Anda di halaman 1dari 5

Oleh : Juliani, SP (PPL WKPP Kuala 4, Kab.

Bireuen )

Kunjungan penyuluh , Juliani, SP ke Desa Cot U Sibak pada tanggal 24 Juli 2019 untuk
melakukan monitoring penyiangan pada tanaman padi yg ada di wilayah tersebut.

Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma yang berada disela-sela tanaman
pertanian dan sekaligus mengemburkan tanah.

Tujuan dari penyiangan itu sendiri adalah untuk membersihkan tanaman yang sakit,
mengurangi persaingan penyerapan hara, mengurangi hambatan produksi anakan, dan
mengurangi persaingan penetrasi sinar matahari. tanaman yang ditumbuhkan harus
mendapatkan semua nutrisi dan air yang diberikan oleh petani agar mampu menghasilkan
secara optimal.

Metode penyiangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya ;

1. Secara manual dengan tangan, Dilakukan dengan menggunakan tangan yang mencabut
rumput yang tumbuh disela-sela tanaman.

2. Secara kimiawi dengan herbisida, herbisida yang di pilih secara selektif mampu
membunuh gulma namun tidak menyakiti tanamn produksi.

Cara kimia, yaitu dengan mematikan gulma menggunakan zat kimia Herbisida yang cocok
dipertanaman kedelai. Beberapa keuntungan yang diperoleh pada pengendalian secara
kimiawi antara lain : 1) Menghemat waktu dan tenaga, 2).Dapat membunuh gulma di antara
tanaman yang sulit disiang, 3).Herbisida pra tumbuh dapat mengendalikan gulma sejak awal,
4). Mengurangi kerusakan akar akibat penyiangan, 5). Dapat memilih waktu yang tepat dan
6). Mengurangi kerusakan tanah, gulma yang mati dapat digunakan sebahai mulsa dan pupuk.
Kerugian penggunaan bahan kimia yaitu dapat membunuh atau mengurangi populasi musuh
alami hama

3. Secara mekanis dengan mesin, berbagai mesin pertanian dapat digunakan untuk melakukan
penyiangan tanpa merusak tanaman produksi jika tanaman pada alur yang tepat.

Pengendalian secara mekanis. Cara ini lebih banyak dilakukan dibandingkan dengan cara
lain. Merusak gulma secara mekanis dengan mengolah tanah, menyiang dengan cangkul,
kored atau arit, mencabut, membakar atau menggunakan alat mekanik.

Pengendalian gulma secara mekanis adalah tindakan pengendalian gulma dengan


menggunakan alat-alat sederhana hingga alat-alat mekanis berat untuk merusak atau menekan
pertumbuhan gulma secara fisik. Berdasarkan alat yang digunakan, pengendalian secara
mekanis dibedakan menjadi : 1. Manual (tenaga manusia) : tanpa alat / alat-alat sederhana
seperti parang,arit, kored, dll. 2. Semi mekanis : tenaga manusia memakai mesin ringan
seperti mower (pemotong rumput). 3. Mekanis penuh memakai alat-alat mesin berat seperti
traktor besar, dll
Cara lain adalah dengan mencegah pertumbuhan gulma. Pada tanah yang becek pertumbuhan
gulma dapat dicegah dengan menutup tanah menggunakan jerami. Bila ini dilakukan dengan
tepat, penyiangan tidak perlu dilakukan

Penyiangan gulma berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30 dan 45 HST

Waktu penyiangan :

Penyiangan pertama, dilakukan waktu tanaman berumur 2-4 minggu setelah tanam

Penyiangan kedua, dilakukan setelah tanaman selesai berbunga, yakni pada umur sekitar 45-
60 hari setelah tanam. Penyiangan ketiga, perlu dilakukan bila nampak banyak gulma yang
tumbuh

Pembumbunan adalah : kegiatan untuk memperkuat berdirinya batang dan perakaran


tanaman.

Tujuan :

Untuk memperkokoh (memperkuat) berdirinya batang tanaman khususnya jagung.

Mendekatkan zat-zat hara/ makanan yang ada di dalam tanah.

Untuk memperbaiki aerasi (peredaran udara) dan pengaturan pada tanah yang terlalu banyak
air

Menciptakan kondisi tanah yang gembur /remah disekitar tanaman


Memberikan lingkungan akar yang lebih baik, sehingga menutup akar yang bermunculan di
atas permukaan tanah.

Manfaat :

Disamping itu pembumbunan juga dapat memperbaiki aerasi tanah memperlancar drainase
karena ketinggian tanah berbeda sehingga tidak ada genangan air yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman jagung.

Waktu :

Pada umumnya, waktu Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama


sekitar 15 hst atau penyiangan kedua.

Teknik Pembumbunan :

Tentukan lahan yang akan di bumbun

Tentukan alat pembumbunan yang akan digunakan

Lakukan pembumbunan

Kedalaman cangkul 9 – 10 cm

Bersamaan dengan penyiangan I, pembuatan saluran, pemupukan II ( 35 HST)

Kedalaman alur 22 – 25 cm

Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian
ditimbunkan di barisan tanaman jagung . Dengan cara demikian akan terbentuk guludan yang
memanjang sesuai dengan barisan/ alur tanaman jagung

Dampak Negatif Tidak Dilakukan Pembumbunan

Akar Terbuka

Tanaman Roboh

Pertumbuhan Tidak Optimal

Kwalitas Dan Kwantitas Terganggu

3.3.Penggemburan dan Pembumbunan Tanah


Pengemburan adalah kegiatan mengolah tanah di sekitar tanaman dalam upaya
memperbaiki sifat fisik tanah (aerase tanah). Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
memacu pertumbuhan tanaman. Penggemburan dilaksanakan pada tanaman yang sudah
tumbuh opdengan kondisi. Kegiatan penggemburan dilakukan pada waktu musim kemarau,
menjelang tibanya musim hujan. Cara penggemburan dilakukan secara manual dengan
menggunakan cangkul pada sekitar tanaman tergantung pada jarak tanamnya.
Pencangkulan tanah jangan terlalu dalam untuk menghindari terjadinya pemotongan akar
tanaman pokok.
Pembumbunan adalah kegiatan untuk memperkuat berdirinya batang dan perakaran
tanaman .Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama sekitar 15 - 30
HST atau penyiangan kedua .Disamping itu pembumbunan juga dapat memperbaiki aerasi
tanah memperlancar drainase karena ketinggian tanah berbeda sehingga tidak ada
genangan air yang dapat mengganggu pertumbuhan. Dalam budidaya tanaman hortikultura
hendaknya di lakukan kegiatan ini agar tanamn dapat berdiri kokoh.
Pengertian :

Pembumbunan adalah : kegiatan untuk memperkuat berdirinya batang dan perakaran


tanaman.
Tujuan :

Untuk memperkokoh (memperkuat) berdirinya batang tanaman jagung.


Mendekatkan zat-zat hara/ makanan yang ada di dalam tanah.
Untuk memperbaiki aerasi (peredaran udara) dan pengaturan pada tanah yang terlalu
banyak air
Menciptakan kondisi tanah yang gembur /remah disekitar tanaman
Memberikan lingkungan akar yang lebih baik, sehingga menutup akar yang bermunculan di
atas permukaan tanah.
Manfaat :

Disamping itu pembumbunan juga dapat memperbaiki aerasi tanah memperlancar drainase
karena ketinggian tanah berbeda sehingga tidak ada genangan air yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman jagung.
Waktu :
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama sekitar 15 hst atau
penyiangan kedua.
Teknik Pembumbunan :
Tentukan lahan yang akan di bumbun
Tentukan alat pembumbunan yang akan digunakan
Lakukan pembumbunan
Kedalaman cangkul 9 – 10 cm
Bersamaan dengan penyiangan I, pembuatan saluran, pemupukan II ( 35 HST)
Kedalaman alur 22 – 25 cm
Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian
ditimbunkan di barisan tanaman jagung . Dengan cara demikian akan terbentuk guludan
yang memanjang sesuai dengan barisan/ alur tanaman jagung
DAMPAK NEGATIF TIDAK DILAKUKAN PEMBUMBUNAN

AKAR TERBUKA
TANAMAN ROBOH
PERTUMBUHAN TIDAK OPTIMAL
KWALITAS dan KWANTITAS TERGANGGU

Anda mungkin juga menyukai