Anda di halaman 1dari 3

Cara Membuat Media Tanam Terbaik untuk Sayuran Segar

16/10/2020olehRedaksi-12,236 kali dilihat

Ilustrasi peggunaan pupuk kompos pada tanaman/foto-liputan6

Faktor paling penting dalam menentukan keberhasilan menanam sayuran adalah pilihan media
taman (Metan) yang baik dan tepat. Perannya dapat mempengaruhi hasil produksi tanaman.

Seiring berkembangnya ilmu bercocok tanam, ada tiga metode tanam yang berbeda yaitu
dengan menanam langsung (dengan tanah), aeroponik (dengan udara), dan hidroponik (dengan
air).

Perlu diketahui bahwa setiap jenis tanaman memerlukan Metan yang berbeda-beda tergantung
pada karakteristik dan sifatnnya.

Contohnya pada tanaman buah yang memerlukan media tanam yang solid supaya dapat
menopang pertumbuhan tanaman yang lebih besar sedangkan untuk jenis tanaman sayuran
daun lebih membutuhkan media tanam yang lebih gembur dan mudah untuk ditembus akar.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas Metan untuk sayuran organik atau yang tidak
mengandung pestisida serta pupuk kimia lainnya.

Sifat media tanam yang baik untuk tumbuhan


Sebelum membahas cara membuatnya, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu
bahwa fungsi media tanam. Jadi, media tanam berfungsi untuk menopang tanaman,
memberikan nutrisi, serta menyediakan tempat akar tanaman agar dapat tumbuh dan
berkembang.

Media tanam dibuat sebagai pengganti tanah yang didesain lebih baik dan berdasarkan
kebutuhan tanaman yang diinginkan.

Oleh sebab itu, harus dapat menggantikan fungsi tanah dengan baik untuk tanaman yang
dibudidayakan (Perwitasari, B. 2012). Media tanam yang baik haruslah mempunyai sifat-sifat
fisik, biologi, dan kimia yang sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman dengan syarat sebagai
berikut:

 Menyediakan unsur hara

Nutrisi yang cukup, baik makro ataupun mikro sangatlah penting untuk pertumbuhan tanaman.
Ini dapat disediakan dari pupuk ataupun melalui aktivitas mikroorganisme yang ada di dalam
media tanam.
 Mempunyai porositas

Mampu menyimpan air dan oksigen serta memiliki kemampuan drainase yang baik. Ini
bertujuan untuk dapat mempertahankan kelembaban tanah dan membuang kelebihan air di
dalamnya. Di sisi lain, rongga tersebut harus pula dapat menyerap air dengan baik. Dengan
tujuan untuk disimpan sebagai cadangan dan juga untuk mempertahankan kelembaban.

 Mampu menopang tanaman dan menyediakan ruang tumbuh untuk akar

Media tanam baiknya pada kondisi gembur sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan
sempurna. Namun perlu diperhatikan bila media terlalu gembur, pertumbuhan akar akan
leluasa, ini dapat menyebabkan tanaman menjadi terlalu mudah lepas dan tercabut. Sebaliknya,
bila terlalu padat akar tanaman akan mengalami kesulitan untuk tumbuh.

 Tidak mengandung bibit penyakit dan hama

Hama dan penyakit yang ada di dalam media tanam bisa menyerang tanaman, efeknya dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Namun juga tidak harus steril, karena banyak
mikrooganisme tanah yang sangat bermanfaat untuk tanaman, media tanam harus higienis dari
hama dan bibit penyakit.

Bahan media tanam organik untuk sayuran


 Tanah

Pada umumnya terdapat 2 tipe tanah yang perlu diperhatikan yaitu tanah lempung, tanah pasir.
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Tanah yang berpasir mempunyai kemampuan drainase yang baik, dan cepat mengalirkan air
tetapi jenis tanah tersebut sangat buruk dalam hal menyimpan air sebagai cadangan dan
menjaga kelembapan.

Sedangkan tanah lempung cenderung lebih sulit untuk ditembus air sehingga akan
menyebabkan air tergenang pada media tanam. Tanah yang baik sebagai media tanam diambil
dari lapisan bagian atau top soil, gabungan dari tanah pasir dan lempung biasanya
menghasilkan tanah yang gembur.

 Humus atau Kompos

Penambahan bahan organik seperti humus atau kompos pada media tanam, dapat
memperbaiki struktur fisik tanah dan juga dapat meningkatkan kapasitas tukar kation. Dalam
menambahkan Kompos, sebaiknya menggunakan kompos yang sudah matang.

Kompos yang masih belum matang dapat berpotensi mendatangkan penyakit dan hama. Selain
itu, unsur haranya juga relatif sulit untuk diserap tanaman karena belum terurai secara penuh.

Kompos merupakan bahan organik yang fungsinya sebagai penyedia unsur hara atau nutrisi
untuk tanaman. Kompos yang dipergunakan sebagai media tanam yaitu kompos padat. Unsur
bahan organik lain juga dapat dipakai sebagai pengganti kompos ataupun humus, seperti
pupuk kandang maupun pupuk hijau.

Hanya saja yang perlu diperhatikan, sebaiknya gunakanlah pupuk kandang yang sudah benar-
benar matang dan teksturnya telah berbentuk granul menyerupai tanah. Penggunaan pupuk
kandang yang masih belum matang dapat beresiko membawa panyakit dan hama pada
tanaman.

 Arang sekam dan sabut kelapa

Arang sekam merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari sekam padi. Manfaatnya
untuk meningkatkan kapasitas porositas dari media tanam.

Penambahan arang sekam di media tanam akan memperbaiki struktur media tanam, karena
memiliki partikel-partikel yang berpengaruh pada pergerakan udara, air, dan juga menjaga
kelembabannya.

Arang sekam dapat menetralisir racun, menetralisir keasaman tanah, meningkatkan daya ikat
tanah terhadap air, merangsang pertumbuhan mikro organisme yang bermanfaat bagi
tanaman, menjadikan tanah menjadi gembur sehingga dapat memperbaiki aerasi dan drainase
tanah (Nurshanti 2009).

Selain arang sekam, dapat juga menggunakan sabut kelapa atau biasa disebut dengan
cocopeat. Sabut kelapa ini mempunyai sifat menyerupai arang sekam. Media tanam sabut
kelapa sangat cocok dipakai di daerah yang kering yang mana curah hujannya rendah.

Sabut dapat diambil dari bagian dalam antara kulit dan batok kelapa yang telah tua.

Cara membuat media tanam organik untuk sayuran

 Siapkanlah tanah yang kondisinya gembur dan subur, sebaiknya diambil dari bagian
tanah paling atas (top soil). Usahakan tanah tersebut dalam keadaan yang kering
sehingga tanah tidak menggumpal. Tanah yang menggumpal dapat menyebabkan bahan
baku tidak tercampur secara rata. Kemudian ayaklah tanah tersebut sampai menjadi
butiran halus.
 Siapkanlah kompos yang sudah matang. Kemudian ayaklah humus atau kompos seperti
cara pertama.
 Siapkanlah arang sekam yang kering dan siap pakai.
 Kemudian campurkanlah tanah, kompos, dan arang sekam pada sebuah wadah.
Komposisi campurannya yaitu 2 bagian tanah, 1 bagian kompos dan 1 bagian arang
sekam. Kemudian aduklah campuran tersebut hingga merata. Ketiga bahan baku
tersebut di atas dapat juga dicampur dengan komposisi yang lain yaitu 1:1:1 atau 2:1:1.
Tergantung mana yang terbaik menurut Anda, tentunya juga tergantung dari jenis
tanaman yang akan ditanam dan juga ketersediaan sumber daya bahan baku
pembuatannya. Lebih baik Anda mencobanya secara try and error sehingga mendapatkan
formula komposisi yang tepat.
 Siapkanlah pot atau polybag dan masukkanlah campuran ketiga bahan baku tersebut.
Media tanam sudah siap untuk digunakan.

Sebagai kesimpulan, media tanam sangat membantu jika kita ingin menanam sayuran dalam
bentuk pot/polybag.

Aktivitas menanam sayuran di halaman rumah dapat menambah kegiatan positif di masa
pandemi. Selain menghemat ruang, peralatan yang digunakan pun sangat sederhana, bahkan
bisa berasal dari limbah rumah tangga yang tak lagi terpakai.

Anda mungkin juga menyukai