Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kegiatan penyuluhan pertanian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
modrenisasi pertaniaan. Setiap saat selalu timbul hal – hal baru yang diperlukan dan harus
disampaikan kepada petani, untuk dilaksanakan.
Berhasil atau tidaknya proses yang terjadi sangat tergantung pada kegiatan dan pengarahaan
sistem penyuluhan yang akan dilaksanakan. Maka perlu adanya sistem penyuluhan pertanian
yang modern yang lebih baik dalam mengarahakan unsur – unsur penyuluhaan itu sendiri ke
arah proses yang dimaksud agar lebih cepat dan lebih terarah.
Yang dimaksud dengan unsur penyuluhan pertanian adalah semua faktor atau unsur yang
turut serta atau diikutsertakan kedalam kegiatan penyuluhan pertanian. Unsur – unsur
penyuluhan pertanian ini tidak dapat dipisahakan satu sama lainnya. Semua unsur – unsur ini
saling mempengaruhui dan saling menunjang antara satu dengan lainnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Apa pengertian dari unsur-unsur penyuluhan pertanian ?
 Apa saja yang dijadikan sasaran dalam penyuluhan pertanian ?
 Bagaimana metode yang dapat diterapkan dalam penyuluhan pertanian ?
 Apa saja media yang diperlukan dalam penyuluhan pertanian ?

1.3 TUJUAN
 Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam penyuluhan pertanian
 Untuk mengetahui sasaran dalam penyuluhan pertanian
 Untuk memahami metode yang dapat diterapkan dalam penyuluhan pertanian
 Untuk mengetahui media yang diperlukan dalam penuluhan pertanian

1
BAB 2

ISI
2.1 UNSUR UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
Unsur unsur penyuluhan pertanian adalah semua faktor atau unsur yang turut
serta atau diikutsertakan ke dalam kegiatan penyuluhan pertanian, tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya, semuanya saling menunjang dalam satu kegiatan Ke
dalam unsur penyuluhan pertanian ini termasuk :
1. Penyuluh pertanian
2. Sasaran penyuluhan pertanian
3. Metode penyuluhan pertanian
4. Media penyuluhan pertanian
5. Materi/ isi penyuluhan pertanian
6. Waktu penyuluhan pertania, dan
7. Tempat penyuluhan pertanian
Dalam setiap kegiatan penyuluhan pertanian selalu tersangkut adanya penyuluh,
adanya petani dan keluarganya sebagai sasaran, ada metoda yang digunakan, adanya
media sebagai alat perantara, menyangkut isi yang disampaikan, adanya waktu atau
perhitungan waktu untuk kegiatan, dan ada tempat untuk melakukan kegiatan.
Biasanya dalam mengkaji lebih ditekankan pada dasar siapa, apa, bagaimana, kapan,
dan dimana penyuluhan pertaniaan dilaksanakan.

2
A. Penyuluhan pertanian
Dalam kegiatan penyuluhan pertanian hanya dikenal satu kriteria penyuluh,
yaitu penyuluh pertanian. Yang disebut dengan penyuluh pertanian adalah :

a) Penyuluh yang langsung berhubungan dengan petani, yang sifatnya dikenal


oleh para petani dipedesaan ; misalnya disini termasuk Penyuluh Pertanian Lapangan
( PPL) ataupun Penyuluhan Pertanian Media ( PPM)
b) Penyuluh yang tidak langsung berhubungan dengan petani, yang pada
umumnya berstatus sebagai pegawai suatu instansi yang ada hubungannya dengan
kegiatan pertanian ; misalnya petugas dari Dinas Pertanian, Pembangunan
Masyarakat Desa, Koperasi, dan sebagainya.
Seorang penyuluh pertanian dalam kegiatannya mempunyai tiga peranan yang tidak
dapat dipisahkan. Peranan yang dimaksud yaitu bahwa seorang penyuluh dalam
kegiatannya ia berfungsi sebagai pengajar, pemimpin, dan sebagai penasehat.
 Sebagai pemimpin
Karena peranannya sebagai pemimpin berarti penyuluh harus berjiwa pemimpin.
Harus pandai dan cakap mengarahkan perhatian para petani yang diiinginkan.
Pandaimenggeraan kegiatan petani kearah yanglebih baik dan lebih
menguntungkan,dapat memberi dorongan dan memelihara semangat petani, serta
pandai memanfaatkan pemuka-pemuka atau tokoh-tokoh tani setempat dalam
kegiatan penyuluhan pertanian.
 Sebagai pengajar
Berarti seorang penyuluh harus berjiwa guru. Dapat menimbulkan perubahan-
perubahan terpimpin dalam hal pengetahuan, kecakapan, dan sikap seseorang. Juga
harus dapat memberikan semua ilmu yang dimilikinya atas kewajiban dan
tanggungjawab.
 Sebagai penasihat

3
Karenanya penyuluh harus sebagai penasihat maka setiap saat harus siap
menyediakan diri untuk melayani, memberi petunjuk dan membantu petani dalam
memecahkan masalah. Ikut aktif dalam kegiatan kelompok tani sebagai pengarah
kegiatan, disamping bergerak dalam merintis dan menumbuhkan adanya kegiatan
kelompok-kelompok tani.

Berhubung dengan perannya yang sedemikian banyak, maka sedikitnya seorang


penyuluh pertaniaan harus memiliki sifat – sifat antara lain :

1. Mau bekerja atas dasar rasa cinta akan tugas, artinya bertanggung jawab
terhadap segala kegiataannya.
2. Mempunyai rasa cinta kepada petani, dengan cara memberi bantuan yang
mungkin diperlukan oleh mereka.
3. Mempunyai keyakinan bahwa hal – hal yang disuluhkan memang sungguh –
sungguh baik atau akan membawa kebaikan.
4. Menguasaai ilmu dan teknologi yang akan disampaikan.
5. Simpatik dan sopan.
6. Sabar dan tekun dalam bekerja.
7. Tidak menceburkan diri dalam kegiatan lain yang menyimpang.

Pegangan bagi penyuluh yang harus benar – benar disadari, bahwa pada dasarnya
yang akan dihadapi adalah orang - orang hidup, terdiri dari berbagai macam variasi
sifat. Keadaaan perbedaan ini dapat dimanfaatkan bagi penyuluh dengan sebaik –
baiknya. Harus disadari bahwa ia akan menyampaikan sesuatu yang baru, berarti
harus dapat menguasai bahan yang akan disampaikan., serta dapat memperhitungkan
kesulitan – kesulitan yang mungkin timbul dalam melaksanakan kegiatan.

4
B. SASARAN PENYULUHAN PERTANIAN
Yang dimaksud sasaran penyuluhan pertanian yaitu siapa sebenarnya yang
disuluh, atau ditujukan kepada siapa penyuluhan pertanian itu. Jadi bukan berarti
tujuan yang hendak dicapai oleh penyuluhan pertanian.
Dalam kegiatannya penyuluhan pertanian ditujukan pada keluarga tani di
pedesaan, yang terdiri dari Bapak tani, Ibu tani, dan pemuda pemudi tani. Atau
ditujukan untuk masyarakat di pedesaan yang merupakan kesatuan petani dan
keluarganya ( somahtani ).
Yang disebut petani adalah mereka yang untuk sementara waktu atau tetap
menguasai se bidang tanah pertanian, menguasai sesuatu cabang usaha tani, atau
beberapa cabang usaha tani dan mengerjakan sendiri, baik dengan tenaga sendiri
maupun tenanga bayaran. Menguasai se bidang tanah dapat diartikan pula menyewa,
bagi bagi hasil, atau berupa memiliki tanah sendiri. Di samping menggunakan tenaga
sendiri, ia dapat menggunakan tenaga kerja yang bersifat tidak tetap.
Beberapa prinsip yang harus dipegang oleh seorang penyuluh pertanian sehubungan
dengan sasaran penyuluhan pertaniaan :
1. Pertanian tidak akan dapat dirubah jika cara berfikir petani tidak dirubah
sesuai dengan kemajuan – kemajuan yang dikehendaki dalam penyuluhan pertaniaan.
2. Agar penyuluhan pertanian berhasil baik, penyuluh harus ingat bahwa
sasarannya yang akan dihadapi adalah manusia hidup yang harus diketahui
kemampuan – kemampuannya. Mereka mempunyai kemampuan kerja, kemampuan
belajar, kemampuan berfikir dan mempunyai keinginan untuk hidup lebih baik,
seperti hal nya manusia lain.
3. Kemampuan petani untuk menerima sesuatu hal baru sifatnya tidak sama,
tergantung kepada keadaan status sosial, status ekonomi, psikologis, dan juga tingkat
pendidikan mereka pemasukan hal – hal baru selalu memakan waktu, sesuai dengan
tahap – tahap proses adopsi. Dengan demikian tahapan antara petani yang satu
dengan yang lainnya pada suatu saat yang sama mungkin tidak akan sama.

5
4. Sifat – sifat petani pada umumnya dipengaruhi oleh pola pertanian daerahnya,
luas pemilikan tanah, letak desa, topografi, tingkat pendidikan, status sosial, dan
tingkat ekonominya.
Petani yang bertempat tinggal pada daerah dataran rendah biasanya sifatnya
tidak sama dengan petani dataran tinggi. Pola pertanian dataran rendah kebanyakan
bersifat “ monokultural” sedangkan didataran tinggi biasanya bersifat “ polykultur”.
Keadaan ini selalu membawa kepada sifat kemampuan dan daya pikir petaninya
secara keseluruhan.
Dalam sistim pembagian kerjapun biasanya berbeda beda, yang satu hanya
bertumpah pada pengolahan satu macam tanaman dalam satu musim, sedang yang
satunya lagi banyak bertumpah dalam berbagai macam tanaman walaupun dalams
satu musim yang sama. Dengan mengingat perbedaan-perbedaan ini maka sistim atau
cara dan materi penyuluhan pertanian untuk yang satu dan yang lainnya harus
berbeda.
Walaupun ada perbedaan dasar sifat akibat letak dan keadaan tempat tinggal, tetapi
pada umumnya masyarakat tani mempunyai sifat umum yang hampir sama. Sifat sifat
umum yang dimaksud antara lain :
1) Selalu memperhatiakan jalannya iklim dan perubahan – perubahan harga.
Petani tau kapan ia harus mulai mengerjakan tanah kapan mulai menanam, tanaman
apa yang harus ditanam, dan tau kapan harus dipanen. Disamping itu petani tau
berapa harga pasaran hasil usaha taninya. Akan tau apa sebabnya harga naik atau
turun. Perhitungan – perhitungan ini pada dasarnya dilakukan sebagai hasil
pengalaman – pengalaman mereka. Bagi penyuluh keadaan perubahaan iklim , pola
pertanaman, dan perubahaan harga, sebelum terjun untuk bekerja dan suatu daerah
harus dipahami terlebih dahulu.
2) Menjunjung tinggi persetujuaan masyarakat. Artinya setiap kegiatan petani
selalu didasarkan atas hasil musyawarah. Mereka bertindak selalu berpegang kepada
norma – norma sosial, yaitu peraturan, pegangan, pedoman, atau ketentuan –
ketentuan bertingkah laku dalam masyarakat, yang biasanya sebagian besar tidak

6
tertulis. Petani mau menerima dan menggunakan atau memakai suatu hal baru karena
melihat petani lain yang jadi “contoh” sudah menggunakan atau memakainya.
3) Tidak terlalu senang diberi pelajaran oleh orang lain. Dengan demikian cara
menyampaika hal – hal baru tidak bersifat seperti halnya kepada murid. Yang lebih
tepat adalah penyuluhan memberi anjuran – anjuran, bantuan – bantuan dan contoh –
contoh yang diperlukan. Jadi penanaman kesadaran petani merupakan langkh pertama
dalam penyuluhan pertanian.

C. Metode Penyuluhan Pertanian


Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara penyampaian materi (isi pesan)
penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota
keluarganya baik secara langsungmaupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan
mampu menggunakan inovasi baru. Umumnya pesan terdiri dari sejumlah simbol dan
isi pesan inilah yang memperoleh perlakuan.Bentuk perlakuantersebut memilih,
menata, menyederhanakan, menyajikan, dll.Dilain pihak simbol dapat diartikan
kode-kode yang digunakan pada pesan. Simbol yang mudah diamati dan paling
banyak digunakan yaitu bahasa.
Dengan demikian tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah: 1) agar
penyuluh pertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode
yang tepat dan berhasilguna, 2) agar kegiatan penyuluhan pertanian yang
dilaksanakan untuk menimbulkan perubahan yang dikehendaki yaitu perubahan
perilaku petani dan anggota keluarganya dapat berdayaguna dan berhasilguna.
Prinsip merupakan suatu pernyataan mengenai kebijaksanaan yang dijadikan
sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan dan dilaksanakan secara
konsisten.Mardikanto (1999) menyatakan bahwa merujuk pada pemahaman
penyuluhan pertanian sebagai proses pembelajaran, maka prinsip-prinsip dalam
penyuluhan pertanian sebagai berikut:

7
1. Mengerjakan; artinya kegiatan penyuluhan harus sebanyak
mungkinmelibatkan masyarakat untuk menerapkan sesuatu.
2. Akibat; artinya kegiatan pertanian harus memberikan dampak yang memberi
pengaruh baik.
3. Asosiasi; artinya kegiatan penyuluhan harus saling terkait dengan kegiatan
lainnya. Misalnya apabila seorang petani berjalan di sawahnya kemudian
melihat tanaman padinya terserang hama, maka ia akan berupaya untuk
melakukan tindakan pengendalian.

Untuk mempermudah mempelajari jenis-jenis metode penyuluhan pertanian,


dilakukan penggolongan antara lain:

Berdasarkan teknik komunikasi, metode penyuluhan pertanian digolongkan menjadi:


1) komunikasi langsung . Contohnya: obrolan di sawah, obrolan di balai desa,
obrolan di rumah, telepon/HP, kursus tani, demonstrasi karyawisata, dan pameran.
2) komunikasi tidak langsung. Contohnya publikasi dalam bentuk cetakan, poster,
siaran radio/TV, dan pertunjukan film. Jadi, dalam kegiatan komunikasi tidak
langsung, pesan disampaikan melalui perantara (medium atau media).

Berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai, metode penyuluhan pertanian digolongkan


menjadi:
1) pendekatan perorangan, contohnya: kunjungan rumah, kunjungan usaha tani, surat-
menyurat, dan hubungan telepon.
2) pendekatan kelompok, contohnya: diskusi kelompok, demonstrasi (cara atau hasil),
karyawisata, temu lapang, temu usaha, dan kursus tani;
3) pendekatan massal, contohnya: pameran, pemutaran film, siaran pedesaan/TV,
pemasangan poster, pemasangan spanduk, dan penyebaran bahan bacaan (folder,
leaflet, liptan, brosur).

8
Kemampuan seseorang dalam mempelajari sesuatu berbeda-beda.Demikian pula
tahap perkembangan mentalnya, keadaan lingkungan dan kesempatannya juga
berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu dipilih metode penyuluhan pertanian yang
berdaya guna dan berhasil guna.

1. Anjangsono atau kunjungan merupakan kegiatan penyuluhan pertanian yang


dilakukan secara langsung kepada sasaran. Kunjungan dapat dilakukan ke
tempat sasaran yaitu lahan usaha tani atau ke rumah berupa pendekatan
perorangan.Selain itu, apabila penyuluh melakukan kunjungan pada kelompok
tani disebut pendekatan kelompok, dan jika penyuluh memberikan ceramah
kepada sasaran yang jumlahnya banyak dan heterogen, disebut pendekatan
kelompok.

2. Demonstrasi merupakan metode penyuluhan pertanian yang dilakukan dengan


cara peragaan. Kegiatan demonstrasi dilakukan dengan maksud agar
memperlihatkan suatu inovasi baru kepada sasaran secara nyata atau konkret.
Melalui kegiatan demonstrasi sasaran diajarkan mengenai keterampilan,
memperagakan cara kerja teknik-teknik baru termasuk keunggulannya untuk
menyempurnakan cara lama.

3. Pameran merupakan metode penyuluhan pertanian dengan pendekatan massal.


Sifat pengunjungnya heterogen, tidak terbatas hanya pada petani tetapi juga orang
yang bukan petani.Dalam pameran akan dijumpai berbagai macam visual aid yang
digunakan secara tunggal atau digabungkan.

Tujuan pameran pertanian, yaitu:


a) memperlihatkan fakta, dan memberi informasi kepada pengunjung,
b) memperlihatkan suatu cara, misalnya cara mengetahui benih yang baik, cara
memproses bibit dengan kultur jaringan,

9
c) memajukan usaha, artinya mengajak para pengunjung untuk ikut melaksanakan
atau mencontoh apa yang dilihatnya, dan
d) memperkenalkan hasil-hasil usaha, memperlihatkan hasil yang dicapai dengan
kuantitas dan kualitas yang baik.

Pertemuan Petani
a. Temu Wicara

Pertemuan dan dialog 2 arah antara petani atau kontak tani dengan pejabat
pemerintah dengan bahasan kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan pertanian
dan kehutanan serta ide, gagasan, laporan dan usulan petani kepada pemerintah.

b. Temu Bisnis – Temu Usaha

Seperti halnya temu wicara, temu bisnis, atau temu usaha adalah pertemuan antara
petani atau kontak tani dengan para pengusaha, baik pengusaha Agroindustri di
segmen hulu (pengusaha banih, pupuk, obat dan alsintan) maupun para pengusaha
pengolahan produk primer dan pengusaha di segment pemasaran.

c. Temu Karya – Temu Hasil

Temu karya atau temu hasil adalah pertemuan antara petani atau kelompok tani
dengan petani dan kelompok tani lain untuk saling tukar menukar informasi ikhwal
hasil karya masing-masing petani.

d. Temu Lapangan

10
Temu Lapangan adalah pertemuan antara petani–nelayan dengan peneliti untuk
saling tukar menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan oleh peneliti dan
umpan balik dari petani.

5. Kursus Tani

Kursus tani adalah kegiatan belajar dan mengajar bagi para petani dalam waktu
tertentu dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani.

Mimbar sarasehan merupakan forum konsultasi antara wakil para petani beserta
keluarganya/KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) dengan pihak pemerintah yang
diselenggarakan secara periodik dan berkesinambungan untuk membicarakan,
memusyawarahkan dan mencapai kesepakatan mengenai hal-hal yang menyangkut
masalah-masalah pelaksanaan program pemerintah dan kegiatan petani-nelayan
dalam rangka pembangunan pertanian.

Dengan dipahaminya metode penyuluhan pertanian, sehingga diharapkan proses


penyuluhan dapat berjalan sesuai harapan dan berdasarkan karakteristik sasaran,
sumber daya yang dimiliki, materi serta tujuan yang ingin dicapai.

D. Media penyuluhan pertanian


Alat-alat komunikasi sudah sedemikian majunya, sehingga tidaklah pada
tempatnya lagi kalau penyampaian pengajaran dan penyuluhan masih dilakukan
secara verbalistis atau dengan kata-kata belaka. Kita mempunyai kewajiban untuk
mengerahkan segala cara dan daya untuk membuat penyuluhan menjadi efektif. Tidak
berbeda dengan pendidikan formal, penyuluhan pertanian sebagai bentuk pendidikan
non formal pun harus sejalan dengan kemajuan cara manusia berkomunikasi. Karena

11
itu penyuluh berkewajiban untuk mengerahkan segala cara dan daya untuk
menggunakan semua alat yang ada untuk membuat penyuluhan menjadi efektif.
Kata media berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harafiah berarti
“tengah, perantara atau pengantar”. Dalam bahasa Arab media artinya “perantara”
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach dan
Ely (1971), media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,
kejadian yang membangun kondisi siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Guru, bukubuku, fasilitas yang ada, dan lingkungan sekolah
merupakan media dalam proses pembelajaran.
Media penyuluhan adalah alat bantu penyuluh dalam melakukan penyuluhan
yang dapat merangsang sasaran suluh untuk dapat menerima pesan-pesan
penyuluhan, dapat berupa media tercetak, terproyeksi, visual ataupun audio-visual
dan komputer.

A. JENIS-JENIS MEDIA PENYULUHAN

Menurut sumber bacaan ada beberapa jenis media yang digunakan dalam
kegiatan penyuluhan (belajar-mengajar). Jenis media tersebut adalah :
1. media grafis (grafika) yang terdiri dari bagan, diagram, grafik, poster, kartun, dan
komik. Dalam bahasa Yunani “graphikos” mengandung arti melukiskan atau
menggambarkan garis-garis. Sebagai kata sifat graphics berarti sebagai penjelasan
yang hidup, uraian yang kuat atau penyajian yang efektif. Dengan demikian media
grafis adalah media yang dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan
secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara kata-kata dan gambar.
2. media fotografi yaitu media berupa gambaran tetap (still picture) yang terdiri dari
dua kelompok, yaitu: 1) gambar datar tidak tembus pandang (flat opaque picture)
misalnya, gambar fotografi/foto-foto, dan lukisan tercetak, 2) gambar tembus
pandang (transparant picture) misalnya, film slide, film strip dan transparansi.

12
3. media terproyeksi yang terdiri atas overhead projector, slide, dan film strip.
4. media audio yaitu media dalam bentuk pita suara atau piringan suara. Termasuk
dalam media ini adalah radio, kaset, radio kaset, piringan hitam.
5. media tiga dimensi yang terdiri dari model dan boneka. Model dapat dibagi atas 3
katagori yaitu model padat (solid model), mock up dan diorama. Masing-masing
model dapat berukuran sama dengan aslinya atau dapat dengan skala lebih besar atau
lebih kecil (Sujana dan Rivai, 2001. Menurut Hamalik (2001), mengelompokan
media ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok bahan cetakan, kelompok alat-alat
audiovisual, kelompok yang berasal dari sumber masyarakat, kelompok kumpulan
benda-benda dan kelompok contoh-contoh kelakuan. Sementara menurut Seel dan
Glasgow dalam Widodo (2000), ada 2 kelompok media yaitu jenis media tradisional
dan media teknologi mutakhir. Agar penggunaan media lebih efektif dalam proses
penyuluhan dan proses belajar mengajar penggunaan media sebaiknya
dikombinasikan antara satu media dengan media lainnya, yang disebut multi media.
Salah satu perlengkapan yang penting untuk dapat menyampaikan materi penyuluhan,
menggali pengalaman, menggali kearifan tradisional masyarakat, dan mengajak
sasaran suluh agar mau berpartisipasi aktif dalam kegiatan penyuluhan pertanian
adalah penggunaan media penyuluhan. Berbagai alasan penggunaan dan manfaat
media penyuluhan adalah sebagai berikut : dapat mempermudah dalam
menyampaikan materi, mudah mengajak sasaran suluh untuk ikut berpartisipasi
dalam kegiatan penyuluhan, dapat memperjelas materi/pesan yang akan disampaikan
secara lisan, dapat menampilkan keadaan sebenarnya, dapat membangkitkan minat
dan motivasi sasaran, merangsang keinginan belajar dan keingintahuan sasaran, dapat
meningkatkan pemahaman, dapat menyajikan data dan informasi, dapat mengatasi
keterbatasan indera, ruang dan waktu, dapat memberikan kesamaan pengalaman,
meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati antara penyuluh dan sasaran,
melengkapi pengalaman dan memperluas pengalaman sasaran, dan dapat membantu
efisiensi dalam proses penyuluhan.

13
E. Materi penyuluhan Pertanian
Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah
penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya materi
penyuluhan pertanian. Materi penyuluhan pertanian yang akan disampaikan penyuluh
kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian diharapkan dapat memberikan
dampak yang positif kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat  Materi
penyuluhan pertanian yang belum diverifikasi dilarang untuk disampaikan kepada
pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.

Dibidang penyuluhan pertanian materi penyuluhan diartikan sebagai pesan


yang akan disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran penyuluhan. Menurut UU
Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan, materi penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai bahan penyuluhan
yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha
dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial,
manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan.

Materi penyuluhan pertanian dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan


kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha pertanian dengan memperhatikan
pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya pertanian. Verifikasi materi penyuluhan
pertanian tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerugian sosial ekonomi,
lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.

Segala informasi pertanian yang mencakup :

1. Pengalaman praktek para petani yang “lebih” berhasil baik dari wilayah yang
bersangkutan maupun dari luar wilayahnya yang mempunyai kondisi agroklimat yang
(hampir) serupa

14
2. Hasil-hasil pengujian, terutama dari pengujian lokal (local verification trials)
3. Saran rekomendasi yang telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang
4. Keterangan pasar seperti : catatan harga hasil-hasil pertanian, penawaran dan
atau permintaan akan sarana produksi dan hasil pertanian, dan lain-lain
5. Berbagai kebijaksanaan dan atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah pusat dan daerah setempat yang berkaitan dengan sektor pertanian seperti
kebijaksanaan harga- dasar, peraturan tentang permohonan dan pengembalian kredit,
dan lain-lain. 

F. Waktu Penyuluhan Pertanian

Dalam menyampaikan materi atau dalam melakukan kegiatan penyuluhan hendaknya


kita memilih waktu yang baik dalam melakukan penyuluhan agar apa yang kita
sampaikan itu dapat diterima dengan mudah oleh para petani. Penyuluh harus paham
dan tau Kapan para petani ada di lapangan, aktif bekerja. Kapan para petani ada di
rumah, bersantai – santai dengan keluarganya. Kapan para petani berkumpul di suatu
tempat, bersantai, berbincang – bincang mengemukakan berbagai berita dan masalah.
Sehingga dengan demikian maka penyuluh dapat memberikan materi yang dapat
diterima oleh petani.

G. Tempat penyuluhan pertanian


Tempat yang baik untuk melakukan penyuluhan adalah tempat yang sederhana saja
seperti di sebuah ruangan atau lebih baik lagi di ruang terbuka seperti lahan agar
dalam melakukan penyuluhan dapat langsung di praktekkan.

15
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan isi dari makalah ini maka unsur – unsur penyuluhan pertanian
merupakan hal yang harus ada dan tidak boleh dipisahkan satu sama lainnya.
Unsur – unsur tersebut merupakan faktor yang menentukan berhasil atau
tidaknya suatu proses penyuluhan. Mulai dari Sasaran penyuluhan pertanian
Metoda penyuluhan pertanian, Media penyuluhan pertanian, Materi/ isi
penyuluhan pertanian, Waktu penyuluhan pertanian, dan Tempat penyuluhan
pertanian. Sasaran penyuluh yang merupakan petani dan keluarganya,
kemudian metode yang digunakan adalah metode yang mengharuskan
bagaimana apa yang disampaikan harus diterima oleh petani dan keluarganya.
Kemudian media nya ada media grafis, foto, 3 dimensi dan lain sebagainya.

3.2 SARAN
Untuk kedepannya dalam melakukan penyuluhan, kita sebagai seorang
penyuluh haruslah lebih memahami dan mengerti serta menjalani apa –
apa saja unsur yang terdapat dalam penyuluhan pertaniaan. Yang
bertujuan agar proses penyuluhan dapat berjalan lancar dan dapat
terlaksana sesuai prosedur yang ada serta apa yang disampaikan bisa
dipahami dan dimengerti oleh petani dan keluarganya.

16
DAFTAR PUSTAKA
Nuraeni, Ida. Media Penyuluhan Pertaniaan (PDF)
ELEMENTS OF AGRICULTURE : A book for young farmers by GEO E WARING
2015

http://penyuluhpertanian.net/2017/02/17/materi-penyuluhan-pertanian/

http://bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/947-metode-
penyuluhan-pertanian?hitcount=0&responsivizer_template=desktop

17

Anda mungkin juga menyukai