Anda di halaman 1dari 10

JURNAL GOVERNANCE

Vol.1, No. 2, 2021


ISSN: 2088-2815

Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam Meningkatkan Swasembada Pangan


Di Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan

Brigita N. Purukan1
Herman Nayoan2
Fanley N. Pangemanan3

ABSTRAK

Program pembangunan pertanian pada hakekatnya adalah merupakan rangkaian


upaya perwujudan pembangunan pertanian yang mampu meningkatkan ekonomi dan
taraf hidup masyarakat, agar dapat berjalan lancar membutuhkan adanya kegiatan
penyuluhanDalam mencapai keberhasilan kegiatan penyuluhan pertanian dibutuhkan
daya dukung dari penyuluh pertanian itu sendiri untuk menyusun rencana kerja yang
berbasis kebutuhan sasarannya serta realisasi rencana penyuluhan pertanian yang
disusun oleh penyuluh pertanian. Peran penyuluh dan kelembagaan penyuluh
menjadi penting dalam kaitannya dengan penyebaran informasi dan kemampuannya
dalam memberikan solusi dan dampak perubahan iklim, khususnya padi. Adapaun
tujuan dalam penelitian ini adalah Menjelaskan kinerja penyuluh pertanian dalam
meningkatkan swasembada pangan khususnya masyarakat petani padi di kecamatan
Ranoyapo kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunakan metode
pendekatan kualitatif. Dari hasil penelitian didapati bahwa Kegiatan penyuluhan
pertanian belum dapat berjalan dengan maksimal di setiap desa yang berada di
Kecamatan Ranoyapo di karenakan kurangnya fasilitas yang diberikan oleh
pemerintah dimana pemerintah belum maksimal dalam memberikan Fasilitas/Sarana
Prasarana ke Balai Penyuluhan Pertanian kecamatan Ranoyapo. Kinerja Penyuluh
Pertanian di Kecamatan Ranoyapo dikatakan belum maksimal dikarenakan sarana
dan prasana serta sumber daya yang belum memadai

Kata Kunci : Kinerja, Penyuluh Pertanian, Pangan

1Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPOL-Unsrat


2 Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPOL-Unsrat
3 Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPOL-Unsrat

1
Brigita N. Purukan, Herman Nayoan, Fanley pangemanan

Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam Meningkatkan


Swasembada Pangan Di Kecamatan Ranoyapo Kabupaten
Minahasa Selatan

Pendahuluan Pertanian (BPPSDMP) mendukung


Penyuluhan pertanian, merupakan tercapainya target swasembada dan
jembatan antara peneliti dan petani. swasembada berkelanjutan dengan
Penyuluhan pertanian mempunyai peran meningkatkan efektivitas penyuluhan
penting dalam pertanian dengan melalui pengawalan dan pendampingan
memberikan informasi, teknologi baru dan penyuluh di sentra lokasi padi. Penyuluh
pendidikan kepada petani tentang cara Pertanian merupakan salah satu unsur
mengatasi perubahan iklim sehingga penting dalam menggerakkan para petani
dapat meningkatkan produksi dan (pelaku utama) untuk dapat menerapkan
memperbaiki standar hidup. inovasi teknologi dalam rangka
Sesuai dengan keluarnya peraturan terlaksananya kegiatan upaya khusus
Menteri Pertanian RI Nomor: peningkatan produksi padi.
5/Permentan/KP.120/7/2007 tetanggal 25 Swasembada pangan menjadi
juli 2007 tentang pedoman penilaian program pembangunan pertanian yang
penyuluh pertanian berprestasi. Penilaian strategis karena memiliki dampak luas.
prestasi kerja dan karya khusus meliputi: Ketersediaan pangan dalam jumlah yang
kegiatan utama penyuluh pertanian, cukup, mutu bahan pangan yang baik,
perencanaan penyuluh pertanian, serta nilai gizi yang tinggi memiliki dampak
program penyuluhan pertanian, rencana luas pada perekonomian dan mutu sumber
kerja penyuluh pertanian, penyusunan daya manusia. Beras sebagai bahan
materi penyuluhan,penerapan metode pangan utama menjadi target utama
penyuluhan,pengembangan swadaya dan pemerintahan untuk dapat mencapai
swakarsi petani,pengembangan wilayah, swasembada.
pengembangan profesi Salah satu kecamatan di Minahasa
penyuluh,pengembangan hubungan Selatan yang memilki potensi di bidang
kerjasama dengan lembaga pemerintah pertanian yang besar adalah Kecamatan
dan non pemerintah. Tujuan penilaian Ranoyapo yang mayoritas masyarakat
terhadap calon penyuluh pertanian desanya bermata pencaharian di bidang
berprestasi adalah memberikan motivasi pertanian salah satunya yaitu menanam
kepada penyuluh pertanian untuk lebih padi. Sebagian besar masyarakat
meningkatkan kinerjanya dalam kecamatan Ranoyapo memilih untuk
penyelenggaraan penyuluhan pertanian. bertani padi yang dapat diolah menjadi
Kendala yang sering beras yang merupakan bahan pangan
dihadapi penyuluh pertanian dalam utama di Kecamatan Ranoyapo.
melakukan aktivitas penyuluhan pertanian Masalah yang sering di hadapi para
yaitu: 1) Partisipasi petani, kendala yang petani padi adalah gagal panen, dimana
sering dihadapi penyuluh pertanian adalah padi di sawah seringkali terkena hama
kurangnya partisipasi petani dimana setiap tikus dan serangga, yang menyebabkan
ada kunjungan lapangan petani yang hadir para petani mengalami gagal panen
hanya sedikit. 2) Sarana dan prasarana karena padi yang rusak atau tidak berbuah
penyuluhan, sarana dan prasarana sangat dengan baik dan seringkali padi yang telah
diperlukan dalam melakukan kegiatan diolah menjadi beras, beras yang
penyuluhan usahatani. Karena bila sarana dihasilkan tidak terlalu baik dan memiliki
dan prasarana tidak mendukung maka harga jual yang rendah dan menyebabkan
proses kegiatan penyuluhan pun akan kerugian besar terhadap petani.
terhambat. 3) Kegiatan penyuluhan kurang Kurangnya pengetahuan para petani
terorganisasi, kurangnya dalam mengelolah lahan pertanian mereka
pengorganisasian kegiatan penyuluhan yang menyebabkan lahan pertanian
menyebabkan kurangnya keberhasilan mereka kurang memberikan hasil yang
penyuluhan pertanian. baik. Karena itu masyarakat kecamatan
Badan Penyuluhan dan Ranoyapo membutuhkan adanya
Pengembangan Sumberdaya Manusia penyuluhan di bidang pertanian dari dinas
2
Sekretariat:
Jurusan Ilmu Pemerintahan FISPOL Unsrat
Gedung C lt. 2, Jl. Kampus Unsrat, Bahu Manado
Jurnal Governance (1), 2, 2021

pertanian yang bertujuan untuk petani agar mampu mengambil keputusan.


memberikan pendidikan pertanian kepada Penyuluh berada di dua kepentingan yaitu
masyarakat yang berprofesi sebagai kepentingan petani dan kepentingan
petani agar para petani dapat mengerti pemerintah. 2) Pengetahuan penyuluh
dan memahami cara mengelolah sawah yang kurang memadai, penyuluh hanya
yang baik dan benar. memiliki setengah dari pengetahuan yang
Di Kecamatan Ranoyapo sendiri setiap diperlukan untuk mengambil keputusan.
desanya telah di bentuk kelompok tani. Biasanya pengetahuan penyuluh tidak
Kelompok tani di setiap desa yang berada sebanyak pengetahuan yang dimiliki oleh
di kecamatan Ranoyapo memandang petani. Seringkali penyuluh hanya
perlunya penyuluhan dalam berpatokan pada buku dan tidak
mengembangkan kelompok tani di daerah memahami betul materi yang dia berikan
ini. Hal ini disebabkan karena kondisi pada saat penyuluhan. 3) Penyuluh
lahan yang cukup dan mendukung seringkali kurang dalam membantu petani
kelompok tani dalam meningkatkan usaha mencapai tujuan, penyuluh seringkali
tani dan hasil produksinya. Kelompok tani kurang dalam memberikan nasihat tepat
berfungsi untuk menggerakan waktu guna menyadarkan tentang suatu
pembangunan pertanian dan sebagai masalah dan kurang membantu dalam
tempat para petani untuk belajar dan mengambil keputusan secara sistematis
meningkatkan pengetahuan dalam baik secara perorangan maupun kelompok
mengelolah lahan pertanian. serta penyuluh kurang membantu petani
Keberhasilan sektor pertanian salah belajar dari pengalaman dan dari ujicoba.
satunya ditentukan oleh penyuluh 4) Penyuluh kurang dalam mendidik
pertanian. Penyuluh pertanian sendiri petani, tugas utama penyuluhan dibanyak
memiliki fungsi untuk membina petani negara berkembang adalah menganjurkan
dalam rangka meningkatkan produktivitas penggunaan teknologi modern, seperti
tani. Indonesia sendiri masih pemakaian pupuk. Tetapi yang terjadi saat
kekukarangan penyuluh pertanian di ini banyak penyuluh pertanian kurang
tingkat kecamatan dan desa. Selain itu, dalam memberikan pendidikan cari bertani
sistem penyuluhan pertanian sendiri yang modern. Petani wajib diberi
belum memiliki koordinasi. Penyuluh pendidikan pertanian yang maksimal guna
pertanian memiliki tugas yang berat untuk meningkatkan swasembada pangan. 5)
memberdayakan petani dalam Penyuluh yang kurang disiplin, saat ini
meningkatkan produktivitas secara banyak ditemui kegiatan penyuluhan yang
maksimal. kurang maksimal salah satunya karena
Di Kecamatan Ranoyapo masalah faktor dalam diri penyuluh itu sendiri yang
yang sering ada dalam kegiatan kurang disiplin. Dimana saat kegiatan
penyuluhan yang membuat para petani penyuluhan, penyuluh kurang tepat waktu
kurang memahami betul pendidikan mendatangi lokasi kegiatan penyuluhan.
pertanian yang diberikan seringkali karena
faktor dalam diri penyuluh itu sendiri yang Tinjauan Pustaka
kurang memahami betul materi dan tugas Konsep Kinerja
serta tanggung jawab seorang penyuluh Kinerja merupakan istilah yang
pertanian. Berikut beberapa masalah yang berasal dari kata job performance atau
ada pada penyuluh pertanian saat actual performance (prestasi kerja atau
kegiatan penyuluhan yaitu: 1) Penyuluh prestasi sesungguhnya) yang dicapai
melupakan tugas utama, tugas utama seseorang, perbandingan hasil yang
penyuluhan adalah membantu petani di dicapai dengan peran serta tenaga
dalam pengambilan keputusan dari kerjapersatuan waktu, hasil kerja secara
berbagai alternatif pemecahan masalah. kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
Tetapi masalah penyuluhan sekarang seseorang karyawan dalam
adalah kegiatan penyuluhan lebih banyak melaksanakan tugasnya sesuai dengan
pada proses pelayanan bukan mendidik tanggung jawab yang diberikan

3
Jurnal Governance (1), 2, 2021

kepadanya. Oleh karena itu disimpulkan proses pertumbuhan tanaman dan hewan.
bahwa kinerja adalah prestasi kerja atau Petani mengelolah dan merangsang
hasil kerja (output) baik kualitas maupun pertumbuhan tanaman dan hewan dalam
kuantitas yang dicapai seseorang suatu usaha tani,dimana kegiatan
persatuan periode waktu dalam produksi merupakan bisnis, suhingga
melaksanakan tugas kerjanya sesuai pengeluaran dan pendapatan sangat
dengan tanggung jawab yang diberikan penting artinya (Mosher 1966).
kepadanya (Mangkunegara, 2006). Menurut Van Aarsten (1953)
Wibowo (2007) menyatakan bahwa pertanian adalah digunakannya kegiatan
kinerja merupakan hasil pekerjaan yang manusia untuk memperoleh hasil yang
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan berasal dari tumbuh-tumbuhan dan atau
strategis organisasi, kepuasan konsumen, hewan yang pada mulanya dicapai dengan
dan memberikan kontribusi pada ekonomi. jalan sengaja menyempurnakan segala
Yuchtman dan Seashore dalam kemungkinan yang telah diberikan oleh
Bahua (2016) menedefinisikan kinerja alam guna mengembangbiakkan
sebagai kemampuan suatu organisasi tumbuhan dan atau hewan tersebut.
yang memanfaatkan lingkungan untuk Teori, historiografi dan bukti empiris
akses sumber-sumber daya yang terbatas. menunjukkan bahwa pertanian
Lebih lanjut Yuchtman dan Seashore mempunyai peran besar bagi
menjelaskan kinerja adalah sebuah pembangunan ekonomi suatu negara.
pengukuran yang mencakup persepsi dari Sektor industri dapat saja secara
berbagai stakeholder dalam organisasi. substansial tidak mengalami
Pengukuran tersebut mencakup perkembangan atau bahkan akan mati
keberhasilan pekerjaan dalam mencapai saat produktivitas pertanian berada pada
tujuan organisasi. tingkat terendah. Sejarah secara global
Gibson dan Mangkunegara dalam Bahua menunjukkan bahwa sektor industri baru
(2016) memliki pemahaman yang sama dapat berkembang saat sistem pertanian
tentang kinerja. Kinerja adalah hasil yang tradisional telah berubah menjadi sistem
diinginkan oleh organisasi dari individu pertanian modern dengan menerapkan
untuk mencapai tujuan organisasi. teknologi canggih. Karena itulah
Ukuran kinerja atau prestasi kerja secara peningkatan produktivitas pertanian
umum yang kemudian diterjemahkan menjadi fokus utama pembangunan di
kedalam penilaian perilaku secara banyak negara (Ang, 2013).
mendasar menurut Hady Sutrisno (2009), Mosher (1981) mengatakan bahwa
yaitu : pembangunan pertanian merupakan
a. Hasil kerja bagian integral dari pembangunan
b. Pengetahuan pekerjaan ekonomi dan masyarakat secara umum.
c. Inisiatif Hal ini dimaksudkan bahwa pembangunan
d. Kecakapan mental pertanian menjamin pembangunan
e. Disiplin menyeluruh itu (overall development) akan
f. Sikap benar-benar bersifat umum, yang mana
Sedarmayanti (2011) mengartikan kinerja penduduk yang hidup dari bertani
(performance) sebagai hasil kerja jumlahnya besar di berbagai negara dan
seseorang dan merupakan suatu proses dalam beberapa tahun mendatang akan
manajemen dari suatu organisasi secara terus hidup bertani.
keseluruhan dimana hasil kerja tersebut Dalam membangun pertanian,
dapat ditunjukan secara konkrit dan dapat Mosher (1981) menyebutkan tidak bisa
diukur (dibandingkan dengan standar yang lepas dari penggunaan teknologi baru. Hal
telah ditentukan). ini disebabkan karena preferensi
konsumen akan produk pertanian sangat
Konsep Pertanian dinamis atau cepat berubah. Berkaitan
Pertanian adalah suatu bentuk dengan hal itu, lima faktor pokok yang
produksi yang khas, yang didasarkan pada perlu diperhatikan dan senantiasa

4
Jurnal Governance (1), 2, 2021

dipenuhi dalam pembangunan pertanian, mendidik petani. Program penyuluhan


yaitu : membantu masyarakat meningkatkan
a) Adanya pasar produk pertanian. pengetahuannya mengenai aspek teknis
b) Adanya teknologi yang selalu berubah dari pertanian dan pemahaman mengenai
yang dikuasai petani. proses biologis, fisik, dan ekonomi dalam
c) Adanya ketersediaan sarana produksi pertanian.
secara lokal. Penyuluh pertanian berperan
d) Adanya insentif produksi bagi petani. sebagai pembimbing petani, organisator,
e) Adanya transport yang memadai. motivator dan dinamisator petani,
Konsep Penyuluh Pertanian pendamping teknis bagi petani,
Menurut Kamus Besar Bahasa penghubung komunikasi antara petani
Indonesia (KBBI), arti penyuluh adalah dengan lembaga penelitian dan
pemberi penerangan. Arti lainnya dari pemerintah dan sebagai agen pembaruan
penyuluh adalah penunjuk jalan. Menurut bagi petani dalam membantu masyarakat
Rogers (1983), yang dikutip oleh petani dalam usaha mereka meningkatkan
Mardikanto (1993) istilah penyuluh dapat kesejahteraan melalui peningkatan dan
diartikan sebagai seseorang yang atas mutu hasil produksi usaha tani mereka
nama pemerintah atau lembaga (Suhardiyono, 1992).
penyuluhan berkewajiban untuk Mardikanto (1993) menyatakan
mempengaruhi proses pengambilan bahwa, secara garis besar fungsi
keputusan yang dilakukan oleh sasaran penyuluhan pertanian merupakan suatu
penyuluhan untuk mengadopsi inovasi kegiatan untuk menambah kesanggupan
materi penyuluhan yang disampaikan. bagi para petani dalam usaha memperoleh
Penyuluh atau agent of change hasil-hasil yang dapat memenuhi
merupakan seorang petugas lapangan kebutuhan, menambah pengetahuan dan
dari suatu instansi / lembaga yang sudah ketrampilan, memperbaiki cara hidup,
diberi pelatihan dengan kemampuan perubahan perilaku dan sikap yang lebih
tertentu sesuai dengan kegiatan baik demi meningkatkan penghasilan dan
penyuluhan yang ia berikan (Isbandi, taraf hidup mereka.
2005). Menurut suhardiyono (1992),
Departemen Pertanian Republik seorang penyuluh membantu para petani
Indonesia mendefiniskan penyuluhan dalam usaha mereka menigkatkan
sebagai suatu upaya pemberdayaan produksi dan mutu produksinya, guna
petani dan keluarganya, beserta meningkatkan kesejahteraan mereka, oleh
masyarakat pelaku agribisnis terutama karena itu para penyuluh memiliki peran
menilai pendidikan nonformal dibidang antara lain, sebagai pembimbing,
pertanian, agar mereka mampu menolong organisator, dan dinamisator, pelatih
dirinya sendiri baik dibidang ekonomi, teknisi dan jembatan petani dengan
sosial dan politik sehingga dapat lembaga penelitian di bidang pertanian.
meningkatkan produktivitas, pendapatan Konsep Swasembada Pangan
dan kesejahteraan mereka. Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
pertanian adalah seluruh kegiatan (KBBI), swasembada berarti usaha
manusia dalam pengelolaan sumber daya mencukupi kebutuhan sendiri (beras dan
alam hayati dalam agroekosistem yang sebagainya). Jumlah macam makanan
sesuai, dengan bantuan tekonologi, dan jenis serta banyaknya bahan pangan
modal, tenaga kerja dan manajemen untuk dalam pola makanan di suatu negara atau
mendapatkan manfaat yang sebesar- daerah tertentu, biasanya berkembang
besarnya bagi kesejahteraan masyarakat, dari pangan setempat atau dari pangan
yang mencakup usaha hulu, usaha tani, yang telah di tanam di tempat tersebut
usaha hilir dan usaha jasa penunjang (Ida, untuk jangka waktu yang panjang. Di
2016). samping itu kelangkaan pangan dan
Menurut Hamundu (1997) kebiasaan bekerja dari keluarga,
Penyuluhan pertanian adalah proses berpengaruh pula terhadap pola makanan

5
Jurnal Governance (1), 2, 2021

(Harper, et.al, 1986). Pangan telah yaitu: reduksi dta, penyajian data,
dikelompokkan menurut berbagai cara penarikan kesimpulan/verifikasi.
yang berbeda dan berikut merupakan
salah satu cara pengelompokannya. Pembahasan
Penelitian ini berfokus pada teori
Metode Penelitian Sedarmayanti (2011) mengartikan
Penelitian ini menggunakan metode kinerja (performance) sebagai hasil kerja
pendekatan kualitatif. menurut sugiyono seseorang dan merupakan suatu proses
dalam pasolong (2013) adalah metode manajemen dari suatu organisasi secara
penelitian yang digunakan untuk meneliti keseluruhan dimana hasil kerja tersebut
objek alamiah sebagai lawannya adalah dapat ditunjukan secara konkrit dan
eksperimen,dimana peneliti adalah dapat diukur (dibandingkan dengan
sebagai instrumen kunci. Teknik standar yang telah ditentukan). Dimensi
pengumpulan data dilakukan secara kinerja menurut Sedarmayanti adalah :
trianggulasi gabungan, analisis data a. Hasil kerja
bersifat induktif, dan hasil penelitian b. Pekerja, proses atau organisasi
kualitatif lebih menekankan malna dari c. Terbukti secara konkrit
pada generalisasi. d. Dapat diukur
Penelitian ini berfokus pada kinerja e. Dibandingkan dengan standar yang
penyuluh pertanian yang khususnya telah ditentukan
membahas tentang peningkatan A. Hasil Kerja
swasembada pangan di Kecamatan Dinas Pertanian melalui balai
Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan. penyuluhan pertanian Kecamatan
Dan mengacu pada teori Sedarmayanti Ranoyapo mengadakan kerja sama
(2011) mengartikan kinerja (performance) dengan pemerintah untuk mengadakan
sebagai hasil kerja seseorang dan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat
merupakan suatu proses manajemen dari mengenai cara pengelolaan lahan
suatu organisasi secara keseluruhan pertanian agar memberikan hasil kerja
dimana hasil kerja tersebut dapat yang maksimal, untuk dapat mencapai
ditunjukan secara konkrit dan dapat diukur hasil kerja yang maksimal Balai
(dibandingkan dengan standar yang telah Penyuluhan Pertanian mempunyai kiat
ditentukan). sebagai berikut:
Dalam penulisan skripsi ini Penulis 1. Balai penyuluhan pertanian menyusun
menggunakan informan atau narasumber programa desa dan programa tingkat
untuk mengetahui data atau informasi kecamatan seperti peningkatan
tentang permasalahan yang ada dalam kapasitas kelembagaan penyuluhan
skripsi ini. Menurut Sugiyono (2013) pertanian, peningkatan jumlah dan
informan merupakan orang yang kompetensi ketenagaan penyuluhan
menguasai dan memahami data informasi pertanian, pemberdayaan
ataupun fakta dari suatu objek penelitian. kelembagaan petani, optimalisasi
Penelitian ini merupakan jenis penelitian penyelenggaraan penyuluhan
deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan pertanian, peningkatan dukungan
untuk membuat deskripsi, gambaran atau sarana prasarana dan pembiayaan
lukisan secara sistematis, faktual dan penyuluhan.
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat 2. Mengambil data potensi di wilayah
serta hubungan antar fenomena yang kerja, menyusun materi penyuluhan
diselidiki (Moh. Nazir, 2014). dan melakukan rencana kegiatan
Analisis data kualitatif adalah suatu penyuluhan apa yang akan di
metode untuk menelaah mengenai esensi, sampaikan dalam kegiatan
mencari makna dibalik frekuensi dan penyuluhan.
variansi. Menurut Miles dan Huberman 3. Membuat rencana kerja tahuan
(1992) bahwa analisis terdiri dari tiga alur penyuluh pertanian (RKTPP)
kegiatan yang terjadi secara bersamaan merupakan salah satu tugas pokok dan

6
Jurnal Governance (1), 2, 2021

fungsi penyuluh pertanian yang harus di menjadi kelompok tani lanjut, dilihat dari
buat seorang penyuluh 2x dalam kegiatan yang dilakukan oleh penyuluh
setahun atau paling kurang 1x pertanian di Kecamatan Ranoyapo,
pertahun. Tujuan penyusunan RKTPP koordinator BPP dan bidang penyuluhan
adalah agar setiap penyuluh pertanian Kabupaten Minahasa Selatan melakukan
memiliki rencana kerja tahunan dalam penilaian terhadap kegiatan penyuluhan
bentuk tertulis dan menjadi alat kendali yang di lakukan Penyuluhan Pertanian
dalam pelaksanaan evaluasi Lapangan (PPL) kegiatan penyuluhan bisa
pencapaian kinerja penyuluh pertanian di katakan berhasil apabila sesuai dengan
yang bersangkutan. peraturan menteri pertanian (PERMENTA)
4. Turun lapangan langsung atau ke lokasi yang ada kegiatan tersebut bisa dapat
petani dan kelompok tani yang terorganisir dengan baik dan maksimal.
melakukan kegiatan pertanian. C. Terbukti secara Konkrit
5. Melakukan pendampingan dan Balai Penyuluhan Pertanian masih
pembinaan kelompok tani. belum maksimal dalam menjalankan serta
6. Melakukan verifikasi valid kelompok melakukan setiap kegiatan penyuluhan
tani (POKTAN) dan selanjutnya data karena kurangnya kapasitas kelembagaan
tersebut di input di E-RDKK (Sistem penyuluhan seperti, Kurang nya Fasilitas
Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Pembentukan dan Peningkatan Kapasitas
Kelompok) dan laporan utama atau sekertariat badan koordinasi
kostratani (Komando Strategis Petani). penyuluhan kecamatan ranoyapo,
Untuk mencapai hasil kerja yang Kurangnya Fasilitas Pembentukan dan
maksimal di perlukan tahapan yang di Peningkatan Kapasitas badan pelaksana
maksudkan di atas untuk menjadikan serta penyuluhan kabupaten Minahasa Selatan
membuat kegiatan penyuluhan pertanian di kecamatan ranoyapo, kurangnya
guna untuk menciptakan hasil kerja yang Peningkatan kapasitas balai penyuluhan
maksimal bagi penyuluh pertanian. kecamatan (BP3K), kurangnya
B. Pekerja, Proses dan Organisasi Penumbuhan dan pengembangan pos
Balai Penyuluhan Pertanian di penyuluhan desa dan kurang nya fasilitas
Kecamatan Ranoyapo melakukan sarana prasarana dari pemerintah berupa
pembagian wilayah kerja penyuluh pengadaan kendaraan operasional bagi
pertanian atau wilayah kerja penyuluh penyuluh, kurang nya alat bantu
pertanian (WKPP) guna untuk melakukan penyuluhan, kurang nya alat pengelola
penyuluhan dengan baik dan maksimal, data, kurang nya fasilitas biaya
dengan adanya penyuluhan tersebut para operasional penyuluhan sehingga bisa di
penyuluh di Kecamatan Ranoyapo dapat bilang belum bisa di katakan terbukti
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab secara konkrit.
mereka namun dengan minimnya sumber D. Dapat di ukur
daya yang ada dimana yang seharusnya di Balai Penyuluhan Pertanian di
setiap desa wajib memiliki 1 tenaga Kecamatan Ranoyapo melaksanakan
penyuluh namun nyatanya di lapangan 1 kegiatan – kegiatan penyuluhan di
tenaga penyuluh harus menangani lapangan guna untuk meningkatkan lahan
beberapa desa yang ada di Kecamatan pertanian petani dalam rangka
Ranoyapo. Hal tersebut menyebabkan mensejahterakan keluarga tani yang ada
kinerja dari penyuluh pertanian belum di Kecamatan Ranoyapo, dapat dilihat
dapat dilakukan dengan maksimal. Balai perkembangan yang belum baik dari
penyuluhan pertanian melakukan evaluasi lahan pertanian para petani sebelum dan
disetiap akhir kegiatan penyuluhan untuk sesudah adanya pemberian pendidikan
mengetahui apakah kegiatan penyuluhan yang di lakukan oleh penyuluh pertanian
tersebut sudah sesuai atau tepat sasaran, kepada masyarakat yang berprofesi
selain itu balai penyuluhan pertanian sebagai petani. Sebelum nya para petani
melakukan dari kelas kemampuan berpola pikir tradisional dan lahan
kelompok tani yang tadinya pemula pertanian mereka belum bisa memberikan

7
Jurnal Governance (1), 2, 2021

hasil yang maksimal serta keuntungan, dalam melaksanakan kegiatan


tetapi semenjak adanya kegiatan penyuluhan di kec. Ranoyapo.
penyuluhan di kecamatan ranoyapo para 2. Balai Penyuluhan Pertanian kesulitan
petani mulai merasakan adanya dalam melaksanakan kegiatan
peningkatan hasil di lahan pertanian penyuluhan karena kurangnya Pekerja
mereka mesikpun belum bisa maksimal, atau tenaga Penyuluh Pertanian
dimana para petani sudah mengarah ke Lapangan dimana penyuluh pertanian
pengelolaan lahan pertanian secara yang ada di kecamatan Ranoyapo
modern. Belum terjadi perubahan juga hanya berjumlah 3 orang sedangkan
dilihat dari peningkatan produktivitas dari jumlah desa di kecamatan Ranoyapo
hasil pertanian itu sendiri karena setiap ada 12 desa, seharusnya 1 tenaga
tahun bidang pertanian terus berusaha penyuluh hanya memagang 1 desa
untuk berkembang ke arah yang lebih baik tetapi karena kurangnya sumber daya
dengan adanya programa – programa atau tenaga penyuluh membuat 1
baru dari pemerintah pusat untuk tenaga penyuluh harus menangani 4
mendukung para petani sehingga bisa di desa yang menyebabkan kegiatan
katakan bahwa kegiatan tersebut belum penyuluhan pertanian tidak berjalan
dapat di ukur dan di lihat dari sebelum dan dengan maksimal dan kinerja dari
sesudah adanya kegiatan penyuluhan penyuluh pertanian di kecamatan
pertanian di Kecamatan Ranoyapo. Ranoyapo belum maksimal serta
E. Dibandingkan dengan standar yang masyarakat kurang memahami betul
telah ditentukan Proses pembelajaran di bidang
Kinerja Penyuluh Pertanian yang ada pertanian. Hal itu membuat Balai
di Kecamatan Ranoyapo belum sesuai Penyuluhan Pertanian Kec. Ranoyapo
standar kinerja seorang penyuluh masih belum dapat mengorganisir
pertanian karena output dari kerja yang kegiatan penyuluhan dengan baik.
belum maksimal dan belum memenuhi 3. Kurangnya fasilitas pembentukan dan
syarat seorang penyuluh pertanian pengembangan serta sarana dan
lapangan sehingga sangat sulit untuk prasarana yang ada di Balai
menaikan angka kredit/standar, sarana Penyuluhan Pertanian Kec. Ranoyapo
prasarana yang belum memadai, mengakibatkan kegiatan penyuluhan
sosialisasi tidak berjalan sesuai standar, yang dilakukan oleh Penyuluh
serta sumber daya (penyuluh pertanian Pertanian Lapangan belum dapat
lapangan) yang sangat kurang sehingga berjalan dengan baik dan benar serta
bisa disimpulkan bahwa yang di lakukan belum dapat dibuktikan secara konkrit
oleh penyuluh pertanian yang ada di proses pemberian pendidikan pertanian
Kecamatan Ranoyapo belum sesuai tersebut kepada masyarakat.
standar yang telah di tentukan. 4. Bidang pertanian terus berkembang ke
. arah yang lebih baik dengan program-
program baru dari pemerintah untuk
Penutup mendukung usaha tani demi
Kesimpulan mensejahterakan keluarga tani di
1. Kegiatan penyuluhan pertanian belum Kecamatan Ranoyapo. Karena itu
dapat berjalan dengan maksimal di kegiatan penyuluhan yang dilakukan
setiap desa yang berada di Kecamatan Penyuluh Pertanian belum dapat diukur
Ranoyapo di karenakan kurangnya dan dilihat sebelum dan sesudah
fasilitas yang diberikan oleh pemerintah adanya kegiatan penyuluhan.
dimana pemerintah belum maksimal 5. Kinerja Penyuluh Pertanian di
dalam memberikan Fasilitas/Sarana Kecamatan Ranoyapo dikatakan belum
Prasarana ke Balai Penyuluhan maksimal dikarenakan sarana dan
Pertanian kec. Ranoyapo untuk prasana serta sumber daya yang belum
mencapai Hasil Kerja yang maksimal memadai menyebabkan Penyuluh
dari penyuluh pertanian lapangan Pertanian di Kecamatan Ranoyapo

8
Jurnal Governance (1), 2, 2021

belum dapat memenuhi standar kinerja Hamundu, M. 1997. Penyuluhan Dan


yang telah ditentukan sebagai seorang Komunikasi Pertanian. Warna
penyuluh pertanian. Indonesia. Jakarta.
Saran Ida, Sahrani. 2016. Kinerja Pelayanan
1. Harus ditingkatkan lagi kerja sama Penyuluh Pertanian Di Balai
antara pemerintah dan balai Penyuluh Pertanian, Perikanan
penyuluhan pertanian di kecamatan Dan Kehutanan (Bp3k) Kecamatan
Ranoyapo dalam menyediakan Patampanua Kabupaten Pinrang.
Fasilitas/Sarana Prasarana demi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
menunjang kegiatan penyuluhan Politik. Universitas Hasanuddin.
pertanian di kecamatan Ranoyapo. Makassar.
2. Diharapkan kepada Pemerintah untuk Isbandi, Rukminto. 2005. Ilmu
dapat menambah lagi Sumber Kesejahteraan dan Pekerjaan
daya/Tenaga Penyuluh Pertanian Sosial. FISIP UI PRESS
Lapangan agar kegiatan penyuluhan Kartasapoetra, A.G. 1994. Penyuluh
dapat terproses dan terorganisir Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.
dengan maksimal. Manorek, Ries. 2020. Kecamatan
3. Pemerintah kirannya dapat memenuhi Ranoyapo dalam angka (Ranoyapo in
fasilitas pembentukan dan Figures). Badan Pusat Statistik Kabupaten
pengembangan serta sarana dan Minahasa Selatan.
prasana yang dibutuhkan oleh Balai Mardikanto, Totok. 1993. Penyuluhan
Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pembangunan Pertanian. Sebelas
Ranoyapo demi kelancaran kegiatan Maret. University Press. Surakarta.
penyuluhan pertanian di Kecamatan Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006.
Ranoyapo. Evaluasi Knerja Sumber Daya
4. Diharapkan Balai Penyuluhan Manusia. PT Refika Aditama.
Pertanian harus melakukan penilaian di Bandung.
setiap kegiatan penyuluhan pertanian Mangunwidjaja, D dan I. Sailah. 2005.
yang dilakukan agar Balai Penyuluhan Pengantar Teknologi Pertanian.
Pertanian dapat melihat perkembangan Penebar Swadaya. Jakarta.
yang terjadi di bidang pertanian Miles, B. Mathew dan Michael Huberman.
masyarakat Kecamatan Ranoyapo. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku
5. Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan Sumber Tentang Metode-Metode
harus lebih ditingkatkan lagi dengan Baru. UIP. Jakarta.
pemerintah menambah sumber daya Moh, Pabundu Tika. 2005. Metode
dan memenuhi fasilitas atau sarana Penelitian Geografi. PT. Bumi
prasana yang dibutuhkan oleh tenaga Aksara. Jakarta.
penyuluh pertanian agar dapat Mosher, A.T. 1981. Menggerakkan Dan
memenuhi standar kinerja seorang Membangun Pertanian. C.V
penyuluh pertanian dan kegiatan Yasaguna. Jakarta.
penyuluhan pertanian di Kecamatan Muta’Ali, Lutfi. 2015. Teknik Analisis
Ranoyapo dapat berjalan dengan Regional Untuk Perencanaan
maksimal. Wilayah Tata Ruang Dan
Lingkungan. Badan Penerbit
Fakultas Geografi (BPFG).
Yogyakarta.
Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian.
Daftar Pustaka Ghalia Indonesia. Bogor.
Aarsten, Van. 1953. Pengertian Pertanian. Purwaningsih, Y.E. 2008. Ketahanan
Bahua, M.I. 2016. Kinerja Penyuluh Pangan: Situasi, Permasalahan,
Pertanian. Deepublish Cv Budi Kebijakan Dan Pemberdayaan
utama. Yogyakarta. Masyarakat. Jurnal Ekonomi
Pembangunan. Surakarta: Balai

9
Jurnal Governance (1), 2, 2021

Penelitian dan Pengembangan


Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.
Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja Dan
Produktivitas Kerja: Suatu
Tinjauan Dari Aspek Ergonomi
Atau Kaitan Antara Manusia
Dengan Lingkungan Kerjanya.
Cetakan Ketiga. Bandung.
Suhardiyono, L. 1992. Penyuluhan,
Petunjuk Bagi Penyuluh Pertanian.
Erlangga. Jakarta.
Sugiyono. 2013. Metode Penenlitian
Pendidikan Pendekatan Kuanitatif,
Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Edisi
Ketiga. PT. Raja Grafindo Prasada.
Jakarta.

SUMBER LAIN:
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Luice A. Taulu mengenai Perkembangan
Pertanian Provinsi Sulawesi Utara
Mimit Karmita (2016) mengenai Kinerja
Penyuluh Pertanian Sebagai
Upaya Peningkatan Produksi Padi
Petani Dalam Pencapaian
Swasembada Pangan (studi kasus
di Kecamatan Lubuk Alung dan
Kecamatan Batang Anai)
Kabupaten Padang Pariman
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 68 Tahun 2002.
Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor:
5/Permentan/KP.120/7/2007 tetanggal 25
juli 2007 tentang pedoman penilaian
penyuluh pertanian berprestasi.
Rivaldi Novel Turangan dkk (2019)
mengenai Kinerja Penyuluh
Pertanian Dalam Pengembangan
Sumberdaya Manusia Petani di
Desa Tounelet Kecamatan Sonder
Rudy Lantang mengenai Kinerja Penyuluh
Pertanian di Wilayah Pertanian
Perikanan dan Kehutanan (BP4K)
Kabupaten Kepulauan Sangihe
RPIJM 2015-2019 Kabupaten Minahasa
Selatan.

10

Anda mungkin juga menyukai