkan oleh faktor lingkungan. Keragaman ini tidak di pengaruhi oleh

genetiknya sehingga keragaman karakter tidak akan diwariskan kepada

keturunannya. Keragaman lingkungan dapat diketahui dengan cara menanam

genotip yang sama pada lingkungan yang berbeda (Nofi et al., 2015)
. Faktor genetik, keragaman genetik adalah keragaman yang terdapat dalam

suatu tanaman yang disebabkan faktor genetiknya. Keragaman ini tidak di

pengaruhi oleh lingkungan sehingga keragaman karakter dapat diwariskan kepada

keturunannya. Keragaman genetik dapat diketahui dengan cara menanam genotipe

yang berbeda pada lingkungan yang relatif sama (Rahajeng, 2015.).

Gabungan dari dua faktor tersebut (fenotip) keragamaan juga dapat

disebabkan oleh kedua faktor tersebut secara bersamaan (lingkungan dan genetik)

atau fenotip. Keragaman yang terjadi karena faktor genetik dan lingkungan.

Keragaman fenotip dapat dilihat pada populasi yang memiliki genotip yang

berbeda dengan lingkungan yang berbeda pula. dari ketiga jenis keragaman

tersebut, keragaman genetik tanaman yang mempunyai arti penting bagi

pemuliaan. Keragaman pada suatu jenis tanaman dapat diketahui melalui kegiatan

yang disebut karakterisasi. Karakterisasi merupakan kegiatan yang dilakukan

dalam rangka mengenali seluruh karakter-karakter yang dimiliki oleh suatu jenis

tanaman. sehingga melalui karakterisasi dapat diidentifikasi penciri dari suatu

jenis tanaman (Sri et al., 2015)


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Mei 2018, bertempat di

Laboratorium Lapangan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah kamera berfungsi sebagai untuk mengambil

dokumentasi objek pengamatan, modul praktikum pemuliaan tanaman berfungsi

untuk referensi saat pengamatan, meteran rol dan meteran kain berfungsi sebagai

mengukur tinggi tanaman, penggaris/mistar berfungsi sebagai mengukur lebar

daun jagung dan alat tulis menulis.

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah tanaman Padi, Kedelai,

Tomat dan Jagung yang masing-masing memiliki genotip 2.

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini sebagai berikut :

Masing-masing populasi tanaman diamati 1 tanaman.

 Karakterisasi tanaman

- Karakter yang diamati mencakup organ daun dan batang (pada fase

vegetatif), organ reproduksi (bunga) pada vase generatif.

- Sesuaikan dengan yang ada dalam buku panduan karakterisasi

- Tuliskan hasil pengamatan dalam from pengamatan

- Bandingkan karakter antar tanaman


- Buat pembahasan berdasar pada hasil yang diperoleh

 Keragaman Tanaman

- Penentuan karakter yang akan diamati, baik kualitatif maupun

kuantitatif

- Data pengamatan

a. kualitatif → disajikan dalam bentuk tabel.

b. kuantitatif → pengamatan dilakukan pada seluruh tanaman.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum ini maka dapat diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 1.Karakterisasi tanaman

4.1.1 Karakterisasi

Tabel 1. Karakteristik Tanaman Jagung Putih dan Jagung Kuning

Nama Spesies : 1. Jagung Kuning


: 2. Jagung Putih

Nama Latin : 1. Zea mays L.


: 2. Zea mays L.
Keterangan
Karakter Yang Diamati Jagung Putih Jagung Kuning
Daun Jumlah daun 9 helai, Jumlah daun 10 helai,
lebar daun 6 cm, panjang lebar daun 10 cm,
daun 58 cm, warna daun panjang daun 60,6 cm,
hijau tua, permukaan warna daun hijau,
daun berbulu kasar dan permukaan daun berbulu
bentuk daun panjang. halus dan bentuk daun
memanjang.
Bunga Putik (merah), benang Putik (hijaukekuningan),
sari (kuning) benang sari (kuning)
Buah/Biji/Polong Bulat Bulat
Akar Serabut Serabut
Tabel 2. Karakteristik Tanaman Kedelai Bunga Bunga Putih dan Kedelai Bunga
Kedelai Ungu

Nama Spesies : 1. Kedelai Bunga Bunga Argomolyo


: 2. Kedelai Bunga Kedelai Anjosmoro

Nama latin : 1. Glycine max


: 2. Glycine max
Keterangan
Karakter Yang Diamati Kedelai Bunga Bunga Kedelai Bunga Kedelai
Argomulio Anjosmoro
Daun Jumlah daun 3 helai, Jumlah daun 3 helai,
lebar daun 6,9 cm, lebar daun 6,1 cm,
panjang daun 10,3 cm, panjang daun 9,5 cm,
warna daun hijau gelap, warna daun hijau tua,
permukaan daun berbulu permukaan daun berbulu
halus dan bentuk daun halus dan bentuk daun
bulat telur. bulat telur.
Bunga Ungu Ungu
Buah/Biji/Polong Panjang dan pipih Lonjong
Akar Tunggang Tunggang

Tabel 3. Karakteristik Padi Ketan dan Padi Sawah

Nama Spesies : 1. Padi Sawah


: 2. Padi Ketan

Nama Latin : 1. Oriza sativa L.


: 2. Oriza sativa L.
Keterangan
Karakter Yang Diamati Padi Sawah Padi Ketan
Daun lebar daun 1 cm, panjang lebar daun 1,2 cm,
daun 38 cm, warna daun panjang daun 38 cm,
hijau, permukaan daun warna daun hijau,
kasar dan bentuk daun permukaan daun kasar
panjang dan bentuk daun
panjang
Bunga Putik (putih) benang sari Putik (kuning) benang
(kuning). sari (putih).
Buah/Biji/Polong Lonjong Hampir bulat
Akar Serabut Serabut
Tabel 4. Karakteristik Tomat Apel dan Tomat Lokal

Nama Spesies : 1. Tomat Apel


: 2. Tomat Lokal

Nama Latin : 1. Lycopersicum escullentum Mill


: 2. Lycopersicum escullentum Mill
Keterangan
Karakter Yang Diamati Tomat Apel Tomat Lokal
Daun Jumlah daun 27 helai, Jumlah daun 33, lebar
lebar daun 22 cm, daun 21,8 cm, panjang
panjang daun 33 cm, daun 30 cm, warna daun
warna daun hijau tua, hijau, permukaan daun
permukaan daun berbulu berbulu halus dan
halus dan bentuk daun bentuk daun oval
oval bergerigi. bergerigi.
Bunga Kuning Kuning
Buah/Biji/Polong Bulat Bulat bersegmen
Akar Serabut Serabut

4.1.2 Keragaman Tanaman

 Karakter Kualitatif

Tabel 5. Karater Kualitatif Tanaman Jagung Putih dan Jagung Kuning

Nama Spesies : 1. Jagung Kuning


: 2. Jagung Putih
Nama Latin : 1. Zea mays L.
: 2. Zea mays L.
Keterangan Gambar
Karakter Jagung Jagung Jagung putih Jagung kuning
putih kuning
Warna Hijau tua Hijau
daun
Permukaan Berbulu Berbulu
daun kasar halus

Bentuk Panjang Memanjang


daun

Warna Coklat Hijau


batang kemerahan

Permukaan Berbulu Berbulu


batang halus halus

Bentuk Memanjang Memanjang


tongkol

Warna biji Putih Kuning

Susunan Tersusun Tersusun


biji rapi rapi

Bentuk biji Bulat Bulat


Tipe akar Serabut Serabut

Putik Merah Hijau


kekuningan

Benang Kuning Kuning


sari

Tabel 6. Karakter Kualitatif Tanaman Kedelai Bunga Ungu dan Kedelai Bunga
Putih
Nama Spesies : 1. Kedelai Bunga Argomolyo
: 2. Kedelai Bunga Anjosmoro
Nama Latin : 1. Glycine max
: 2. Glycine max
Keterangan Gambar
Karakter Kedelai Kedelai Kedelai Bunga Kedelai Bunga
Bunga Bunga Argomulio Anjosmoro
Argomulio Anjosmoro
Warna Hijau Hujau tua
daun

Permukaan Berbulu Berbulu


daun halus halus

Bentuk Oval Bulat telur


daun

Warna Hijau Hijau tua


batang
Permukaan Berbulu Berbulu
batang halus halus

Bentuk Pendek Pendek


polong

Warna biji Hijau Hijau tua


kecoklatan

Susunan Tersusun Tersusun


biji rapi rapi

Bentuk biji Bulat agak Bulat


pipih Lonjong

Tipe akar Tunggang Tunggang

Bunga Ungu Ungu

Benang Ungu Ungu


sari

Tabel 7. Karakter Kualitatif Tanaman Padi Ketan dan Padi Sawah


Nama Spesies : 1. Padi Ketan
: 2. Padi Sawah
Nama Latin : 1. Oriza sativa
: 2. Oriza sativa
Keterangan Gambar
Karakter Padi Padi Ketan Padi Sawah Padi Ketan
Sawah
Warna Hijau Hijau
daun

Permukaa Berbulu Kasar


n daun

Bentuk Tegak Tegak


daun memanjan memanjan
g g

Warna Hjau Hijau


batang

Permukaa Halus Halus


n batang
Tipe akar Serabut Serabut

Putik Putih Putih

Benang Kuning Kuning


sari

Tabel 8. Karakter Kualitatif Tanaman Tomat Apel dan Tomat Lokal

Nama Spesies : 1. Tomat Apel


: 2. Tomat Lokal
Nama Latin : 1. Lycopersicum escullentum Mill
: 2. Lycopersicum escullentum Mill
Keterangan Gambar
Karakter Tomat Tomat Tomat Lokal Tomat Apel
Lokal Apel
Warna daun Hijau Hijau

Permukaan Berbulu Berbulu


daun halus halus
Bentuk Lonjong Lonjong
daun bergerigi bergerigi

Warna Hijau Hijau


batang Tua

Permukaan Berbulu Berbulu


batang kasar kasar

Bentuk Bulat Bulat


buah bersegmen

Warna buah Hijau Hijau

Tipe akar Serabut Serabut

Putik Kuning Kuning

Benang sari Kuning Kuning


4.1.3 keragaman tanaman

 Karakter kualitatif

Tabel 9. Karakter Kuantitatif Tanaman Jagung Kuning dan Jagung Putih

Nama Spesies : 1. Jagung Kuning


: 2. Jagung Putih
Nama Latin : 1. Zea mays l
: 2. Zea mays l
Keterangan
Karakter Jagung Putih Jagung Kuning
Jumlah daun 9 helai 10 helai
Lebar daun 6 cm 10 cm
Panjang daun 58,1 cm 60,6 cm
Tinggi tanaman 193 cm 190 cm
Diameter tongkol 14 cm 8,5 cm
Panjang tongkol 8,2 cm 5,5 cm
Panjang akar 21,6 cm 21,2 cm

Tabel 10. Karakter Kuantitatif Tanaman Kedelai Bunga Ungu dan Kedelai Bunga
Putih

Nama Spesies : 1. Kedelai Bunga Agromulio


: 2. Kedelai Bunga Anjosmoro
Nama Latin : 1. Glycine max
: 2. Glycine max
Keterangan
Karakter Kedelai Bunga Kedelai Bunga
Agromulio Anjosmoro
Jumlah daun 3 helai 3 helai
Lebar daun 6,9 cm 6,1 cm
Panjang daun 11,3 cm 9,5 cm
Tinggi tanaman 42,5 cm 67 cm
Panjang akar 10,5 cm 24,1 cm
Tabel 11. Karakter Kuantitatif Tanaman Padi Ketan dan Padi Sawah

Nama Spesies : 1. Padi Ketan


: 2. Padi Sawah
Nama Latin : 1. Oriza sativa
: 2. Oriza sativa
Keterangan
Karakter Padi Ketan Padi Sawah
Jumlah rumpun 1 1
Lebar daun 1,2 cm 1 cm
Panjang daun 38 cm 38 cm
Tinggi tanaman 103 cm 86 cm
Panjang akar Serabut Serabut

Tabel 12. Karakter Kuantitatif Tanaman Tomat Apel dan Tomat Lokal

Nama Spesies : 1. Tomat Apel


: 2. Tomat Lokal
Nama Latin : 1. Lycopersicum escullentum Mill
: 2. Lycopersicum escullentum Mill
Keterangan
Karakter Tomat Apel Tomat Lokal
Jumlah daun 27 helai 33 helai
Lebar daun 22 cm 21,8 cm
Panjang daun 33 cm 30 cm
Tinggi tanaman 119 86 cm
Panjang akar 21 cm 31 cm

4.2 Pembahasan

Keragaman adalah perbedaan yang ditimbulkan dari suatu penampilan

populasi tanaman, keragaman dapat menyebabkan beberapa faktor yaitu faktor

genetik dan faktor lingkungan. Keragaman genetik merupakan salah satu faktor

yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemuliaan tanaman. Adanya

keragaman genetik dalam suatu populasi berarti terdapat variasi nilai genotipe

antar individu dalam populasi tersebut. Sedangkan faktor lingkungan juga turut
mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan

oleh faktor genetiknya (genotip).

Heritabilitas suatu karakter penting di ketahui terutama untuk menduga

besarnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbahan dan perkembangan tanaman

serta pemilihan lingkungan yang sesuai untuk proses seleksi, dari nilai

heritabilitas yang tinggi tersebut menandahkan bahwa pengaruh faktor lingkungan

lebih kecil dari pengaruh faktor genotipe dengan demikian maka maka lingkungan

yang digunakan untuk penanaman ke 8 varietas kedelai tersebut bagus digunakan

sebagai lahan dalam proses seleksi karena pengaruhnya terhadap fenotipik atau

keragaman dari tanaman yang ditanam di sana kecil.

Variasi yang bersifat kuantitatif yaitu variasi yang dapat dilihat bentuknya

secara deret matematis (kontinum) dan ditentukan oleh banyak gen (poligeni),

contohnya yaitu tinggi, berat dan jumlah. Sedangkan variasi yang bersifat

kualitatif, yaitu variasi yang sifatnya diskontinum (tidak bersambung menurut

deret matematis) dan ditentukan oleh satu gen (monogeni) contohnya yaitu,

warna kulit, polong dan sebagainya.

Dari data hasil pengamatan diatas dapat dilihat pada tanaman jagung

kuning dengan jagung putih memiliki persamaan yaitu bentuk daun, warna

benang sari, bentuk biji juga jenis akar. Perbedaan karakter kualitatif terletak pada

jumlah daun, lebar daun, warna putik, panjang daun, warna daun, dan permukaan

daun. Karakter seperti bentuk daun, bentuk biji, jenis akar, warna putik, warna

benangsari dipengaruhi oleh genetik. Sedangkan pada karakter seperti jumlah

daun, lebar daun, panjang daun, tinggi tanaman, panjang tangkai, diameter
tongkol dan panjang akar dipengaruhi oleh lingkungan seperti ketersediaan unsur

hara, penyiraman, intensitas cahaya dan temperatur. Tetapi tidak semua karakter

dipengaruhi murni karena faktor lingkungan saja namun juga terjadi karena

adanya faktor genetik.

Pada tanaman kedelai yaitu jenis kedelai bunga ungu (var. anjasmoro)

dengan kedelai bunga ungu (var. agromulyo) memiliki persamaan karakter yaitu

pada jumlah helai daun, permukaan daun, bentuk daun, warna bunga juga pada

jenis akar. Perbedaan karakter terletak pada, lebar daun, panjang daun, warna

daun dan bentuk polong. Karakter seperti bentuk daun, bentuk polong, jenis akar,

warna bunga dipengaruhi oleh genetik. Sedangkan karakter seperti lebar daun,

panjang daun, tinggi tanaman dan panjang akar dipengaruhi oleh faktor genetik

dan faktor lingkungan, karena telah jelas terpaparkan pada hasil bahwa tanaman

tidak hanya memiliki satu atau dua perbedaan karakteristik, baik pada daun,

batang, bunga, buah dan akar.

Pada tanaman padi yaitu pada jenis padi sawah dan padi ketan memiliki

persamaan karakter pada panjang daun, warna daun, permukaan daun, bentuk

daun, warna benang sari dan jenis akar. Perbedaan karakter terletak pada lebar

daun, warna putik dan bentuk polong. Karakter seperti bentuk daun, bentuk

polong, jenis akar, warna bunga dipengaruhi oleh genetik. Sedangkan pada

karakter lebar daun, panjang daun, tinggi tanaman dan panjang akar dipengaruhi

oleh lingkungan misalnya padi mengalami kondisi cekaman yang disebabkan

karena kekurangan air.


Pada tanaman tomat yaitu pada jenis tomat apel dengan tomat lokal memiliki

persamaan karakter pada permukaan daun, warna bunga juga jenis akar.

Perbedaan karakter terletak pada, bentuk biji, jumlah, panjang, lebar, dan warna

daun. Karakter seperti bentuk daun, bentuk biji, jenis akar, warna bunga

dipengaruhi oleh genetik. Sedangkan karakter seperti jumlah daun, lebar daun,

panjang daun, tinggi tanaman, bentuk buah dan panjang akar dipengaruhi oleh

lingkungan. Keragaman ini tidak dipengaruhi oleh genetiknya sehingga

keragaman karakter tidak akan diwariskan kepada keturunannya, keragaman

lingkungan dapat diketahui dengan cara menanam genotip yang sama pada

lingkungan yang berbeda.


V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Keragaman merupakan perbedaan yang ditimbulkan dari suatu penampilan

populasi tanaman yang disebabkan beberapa faktor yaitu faktor genetik dan faktor

lingkungan. Keragaman genetik merupakan salah satu faktor yang sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan pemuliaan tanaman. Adanya keragaman

genetik dalam suatu populasi berarti terdapat variasi nilai genotipe antar individu

dalam populasi tersebut. Sedangkan faktor lingkungan juga turut mempengaruhi

sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor

genetiknya (genotip). Seperti pada tanaman yang diamati masing-masing terdapat

karakter dan ciri khas yang membuat tanaman menjadi unggul untuk

dibudidayakan.

5.2 Saran

Saran saya untuk praktikum kedepannya yaitu perlu dilakukannya

perlakuan atau perawatan yang merata agar keseragaman tumbuh menjadi lebih

seragam sehingga keragaman antar varietas terlihat jelas.


DAFTAR PUSTAKA

Djaenudin D, 2008. Perkembanagan penelitian sumber daya lahan dan


kontribusinya untuk mengatasi kebutuhan lahan pertanian diindonesia.
Jurnal Litbang Pertanian, 27(4) : 137-145.
Djufry, F J., Limbongan., Neli L., dan Benyamin 2009. Serangga karakterisasi
tanaman tamarillo di sulawesi selatan Bul. Plasma Nutfah, 22(2) : 127–
136.
Ismail M., dan Miftahorrachman 2017. Keragaman genetik plasma nutfah pinang
(Areca catechu L.) Di propinsi gorontalo J littri, 13(4) : 119-124.
Krisnawati A, 2010. Keragaman genetik dan potensi pengembangan kecipir
(psophocarpus tetragonolobus l.) di indonesia J Litbang Pertanian, 29 (3)
: 113-119.
Langga I F., M. Restu dan Tutik K, 2012. Optimalisasi suhu dan lama inkubasi
dalam ekstraksi dna Tanaman bitti (vitex cofassus reinw)serta analisis
keragaman Genetik dengan teknik rapd-pcr J. Sains & Teknologi, 12(3) :
265 -273.
Maulidyah, A, G., Indraswari T A., Sih K., 2016. Keanekaragaman aktivitas
kunjungan dan keefektifan lebah penyerbuk pada tanaman tomat. Jurnal
Entamologi Indonesia, 13(1) : 21-29.
Nofi A., Rokhmah, Ikrarwati, Tzar R., Yudi S., 2015. Inventarisasi, karakterisasi
dan pengelolaan keanekaragaman sumber daya genetik tanaman di Dki
jakarta J buletin pertanian, 5(1) : 200-209.
Oemar Oesin, 2014.Penuntun Praktikum Pemuliaan Tanaman. Jurusan Budidaya
Pertanian Universitas Palangka Raya.
Rahajeng W. 2015. Pendugaan keragaman karakter morfologi 50 aksesi plasma
nutfah ubi Jalar J Biodiv Indon, 1(4) : 904-909.
Sri H., Ika M., dan Yati S., 2015. Peningkatan Keragaman Genetik Tanaman
melalui Keragaman Somaklonal J Agro Biogen, 2(2) : 81-88.
Suhartini T., 2010. Keragaman karakter morfologis plasma nutfah spesies padi
liar (Oryza sp.) J Buletin Plasma Nutfah, 16(1) : 17-28.

Anda mungkin juga menyukai