TUGAS INDIVIDU
PROGRAM STUDI PENYULUHAN PETERNAKAN DAN
KESEJAHTERAAN HEWAN
RAHMAD AFANDI
07. 2. 2. 17. 2478
Bahan kompos adalah bahan organik yang digunakan untuk pembuatan pupuk
kompos. Bahan organik adalah sisa-sisa biomassa tanaman dan/atau kotoran hewan
yang segar, yang mengalami pengomposan sebagian dan/atau pengomposan
sempurna oleh jasad renik tanah. Bahan organik yang digunakan untuk pembuatan
pupuk kompos adalah bahan tanaman yang nisbah C/N tinggi, seperti jerami padi,
sekam padi, dan daun kering; bahan tanaman yang nisbah C/N rendah, seperti kipahit
(Thitonia diversifolia), tusuk konde (Widelia trilobata), dan arasungsang (Asystasia
gangetica), kotoran kambing; abu bakaran sekam padi; tanah atasan (topsoil) dari
kebun; dan larutan EM4. Kontrol kualitas pupuk kompos dapat dilakukan dengan
mengukur temperatur, kadar air, jumlah populasi jamur, cacing tanah, warna, kasar-
halus, bau, pH, dan kadar NPK. Temperatur diukur dengan termometer khusus
(termometer bertangkai) setiap minggu untuk melihat proses pengomposan berjalan
lancar atau tidak.
Penempatan bahan kompos yang digunakan adalah pada bagian paling dasar
diletakkan daun kering, jerami padi, sekam padi, kipahit, tusuk konde arasungsang,
kotoran kambing, tanah atasan, dan abu bakaran sekam padi. Setiap kali memasukan
bahan organik ke dalam bak kompos diaduk rata denga permukaan tanah dan disiram
air sampai dengan benar-benar basah. Perataan bahan kompos menggunakan
cangkul dan sekop. Pekerjaan ini diulangi beberapa kali sampai rata dengan
permukaan tanah.
Kandungan air dalam pupuk kompos adalah sebesar 30% dari kadar air
kompos basah. Rerata kadar air pupuk kompos di Zona Pertanian Terpadu telah ideal
untuk suatu proses pupuk kompos, karena kadar air telah cukup untuk reaksi
biogeokimia dapat berjalan baik. Pengomposan bahan organic berjalan baik, karena
tersedia air. Bila terjadi kelebihan atau kekurangan air, maka tidak akan diperoleh
pupuk kompos yang diinginkan, karena proses pengomposan terhambat, jasad renik
(mikroorganisme) tidak dapat bertahan hidup dan kinerjanya sangat lambat.
Warna diukur dengan buku Munsell, dan hasilnya dikonversi ke warna coklat,
abu-abu, atau hitam. Warna pupuk kompos yang masak biasanya coklat sampai
dengan hitam. Kasar-halus bahan kompos yang seimbang jumlahnya dalam
pembuatan pupuk kompos. Aroma pupuk kompos berasal dari gas yang keluar dari
pupuk kompos. Semakin besar gass yang dihassilkan semakin terasa bau yang keluar
dan menandakan aktifitas pengomposan yang berjalan lancar.
Keberadaan cacing tanah yang masih sedikit meskipun telah terjadi proses
pengomposan dengan baik. Cacing berperan memegang peranan penting dalam
proses pengomposan.
Bau busuk dan/atau gas pupuk kompos disebabkan amoniak, asam organik,
asam sulfida, dan metan (CH4). Bau busuk dan/atau gas banyak dihasilkan ketika
proses pengomposan berjalan sangat aktif. Jasad renik sangat berperanan dalam
menghasilkan bau dan/atau gas selama proses pengomposan. Bau pupuk kompos
juga sebaga indikator yang baik untuk menilai suatu proses pengomposan berjalan
baik atau tidak. Pada akhir proses pengomposan berangsur-angsur bau dan/atau gas
akan hilang ke udara, sehingga pupuk kompos tidak lagi berbau. Pupuk kompos
adalah pupuk organic yang bebas bau, bebas hama dan penyakit, bebas unsur
toksik.