Anda di halaman 1dari 2

PERSIAPAN LAHAN TANAM UNTUK BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA

Persiapan lahan merupakan salah satu faktor terpenting yang perlu dilakukan dalam memulai
usaha budi daya. Persiapan lahan yang baik berpengaruh besar terhadap produktivitas tanaman. Banyak
penelitian menunjukkan dengan melakukan persiapan lahan sebelum melakukan usaha budi daya bisa
meningkatkan hasil panen hingga 30%.

Tujuan dari persiapan lahan adalah untuk mengkondisikan lahan tempat budi daya tanaman
agar sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Persiapan lahan meliputi beberapa kegiatan, mulai dari land clearing, pengolahan tanah, penggaruan
lahan serta pemberian pupuk dasar.

1. Land Clearing

Land clearing adalah pembersihan lahan yang akan dijadikan area pertanaman. Ada banyak cara
yang biasa dilakukan petani untuk melakukan land clearing. Mulai dari manual, mekanis hingga
penggunaan bahan kimia seperti herbisida. Land clearing dengan manual dilakukan dengan tangan
manusia langsung dengan menggunakan alat sederhana seperti cangkul, parang, dll. Sedangkan land
clearing yang dilakukan dengan mekanis dilakukan dengan menggunakan berbagai macam mesin
pertanian seperti traktor. Land clearing juga dapat dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan
menyemprotkan herbisida untuk membunuh gulma/rumput liar pengganggu tanaman.

2. Pengolahan tanah

Pengolahan tanah merupakan cara untuk memperbaiki kondisi fisik, kimia maupun biologi tanah.
Hal ini mutlak dilakukan oleh petani sebelum melakukan penanaman bibit, karena dengan pengolahan
tanah yang baik dan benar maka proses penanaman akan lebih mudah dan tentunya itu baik sekali
untuk benih yang akan ditanam.

Tahapan pengolahan lahan

a) Pengolahan tanah primer dilakukan apabila lahan yang akan ditanami keras atau berupa
bongkahan serta terdapat gulma. Kedalaman pemotongan dan pembalikan umumnya diatas 15
cm (>15 cm). Tanah dipotong kemudian diangkat terus dibalik agar sisa-sisa tanaman yang ada
dipermukaan tanah dapat terbenam di dalam tanah. Pembalikan tanah biasa dilakukan dengan
cangkul, garu, waluku, atau traktor dengan berbagai jenis bajak. Seperti bajak singkal, bajak
piringan, bajak rotary, bajak chisel, bajak subsoil, dan bajak raksasa.
b) Pengolahan tanah sekunder (kedua) suatu cara pengolahan tanah dengan kedalaman yang
lebih dangkal (<15 cm) serta hasil olahannya sudah halus dengan permukaan tanah yang relatif
rata (siap untuk ditanami). Pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan tidak
diperlukan pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan tanah pertama. Alat yang bisa
digunakan untuk melakukan pengolahan tanah kedua ini adalah garu, land roller (perata tanah),
dan alat lainnya.

Manfaat pengolahan tanah antara lain adalah

a) Memperbanyak atau memperbesar total volume rongga/pori tanah. Dengan demikian maka
aerasi tanah dan drainase lahan semakin baik, sehingga pasokan oksigen untuk metabolisme
akar menjadi lebih lancar.
b) Mengaduk sisa tanaman secara merata ke dalam tanah sebagai sumber bahan organik dan
unsur hara tanaman.
c) Mengurangi resistensi tanah sehingga penetrasi akar dan pembesaran umbi menjadi lebih
mudah.
d) Mengurangi organ atau bagian jaringan gulma yang tersisa di dalam tanah sehingga mengurangi
potensi gangguannya terhadap pertumbuhan tanaman, berarti juga mengurangi biaya untuk
pengendalian gulma selama periode budidaya tanaman.

3. Pemupukan lahan

Pemupukan lahan bertujuan untuk menambah unsur hara dalam tanah agar tanah menjadi lebih
subur dan dapat mencukupi kebutuhan tanaman akan unsur hara. Dengan begini pertumbuhan
tanaman lebih optimal. Pemupukan yang diberikan lebih awal bisa merangsang perkembangan akar
lebih dalam.
Pemupukan awal ini biasa disebut dengan pemupukan dasar. Jika tanah diketahui bereaksi asam,
maka petani diwajibkan untuk menaburkan kapur dolomit di lahan pertanian untuk menaikkan pH
tanah. Pupuk yang biasa dijadikan sebagai pupuk dasar adalah pupuk kandang, urea, SP36, dll sesuai
dengan kebutuhan komoditas yang ingin ditanam. Semua tahapan persiapan lahan pertanian ini,
biasanya membutuhkan waktu 16-18 hari tergantung pada lahan yang akan dikelola.

TAHAP PEMUPUKAN UNTUK BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA

Pemupukan adalah pemberian unsur hara tambahan pada tanaman untuk menunjang laju pertumbuhan
pada tanaman agar dapat berproduksi secara maksimal. Pemupukan yang baik adalah pemupukan yang
diberikan secara berimbang. Yang artinya pupuk diberikan sesuai kondisi tanah dan tanaman.

cara pemupukan yang tepat dengan 5 Tepat, yaitu Tepat jenis, Tepat dosis, Tepat waktu,Tepat tempat,
dan Tepat cara.

1.Tepat jenis : yaitu pada saat pemupukan haruslah tepat dalammenentukan jenis pupuk apa yang
dibutuhkan oleh tanaman. Unsur Urea jikatanaman kekurangan iagno N, SP 36 jika tanaman kekurangan
iagno P. Jika pupuk yang digunakan salah, tanaman yang kita pupuk tidak akan bagus.

2.tepat dosis : yaitu pada saat pemupukan dosis yang diberikan harus tepat atau sesuai dengan
kebutuhan tanaman. Tepat dosis disini dimaksudkan agar dosis yang kita berikan ke tanaman tidak
terlalu banyak atau terlalu sedikit jika pemberian pupuk sedikit tanaman masih kekurangan iagno yang
dibutuhkan, terlalu banyak tentu tanaman akan over dosis dan iag menjadi toksic.

3.Tepat waktu : yaitu pada saat pemberian pupuk yang baik dan benar hendaknya disesuaikan kapan
tanaman tersebut membutuhkan asupan lebih iagno hara atau pada waktu yang tepat. Hal ini agar
tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal .

4.Tepat tempat : maksudnya pada saat pemupukan harus memperhatikan tempat atau lokasi tanaman
sehingga dapat mengaplikasikan pemupukan secara tepat. Misal lokasi pemupukan berada pada
ketinggian dan kecepatan angin besar,maka tidak disarankan menggunakan pupuk yang berbentuk cair
dan disemprotkan.Pemupukan juga memperhatikan cara peletakan pupuk pada tanaman. Hal ini
mempengaruhi hasil penyerapan tanaman akan asupan pupuk .

5.Tepat cara : yaitu pada saat pemupukan cara kita harus benar. Cara pemberian pupuk yang salah akan
membuat pupuk terbuang sia-sia ataupun tercuci oleh air dan terdenitrifikasi sehingga tidak dapat
diserap atau ditangkap langsung oleh tanaman. Untuk itu cara pemupukan harus benar dan tepat
sasaran.

Anda mungkin juga menyukai