(Arachis hypogeae L)
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Budidaya Tanaman Pangan I
Dosen Pengampu: Ir. Rahayu Widowati, M.Sc
Disusun Oleh:
1. Nugroho Wisnu 1488/APTA/2015
2. Sapran Hadi 1489/APTA/2015
3. Veni Junita Rahim 1493/APTA/2015
4. Hidayatun Nisa 1501/APTA/2015
5. Jono 1511/APTA/2015
6. Safrizal 1512/APTA/2015
Kacang tanah atau yang memiliki nama ilmiah Arachis hypogeae L adalah salah
satu tanaman polong-polongan yang banyak di budidayakan di Indonesia. Kebutuhan akan
kacang tanah sebagai salah satu produk pertanian pangan masih perlu di tingkatkan seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan pendapatan. Kemungkinan terjadinya
peningkatan permintaan dicerminkan dari adanya kecenderungan meningkatnya kebutuhan
konsumsi langsung dan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri hilirnya seperti
industri kacang kering, industri produk olahan lain baik dalam bentuk asal, campuran
makanan maupun bentuk pasta.
Seiring dengan permintaan pasar yang semakin meningkat, maka diperlukan
terobosan dalam meningkatkan produksi kacang tanah melalui penerapan inovasi
teknologi. Salah satu inovasi teknologi yang diperlukan dalam peningkatan produksi
kacang tanah adalah penggunaan varietas unggul dalam proses budidaya. Penggunaan
varietas unggul sebaiknya memperlihatkan kesesuaian lingkungan, ketahanan terhadap
hama dan penyakit dan kebutuhan pasar.
Oleh karena itu, dengan dibuatnya makalah ini diharapkan pembaca mengetahui
bagaimana teknik budidaya kacang tanah, mengetahui morfologi kacang tanah beserta
hama dan penyakitnya sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan terutama dalam
budidaya kacang tanah.
BAB II
PEMBAHASAN
Kerajaan Plantae
Divisi Tracheophyta
Sub Divisi Angiospermae
Kelas Magnoliophyta
Ordo Leguminales
Famili Fabaceae
Sub Famili Faboideae
Genus Arachis
Spesies Arachis hypogaea
3) Perkiraan Produksi
Jumlah produksi panen yang normal dalam satuan luas, misalnya
untuk lahan seluas satu hektar produksi normal berkisar antara 1,5-2,5 ton
polong kering.
f. Pasca Panen
1) Pengumpulan
Kumpulkan tanaman kacang tanah ditempat strategis.
2) Penyortiran dan Penggolongan
Pilah-pilah polong yang tua dan polong yang muda untuk
dipisahkan berdasarkan derajat ketuaannya, lalu seleksi polong yang rusak
atau busuk untuk dibuang.
3) Penyimpanan
a) Penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering
kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan
digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
b) Penyimpanan dalam bentuk biji kering.
Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas
kacang tanah. Jemur (keringkan) biji kacang tanah hingga berkadar air
9% lalu masukan ke dalam wadah.
4) Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan bisa dilakukan untuk produk mentah atau polong
mentah dalam bungkus plastik per 10 kg. Dapat juga berupa kemasan kue
atau bentuk makanan yang sudah dimasak seperti kacang rebus, kacang
goreng dan berbagai jenis kue dari kacang tanah. Untuk pengangkutan
pada prinsipnya yang penting kondisi komoditi tersebut tidak rusak atau
tidak berubah dari kualitas yang sudah disiapkan.
A. Kesimpulan
1. Kacang tanah merupakan salah satu komoditas palawija yang mempunyai
nilai ekonomi tinggi dalam usaha pertanian, sehingga perlu dikembangkan
karena permintaan yang semakin meningkat.
2. Budidaya kacang tanah yang dimulai dari pemilihan lokasi, penyiapan benih
varietas unggul, penanaman, perawatan yang didalamnya meliputi pengendalian
hama dan penyakit, jika dilakukan dengan benar maka akan diperoleh hasil
produksi yang tinggi sesuai harapan.
B. Saran
Disarankan bagi petani, jika ingin memperoleh hasil yang baik dari
budidaya kacang tanah, maka hal mendasar yang harus diperhatikan adalah pada
saat perawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Marzuki, H.A.R. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.
43 hal.
Tanaman Pangan.