Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zia Ulhaq

NIM : 2310223010

MATKUL : DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN

Dosen Pengampu : Dr. Yenny Oktavia, SPi, MSi

Judul MODEL PENYULUHAN PARTISIPATIF TERHADAP


RESPON ADOPSI PETANI DI KABUPATEN SINJAI
Jurnal Agrominansia
Volume dan halaman Vol.2 Hal 1-4
Tahun 2017
Penulis Ahfandi Ahmad
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai
model pendekatan penyuluhan di Kecamatan Sinjai
Selatan. Mengkaji efektifitas model pendekatan
penyuluhan partisipatif dalam proses identifikasi
potensi dan masalah, merencanakan, merumuskan
tujuan, melaksanakan monitoring dan evaluasi di
Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai.
Metode penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan
pendekatan kualitatif, yakni suatu penelitian yang
bertujuan untuk mengungkapkan proses dan
interprestasi makna dan mengarah pada
pengungkapan keadaaan atau perilaku individu yang
terobservasi secara holistik.
Hasil penelitian Peran penyuluh dalam bentuk intensitas frekuensi
kehadiran adalah sebagai fasilitator. Penyuluh tidak lagi
mentransfer teknologi dengan cara mengajar petani
tetapi lebih pada proses pembelajaran dan
pemberdayaan. Penyuluhan dilakukan dengan
melibatkan petani, pengusaha dan pedagang pertanian
untuk melakukan discovery learningmelalui uji coba
lapangan dan SL agar didapatkan ilmu dan teknologi
sesuai kebutuhan petani, sehingga mereka mampu
memecahkan masalahnya secara mandiri dan tidak
tergantung pada fihak lain.Penyuluh bersama-sama
petani, masyarakat tani melakukan PRA sehingga
petani mengetahui potret dirinya (profil keluarga),
setelah itu petani akan mampu menyusun Rencana
Usaha Keluarga (RUK) dan Rencana Kegiatan Kelompok
(RKK). Kegiatan ini dikelola oleh Gapoktan yang
selanjutnya dibuat Rencana Kegiatan Desa (RKD)
sebagai bahan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Pertanian (Musrembangtan) untuk
menetapkan Rencana Kegiatan Penyuluhan Desa
(RKPD) Pertanian yang ditetapkan antara Kelompok
Tani, Penyuluh dan Kepala Desa. Keberhasilan
penyuluhan ditentukan oleh partisipasi dan interaksi
antar petani dan keluarganya, penyuluh, petani
pemandu, peneliti dan pengusaha. penyuluhan
dikatakan berhasil jika keluarga tani dan kelompok tani
lebih berdaya mengelola agribisnis yang
menguntungkan, lebih kuat jaringan antar mereka dan
mampu memanfaatkan informasi, menguasai pasar,
memiliki akses ke sumber dana dan sarana yang
tersedia untuk meningkatkan produktivitas
usahataninya. Pelaksanaan Penyuluhan di lokasi
penelitian dapat dirangkum dari beberapa sudut
pengamatan antara lain : Materi Penyuluhan,
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Peningkatan Modal Sosial, Sasaran Utama Penyuluhan,
Kebijakan dan Strategi Penyuluhan, Kelembagaan
Penyuluhan
Analisis /Kesimpulan Model pendekatan penyuluhan yang diadopsi dan
mampu memandirikan petani adalah pendekatan
partisipatif. Adopsi teknologi tidak lagi bergantung dari
informasi penyuluh melainkan dari kemampuannya
sendiri dalam mengakses informasi. Selain itu,
membagun kesadaran dan kemandirian petani untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
berdasarkan potensi yang dimilikinya.Model
Penyuluhan partisipatif belum berjalan secara efektif.
Pemberdayaan petani dan kelembagaannya masih
sangat perlu ditingkatkan dalam proses penyusunan
perencanaan kegiatan, mengakses informasi teknologi,
pemasarana dan permodalan. Sistem pembangunan
pertanian dengan penyuluhan secara partisipatif harus
tetap didorong eksistensinya dengan meningkatkan
kepekaan dan kepedulian dari pemangku kebijakan
untuk memfasilitasi, mediasi kepentingan para petani.
Proses penyuluhan di tingkat petani masih diperlukan
keterpaduan model pendekatan top down dan buttom
up, oleh karena itu sistem penyelenggaraan
penyuluhan harus di sesuaikan berdasarkan kondisi di
tingkat petani.

Anda mungkin juga menyukai