Anda di halaman 1dari 7

MESIN KOMPOS OTOMATIS

Mesin Pembuat Kompos adalah sebuah rangkaian mesin yang memiliki fungsi untuk memproduksi
pupuk kompos dari sampah organik. Untuk membuat kompos dari Sampah Organik ada beberapa
tahapan proses yang harus dilakukan, antara lain penghancuran atau perajangan sampah organik.

Kemudian mengayak sampah sesuai ukuran, mencampur bagian-bagian bahan pembuat pupuk kompos,
menggranulkan campuran bahan dan mengeringkannya.

Manfaat Mesin Kompos Otomatis

Mesin kompos otomatis berfungsi untuk mempercepat proses pencacahan bahan baku kompos dan juga
untuk menambah kapasitas produksi. Dengan menggunakan mesin pencacah kompos dapat mencacah
berbagai macam bahan baku untuk pembuatan kompos misalnya seperti rumput, daun, limbah sayur,
limbah buah, ranting-ranting kecil, dan sampah organik lainnya.

PENGERTIAN PUPUK KOMPOS

Kompos adalah hasil dekomposisi campuran bahan organik, yang dapat dipercepat dengan cara buatan.
Yaitu dengan berbagai mikroba di lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerob.

Sedangkan pengomposan adalah proses memecah bahan organik secara biologis, yaitu oleh mikroba
yang menggunakan bahan organik sebagai sumber energi.

Manfaat Pupuk Kompos

Teknologi pengomposan di kemabangkan dari proses penguraian material organik yg terjadi di alam
bebas. Terbentuknya humus di hutan merupakan salah satu contoh pengomposan secara alami. Proses
pembuatan pupuk kompos berjalan sangat lambat, bisa berbulan bulan bisampai bertahun tahun.
Kemudian manusia memodifikasi proses penguraian material organik tersebut. Sehingga pengomposan
yang dikelola manusia bisa dilakukan dalam tempo yang lebih singkat untuk menjadi pupuk kompos.

Kompos menurut wikipedia adalah hasil penguraian parsial/ tidak lengkap dari campuran bahan bahan
organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi
lingkungan yang hangat, lembab dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H.Crawford,2003 ).
Sedangkan pengomposan adalah dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis,
khususnya oleh mikroba – mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat
terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan seimbang, pemberian air yang
cukup, pengaturan aerasi dan penambahan aktivator pengomposan.
Adapun manfaat kompos ditinjau dari beberapa aspek, seperti aspek ekonomi , aspek ekonomi, aspek
lingkungan dan aspek bagi tanah / tanaman adalah sebagai berikut :

Aspek Ekonomi

1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.

2. Mengurangi volume/ukuran limbah.

3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada asalnya.

Aspek Lingkungan

1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah

2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

Aspek Bagi Tanah

1. Meningkatkan Kesuburan tanah

2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah

Tanah yang baik ialah tanah yang remah atau granuler yang mempunyai tata ruang udara yang baik
sehingga aliran udara serta air dapat masuk dengan baik. Tanah yang buruk adalah apabila butuir butir
tanah tidak melekat satu sama lain (pasir) atau saling melekat (tanah liat). Kompos adalah adalah
perekat pada butir butir tanah serta mampu menjadi penyeimbang tingkat kerekatan pada tanah.

3. Meningkatkan Kapasitas serap air tanah

Kapasitas Tukar kation ( KTK) ialah sifat kimia yang berkaitan erat dengan kesuburan tanah . Tanah
dengan KTK tinggi jauh lebih dapat menyediakan unsur hara dari pada tanah KTK rendah. Pupu kompos
mampu menyediakan KTK dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingakan dengan pupuk organik

4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah

Pada kompos terdapat mikroorganisme yang dapat menguntungkan tanaman. Dalam tanah kompos
akan bisa membantu kehidupan mikroorganisme. Selain berisi bakteri serta jamur pengurai keberadaan
kompos akan membuat tanah menjadi sejuk tidak terlalu lembab serta tidak terlalu kering. Keadaan
seperti itu sangat disukai oleh mikroorganisme.

5. Meningkatkan kualitas hasil panen ( rasa, nilai gizi dan jumlah panen )

6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman

7. Menekan pertumbuhan/ serangan penyakit tanaman.

8. Meningkatkan retensi / ketersediaan hara didalam tanah.


Alat mesin ini memiliki kemampuan khusus:

1.Dapat berjalan secara otomatis ( mixer bergerak memutar) berdasar jadwal sesuai keperluan dalam
pembuatan kompos, yang dalam hal ini telah disesuaikan dengan kebutuhan bakteri pengurai GP1,

2.Memberi tanda ( alarm) pada saat dekomposisi selesai untuk membuka dan menutup katup kran
untuk melepaskan pupuk organik cair (dapat diatur kembali berdasarkan permintaan).

3.Kipas listrik (exhaust fan) dapat menyala otomatis jika suhu dalam komposter lebih tinggi dari
keperluan agar bakteri melakukan dekomposisi bahan organik.

4.Kontrol On/Off root blower memberi aerasi dan sekaligus suhu bagi berlangsungnya proses
dekomposisi ( mesophilic), bekerjanya sistim kontrol suhu, kelembaban (humidity)

5.Mematikan bakteri yang merugikan (pathogenik) dengan hembusan suhu dari pemanas ( Heat
Exchanger/HE maupun pemanas induksi/ Induction Heater) hingga 70 derajat Celcius)

Cara Membuat Pupuk Dari Daun Kering

1. Persiapan Pembuatan Pupuk Organik dari Daun

Langkah pertama yang harus Anda persiapkan dalam membuat pupuk organik dari daun adalah
persiapan peralatan dan bahan-bahan terlebih dahulu. Deskripsi berikut:

Siapkan alat-alat kebun seperti sekop, cangkul, dan penyemprot udara. Jangan lupa menyiapkan wadah
seperti ember, tas kompos yang berisi mulsa plastik hitam. Alat lain yang dapat Anda gunakan adalah
paku, martil dan gergaji. Solusi EM4. Juga menyediakan kayu dan terpal untuk membuat media
pengomposan.

2. Pembuatan Media Pupuk Kompos

Langkah pertama, untuk lokasi pengomposan, coba pilih tempat yang lembab.

Kedua, cobalah untuk membuat lokasi mudah dijangkau dan cukup luas.

Untuk pembuatan media, sebuah kotak berbentuk persegi dengan penutup di bagian atas, dengan
ukuran ideal 1 x 2 x 1 m.

Setelah selesai, sekarang buat kompos mulsa dengan ukuran yang sesuai dengan media kompos.

Di bagian bawah lubang adalah lubang kecil, yang berguna untuk penyaringan udara. Buat lubang di
samping juga sirkulasi udara.

3. Pemilahan Daun untuk Membuat Kompos


Setelah menyelesaikan media pengomposan, langkah selanjutnya adalah memilih daun yang akan
digunakan untuk membuat pupuk organik. Berikut langkah-langkahnya:

Daun disediakan oleh dua jenis daun basah dan kering, untuk daun basah gratis.

Pastikan daun basah adalah daun yang masih segar, tetapi tidak berwarna kuning.

Selain daun basah, Anda juga perlu menyiapkan daun kering. Dapatkan jenis daun yang Anda kumpulkan
yaitu daun yang belum terkontaminasi.

Untuk memilih jenis daun dibutuhkan sebanyak 1: 3 antara daun basah dan daun kering.

Setelah itu, letakkan daun di bara untuk menghancurkan daun.

4. Penghancuran Daun

Dalam penghancuran Anda dapat menggunakan gunting, sabit, atau penghancur daun. Anda dapat
memberikan bahan tambahan yang terdiri dari potongan rumput untuk menghemat waktu saat
kompilasi dan menambahkan nitrogen nanti.

Campur daun dan potongan rumput dalam wadah, lalu mulailah menghancurkan bahannya.

Setelah semua bahan dihancurkan, masukkan bahan ke dalam media pengomposan.

5. Pengomposan

Daun yang dihancurkan sekarang dimasukkan ke dalam media pengomposan untuk mulai membuat
kompos daun menjadi pupuk organik. Berikut langkah-langkahnya:

Siapkan tanah atau tanah yang gembur untuk digunakan.

Sebelum menambahkan ke media pengomposan, tambahkan sedikit tanah sebagai pelapis ke media
pengomposan.

Setelah itu, masukkan daun dan lapisi daun dengan sedikit tanah.

Ulangi langkah selanjutnya, lalu padat menggunakan sekop dan tuangkan EM4 cair yang telah larut
dengan udara.

Terakhir, tutup media dengan plastik / terpal dan tutup media dengan rapat lalu buka selama 6 minggu.

6. Penambahan Nitrogen

Nitrogen mengandung manfaat untuk pertumbuhan agar terlihat lebih hijau, mempercepat
pertumbuhan, dan meningkatkan kandungan protein tanaman. Berikut langkah-langkahnya:
Campurkanlah ± 20 hingga 25 persen bahan yang kaya akan nitrogen ke dalam media. kalian bisa
menggunakan menggunakan pupuk kandang.

Serta Campurkan makanan sisa dapur, seperti sayur sayuran, ampas teh, dan kopi.Hindari produk susu,
dan juga daging ataupun roti yang padat.

Tumpuklah secara berlapis diantara daun daunan.

7. Pengadukan Pupuk Kompos

Pengadukan pupuk dilakukan agar mikroorganisme tercampur rata dan bisa menguraikan dalam
pembuatan pupuk. Hal ini di karenakan mikroorganisme mempunyai peran penting dalam penguraian
daun menjadi pupuk.

Yang perlu diperhatikan juga adalah untuk selalu menjaga kelembapan pupuk saat masa pengomposan.
Maka, saat cuaca kering siramlah pupuk dengan air bisa lagsung atau menggunakan selang. Dan jangan
lupa untuk tidak membuat genangan air agar jamur tidak tumbuh.

Untuk memastikan kompos tetap selalu lembab, anda dapat mengambilnya segenggam lalu
meremasnya. Jika memang lembab maka pada kompos hanya akan mengeluarkan sedikit tetesan air.

Untuk proses pengadukan pupuk kompos yang pertama kali anda harus menunggu sekitar 1–2 minggu.
Panas yang muncul di dalam gundukan daun yang lembap merupakan serangkaian dari proses
pengomposan. Atau yang sering kali disebut dengan “sedang memasak”. Untuk pengadukannya lihat
cara di bawah ini :

Gunakan sekop atau garpu rumput untuk menggali ke dalam bagian dasar di tengah-tengah gundukan
kompos dan membalikkannya. Lapisan teratas haruslah dipendam dan kompos daun harus tampak segar
dan basah pada bagian atas.

Pengadukan kompos di lakuka 3 kali per minggu, atau minimal dua kali setiap dua minggu. Hal tersebut
jika di lakukan berkali-kali akan membuat kompos lebih cepat saat pengomposan atau memasak..

Jangan lupa untuk menutup media pengomposan dengan terpal atau plastik untuk menjaga panas di
dalam gundukan kompos tidak keluar. Serta sesekali anda perlu menambahkan sedikit air, tetapi jangan
banyak banyak karena dapat menyebabkan timbulnya jamur.

Campurlah kompos dengan tanah setelah 4 sampai 9 bulan. Ketika warna kompos telah berubah
menjadi cokelat tua yang seragam, ketahuilah bahwa saat ini adalah waktu untuk menggunakannya

KOMPONEN

Komponen yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Sensor Suhu, yang berfungsi untuk mengecek suhu yang terdapat dalam alat kompos tersebut.
2. Sensor Penghangat, yang berfungsi sebagai penghangat di dalam kompos nya nanti karena
bakteri hanya dapat tumbuh dengan optimal hingga suhu 30 derajat celcius.

3. Mixing Blades, yang berfungsi sebagai penghancur bahan organic yang dimasukan ke dalam
mesin kompos

4. Baterai, yang berfungsi sebagai energi yang digunakan untuk menggerakan mesin kompos.

Model Dan Spesifikasi Mesin Pembuat Kompos Rumah Mesin:

1. Mesin Pencacah Kompos Organik

2. Mesin Pengayak Sampah Organik

3. Mesin Pengaduk Sampah Organik Bahan Kompos


4. Mesin Granulator Pupuk Kompos

5. Mesin Pengering Granul Pupuk Kompos

Anda mungkin juga menyukai