Anda di halaman 1dari 3

RESUME MILENIAL AGRICULTURE FORUM (MAF)

OGANIC FERTILIZER UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN

Disusun Oleh:

Hanny Helen
NIM 02.12.22.139

JURUSAN PETERNAKAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN HEWAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
2022
Resume MAF (Milenial Agriculture Forum)
ORGANIC FERTILIZER UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN
Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang populer di kalangan petani dan juga di
kalangan masyarakat umum. Mengapa demikian, karena kompos memiliki segudang manfaat dalam
menyehatakan tanah dan memelihara produktifitas tanah secara berkelanjutan kompos yang diberikan
ketanah akan menaikan kadar bahan organik tanah dan meningkatakan aktifitas mikroba yang
menajalani berbagai siklus hara di dalam tanah. Kompos dapat dibuat di mana saja dan kapan saja
selama bahan untuk membuat kompos tersebut hal yang berupa sisa-sisa panen seperti jerami, daun-
daunan, kulit buah dan lain-lain. Bahan organik lainnya dapat berupa sampah rumah tangga maupun
sampah organik di pasar. Mengapa bahan organik perlu di komposkan, karena bahan organik yang
berupa sisa-sisa hasil panen ataupun sampah organik masih berupa bahan organik mentah bila bahan
organik diberikan ke tanah maka akan menjadi perebut kebutuhan nitrogen anatara mikroorganisme
tanah dengan tanaman yang dimana tanaman akan selalu kalah oleh karna itu pengomposan bahan
organik metah perlu dilakuakan sebelum diberikan ke tanah agar perbandingan kandungan karbon dan
nitrogen abhan organik kurang dari rasio 25.

Sampah organik yang bernilai tinggi seperti jerami, yang banyak kita jumpai dari hasil-hasil
panen nah limbah organik ini dapat dokomposkan dikombinasikan dengan beberapa bahan contohnya
rumput-rumput yang bisa dikombinasikan dengan jerami, kemudian sebagai bahan berikutnya juga
ada yang disebut dengan kompos, kompos ini sangat bermanfaat dan kaya akan unsur hara mikro pada
dasarnya yang bisa dijadikan sebagai bahan adonan untuk pembuatan kompos. Semakin banyak
variasi abahn semakin bermutu kompos yang dihasilakn. Bahan-bahan yang mau dikomposkan ini
sebelum kita komposkan pertama kali memang harus kita cacah, guan pemecahan itu adaah untuk
mempercepat pembusukan yang mana mikro agen pengompos itu bisa masuk ke sela-sela dari abhan
itu sehingga membantu proses pengomposan, mikro pengompos sebenarnya ada dimana-mana tapi
ada beberapa yang sudah menjual dipasaran yang kita sebet sebagai bekopoi. Lol dekomposer arau
bahan agaen perombak bahan organik komersial. Namun pertani bisa membuatnya sendiri yang biasa
kita sebut sebagai Mol atau mikroba out mikroorgnisme lokal artinya dibuat oleh petani sendiri, dan
sebetulnya beragam daerah mempunyai cara-cara sendiri membuat Mol.

Pengomposan dilakukan kurang lebih pada kedalaman 1m, dan diatas ermukaaan tanaha
sebagai rambu-rambu saja. Pengomposan yang pertama kita lakukan kita memupuk bahan rganik
yaitu jerami seringgi 20cm untuk lapisan petama, pemupukan ini bisa digabung dengan artau bahan
organik lain dan tidak usah terlalu banyak kira-kira 20cm sudah kita dapatkan 20cm kemudian kita
basahi hingga jerami ini agar tidak kering karena mikroba biasanya bekerja untuk pengomposan pada
kelembaban sekitar 40-60% selanjutnya iu dikombinasikan dengan kompos pupuk kandang, di dalam
kompos pupuk kandang ini juga ada mikroba-mikroba yang memang akan ikut merombak bahan
organik ayanga kan kita susun. Kemudian kita berikan mikroba dan akan disebarluasakan disekitar
bahan secara merata, lalu siram sekali lagi untuk menyakinkan bahwa kelembabanya cukup lalau di
tutup dengan terpal. Fungsi dari terpal ini adalah pertama untuk menghindari guyuran hujan agar
kelembaban tetap terjaga, karena akalu perombakan bahan organik dalam kondisi yang sangat lembab
juga akan sangat menghambat proes penghancuran bahan organik, dan yang kedua adalah untuk
menghindarai paparan sinar marahari langsung. Proses didiamkan selam 1 miggu, volume yang
berawal dari 1m akan turun menjadi ½ m.

Ciri dari pengomposan sempurna adanya penurunan volume, adanya panas yang muncul
karena kita membungkus bahan yang dikomposkan dengan menggunakan terpal sehingga tidaka da
panas yang keluar. Panas itu sendiri disebut mikroba yang disebut dengan thermophilic yang bekerja
untuk merombak bahan organik dengan panas yang dihasilkan. Kompos yang sudah jadi atau kompos
matang kan di tandai dengan warna coklat kehitaman dengan suhu 30 C dan tidk berbau, ini artinya
proses pengomposan berjalan dengan baik. Kompos matang ini bisa dicapai setelah 3 minggu masa
pengomposan dan masa pengompsan dapat diteruskan sampai lebih dari 1 bulan, kompos yang sudah
matang dapat langsung digunakan untuk memupuk alahan pertanian agar kesehatan tanah karena
pupuk kompos mengandung unsur hara dengan konsentrasi yang bervariasi bergantung papa jenis
lemak, jenis makanan, umur, dan kesehatan ternak.

Pupuk organik tanah merupakan sumber nitrogen tanah yang utama disamping itu perannya
cukup besar dalam perbaikan fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik sisa tanaman yang
diambahkan kedalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh organisme untuk
menjadi humus atau upuk organisme bagi tanah. Pertanian berkelajutan adaalah pertanian yang tidak
merusak lingkungan, pengelolahan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna untuk
membanatu kebutuhan manusia yang berubah, sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas
lingkungan dan melestarikan sumber daya alam.

Pembuatan kompos, menyiapkan sampah rumah tangga yang akan dikelolah menjadi kompos,
pisahkan sampah organik dan anorganik, siapaka wadah besar untuk pembuatan pupuk kompos,
masukkan tanah secukupnya yang keadalam wadah yang sudah diisi secukunya dengan sampah
organic, siram permukaan tanah dengan air secukupnya, masukkan sampah organic yang telah
dicampur sekam ke dalam wadah, pastikan sampah disiram secara merata, siram denan air yang telah
diberi larutan EM4, masukkan lagi tanah kedalam wadah, tutup rapat wadah dan biarkan selama 3
minggu. Pemanfaatan biomassa sebagai pupuk dan atau pembenahan tanah dalam budidaya
hortikultura secara garis besar biomassa dapat digunakan sebagai pupuk organik padat cair. Beberapa
keuntungan dari mengelolah biomassa antara lain yaitu, tidak merusak tanah, proses pembuangan
lebih murah dan mudah.

Anda mungkin juga menyukai