Anda di halaman 1dari 5

PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM

MENINGKATKAN HASIL PANEN PADI


(Kasus di Kelompok Tani Mekar Jaya Desa Gegesik Kulon
Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon)

Oleh : Siti Aulia Dwi Maulidah


115120048
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki kekayaan alam berlimpah baik
berupa rempah-rempah maupun hasil pangan seperti beras, umbi-umbian, dan jagung.
Berdasarkan kondisi alam tersebut, sebagian besar penduduknya bermatapencaharian
sebagai petani. Dataran tanah yang subur di nusantara ini menjadikan potensi untuk
membuka kesempatan bagi warganya dalam bercocok tanam, sehingga bidang pertanian
mampu memberikan kontribusi terhadap usaha masyarakat (Pamungkas, 2014).
Pada masyarakat pedesaan sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup
pada hasil panen yang didapatkan. Untuk memperoleh pendapatan yang memadai dan
salah satu cara yang dapat dicapai yaitu melalui suatu organisasi petani (kelompok tani)
yang benar-benar dapat meningkatkan hasil panen padi petani.
Pembinaan dalam meningkatkan hasil panen melalui kelompok tani tidak lain adalah
sebagai upaya percepatan sasaran, dari kelompok tani inilah nantinya masyarakat petani
akan diberdayakan sehingga produktivitas akan lebih efektif dan efisien. Banyaknya petani
yang tersebar di pedesaan, sehingga dalam pembinaan kelompok diharapkan timbulnya
wawasan bersama antar kelompok tani dan mampu memecahkan permasalahan yang ada
dalam usaha taninya menurut Sastraadmadja (dalam Mandasari, 2014).
Menurut Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia)
Pertanian jumlah Poktan (Kelompok Tani) di Kabupaten Cirebon pada tahun 2017
sebanyak 3.400 kelompok tani. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Manajemen
Penyuluhan Pertanian tahun 2017.
Di desa Gegesik Kulon terdapat 6 kelompok tani, yaitu kelompok tani saluyu,
kelompok tani sri tunggal, kelompok tani subur tani, kelompok tani sri ragem, kelompok
tani wijaya kusuma dan kelompok tani mekar jaya. Ke-6 kelompok tani ini terfokus pada
pemberdayaan untuk meningkatkan hasil produktivitas pertanian yang dikelolanya.
Kelompok tani mekar jaya merupakan kelompok tani yang dibentuk pada tahun 2006
hingga sekarang, yang telah mengalami pasang surut dalam menjalankan sebuah
organisasi kelompok untuk kepentingan bersama. Diketuai oleh bapak H. Omadi dengan
102 anggota.
Keberadaan kelompok tani di desa Gegesik Kulon ini atas dasar kesamaan tujuan
para pemilik usahatani dalam upaya meningkatkan hasil panen padi mereka untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sektor pertanian di Desa Gegesik Kulon sampai
saat ini masih mempunyai peranan penting, karena mayoritas masyarakatnya bekerja
sebagai petani. Sehingga mereka sangat bergantung pada hasil pertanian dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Hasil panen di Desa Gegesik Kulon masih belum maksimal atau
tidak sesuai harapan yang disebabkan berbagai faktor, diantaranya cuaca dan pengetahuan
petani yang masih rendah.
Kelompok tani Mekar Jaya memiliki berbagai macam program kegiatan, diantaranya
optimasi lahan, palawija, perbenihan, benih subsidi, dan gropyokan tikus. Semua program
merupakan dukungan dari pemerintah melalui Dinas Pertanian dimana dapat dilihat
melalui indikator pendidikan dan pelatihan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran
hasil pertanian. Dengan demikian, diharapkan melalui program tersebut, kelompok tani
berperan aktif dalam menjalankan organisasi kelompok tani sebagai upaya dalam
meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok tani.
Dari permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
Pemberdayaan Masyarakat Petani dalam Meningkatkan Hasil Panen Padi melalui Program
Kelompok Tani (Studi pada Kelompok Tani Mekar Jaya Desa Gegesik Kulon Kecamatan
Gegesik Kabupaten Cirebon).
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, peneliti mendapatkan gambaran
yang lebih jelas mengenai masalah yang akan dibahas, seperti :
1. Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan Kelompok Tani Mekar Jaya di Desa
Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon dalam meningkatkan
hasil panen padi?
2. Apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan Kelompok Tani
Mekar Jaya di Desa Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon
dalam meningkatkan hasil panen padi?
3. Bagaimana keberhasilan pemberdayaan Kelompok Tani Mekar Jaya di Desa
Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon dalam meningkatkan
hasil panen padi?
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
- Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan, faktor penghambat dan keberhasilan
pemberdayaan Kelompok Tani Mekar Jaya di Desa Gegesik Kulon Kecamatan
Gegesik Kabupaten Cirebon dalam meningkatkan hasil panen padi.

- Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Bagi Mahasiswa
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan dibidang pemberdayaan
kelompok tani dalam rangka menyelesaikan studi strata 1 (S1) untuk mencapai
derajat sarjana pertanian di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
2. Bagi Kelompok Tani Mekar Jaya di Desa Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik
Kabupaten Cirebon. Sebagai informasi untuk menentukan kebijakan dan
masukan untuk memperbaiki kekurangan atau pun kelemahan yang terjadi pada
Kelompok Tani Mekar Jaya berkaitan dengan pembudidayaan tanaman padi.
3. Bagi Pemerintah
Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran untuk
pengambilan kebijakan di dunia pertanian, pada petani padi.
4. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini berguna sebagai bahan informasi yang bermanfaat.
1.4 Paradigma Penelitian
Penelitian ini mengkaji mengenai pemberdayaan kelompok tani, pemberdayaan
kelompok tani adalah segala upaya untuk meningkatkan kemampuan petani untuk
melakukan usahatani yang lebih baik yaitu melalui teknik pendidikan dan pelatihan,
penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil
pertanian. Dimana dalam pelaksanaan program tersebut kemungkinan terdapat faktor
penghambat seperti masih rendahnya pengetahuan petani, partisipasi masyarakat yang
kurang, dan faktor cuaca yang tidak menentu. Namun, dengan adanya program yang
terdapat pada kelompok tani tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan
kemandirian masyarakat petani serta dapat meningkatan hasil panen padi. Dari uraian
diatas, maka peneliti tertarik untuk mendapatkan gambaran mengenai pemberdayaan
kelompok tani dalam meningkatkan hasil panen padi.

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Tentang Pemberdayaan Kelompok Tani
2.1.1 Pengertian Pemberdayaan
2.1.2 Pengertian Pemberdayaan Kelompok Tani
2.1.3 Tahapan Pemberdayaan Kelompok Tani
2.1.4 Teknik Pemberdayaan Kelompok Tani
2.1.5 Tujuan Pemberdayaan Kelompok Tani
2.2 Tinjauan Tentang Petani
2.2.1 Pengertian Petani
2.3 Tinjauan Tentang Hasil Panen Padi
2.3.1 Pengertian Hasil Panen
2.3.2 Upaya Peningkatkan Hasil Panen Padi
2.4 Tinjauan Tentang Kelompok Tani
2.4.1 Pengertian Kelompok
2.4.2 Pengertian Kelompok Tani
2.4.3 Unsur Pengikat Kelompok Tani
2.4.4 Fungsi Kelompok Tani
2.4.5 Ciri-ciri Kelompok Tani

III. METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Desa Gegesik Kulon. Objek penelitian ini adalah
pengurus kelompok tani, anggota kelompok tani serta penyuluh lapangan pada kelompok
tani mekar jaya. Waktu penelitian ini akan dilakukan pada bulan November sampai bulan
Desember 2018.
3.2 Desain dan Teknik Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian pendekatan kualitatif yaitu
untuk mendapatkan data dan mengumpulkan informasi yang selengkap mungkin dengan
mendeskripsikan pemberdayaan Kelompok Tani Mekar Jaya dalam meningkatkan hasil
panen padi di Desa Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. Dengan
menggunakan pendekatan kualitatif diharapkan data yang didapat lebih lengkap, lebih
mendalam, kredibel dan bermakna sehingga tujuan dari penelitian akan tercapai.
3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan dalam penentuan informan ini adalah menggunakan teknik
purposive artinya dalam mekanisme pemilihan informan ini adalah disengaja, dengan
melihat berbagai pertimbangan sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sebelum
melakukan wawancara.
 Pengurus Kelompok Tani Mekar Jaya di Desa Gegesik Kulon yaitu ketua,
sekretaris dan bendahara yang mengambil bagian dalam proses pemberdayaan
masyarakat petani. Dimana diketuai oleh Bapak H. Omadi, sekretaris Bapak
Kardi dan bendahara Bapak Madiya.
 Anggota yang terlibat dalam Kelompok Tani Mekar Jaya di Desa Gegesik
Kulon yang berjumlah 102 orang.
 PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) yang bertugas di Kelompok Tani Mekar
Jaya di Desa Gegesik Kulon. Alasan mengapa mengambil informan dengan
kriteria tersebut adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat, sebenar-
benarnya dan keseluruhan, sehingga dapat menjawab rumusan masalah peneliti
mengenai pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan hasil panen padi
melalui program Kelompok Tani Mekar Jaya di Desa Gegesik Kulon.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berupa data primer, data pokok yang diperoleh peneliti
melalui wawancara langsung dengan pengurus kelompok tani, anggota kelompok tani
serta penyuluh sebagai responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (lampiran).
3.5 Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Sub indikator
a. Pendidikan dan pelatihan
Pemberdayaan
Program b. Pengembangan sistem dan
kelompok tani (X)
sarana pemasaran
a. Persiapan benih
b. Persemaian
Peningkatan hasil Penambahan jumlah c. Pengolahan tanah dan
panen padi (Y) volume produksi pemupukan dasar
d. Penanaman
e. Pemeliharaan
3.6 Teknik Analisis Data
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif yang
merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga
kesimpulan akhir dapat diambil.
2. Penyajian Data
Penyajian data, agar dapat melihat gambaran keseluruhan data atau bagian-bagian
tertentu dari penelitian.
3. Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan
Langkah ketiga penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Namun bila kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan
yang didapat merupakan kesimpulan yang dapat dipercaya.

Anda mungkin juga menyukai