a. Latar belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) pada bab VII Pasal 23
menyebutkan bahwa Programa penyuluhan dimaksudkan untul memberikan arah, pedoman, dan alat pengendalian pencapaian tujuan penyelenggaraan
penyuluhan. Programa penyuluhan terdiri atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa
penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan provinsi dan programa penyuluhan nasional yang disusun dengan memperhatikan keterpaduan, dan
kesinergian programa pada setiap tingkatan sebagaimana tersebut diatas.
Sedangkan keterpaduan dimaksudkan bahwa programa penyuluhan pertanian disusun dengan memperhatikan programa penyuluhan tingkat kecamatan,
tingkat kabupaten/kota,tingkat provinsi dan tingkat nasional, kalau kesinergian dimaksudkan bahwa programa penyuluhan pertanian pada tiap tingkat
mempunyai hubungan yang bersifat saling mendukung, sehingga semua programa penyuluhan pertanian selaras dan tidak bertentangan antara programa
penyuluhan pertanian dalam berbagai tingkatan
Programa penyuluhan disusun setiap tahun yang membuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran masing-masing
tingkatan yang mencakup pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya sebagai dasar pelaksanaan penyuluhan yang dalam implementasinya harus terukur,
realistis, bermanfaat dan dapat terlaksana serta di lakukan secara partisipatif, terpadu, transparan, demokratis dan bertanggung jawab.
b. Tujuan
Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan bagi para penyelenggara penyuluhan pertanian
1. Menyediakan bahan penyusunan perencanaan kegiatan penyuluhan pertanian
2. Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian di Desa Jatisari, Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap
3. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku utama, pelaku usaha, penyuluh, dan petugas agar mereka mampu memecahkan
permasalahan yang ada serta mampu memanfaatkan potensi sumber daya pertanian menjadi peluang yang nyata dan bermanfaat.
c. Manfaat
Rencana penyuluhan dapat tersusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan
Memberikan arah dan pedoman dan alat pengendalian pencapaian tujuan penyuluhan, selanjutnya menjadi acuan dasar bagi penyuluh untuk menyusun
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP).
Masalah adalah faktor penghambat yang dapat menyebabkan tidak tercapainya suatu tujuan, sehingga perlu adanya solusi atau cara pemecahannya.
Permasalahan yang dihadapi oleh para petani di Desa Anggokoti yaitu :
Banyaknya lahan sawah yang tidak dikelola. Saat ini, mungkin hanya tersisa 30% lahan sawah yang masih dimanfaatkan, sisanya dibiarkan terbengkalai.
Hilangnya minat para pemuda untuk menjadi petani.
Kelangkaan pupuk
Ketergantungan pada obat-obatan kimia dalam menangani hama dan penyakit.
BAB IV TUJUAN
Bab ini menjelaskan tujuan-tujuan yang ingin di capai dari permasalahan yang ada
Keadaan Rumusan Tujuan Metode Materi
Masalah
Agar tujuan diatas dapat tercapai hal pertama yang perlu di atasi yaitu program dari pemerintah desa setempat, harus ada program – program tentang
pertanian yang disusun secara baik yang berpihak kepada petani.
Setelah di desa tersebut telah membuat program – program tentang pertanian pasti akan terbentuk yang namanya kelompok tani, kelompok tani ini sangat
penting apabila ada bantuan – bantuan dari desa disalurkannya lewat kelompok tani ini agar mudah untuk komunikasinya. Jadi dalam pelaksanaannya bisa
membantu petani untuk meningkatkan hasil produksinya.
Dan yang terkhir caranya yaitu pemerintah desa harus ada program untuk mendatangkan penyuluh sebagi tempat petani belajar bersama dalam mengatasi
permasalahan yang biasa terjadi pada saat bertani, agar petani mempunyai dorongan semangat dan penyuluhan yang akan menggerakkan mereka untuk
bertani.
Matriks programa Penyuluhan Pertanian Desa Anggokoti
Sasaran
1 Banyaknya Agar petani Petani tidak Petani Penyulu Cara Ceramah 2 kali Desa Juni- Dana Petugas Pelaku
lahan sawah tahu cara tahu cara Padi Desa h memanfaatkan Penyuluhan dalam Anggokoti, Juli Desa pihak utama
yang tidak mengolah dan mengolah dan Anggokoti Pertania lahan Pelatihan sebulan Kec. Buke, 2023 terkait
dikelola memanfaatka memanfaatkan n persawahan Kab.
n lahan lahan secara optimal Konawe
persawahan persawahan Selatan
secara optimal secara optimal
2 Hilangnya Meningkatkan Para pemuda Pemuda Penyulu Meningkatkan Ceramah 2 kali Desa Juni- Dana Petugas Pelaku
minat para minat para tidak ingin Desa h minat pemuda Penyuluhan dalam Anggokoti, Juli Desa pihak utama
pemuda untuk pemuda untuk menjadi Anggokoti Pertania untuk menjadi Diskusi sebulan Kec. Buke, 2023 terkait
menjadi petani menjadi seorang petani n petani Kab.
petani dan karena Konawe
merubah dianggap Selatan
pandangan sebagai
pemuda yang pekerjaan
memandang yang rendahan
rendah profesi
petani
3 Kelangkaan Ketersediaan Petani Petani Penyulu Cara membuat Penyuluhan Sekali Desa Juni- Dana Petugas Pelaku
pupuk pupuk yang Kesusahan Desa h dan Diskusi dalam Anggokoti, Juli Desa pihak utama
sesuai dengan dalam Anggokoti Pertania memanfaat Pelatihan sebulan Kec. Buke, 2023 terkait
kebutuhan memperoleh n kan bahan- Kab.
para petani pupuk untuk bahan alami Konawe
dan adanya tanamanya sebagai Selatan
alternatif alternatif
pupuk untuk pengganti
menggantikan pupuk
pupuk kimiawi
kimiawi
4 Ketergantungan Petani tidak Petani tidak Petani Penyulu Pengendalian Pelatihan 2 kali Desa Juni- Dana Petugas Pelaku
pada obat- lagi tau cara Desa h hama secara Diskusi dalam Anggokoti, Juli Desa pihak utama
obatan kimia bergantung menangani Anggokoti Pertania terpadu Ceramah sebulan Kec. Buke, 2023 terkait
dalam pada bahan hama dan n Kab.
menangani kimia dalam penyakit Konawe
hama dan menangani secara terpadu Selatan
penyakit hama dan dan bisa
penyakit mencegah
hama dengan
cara yang
tepat