A.
Latar Belakang
B.
Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu upaya untuk mempelajari sifat-sifat suatu tanaman yaitu dengan
mempelajari deskripsi dari suatu tanaman tersebut. Pengertian deskripsi itu
sendiri adalah menggambarkan secara langsung mengenai morfologi tanaman,
yaitu warna daun, warna batang, warna biji, bentuk batang, bentuk daun, dan
masih banyak lagi sifat morfologi yang lainnya. (Soenarto, 1997).
Deskripsi dapat membantu dalam menguji kemurnian suatu benih. Kemurnian
suatu benih dinilai berdasarkan sifat-sifat morfologi yang tampak, ini langkah
awal di dalam penyediaan benih bermutu yang bertujuan mendapatkan varietas
unggul tahan terhadap hama dan penyakit dan adaptif terhadap lingkungan
tumbuh. (Syukur, 2009)
Menurut Subandi (1988) varietas unggul adalah varietas yang memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya: hasil produksi yang tinggi, tahan terhadap hama dan
penyakit, adaptasi tumbuh yang luas, dan umurnya genjah. Varietas unggul
merupakan salah satu komponen paket teknologi budidaya padi yang secara
nyata dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Pada tahun
2008 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi telah melepas 6 varietas INPARI
(INPARI 1-6), dan 3 Varietas INPARA (INPARA 1-3). Inbrida Padi Irigasi, atau lebih
dikenal dengan INPARI adalah varietas-varietas unggul baru padi sawah yang
cocok ditanam di lahan sawah irigasi, sedangkan Inbrida Padi Rawa (INPARA)
adalah varietas-varietas unggul padi yang baik dibudidayakan pada kondisi lahan
rawa, tahan terhadap rendaman, serta daya adaptasi pada kondisi lahan masam.
Untuk memperoleh keseragaman pada tanaman padi maka perlu diketahui sifatsifat bagian-bagian tanaman padi. Beberapa bagian penting tanaman padi yang
dapat dipergunakan untuk membedakan antar varietas satu dengan yang
lainnya (Soemedi, 1982).
a.
Habitus (bentuk tanaman) : dapat tinggi atau pendek, tegak atau terserak.
b.
c.
Pangkal batang : ada yang bergaris atau tidak berwarna atau bergaris.
d.
Batang : ada yang berwarna, bergaris atau tidak berwarna atau bergaris.
e.
Daun bendera : ada yang tegak atau membentuk sudut dan ada pula yang
mendatar atau terkulai.
f.
Bulir : ada yang berdiri tegak atau terkulai dan ada pula yang terserak atau
tidak terserak.
g.
Gabah : dapat dibedakan menjadi besar, sedang atau kecil; panjang,
sedang atau pendek; berbulu atau tidak; ujungnya berwarna atau tidak.
h.
Beras : ada yang besar, sedang atau kecil; panjang, sedang atau pendek.
Diantara tanaman padi yang termasuk ke bangsa Oryza sativa L. terdapat ribuan
varietas yang satu sama lain mempunyai ciri-ciri khas tersendiri sehingga
dapatlah dikatakan bahwa ditilik dari sudut bentuk tubuh (morfologi) tidaklah
ada dua varietas padi yang mempunyai bentuk tubuh yang sama. Antara
varietas yang satu dengan yang lain senantiasa terdapat perbedaan, bagaimana
pun kecilnya perbedaan itu. Perbedaan-perbedaan yang nampak antara varietas
yang satu dengan yang lain adalah disebabkan oleh perbedaan dalam
pembawaan atau sifat varietas (Siregar, 1981).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Bahan
Bahan yang akan digunakan pada praktikum ini adalah tanaman dari
varietas yang akan di candra.
B.
Alat
C.
Prosedur Kerja
1.
2.
3.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
N
o
Sifat Deskripsi
Keterangan
Asal
Situbagendit
Golongan
Cere
Umur Tanaman
85 Hari
Bentuk Tanaman
Tegak
Tinggi Tanaman
97 cm
Anakan Produktif
Banyak
Warna Kaki
Coklat
Warna Batang
Hijau
Posisi Daun
Tegak
1
0
Tegak
1
1
Bentuk Gabah
Ramping
1
2
Warna Gabah
Hijau
Tanaman padi situbagendit termasuk dalam golongan cere yaitu ujung gabah
tidak berbulu atau kadang-kadang berbulu terutama gabah yang terletak di
ujung malai dan agak mudah rontok. Umur tanaman padi 85 hari dengan bentuk
tanaman tegak karena sudut yang terbentuk antara 0 - 30. Tinggi tanaman 97
cm dan termasuk memiliki anakan produktif yang banyak, jumlahnya lebih dari
15 anakan. Warna kaki coklat dengan batang berwarna hijau. Posisi daun dan
posisi daun bendera tegak yaitu sudut yang terbentuk antara 0 - 30. Bentuk
gabah ramping dengan raso 1:3 lebih dan warna gabah hijau.
B.
Pembahasan
Deskripsi merupakan suatu panduan menyajikan sejarah asal- usul sifat- sifat
morfologi, reaksi ketahanan terhadap penyakit dan hama utama serta anjuran
tanam. Sifat-sifat morfologis yang disajikan dalam deskripsi sebagian besar
merupakan sifat yang diatur secara kuantitatif sehingga penampilannya dapat
menimbulkan variasi fisik. Variasi tersebut dapat terjadi pada semua varietas
terutama jika ditanam pada lokasi dan musim tanam yang
berbeda(Soenarto,1997).
Deskripsi varietas adalah penjelasan tertulis mengenai proses pemuliaan
tanaman sehingga dihasilkan suatu varietas tanaman baru yang mencakup asal
usul atau silsilah, ciri-ciri morfologi, dan sifat-sifat penting lainnya. Di bidang
pertanian deskripsi tanaman merupakan salah satu panduan untuk mengetahui
apakah tanaman tersebut tahan terhadap hama dan penyakit, adaptif terhadap
lingkungan atau tidak. Dengan begitu diharapkan dalam budidaya tanaman kita
lebih mengetahui halhal yang harus diperhatikan dalam budidaya, sehingga
nantinya tanaman yang dibudidayakan mampu tumbuh dengan baik.
Deskripsi dapat membantu dalam menguji kemurnian suatu benih. Kemurnian
suatu benih dinilai berdasarkan sifat-sifat morfologi yang tampak, ini langkah
awal di dalam penyediaan benih bermutu yang bertujuan mendapatkan varietas
unggul tahan terhadap hama dan penyakit dan adaptif terhadap lingkungan
tumbuh (Syukur,2009).
Kegiatan pendiskripsian mengenai sifat tanaman penting karena semakin
beragamnya jenis atau varietas dari suatu tanaman. Selain itu, adanya deskripsi
tanaman akan memudahkan para pemulia tanaman dalam merakit varietasvarietas yang baru karena data tentang sifat yang diperlukan telah tersedia.
Pendeskripsian mengenai suatu varietas dari suatu jenis tanaman sangat penting
diketahui sebelum melakukan tindakan selanjutnya pada bidang pemuliaan
tanaman.
Untuk melaksanakan determinasi diperlukan deskripsi varietas yang
bersangkutan. Deskripsi tersebut berguna untuk pengenalan/ identifikasi
varietas. Oleh karena itu deskripsi suatu varietas dari jenis tanaman apapun
harus meliputi pencatatan ciri-ciri atau sifat-sifat agronomi yang bersifat kulitatif.
Ciri/ sifat tersebut dapat juga mengandung pengertian ekonomis seperti halnya
sifat ketahanan terhadap hama penyakit tertentu. Karena pemurnian suatu
varietas adalah suatu usaha pengembalian mutu sesuai dengan varietas yang
baku/asal, demikian juga dalam usaha pemutihan varietas, maka uraian dalam
deskripsi harus mencakup :
1.
Asal varietas
2.
3.
4.
Golongan varietas
5.
6.
Umur tanaman
: S4325D-1-2-3-1
Asal Persilangan
: Batur/2*S2823-7D-8-1-A
Golongan
: Cere
Umur tanaman
Bentuk tanaman
: Tegak
Tinggi tanaman
: 99 - 105 cm
Anakan produktif
: 12 - 13 batang
Warna kaki
: Hijau
Warna batang
: Hijau
: Tidak berwarna
: Tidak berwarna
Warna daun
: Hijau
Muka daun
: Kasar
Posisi daun
: Tegak
Daun bendera
: Tegak
Bentuk gabah
: Panjang ramping
Warna gabah
: Kuning bersih
Kerontokan
: Sedang
Kerebahan
: Sedang
Tekstur nasi
: Pulen
Kadar amilosa
: 22 %
: 27,5 g
Rata-rata hasil
: 6,0 t/ha
Pemulia
Yunani,
Tim peneliti
Teknisi
Dilepas tahun
Padi varietas Situ Bagendit adalah salah satu varietas padi gogo, tetapi mampu
tumbuh baik pada lingkungan lahan sawah. Tanaman ini mempunyai tinggi
antara 99 - 105 cm, dengan umur tanaman 110 - 120 hari setelah sebar (HSS).
Varietas Situ Bagendit memiliki bentuk biji ramping, warna gabah kuning bersih,
dengan bobot 1000 butir adalah 27,5 gram. Varietas ini mempunyai anakan
produktif 12 - 13 batang/rumpun.
Varietas ini tahan terhadap penyakit blas, agak tahan terhadap penyakit hawar
daun, dan tahan terhadap penyakit tungro. Varietas ini menghasilkan tekstur
nasi pulen, rata - rata produksi 4,0 ton GKP/ha pada lahan kering dan 5,5 ton
GKP/ha pada lahan sawah. Dengan potensi hasil yang demikian, varietas ini
dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan produksi padi
nasional, ketahanan pangan, dan pendapatan petani. Varietas ini sudah banyak
dimanfaatkan oleh penangkar benih dan petani terutama pada lahan kering,
atau lahan sawah dengan irigasi sederhana (Ilyas,2013).
: Malang-6
Kategori
SK
2001
Tahun
: 2001
Tetua
dengan jantan
MLG 10032
Potensi Hasil
: Deskripsi 35.0%
Pemulia
Nomor induk
: MLG 245
Nama klon
: CMM 95066-1
Warna batang
: Abu-abu
: Ungu muda
: Hijau
: Hijau
: Putih
: Kuning
: Putih
Ukuran umbi
: Sedang
Tipe percabangan
: Bercabang
Umur panen
: 9 bulan
Ketahanan
Sifat khusus
: seleksi rumpun
Golongan varietas
: klon
Umur tanaman
: 17 bulan
Tinggi tanaman
:56m
Bentuk batang
: gilig (bulat-gilig)
Warna batang
: coklat kehitaman
: coklat kehitaman
Kedudukan batang
: tegak
Lingkar batang
: 60 70 cm
Lebar tajuk
:34m
Jumlah daun
: 7 10 helai
Sudut daun
: 30
Bentuk daun
: panjang pipih
Permukaan daun
: berlilin
: hijau
Panjang daun
: 1,5 2,5 m
Lebar daun
: 60 70 cm
Ujung daun
: tumpul
Tepi daun
: rata, tidak berduri dan
bergelombang, tepi daun berwarna coklat kehitaman
Susunan daun
: berselang seling
: lonjong
: 20 25 cm
: 28,0 33,5 cm
: 10 15 cm
: 11 13 kg
: 1 3 anakan
: 19,14 + 4,37
: 22 25 buah
: bulat (gilig)
Bentuk buah
hampir tidak tampak)
: tumpul
Lingkar tandan
: 60 70 cm
: 30 35 cm
: 11 15 cm
Panjang buah
: 9,55 + 3,09 cm
Diameter buah
: 3,06 + 1,74 cm
: 71,36 + 8,44 g
: 1 3 cm
: 0,46 + 6,78 mm
: hijau
: putih kekuningan
: kuning bersih
: kuning cerah
Aroma
: tidak beraroma
: manis
- Asam
: 0,063 %
- Gula
: 21 %
Hasil
: 11 13 kg/tandan
matang optimal
: 3 4 hari)
BAB V
SIMPULAN
kaki coklat, warna batang hijau, posisi daun dan posisisi daun bendera tegak,
bentuk gabah ramping dan warna gabah hijau.
3.
Ada perbedaan antara deskripsi varietas menurut literatur dan deskripsi
saat pengamatan yaitu anakan produktif, warna kaki dan warna gabah.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Varietas baru yang dihasilkan oleh Balai Penelitian ataupun Lembaga
Penelitian di Perguruan Tinggi baik milik pemerintah maupun swasta, akan
mempunyai arti, nilai dan manfaat bila mendapat tanggapan yang baik dari
konsumen, yaitu petani. Untuk itu varietas yang dihasilkan harus diajukan oleh
pemulianya untuk dilepas oleh pemerintah. Sebelum proses pelepasan salah
satu syarat yang harus dilengkapi adalah deskripsi varietas. Kegiatan ini
dimaksudkan juga untuk membedakannya dengan tanaman/varietas lain yang
sejenis.
Deskripsi varietas digunakan sebagai penciri varietas yang
memungkinkan identifikasi dan pengenalan varietas yang dimaksud, sebagai
pegangan dalam proses sertifikasi dan pemurnian varietas. Penyusunan suatu
deskripsi disesuaikan dengan jenis tanamannya. Deskripsi dibuat secara tertulis
berdasarkan data pengujian dan dilengkapi dengan foto berwarna dari varietas
yang dimaksud.
Dalam membuat deskripsi tanaman, misalnya tanaman padi perlu
dicantumkan data kuantitatif seperti panjang (mm atau cm), lebar (mm atau
cm), diameter (mm atau cm), berat (gram atau kg), kandungan vitamin, protein,
dsb. Untuk varietas yang diunggulkan ketahanannya terhadap hama dan
penyakit atau cekaman lingkungan harus ada uji laboratorium/lapangan
mengenai hal ini. Data penunjang yang perlu dilaporkan adalah hasil uji rasa
secara organoleptik dan data agroklimat tempat uji adaptasi/observasi dilakukan.
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Habitus (bentuk tanaman) : dapat tinggi atau pendek, tegak atau terserak.
Pangkal batang : ada yang bergaris atau tidak berwarna atau bergaris.
Batang : ada yang berwarna, bergaris atau tidak berwarna atau bergaris.
Daun bendera : ada yang tegak atau membentuk sudut dan ada pula yang
mendatar atau terkulai.
Bulir : ada yang berdiri tegak atau terkulai dan ada pula yang terserak
atau tidak terserak.
Beras : ada yang besar, sedang atau kecil; panjang, sedang atau pendek.
BAB III
METODOLOGI
:-
2.
Melakukan pengamatan terhadap tanaman dengan genotipe yang berbedabeda
3.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
: G1
Warna hipokotil
: hijau
Warna daun
: hijau
: hijau, cokelat
: hijau tua
Warna batang
: hijau
Warna bunga
: hijau kekuningan
Warna biji
: hijau kehitaman
Ukuran biji
: sedang
: 1120
Letak polong
: ujung batang
Sifat polong
: hitam
Tipe tumbuh
: determinit
Tinggi tanaman
: 56 cm
: 30 hari
: 60 hari
: 36 gr
Hasil
Pemulia
No Galur
: G4
Warna hipokotil
: hijau
Warna daun
: hijau tua
: hijau
: hijau
Warna batang
: hijau kekuningan
Warna bunga
: kuning
Warna biji
: hijau kecoklatan
Ukuran biji
: sedang
: 2110
Letak polong
: ujung batang
Sifat polong
: hitam
Tipe tumbuh
: determinit
Tinggi tanaman
: 60 cm
: 30 hari
: 60 hari
: 39 gr
Hasil
Pemulia
: Putri M Hairani
No Galur
: G5
Warna hipokotil
: hijau
Warna daun
: hijau
: hijau tua
: hijau tua
Warna batang
: hijau
Warna bunga
: putih kekuningan
Warna biji
: hitam
Ukuran biji
: sedang
: 1560
Letak polong
: ujung batang
Sifat polong
: hitam
Tipe tumbuh
: determinit
Tinggi tanaman
: 49 cm
: 30 hari
: 60 hari
: 41 gr
Hasil
Pemulia
: Putri M Hairani
No Galur
: G6
Warna hipokotil
: hijau
Warna daun
: hijau kekuningan
: hijau
: hijau tua
Warna batang
: hijau tua
Warna bunga
: kuning
Warna biji
: hijau kehitaman
Ukuran biji
: sedang
: 1890
Letak polong
: ujung batang
Sifat polong
: hitam
Tipe tumbuh
: determinit
Tinggi tanaman
: 55 cm
: 30 hari
: 60 hari
: 37 gr
Hasil
Pemulia
: Putri M Hairani
4.2 Pembahasan
Deskripsi merupakan suatu panduan menyajikan sejarah asal-usul sifatsifat morfologi, reaksi ketahanan terhadap penyakit dan hama utama serta
anjuran tanam. Sifat-sifat morfologis yang disajikan dalam deskripsi sebagian
besar merupakan sifat yang diatur secara kuantitatif sehingga penampilannya
dapat menimbulkan variasi fisik. Variasi tersebut dapat terjadi pada semua
varietas terutama jika ditanam pada lokasi dan musim tanam yang berbeda.
Deskripsi varietas ini dapat membantu para petani untuk membedakan
suatu varietas yang akan ditanamnya. Selain itu, dengan adanya banyak
varietas memungkinkan untuk terbentuknya pola seleksi. Seleksi yang dimaksud
adalah seleksi untuk penanaman yang baik, padi yang dapat menghasilkan
sesuai yang diinginkan dan sampai bentuk maupun tekstur nasi nanti yang
dipilih. Deskripsi dapat membantu dalam menguji kemurnian suatu
benih. Kemurnian suatu benih dinilai berdasarkan sifat-sifat morfologi yang
tampak, ini langkah awal di dalam penyediaan benih bermutu yang bertujuan
mendapatkan varietas unggul tahan terhadap hama dan penyakit dan
adaptif terhadap lingkungan tumbuh.
Kegiatan pendiskripsian mengenai sifat tanaman penting karena semakin
beragamnya jenis atau varietas dari suatu tanaman. Selain itu, adanya deskripsi
tanaman akan memudahkan para pemulia tanaman dalam merakit varietasvarietas yang baru karena data tentang sifat yang diperlukan telah tersedia.
Pendeskripsian mengenai suatu varietas dari suatu jenis tanaman sangat penting
diketahui sebelum melakukan tindakan selanjutnya pada bidang pemuliaan
tanaman.
Deskripsi ini juga meliputi : No Galur, warna hipokotil, warna dari : daun,
tangkai daun, pangkal daun, batang, bunga, biji, ukuran biji, jumlah biji per
polong, jumlah biji per tanaman, letak polong, sifat polong, warna polong tua,
tipe tumbuh, tinggi tanaman, umur mulai berbunga, umur masak polong, bobot
100 biji, dan hasil per hektar.
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari pendeskripsian galur kacang hijau, diketahui bahwa Galur G5 memiliki bobot
terberat dibanding Galur yang lain.
1.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, Tuhana Taufiq dan Novo Indarto. 2004. Budidaya dan Analisis Usaha
Tani Kedelai Kacang Hijau Kacang Panjang. Absolut.Yogyakarta.
Balai Penelitian Pengembangan Pertanian. 1985. Kedelai. BPPTP: Bogor