REVIEW TESIS
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI BENIH PADI DALAM PROGRAM 1.000
DESA MANDIRI BENIH DI DESA TAMBALAN KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL
OLEH:
Dalam penelitian "Strategi Pengembangan Usaha Produksi Benih Padi dalam
Program 1.000 Desa Mandiri Benih di Desa Tambalan Kecamatan Pleret Kabupaten
Bantul", terdapat beberapa teknik analisis data yang digunakan, yaitu analisis
pengelolaan, analisis kemandirian, dan analisis strategi.
Untuk analisis pengelolaan, digunakan rumus rata-rata untuk menentukan nilai
rata-rata variabel X dan Y. Setelah itu, nilai rata-rata dibandingkan dengan kriteria yang
ditentukan oleh peneliti berdasarkan nilai terendah dan tertinggi dari hasil kuesioner.
Rentang interval kemudian ditentukan dengan membagi selisih nilai tertinggi dan nilai
terendah dengan jumlah kategori. Untuk analisis kemandirian, teknik analisis yang
digunakan tidak dijelaskan secara detail.
Untuk analisis strategi, digunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats) untuk mengidentifikasi faktor internal kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman dari faktor eksternal. Analisis SWOT didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Selain itu, digunakan juga
matriks IFE dan EFE untuk mengevaluasi faktor internal dan eksternal, serta matriks
Internal-External (IE) untuk memposisikan divisi-divisi organisasi dalam sebuah
diagram matematis. Terakhir, digunakan matriks Quantitative Strategic Planning Matrix
(QSPM) untuk mengevaluasi strategi alternatif.
Tesis ini membicarakan tentang beberapa isu terkait pentingnya sektor pertanian
di Indonesia. Beberapa isu yang dibahas meliputi:
1. Kurangnya Produksi Benih Padi
Isu ini mengacu pada rendahnya produksi benih padi di Indonesia, yang dapat
berdampak pada ketahanan pangan nasional dan kemandirian petani dalam
memenuhi kebutuhan benih padi mereka sendiri.
2. Pentingnya Pengelolaan Produksi Benih Padi
Isu ini menunjukkan bahwa pengelolaan produksi benih padi sangat penting
untuk meningkatkan produksi dan kualitas benih padi, sehingga dapat
mendukung ketahanan pangan dan kemandirian petani dalam memproduksi
benih padi mereka sendiri.
3. Peran Kelompok Tani Manunggal
Isu ini menyoroti peran Kelompok Tani Manunggal dalam mengembangkan usaha
produksi benih padi, termasuk dalam hal kemandirian petani dan penerapan
teknologi yang tepat.
4. Program 1000 DMB
Isu ini merujuk pada program 1000 Desa Mitra Benih yang dicanangkan oleh
Kementerian Pertanian, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi benih dan
kemandirian petani dalam memproduksi benih padi sendiri. Program ini menjadi
salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi isu rendahnya produksi benih padi
di Indonesia.
5. Ketersediaan Benih Padi Berkualitas
Isu ketersediaan benih padi berkualitas masih menjadi kendala dalam
pengembangan produksi padi yang memadai. Kelangkaan benih padi berkualitas
dapat menyebabkan hasil panen yang tidak maksimal dan bahkan gagal panen.
Oleh karena itu, penting untuk mengoptimalkan kegiatan pengelolaan produksi
benih padi, termasuk dalam hal pemilihan varietas padi yang tepat dan
penggunaan teknologi budidaya yang efektif.
6. Kemandirian Kelompok Tani
Kemandirian Kelompok Tani Manunggal dalam mendukung pengembangan
usaha produksi benih padi juga menjadi isu yang perlu dibahas. Kemandirian
tersebut meliputi kemampuan kelompok tani dalam melakukan manajemen
produksi, pembiayaan, dan pemasaran hasil produksi. Dalam hal ini, pelatihan
dan pembinaan dapat membantu meningkatkan kemandirian kelompok tani.
7. Strategi Pengembangan Usaha Produksi Benih Padi
Pengembangan usaha produksi benih padi perlu dilakukan dalam rangka
mendukung program 1000 Desa Mitra Tani. Strategi pengembangan usaha
tersebut meliputi pemilihan varietas unggul, penggunaan teknologi budidaya
yang tepat, pengadaan sarana dan prasarana yang memadai, serta pemasaran
hasil produksi yang efektif. Dalam hal ini, sinergi antara kelompok tani,
pemerintah, dan pihak swasta dapat menjadi kunci keberhasilan program
pengembangan usaha produksi benih padi.
Isu-isu yang diangkat dalam latar belakang tersebut sangat penting untuk dibahas
karena berhubungan dengan produksi benih padi yang menjadi salah satu komoditas
utama di Indonesia. Produksi benih padi yang baik dan cukup akan mempengaruhi
ketersediaan bahan pangan di Indonesia, karena padi merupakan makanan pokok yang
dikonsumsi oleh mayoritas penduduk Indonesia. Selain itu, pengembangan usaha
produksi benih padi juga berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan
meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Di sisi lain, program 1000 DMB juga sangat penting untuk mendukung
ketersediaan benih padi di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan
produksi benih padi dan ketersediaannya di tingkat petani. Hal ini sangat penting
mengingat adanya kekurangan pasokan benih padi berkualitas di beberapa daerah di
Indonesia. Oleh karena itu, upaya pengembangan usaha produksi benih padi dan
peningkatan kemandirian kelompok tani dalam hal ini menjadi sangat penting untuk
mendukung program 1000 DMB dan ketersediaan bahan pangan nasional, yang paling
utama adalah isu-isu tersebut masih sangat relevan dengan masa sekarang, terutama di
negara-negara berkembang di mana produksi bahan pangan, termasuk padi, masih
menjadi masalah utama. Selain itu, program 1000 DMB (Dana Membangun Desa) adalah
program pemerintah Indonesia yang masih berjalan hingga saat ini, yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan menumbuhkan ekonomi lokal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan produksi benih
padi, kemandirian kelompok tani, dan strategi pengembangan usaha produksi benih padi
pada Kelompok Tani Manunggal di Desa Tambalan, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul.
Semua tujuan penelitian tersebut langsung terkait dengan isu-isu yang dijelaskan dalam
latar belakang, yaitu pentingnya produksi benih padi yang berkualitas untuk memenuhi
kebutuhan pangan nasional, masalah rendahnya produksi benih padi di Indonesia, dan
program pemerintah untuk mengembangkan 1000 desa mandiri benih sebagai upaya
meningkatkan produksi benih padi. Dengan demikian, tujuan penelitian ini relevan
dengan isu-isu penting yang berkaitan dengan ketahanan pangan nasional dan program
pembangunan pertanian di Indonesia.
Berdasarkan latar belakang, penulis telah berhasil mengeksplorasi masalah yang
ada dalam pernyataan di atas dan merumuskan tujuan penelitian dengan jelas dan
terperinci. Ketiga rumusan masalah tersebut berkaitan dengan kegiatan produksi benih
padi di Kelompok Tani Manunggal dan program 1000 Desa Mandiri Benih yang saat ini
menjadi isu penting dalam upaya meningkatkan produksi padi nasional.
Rumusan masalah pertama mencakup pengelolaan produksi benih padi di
Kelompok Tani Manunggal. Dalam hal ini, penulis berusaha untuk mengidentifikasi dan
menganalisis kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tani tersebut dalam
mengelola produksi benih padi. Hal ini penting untuk mengetahui apakah Kelompok Tani
Manunggal sudah melakukan praktik-praktik yang efektif dalam pengelolaan produksi
benih padi dan apa saja kendala yang dihadapi dalam proses produksi tersebut.
Rumusan masalah kedua berkaitan dengan tingkat kemandirian Kelompok Tani
Manunggal dalam mendukung pengembangan usaha produksi benih padi. Dalam hal ini,
penulis berusaha untuk menganalisis sejauh mana Kelompok Tani Manunggal dapat
mandiri dalam pengembangan usaha produksi benih padi, termasuk dalam hal
pengelolaan keuangan, pemasaran, dan manajemen usaha. Hal ini penting untuk
mengetahui apakah Kelompok Tani Manunggal sudah memiliki kemampuan untuk
mandiri dalam pengembangan usaha produksi benih padi, atau masih memerlukan
dukungan dari pihak lain.
Rumusan masalah ketiga mencakup strategi pengembangan usaha produksi
benih padi dalam mendukung program 1000 Desa Mandiri Benih. Dalam hal ini, penulis
berusaha untuk menganalisis strategi apa yang digunakan oleh Kelompok Tani
Manunggal dalam pengembangan usaha produksi benih padi, khususnya dalam
mendukung program 1000 Desa Mandiri Benih. Hal ini penting untuk mengetahui
apakah Kelompok Tani Manunggal sudah memiliki strategi yang efektif dalam
mengembangkan usaha produksi benih padi dalam rangka mendukung program
tersebut.
Secara keseluruhan, rumusan masalah tersebut mencakup berbagai aspek
penting dalam pengelolaan produksi benih padi di Kelompok Tani Manunggal, yang
relevan dengan isu-isu terkini dalam upaya meningkatkan produksi padi nasional.
Setelah meninjau kembali isu yang diangkat dalam latar belakang, mungkin ada
beberapa hal yang bisa ditambahkan pada pernyataan latar belakang agar menjadi lebih
baik, yaitu:
1. Lebih menggambarkan kondisi benih padi di Indonesia: Pada latar belakang,
penulis telah membahas tentang pentingnya produksi benih padi yang
berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Namun, penulis bisa
menambahkan informasi tentang kondisi benih padi di Indonesia secara umum,
seperti produksi benih padi dari tahun ke tahun, jenis-jenis benih padi yang
umum di Indonesia, dan berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan
produksi benih padi.
2. Menjelaskan program 1000 Desa Mandiri Benih lebih rinci: Pada latar belakang,
penulis telah membahas tentang program 1000 Desa Mandiri Benih yang
diinisiasi oleh pemerintah. Namun, penulis bisa menambahkan informasi lebih
rinci tentang program tersebut, seperti kapan program ini dimulai, bagaimana
program ini diimplementasikan, dan apa saja tujuan dari program tersebut.
3. Menjelaskan lebih detail tentang Kelompok Tani Manunggal: Pada rumusan
masalah, penulis telah menyebutkan bahwa penelitian akan dilakukan pada
Kelompok Tani Manunggal di Desa Tambalan. Namun, penulis bisa
menambahkan informasi lebih rinci tentang kelompok tani ini, seperti sejarah
berdirinya, jumlah anggota, wilayah yang dijangkau, dan sebagainya. Ini akan
membantu pembaca memahami konteks dari penelitian yang dilakukan.
4. Memperkuat argumen tentang pentingnya produksi benih padi yang berkualitas:
Pada latar belakang, penulis telah membahas tentang pentingnya produksi benih
padi yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Namun,
penulis bisa memperkuat argumen ini dengan menambahkan data atau fakta
yang lebih konkret, seperti jumlah produksi padi nasional, berapa persen
produksi yang digunakan untuk benih, dan sebagainya.
Dengan menambahkan informasi tersebut pada pernyataan latar belakang,
penelitian ini akan menjadi lebih terperinci dan lebih memperkuat alasan mengapa
penelitian ini perlu dilakukan.
c. Identifikasi Alat Analisis yang Digunakan. Bagaimana Relevansi dan Ketepatan Alat
Analisis yang Digunakan untuk Menjawab Tujuan sehingga Permasalahan dapat
Dipecahkan
Kesimpulan
Tesis "Strategi Pengembangan Usaha Produksi Benih Padi dalam Program 1.000
Desa Mandiri Benih di Desa Tambalan Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul" menyajikan
hasil penelitian tentang kegiatan pengelolaan produksi benih padi di Desa Tambalan,
Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara dan observasi lapangan. Data yang dikumpulkan
terdiri dari data primer dan sekunder.
Dari hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa kegiatan pengelolaan produksi
benih padi di Desa Tambalan sudah berjalan baik dan tingkat kemandirian kelompok tani
dalam produksi benih padi cukup baik. Strategi pengembangan usaha produksi benih padi
dalam mendukung program 1.000 DMB yang diprioritaskan adalah penetrasi pasar
dengan memperbesar pertumbuhan pasar yang ada.
Secara keseluruhan, tesis ini memberikan gambaran yang jelas dan rinci tentang
pengelolaan produksi benih padi di Desa Tambalan dan strategi pengembangan usaha
produksi benih padi yang dapat diterapkan dalam program 1.000 DMB. Penulis telah
menggunakan metode penelitian yang tepat dan teknik pengumpulan data yang efektif.
Namun, ada beberapa saran yang dapat diberikan terkait penggunaan alat analisis dan
pendalaman pada beberapa aspek penelitian yang masih bisa ditingkatkan.
LAMPIRAN
LEMBAR PENGESAHAN TIM PEMBIMBING
TESIS
Disusun Oleh :
BINTARI ROCHIM
NPM 235170016
Menyetujui Tim
Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, MSi. Dr. Ir. Nanik Dara Senjawati.
MP
Yogyakarta
Dr. Ir. Budi Widayanto,
M Si NIP 19640502
199003 1 001