OLEH :
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
2018
I. PENDAHULUAN
Salah satu hal yang penting dalam pemuliaan tanaman adalah adanya
persilangan antar tanaman dan untuk melakukan persilangan harus ada yang
penting dan sangat intim dalam pemuliaan tanaman, jika dalam dunia
lingkungan, faktor genetik atau dari kedua faktor tersebut. Pengetahuan tentang
genetik dapat diketahui dengan cara menanam genotip yang berbeda pada
kondisi lingkungan yang relatif sama. Selain dari faktor lingkungan dan genetik,
keragaman dapat disebabkan oleh kedua faktor tersebut secara bersamaan (genetik
dan lingkungan) atau disebut keragaman fenotip. Keragaman fenotip dapat dilihat
pada populasi yang memiliki genotip berbeda ditanam pada kondisi lingkungan
yang berbeda pula. Keragaman genetik tanaman merupakan jenis keragaman yang
memiliki arti penting bagi pemuliaan dari ketiga jenis keragaman tersebut.
Populasi merupakan dasar yang memiliki keragaman genetik yang tinggi menjadi
satu dari beberapa syarat keberhasilan kegiatan pemuliaan tanaman. Ada
suatu karakter dalam suatu populasi. Karakter yang diamati dapat bersifat
kualitatif artinya karakter yang sederhana dan biasanya dikendalikan oleh satu
atau beberapa gen, contohnya warna bunga, warna daun, adanya bulu daun dan
kompleks yang dikendalikan oleh banyak gen, contohnya tinggi tanaman, hasil
gabah dan kandungan protein atau kandungan besi. Keragaman yang dapat
diamati pada sautu individu tanaman merupakan perwujudan dari faktor genetis
yang menjadi ciri bawaan dari tanaman tersebut dan faktor lingkungan yang
disebabkan oleh faktor lingkungan yaitu tidak dipengaruhi oleh faktor genetiknya
Keragaman lingkungan dapat diketahui dengan cara menanam genotip yang sama
tanaman agar dapat diketahui karakteristik dan keragaman suatu jenis tanaman.
konsep karagaman yang terjadi pada populasi tanaman (penyebab, macam, arti
konsep karagaman yang terjadi pada populasi tanaman (penyebab, macam, arti
kelembaban tinggi tanaman indoor (yang dapat hidup dengan cahaya pantulan
atau cahaya tidak langsung), serta umumnya tidak berkayu dan tidak berbunga.
beringin, kenanga, melati, palem, tidak dapat ditanam dalam hydrogel. tanaman
seperti teratai, eceng gondok, dan yang sejenis, juga tidak cocok ditanam dengan
hydrogel karena membutuhkan supply air yang sangat tinggi dan butuh cahaya
tanamna lain menjadi berkurang dan biasanya tumbuh lebih baik di habitat
tempat tertentu menjadi sangat tinggi, Mekanisme penyebaran biji secara alami
menjadi berkurang, Sarana perlindungan diri tanaman seperti duru, rasa pahit, dan
(contohnya: warna bunga, warna daun, bentuk biji, ada atau tidaknya bulu pada
dikeluarkan oleh UPOV (The International Union for the Protection of New
Varieties of Plants)
(perkawinan silang) antara organisme satu spesies yang berbeda sifat, atau melalui
kesulitan selanjutnya seleksi, jika dalam dunia pemuliaan tanaman tidak ada
beda tiap tanaman, perbedaan antara tanaman satu dengan tanaman lainnya
merupakan salah satu ukuran dari komposisi botani yang dapat memberikan
berbagai spesies datang bergantung pada satu sama lain, karena itu,
antara satu dengan yang lain secara kualitatif dan masing-masing dapat
dan dibedakan dengan jelas secara visual, karena umumnya bersifat diskret.
Biasanya karakter ini dikendalikan oleh satu atau beberapa gen. Bila karakter ini
dikendalikan oleh satu gen, maka disebut dengan karakter monogenik, dan bila
beberapa gen disebut dengan oligogenik. Di samping itu karena besarnya peranan
satu unit gen dalam mengekspresikan fenotipenya, maka sering juga disebut
merupakan hasil akhir dari suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang
karakter ini, karakter morfologis lebih mudah diamati, misalnya produksi tanaman
sering dijadikan obyek pemuliaan tanaman. Sebagai contoh, komponen hasil
tanaman biji-bijian meliputi jumlah tanaman per satuan luas, jumlah malai per
tanaman, jumlah bulir per malai, berat bulir, berat biji kering, dan lain-lain. Untuk
ubi jalar, komponen hasil meliputi jumlah dan ukuran umbi, ukuran dan efisiensi
kanopi, rasio bagian atas dan umbi, lama masa dormansi, dan lain-lain. Umumnya
karakter dalam suatu populasi. Karakter yang diamati dapat bersifat kuantitatif
artinya karakter yang sederhana dan biasanya dikendalikan oleh satu atau
beberapa gen, contohnya warna bunga, warna daun, adanya bulu daun dan
kompleks yang dikendalikan oleh banyak gen, contohnya tinggi tanaman, hasil
gabah dan kandungan protein atau kandungan besi (Oemar Oesin, 2014).
genotip yang sama pada lingkungan yang berbeda (Nofi et al., 2015)
. Faktor genetik, keragaman genetik adalah keragaman yang terdapat dalam
disebabkan oleh kedua faktor tersebut secara bersamaan (lingkungan dan genetik)
atau fenotip. Keragaman yang terjadi karena faktor genetik dan lingkungan.
Keragaman fenotip dapat dilihat pada populasi yang memiliki genotip yang
berbeda dengan lingkungan yang berbeda pula. dari ketiga jenis keragaman
pemuliaan. Keragaman pada suatu jenis tanaman dapat diketahui melalui kegiatan
dalam rangka mengenali seluruh karakter-karakter yang dimiliki oleh suatu jenis
untuk referensi saat pengamatan, meteran rol dan meteran kain berfungsi sebagai
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah tanaman Padi, Kedelai,
Karakterisasi tanaman
- Karakter yang diamati mencakup organ daun dan batang (pada fase
Keragaman Tanaman
kuantitatif
- Data pengamatan
4.1 Hasil
4.1.1 Karakterisasi
Karakter Kualitatif
Tabel 6. Karakter Kualitatif Tanaman Kedelai Bunga Ungu dan Kedelai Bunga
Putih
Nama Spesies : 1. Kedelai Bunga Argomolyo
: 2. Kedelai Bunga Anjosmoro
Nama Latin : 1. Glycine max
: 2. Glycine max
Keterangan Gambar
Karakter Kedelai Kedelai Kedelai Bunga Kedelai Bunga
Bunga Bunga Argomulio Anjosmoro
Argomulio Anjosmoro
Warna Hijau Hujau tua
daun
Karakter kualitatif
Tabel 10. Karakter Kuantitatif Tanaman Kedelai Bunga Ungu dan Kedelai Bunga
Putih
Tabel 12. Karakter Kuantitatif Tanaman Tomat Apel dan Tomat Lokal
4.2 Pembahasan
genetik dan faktor lingkungan. Keragaman genetik merupakan salah satu faktor
keragaman genetik dalam suatu populasi berarti terdapat variasi nilai genotipe
antar individu dalam populasi tersebut. Sedangkan faktor lingkungan juga turut
mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan
serta pemilihan lingkungan yang sesuai untuk proses seleksi, dari nilai
lebih kecil dari pengaruh faktor genotipe dengan demikian maka maka lingkungan
sebagai lahan dalam proses seleksi karena pengaruhnya terhadap fenotipik atau
Variasi yang bersifat kuantitatif yaitu variasi yang dapat dilihat bentuknya
secara deret matematis (kontinum) dan ditentukan oleh banyak gen (poligeni),
contohnya yaitu tinggi, berat dan jumlah. Sedangkan variasi yang bersifat
deret matematis) dan ditentukan oleh satu gen (monogeni) contohnya yaitu,
Dari data hasil pengamatan diatas dapat dilihat pada tanaman jagung
kuning dengan jagung putih memiliki persamaan yaitu bentuk daun, warna
benang sari, bentuk biji juga jenis akar. Perbedaan karakter kualitatif terletak pada
jumlah daun, lebar daun, warna putik, panjang daun, warna daun, dan permukaan
daun. Karakter seperti bentuk daun, bentuk biji, jenis akar, warna putik, warna
daun, lebar daun, panjang daun, tinggi tanaman, panjang tangkai, diameter
tongkol dan panjang akar dipengaruhi oleh lingkungan seperti ketersediaan unsur
hara, penyiraman, intensitas cahaya dan temperatur. Tetapi tidak semua karakter
dipengaruhi murni karena faktor lingkungan saja namun juga terjadi karena
Pada tanaman kedelai yaitu jenis kedelai bunga ungu (var. anjasmoro)
dengan kedelai bunga ungu (var. agromulyo) memiliki persamaan karakter yaitu
pada jumlah helai daun, permukaan daun, bentuk daun, warna bunga juga pada
jenis akar. Perbedaan karakter terletak pada, lebar daun, panjang daun, warna
daun dan bentuk polong. Karakter seperti bentuk daun, bentuk polong, jenis akar,
warna bunga dipengaruhi oleh genetik. Sedangkan karakter seperti lebar daun,
panjang daun, tinggi tanaman dan panjang akar dipengaruhi oleh faktor genetik
dan faktor lingkungan, karena telah jelas terpaparkan pada hasil bahwa tanaman
tidak hanya memiliki satu atau dua perbedaan karakteristik, baik pada daun,
Pada tanaman padi yaitu pada jenis padi sawah dan padi ketan memiliki
persamaan karakter pada panjang daun, warna daun, permukaan daun, bentuk
daun, warna benang sari dan jenis akar. Perbedaan karakter terletak pada lebar
daun, warna putik dan bentuk polong. Karakter seperti bentuk daun, bentuk
polong, jenis akar, warna bunga dipengaruhi oleh genetik. Sedangkan pada
karakter lebar daun, panjang daun, tinggi tanaman dan panjang akar dipengaruhi
persamaan karakter pada permukaan daun, warna bunga juga jenis akar.
Perbedaan karakter terletak pada, bentuk biji, jumlah, panjang, lebar, dan warna
daun. Karakter seperti bentuk daun, bentuk biji, jenis akar, warna bunga
dipengaruhi oleh genetik. Sedangkan karakter seperti jumlah daun, lebar daun,
panjang daun, tinggi tanaman, bentuk buah dan panjang akar dipengaruhi oleh
lingkungan dapat diketahui dengan cara menanam genotip yang sama pada
5.1 Kesimpulan
populasi tanaman yang disebabkan beberapa faktor yaitu faktor genetik dan faktor
genetik dalam suatu populasi berarti terdapat variasi nilai genotipe antar individu
sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor
karakter dan ciri khas yang membuat tanaman menjadi unggul untuk
dibudidayakan.
5.2 Saran
perlakuan atau perawatan yang merata agar keseragaman tumbuh menjadi lebih