1 Kelembagaan petani ( Poktan, 1. Terbatasnya SDM didlm poktan/ gapoktan yg Gapoktan) sulit untuk memiliki jiwa wirausahawan. dikembangkan menjadi BUMP. 2. Masih langkanya poktan/gapoktan yg memiliki produk-produk unggulan. 3. Skala usaha anggota poktan/gapoktan relatif sangat kecil dan bersifat subsisten. 4. Klasifikasi kemampuan poktan/gapoktan dalam satu wilayah tertentu sangat heterogen. 5. Kurang sinerginya antar Instansi pembina didalam pembinaan masyarakat desa yg memicu tumbuhnya egoisme antar lembaga – lembaga sosial ekonomi masyarakat pedesaan, sehingga akan menimbulkan persaingan yg kurang sehat. 6. Adanya diskriminasi dlm penentuan prioritas pengembangan kelembagaan dari pemerintah desa, dimana BUMDes lebih diutamakan dibanding BUMP. 7. Tingkat kepercayaan lembaga penyedia dana terhadap usahatani sangat rendah. 2 Gapoktan belum mampu 1. Terbatasnya kepemilikan modal Gapotan. berfungsi sebagai unit usahatani 2. Sangat minimnya prasarana yg dimiliki oleh yang memadai. Gapoktan ( lantai jemur, gudang, alsintan,dll ). 3. Masih langkanya tenaga kerja trampil dlm Gapoktan yang dapat melakukan penampungan hasil petani, prosesing maupun pemasaran hasil secara kolektif. 4. Terbatasnya informasi & jaringan pemasaran produk-produk lokal. 5. Masih rendahnya GAP & GHP ditingkat petani. 6. Kemampuan usahatani offfarm masih sedikit. 3 Laju pertumbuhan & 1. Terbatasnya sdm petani yg memiliki perkembangan koperasi tani kemampuan menejerial dlm pengelolaan terlihat sangat statis koperasi. 2. Pengurus koptan merasa kesulitan dlm menghimpun permodalan untuk pengembangan usahanya. 3. Kurangnya tenaga pendamping dari lembaga koperasi di tingkat lapangan. 4. Sangat lemahnya fasllitasi terhadap lembaga koperasi ditingkat desa . 5. Belum dirasakannya manfaat keanggotaan koperasi bagi para anggota. 6. AD/ART yg dimiliki Koptan masih bersifat formalitas belaka belum berfungsi sbg alat kendali organisasi. 7. Dalam penyediaan modal usahatani, koperasi belum mampu bersaing dengan tengkulak. 4 Keberadaan lembaga ekonomi 1. Sebagian besar lembaga ekonomi petani petani yg berbentuk PT masih tidak memiliki badan hukum. sangat langka. 2. Sebagian besar lembaga ekonomi petani belum sepenuhnya berorientasi bisnis. 3. Masih langkanya SDM di tingkat pedesaan yg mampu memotivasi tumbuhnya PT dari lembaga –lembaga petani.